You are on page 1of 22

stroke iskhemik

 Kelompok G-3

 Defi Risar Dwi P K100150082


 Oktafiansyah A. F K100150083
 Titik Susilowati K100150084
Kasus

 Tn KP (65 th, 170 cm, 70 kg) pagi tadi (8 Maret  Data Lab (tes hematologi) :
2018) jam 4 terjatuh di kamar mandi, kemudian
mengalami kelumpuhan pada bagian kiri,  LDL : 130 mg/dL GDP : 120 mg/dL
tangan dan kakinya tidak dapat digerakkan,
otot bibir bagian bawah tertarik (bibir perot).  Trigliserida : 160 mg/dL GD-2 j PP : 180 mg/dL
Selain itu, beliau menjadi susah berbicara dan  HDL : 50 mg/dL GDS : 180 mg/dL
agak linglung atau bingung. Oleh anaknya,
beliau dibawa ke rumah sakit (sampai di  BUN : 25 mg/dL SrCr : 0,8 mg/dL
rumah sakit jam 5 pagi).
 CT scan : ada sumbatan di pembuluh darah
 Riwayat penyakit dahulu : hipertensi sejak 10 yang menuju otaknya
tahun yang lalu
 Diagnosis : stroke iskhemik
 Riwayat pengobatan : Lisinopril 1x10mg
 Oleh dokter diresepkan :
 Tanda vital :
 Aspirin 325 mg p.o sekali sehari
 BP : 175/100 mmHg
 Klopidogrel 75 mg p.o sekali sehari
 HR : 100 x per menit
 Nikadipin 5 mg i.v sekali sehari
 RR : 22 x per menit
 Temp : 37,5C
Patofisiologi

 Pada aterosklerosis karotic, akumulasi lipid dan sel inflamasi yang progresif
di inti arteri yang terkena dikombinasikan dengan hipertrofi sel otot polos
arteri, menghasilkan pembentukan plak. Akhirnya, stres tipis dapat
menyebabkan pecahnya plak, paparan kolagen, agregasi trombosit, dan
pembentukan gumpalan. Bekuan tersebut dapat tetap berada di dalam
pembuluh darah, menyebabkan oklusi lokal, atau melakukan perjalanan
secara distal sebagai emboli, dan akhirnya berada di hilir di pembuluh
darah otak. Aliran darah serebral normal rata-rata 50 mL / 100 g per menit,
dan ini dipertahankan pada rentang darah yang luas. Tekanan (tekanan
arteri rata-rata 50 sampai 150 mmHg) oleh sebuah proses yang disebut
autoreguens serebral.
 (Dipiro edisi 7)
Etiologi

 Stroke dapat berupa iskemik atau hemoragik (masing-masing 88% dan 12%
dari semua stroke dalam laporan American Heart Association 2006) .
 Stroke iskemik disebabkan oleh pembentukan trombus lokal atau oleh
fenomena embolik, yang mengakibatkan oklusi arteri serebral.
Aterosklerosis, khususnya pembuluh darah serebral, adalah faktor
penyebab pada kebanyakan kasus stroke iskemik, walaupun 30% bersifat
kriptogenik. Emboli dapat timbul baik dari arteri intra atau ekstrasranial
(termasuk lengkungan aorta) atau, seperti pada 20% dari semua stroke
iskemik, jantung. Emboli kardiogenik diduga terjadi jika pasien memiliki
fibrilasi atrium bersamaan, penyakit jantung katup, atau kondisi jantung
lainnya yang dapat menyebabkan pembentukan gumpalan.
 (Dipiro edisi 7)
Faktor resiko

 Faktor risiko stroke dapat dibagi menjadi nonmodifiable, dimodifikasi, dan


berpotensi dimodifikasi. Selain itu, faktor risiko dapat didokumentasikan
dengan baik atau kurang terdokumentasi dengan baik.
 Faktor Risiko untuk Stroke Iskemik yang tidak dapat dimodifikasi antara lain :
usia, gender, ras, riwayat keluarga stroke, berat badan.
Identitas Pasien

 Nama Pasien: Tn. KP


 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Ruang :-
 Umur : 65 tahun
 BB/TB : 70kg/170cm
 Tanggal MRS : 8 Maret 2018
 Diagnosa : Stroke Iskhemik
 Alergi :-
Subyektif

 Keluhan Utama (Chief Complaint):


mengalami kelumpuhan pada bagian kiri, tangan dan kakinya tidak dapat
digerakkan, otot bibir bagian bawah tertarik (bibir perot). Selain itu, beliau
menjadi susah berbicara
 Riwayat Penyakit Sekarang (History of Present Illness)
Kelumpuhan pada kaki dan tangan kiri, bibir perot dan susah berbicara
 Riwayat Penyakit Terdahulu (Past Medical History)
Hipertensi
 Riwayat Penyakit Keluarga (Family History)
Tidak ada.
 Riwayat Sosial (Social History
Tidak ada.
Riwayat Pengobatan

