Professional Documents
Culture Documents
D R . FA I S A L Z A K I R I
P E M B I M B I N G : D R H E R M A W A N , S P. P D
STATUS PASIEN
IDENTITAS
• Nama : Tn R
• Umur /Tgl Lahir : 38 Tahun/ 12 Februari 1980
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Berat badan : 62 kg
• Agama : Islam
• Alamat : Link Sukajadi RT 06/RW 02, Mekarsari, Pulomerak
• Kebangsaan : Indonesia
• MRS : 5 Januari 2019
• Tanggal Pemeriksaan : 8 Januari 2019
ANAMNESIS
• Riwayat penyakit dahulu : Keluhan Serupa disangkal pasien, Riwayat DM (-), Riwayat Hipertensi
(-)
• Riwayat penyakit keluarga: Kedua orang tua pasien memiliki riwayat penyakit DM
• Riwayat berobat : Pasien tidak pernah berobat ke rumah sakit
• Riwayat Alergi : Pasien menyangkal memiliki riwayat alergi debu, makanan, obat
• Riwayat Psikososial : Pasien tidak merokok, tidak pernah meminum alcohol, sering minum
minuman soda dan kopi
PEMERIKSAAN FISIK
• Malaria Vivax
• Diagnosis Banding
• Trombositopenia ec. Idiopatik Tromobositopenia Purpura dd/ Dengue Fever
PENATALAKSANAAN
N O N M E D I K A M E N TO S A M E D I K A M E N TO S A
• Bedrest • IVFD NaCl 0,9% 25-30tpm
• Awasi Kemungkinan Perdarahan • Paracetamol 3x500 mg tab
• Diet biasa • Kapsul Garam 3x1
• Catat Intake dan Output • Sleeding Scale Novorapid mulai GDS 180
tanpa Sansulin
• Injeksi Omeprazol 2x1 amp
• Siapkan Suspensi Trombosit 4 kolf, setelah 12
jam cek DR, jika trombosit < 40.000
• DHP 4 tab/hari pada Hari 1-3 pengobatan
• Primakuin 1x1 tab selama 14 hari
PROGNOSIS
• Ad vitam : bonam
• Ad fungsionam : bonam
• Ad sanationam : bonam
RESUME
Pasien datang dengan keluhan demam 2 minggu naik turun dan badan panas dingin,
menggigil dan berkeringat banyak. Pasien mengaku pernah berpergian ke daerah Lampung 1 bulan
terakhir. Pasien belum pernah berobat ke RS sebelumnya, dan tidak memiliki riwayat darah tinggi
maupun diabetes, namun kedua orang tua pasien memiliki riwayat diabetes.
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak hyperhidrosis, pasien sedikit
demam dengan suhu 37,6oC dan pemeriksaan Rumple Leede didapatkan hasil positif. Pemeriksaan
fisik lain dalam batas normal
Pada pemeriksaan lab didapatkan hasil Trombosit 62.000, Natrium 129,9 dan GDS 200,
lalu pada pemeriksaan Rapid Test Malaria didapatkan Positif Malaria Vivax.
BAB II
PEMBAHASAN
• Malaria adalah penyakit protozoa yang disebarkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Protozoa
penyebab malaria adalah genus plasmodium yang dapat menginfeksi manusia .
• Nama malaria mulai dikenal sejak zaman kekaisaran Romawi, dan berasal dari kata Italia malaria
atau “udara kotor” dan disebut juga demam Romawi
• Diduga penyakit ini berasal dari Afrika dan menyebar mengikuti gerakan migrasi manusia
melalui pantai Mediterania, India dan Asia Tenggara.
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
• Penyebab Malaria adalah parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles
betina. Dikenal 5 (lima) macam spesies yaitu: Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax,
Plasmodium ovale, Plasmodium malariae dan Plasmodium knowlesi. Parasit yang terakhir
disebutkan ini belum banyak dilaporkan di Indonesia.
KLASIFIKASI
• Mirip dengan gejala flu, dan dapat menyerupai kondisi lain seperti gastroenteritis, dan penyakit
virus disertai keluhan tambahan seperti sakit kepala, demam, menggigil, nyeri sendi, muntah
• Trias Malaria (Periode Panas, Periode Keringat, Periode Dingin)
• Malaria Vivax/Ovale : demam biasanya tiap 2 hari (demam tertiana)
• Malaria Malariae : demam biasanya tiap 3 hari sekali (demam quartana)
• Malaria Falciparum : demam berulang setiap 36-48 jam, atau demam kurang menonjol dan
hampir terus menerus
DIAGNOSIS
• Pada malaria berat, Jika puskesmas/klinik tidak memiliki fasilitas rawat inap, pasien malaria berat
harus langsung dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap. Sebelum dirujuk berikan artesunat
intramuskular (dosis 2,4mg/kgbb)
• Artesunat parenteral tersedia dalam vial yang berisi 60 mg serbuk kering asam artesunik dan pelarut
dalam ampul yang berisi natrium bikarbonat 5%. Keduanya dicampur untuk membuat 1 ml larutan
sodium artesunat. Kemudian diencerkan dengan Dextrose 5% atau NaCL 0,9% sebanyak 5 ml
sehingga didapat konsentrasi 60 mg/6ml (10mg/ml). Obat diberikan secara bolus perlahan-lahan.
• Artesunat diberikan dengan dosis 2,4 mg/kgbb intravena sebanyak 3 kali jam ke 0, 12, 24. Selanjutnya
diberikan 2,4 mg/kgbb intravena setiap 24 jam sehari sampai penderita mampu minum obat.
EVALUASI
• Pada penderita rawat jalan evaluasi pengobatan dilakukan pada hari ke 3, 7, 14, 21 dan 28
dengan pemeriksaan klinis dan sediaan darah secara mikroskopis.
• Apabila terdapat perburukan gejala klinis selama masa pengobatan dan evaluasi, penderita
segera dianjurkan datang kembali tanpa menunggu jadwal tersebut di atas.
• Pada penderita rawat inap evaluasi pengobatan dilakukan setiap hari dengan pemeriksaan klinis
dan darah malaria hingga klinis membaik dan hasil mikroskopis negatif.
• Evaluasi pengobatan dilanjutkan pada hari ke 7, 14, 21 dan 28 dengan pemeriksaan klinis dan
sediaan darah secara mikroskopis.
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
• IDI, WHO (2017), Buku Saku Penatalaksaan Malaria, Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Kemenkes RI.
• Cowman AF, Berry D, Baum J (2012). “The Celullar and molecular basis for malaria parasite invasion of the
human red blood cell” Journal of Cell Biology
• Owusu-Ofori AK, Parry C, Bates I (2010). "Transfusion-transmitted malaria in countries where malaria is endemic: A
review of the literature from sub-Saharan Africa". Clinical Infectious Diseases. 51 (10): 1192–8.
• Tilley L, Dixon MW, Kirk K (2011). "The Plasmodium falciparum-infected red blood cell". International Journal of
Biochemistry and Cell Biology. 43 (6): 839–42
• Mens PF, Bojtor EC, Schallig HDFH (2012). "Molecular interactions in the placenta during malaria infection". European
Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology. 152
• Rénia L, Wu Howland S, Claser C, Charlotte Gruner A, Suwanarusk R, Hui Teo T, Russell B, Ng LF (2012). "Cerebral
malaria: mysteries at the blood-brain barrier".Virulence. 3 (2): 193–201