Professional Documents
Culture Documents
ANNNA FARIDA
DEFINISI
ACS / SKA : suatu istilah atau
terminologi yang digunakan untuk
menggambarkan spektrum keadaan
atau kumpulan proses penyakit ( UA,
NSTEMI, /STEMI)
UA/APTS : tidak terjadi peningkatan
biomaker ( CK, CKMB, Trop T, I )
NSTEMI : terjadi peningkatan biomaker
( CK, CKMB, Trop T, I ).
UA dan NSTEMI : tidak ditemukan ST
elevasi dan gel Q patologis.
● Sindroma koronner akut
● Spektrum sindrom klinis yang mencakup
angina tak stabil sampai ke non ST
elevasi MI dan ST elevasi MI
Acute coronary syndrome
No ST elevation ST elevation
NS TEMI Stemi
Unstable
● Unstable Angina
aterosklerosis
Gangguan pasokan
Gangguan pasokan darah
darah koroner
koroner ke
ke miokard
miokard
iskemia
Perubahan
Perubahanrepolarisasi
repolarisasilistrik
listrik Metabolisme anaerob Manifestasi klinis
ST
STsegmen
segmenelevasi
elevasi Non ST segmen nyeri
infark
infarkmiokard
miokard elevasi infark miokard LANJUTAN
LANJUTAN
PATOFISIOLOGI
Perubahan Manifestasi
repolarisasi klinis
listrik
Trop T ↑ CKMB ↑
1. DM
2. Hipertensi
3. Dislipidemi
4. Merokok
5. Obesitas
6. Aktifitas
7. Kepribadian
8. Pembekuan darah
Etiologi
● Aterosklerosis
● Trombosis
PEMERIKSAAN FISIK
PENEGAKKAN DIAGNOSA
EKG LABORATORIUM
ANAMNESA
Manifestasi klinik
nyeri dada ( seperti tertekan, terbakar )
Sakit mencekam, mencekik, seperti di bor
di daerah sub sternal
nyeri menyebar leher, lengan, tenggorokan,
dagu.
seperti akan datang kematian
Terjadi saat klien istirahat, sering terjadi
pada pagi hari
NTG tidak dapat mengurangi rasa sakit,
Mual, muntah
napas pendek, diaforesis berat, takipnoe,
hipertensi, hipotensi, O2 sat turun
keringat dingin, sampai tidak sadar
Pada pasien DM : kadang tidak didapatkan
adanya nyeri dada
Gbr 1
● Perubahan EKG berupa depresi segmen
ST,gelombang T inversi
● Hiperakut T, ST elevasi yang dikuti
terbentuknya gelombang Q
.
Bentuk segmen ST :
-Up-sloping ( tidak spesifik )
-- Horizontal ( lebih spesifik untuk iskemi )
-- down sloping ( paling terpercaya untuk iskemi )
Lokasi Infark
● Anterior : ( V2 ), V3, V4
● Septal : V1, V2
● Anteroseptal : V1, V2, V3, (V4).
● Lateral : I, aVL, V5, V6
● Anterolateral : V3-V6, (I,aVL).
● Inferior : II, III, aVF
● RV : V4R, V5R,V6R.
● Posterior : V7, V8, V9 atau resiprocal
V1, V2, V3.
Evolusi EKG
1. Hiperakut :
- ST segmen elevasi
- Hiperakut T
- Terjadi dalam beberapa menit dan jam
pertama.
1. Acut :
- ST segmen elevasi
- T inversi
- 24 jam sampai 7 hari.
1. Recent :
- T inversi
- Q patologis
- 1 minggu sampai 3 bulan
1. Old :
- Q patologis
- setelah 2-3 bulan.
EVOLUSI EKG
22
EVOLUSI EKG
gambaran normal
23
Infark baru beberapa jam ditunjukan oleh elevasi segman ST
24
Infark beberapa hari
25
Infark satu minggu atau lebih
26
Infark setelah beberapa bulan
27
3. Adanya peningkatan enzim jantung
Troponin T
- Spesipik untuk kerusakan otot jantung
- Dapat dideteksi 4 – 8 jam pasca infark
Creatinine Phospokinase
- Dapat dideteksi 4- 6 jam pasca infark
- Mencapai puncaknya pada 24 jam pertama
- Kembali normal setelah 2- 3 hari
Tiga jenis isoenzim CK
Terapi lain :
- Aspirin lanjutan 75-325 mg / hari,
- Beta bloker, TDS > 100 mmHg, tidak ada bendungan paru,
HR > 60x/mt.
- ACE Inhibitor, TDS > 100 mmHg
- Nitrat dilanjutkan
- Ca Antagonis.
- Statin.
Penatalaksanaan Khusus
Indikasi :
1. Gejala yang sesuai dengan IMA
2. Perubahan EKG:
ST elevasi dan New LBBB / diduga baru
3. Onset Nyeri dada :
- < 6 jam : sangat bermanfaat
- 6 – 12 jam : bermanfaat
- > 12 jam : tidak bermanfaat, kecuali
pada penderita dengan
iskemi berlanjut,
Konta Indikasi
a
Absolut
1. DI ICCU
monitoring dan tirah baring
pemberian Oksigen
pemberian nitrat sbg vasodilator koroner,
menurunkan TD
pemberian beta bloker, ACE inhibitor /
ARB bila tidak toleransi dg ACE inhibitor
mengatasi nyeri (MO) dan laksatif
Pemberian anti ansietas
Heparinisasi
Jenis Obat trombolitik
Streptokinase
Dosis : 1.5 juta unit dlm NaCl 0.9 %
atau D5% dalam 1 jam.
TPA
Indikasi :
1. Telah dapat streptokinase
2 tahun terakhir.
2. Alergi terhadap streptokinase
3. Hipotensi ( TDS < 90 mmHg).
Dosis :
15 mg IV bolus, diikuti 0,75 mg/kg dalam
30 menit, kemudian 0.5 mg dalam 60 mnt.
Dilanjutkan dengan pemberian heparin 5000
unit bolus diikuti 1000 ui/j disesuaikan nilai APTT.
Pemantauan saat
trombolitik
● Irama jantung
● Tekanan Darah
● Kesadaran dan keluhan
penderita.
Keberhasilan
trombolitik
1. Aritmia
2. Disfungsi Ventrikel kiri
3. Hipotensi
4. Gagal ventikel kanan
5. Terjadinya Defek
6. Syok kardiogenik.
Dx. Keperawatan
1.Nyeri akut
berhubungan dengan ketidakseimbangan
suplai dan demand oksigen. Obstruksi
koroner
2. Gangguan perfusi jaringan.
3. Cemas / takut.
INTERVENSI KEPERAWATAN
● MANDIRI
a. Kaji skala nyeri dada & tanda-tanda vital
b. Ajarkan dan demonstrasikan pada klien teknik
relaksasi dengan latihan napas dalam dan
distraksi nyeri
c. Bantu aktivitas klien
d. Hindari stresor
e. Monitor irama jantung
f. Hindari valsava manuver
INTERVENSI KEPERAWATAN
• KOLABORASI
a. beri oksigen terapi dengan binasal canul 2-4 liter
b. pasang iv line
c. berikan nitrat
d. Morphin
e. Aspirin bila tidak ada kontra indikasi
f. Kemungkinan dilakukan reperfusi baik dengan fibrinolitik maupun
tindakan invasif dengan PCI.
g. Terapi tambahan lain yaitu penghambat beta (beta blocker) dan
ACE Inhibitor