Nama Lama Efek/kesulita


No Nama Obat Indikasi Rute Dosis Frekuensi
Generik Penggunaan n

1. Lisinopril Lisinopril Hipertensi, Per oral 10 mg 1x sehari Sudah 10 Tekanan


(Anonim,201 tahun darah masih
4) tinggi
TANGGAL 8/3

Pemeriksaan Klinis
TD 175/100mmHg

Suhu 37,50 C

Nadi 100x/menit
OBYEKTIF

RR 22x/menit

Kondisi Klinis 8/3


Tangan dan kaki Mengalami
Kondisi Klinis

kiri kelumpuhan
Otot bibir Bagian bawah
tertarik (bibir perot)
dan susah berbicara
Data Laboratorium

 Profil lipid

Tanggal Pemeriksaan

Parameter Satuan Nilai Rujukan


8 maret 2018

Kolesterol Total 150 – 200 -


mg/dL

HDL 45 – 65 (P) 50 mg/dL


35 – 55 (L)
mg/dL

LDL <130 130 mg/dL


mg/dl

Trigliserid 120 – 190 160 mg/dL


mg/dL
 Lain-lain

Tanggal Pemeriksaan

Parameter Satuan Nilai Rujukan 8 maret


2018

Gula Darah Sewaktu (GDS) mg/dL <200 180 mg/dL

Gula Darah Puasa (GDP) 70 – 100 120 mg/dL


mg/dL

Gula Darah 2 jam PP 180 mg/dL


mg/dL <200

Amilase U/L 30 – 130 -


Kreatinin 0.6-1,5 0,8 mg/dL
mg/dL
ASSESSMENT

 Terapi pasien

Tanggal
Nama Obat Rute Dosis Frekuensi
8/3/2018

Aspirin Per oral 325 mg 1x sehari √

Klopidogrel Per oral 75 mg 1x sehari √

Nikardipin Iv 5 mg 1x sehari √

Lisinopril Per oral 10 mg 1x sehari √

Hidrklorotiazid Per oral 325 mg 1x sehari √

Alteplase IV 0,9 mg–90 mg 1x sehari √


MEKANISME KERJA OBAT

 Lisinopril : Merupakan ACE-inhibitor bekerja dengan cara menghambat konversi angiotensin


1 menjadi angiotensi II. (IONI 2017, halaman 121 dan 127)
 Aspirin : Mengurangi efek antiplatelet (IONI 2017, halaman 355, 359, 1118)
 Klopidogrel : Klopidogrel membutuhkan biotransformasi in vivo ke metabolit aktif yang tidak
teridentifikasi. Metabolit aktif ini secara ireversibel menghambat komponen P2Y12 reseptor ADP
pada permukaan platelet, yang mencegah aktivasi kompleks reseptor GPIIb / IIIa, sehingga
mengurangi agregasi trombosit. Trombosit yang diblokir oleh clopidogrel terpengaruh selama
sisa masa pakai mereka. (DIH, 17th Edition)
 Nikardipin : Sebagai beta bloker, menghambat adrenoseptor beta. (IONI 2017, halaman 112
dan 147)
 Hidroklorotiazid : Merupakan diuretika, yang bekerja dengan cara menghambat reabsorbsi
natrium pada bagian awal tubulus distal. (IONI 2017, halaman 151 dan 152)
 Alteplase : Mekanisme aksi dimulai oleh fibrinolisis lokal dengan mengikat fibrin dalam trombus
(bekuan) dan mengubah plasminogen yang terikat ke plasmin. (DIH 17th Edition)
Problem medik
Subyektif,
Problem Medik Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Obyektif
Stroke iskhemik Subyektif: Aspirin, Tepat Indikasi : Tidak ada. Pemilihan obat Monitor pasien
Susah bicara, secara Tepat, karena dapat mengurangi Alteplase lebih secara dekat untuk
linglung, per oral kematian dan kecacatan jangka tepat untuk terapi peningkatan
kelumpuhan dosis 325 panjang. (Dipiro 9th Edition, halaman tekanan darah
pasien, diberikan
dibagian kiri mg 1x 121) tinggi, respon, dan
tangan dan sehari dari dosis 0,9 perdarahan.
kaki, otot bibir Tepat Pasien : mg/kg maksimal (Dipiro 9th
tertarik, Tepat, karena pasien tidak memiliki 90 mg secara IV Edition, halaman
kebingungan. riwayat yang ada dalam selama 1 jam. 121)
kontraindikasi. (IONI 2017, halaman Untuk secondary
Obyektif: 358) prevention-nya, ESO klopidogrel
Berdasarkan :
Aspirin 50–325 mg
hasil CT-scan Tepat Obat : Nyeri perut,
terdapat Tepat, karena Aspirin adalah salah per hari. diare,
sumbatan di satu obat yang menjadi first-line agent (Dipiro 9th perdarahan
pembuluh obat stroke iskemik. (Dipiro 9th Edition, Edition, halaman (termasuk
darah yang halaman 121-122) 122) perdarahan
menuju ke otak saluran cerna),
Tepat Dosis : muntah,
Tepat, karena dosis yang diberikan gastritis, perut
pada pasien sudah sesuai dengan kembung.
range dosis yang ada pada (IONI 2017,
guidelines. halaman 174)
Menurut Dipiro 9th Edition halaman
122 : Aspirin diberikan dari dosis 160-
325 mg
Lampiran daftar pustaka stroke
iskhemik
Subyektif,
Problem Medik Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Obyektif
Hipertensi akut Subyek : Lisinopril 10 Tepat Indikasi : Tidak efektif Karena pasien Rutin tes
Tidak ada mg 1x Tepat, karena lisinopril adalah obat memiliki laboratorium
gejala sehari antihipertensi golongan ACE- compelling indikasi meliputi tes
(asimptomatik) inhibitor. (Dipiro 9th Edition,
(hipertensi dan elektrokardiogram
halaman 88-89)
Obyektif : stroke iskemik) 12 timbal;
Tekanan darah Tepat Pasien : direkomendasikan urinalisis; glukosa
175/100 Tepat, karena pasien tidak memiliki untuk tetap darah dan
mmHg, Heart kontra indikasi seperti yang menggunakan hematokrit;
rate disebutkan pada literatur. (IONI lisinopril (ACE- potasium serum,
100x/menit, 2017, halaman 125) inhibitor) dan kalsium; dan
Respiration
dikombinasikan profil lipoprotein
rate 22x/menit Tepat Obat :
Pemilihan lisinopril sudah tepat, dengan (HDL-C), (LDL-C),
karena lisinopril adalah first-line hidroklorotiazid dan trigliserida.
option untuk obat antihipertensi. (thiazid diuretik) (JNC 7, halaman
(Dipiro 2017, halaman 88) 12,5 mg 1x1 sehari 21)
dan umunya
Tepat Dosis :
diberikan pada
Dosis yang digunakan sudah
masuk pada range dosis yang ada pagi hari agar
di dalam literatur. tidak
Menurut Dipiro 9th Edition halaman mengganggu tidur
89 : Dosis Lisinopril 10-40 mg 1x1 pasien.(Dipiro 9th
sehari. Edition, halaman
92 dan 98; IONI
2017, halaman 151
dan 153).
Lampiran daftar pustaka hipertensi
Kesimpulan rekomendasi

 Terapi hipertensi : digunakan 2 kombinasi obat yaitu Lisinopril (ACE inhibitor)


dengan dosis 10 mg 1x1 sehari secara p.o dan Hidroklortiazid (tiazid
diuretik) dengan dosis 12,5 mg 1x1 sehari secara p.o
 Terapi stroke iskemik : Alteplase 0,9 mg-90 mg 1x1 sehari (pi.v) sebagai first-
line option, dan untuk pencegahannya (secondary prevention) yaitu
Klopidogrel 75 mg 1x1 sehari (p.o)
Konseling
Hipertensi
 Menurunkan berat badan bila berlebih.
 Diet makanan sehat kaya buah dan sayur serta rendah lemak.
 Mengurangi asupan garam.
 Meningkatkan aktivitas fisik aerobik
 Membatasi konsumsi alkohol.
 Berhenti merokok.
(Dipiro edisi 9, halaman 88)
Stroke iskhemik :
 Dekompresi bedah kadang-kadang diperlukan untuk mengurangi tekanan
intrakranial.
 Pendekatan tim interprofessional yang mencakup rehabilitasi dini dapat
mengurangi cacat jangka panjang.
 Pada pencegahan sekunder, endarterektomi karotis dan stent mungkin efektif
dalam mengurangi kejadian stroke dan kekambuhan pada pasien yang tepat.
(Dipiro Edisi 9, halaman 121)
Referensi

 American Pharmacist Association. 2011. Drug Information Handbook A


Comprehensive Resource For All Clinicians and Health Care Professional.
American Pharmacist Association.

 Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2017.


Informatorium Obat Nasional Indonesia. Jakarta: BPOM RI

 Dipiro, JT et al. 2015. Pharmacoterapy Approach 9th Edition. New York: Mc.
Graw Hill Medical

You might also like