Professional Documents
Culture Documents
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018
I. LATAR BELAKANG & PERMASALAHAN
II. DASAR HUKUM PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
III. DIFINISI & PENGERTIAN PAK
IV. PRINSIP PEMBERIAN JKK
V. PELAPORAN KASUS PAK
VI. TATA CARA PENGAJUAN DAN FORMULIR JKK
VII. KESIMPULAN & SARAN
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 2
PENDAHULUAN
• Pekerja merupakan aset penting (human capital) dalam mencapai tujuan
pembangunan nasional untuk mewujudkan produktivitas &
HR kesejahteraan.
•Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
Act bagi kemanusiaan (Pasal 27 ayat 2 UUD 1945)
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 3
KARAKTERISTIK MASALAH KESEHATAN TENAGA KERJA
Setiap pekerja berhadapan dg risiko dari luar dan dari tempat kerja:
Kecelakaan & penyakit umum sebagaimana yg tjd di masyarakat
Penyakit akibat kerja/PAK (occupational diseases)
Penyakit terkait kerja (work related disease) penyakit yang dicetuskan,
dipermudah atau diperberat oleh pekerjaan atau potensi bahaya di tempat kerja.
Pekerja menghadapi risiko ganda penyakit & kecelakaan
Occupational
Penyakit yg diderita akibat
Diseases pajanan spesifik di tempat
kerja Cth: NIHL ok
bising di tempat kerja
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 5
I. LATAR BELAKANG & PERMASALAHAN
PAK di RS & FASKES
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 6
Jenis-Jenis Sumber Bahaya di Tempat Kerja RS
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 7
OCC DISEASES RISK IN HOSPITAL
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 8
OCC DISEASES RISK IN HOSPITAL
• Needlestick injuries, back injuries, latex allergy, violence, dan stress.
• Menurut WHO, dari 35 juta petugas kesehatan, 3 juta terpajan oleh
blodborne pathogen, 2 juta tertular virus hepatitis B, dan 170.000
tertular virus HIV.
• NIOSH, untuk kasus2 non-fatal baik injury maupun PAK di sarana
kesehatan sekarang semakin meningkat, berbanding terbalik dengan
sektor konstruksi dan agriculture yang dulu paling tinggi, sekarang
sudah sangat menurun.
• Infeksi nosokomial masih menjadi isu cukup signifikan dikalangan
pelayanan kesehatan, sehingga pengembangan program patient safety
sangat relevan dikembangkan.
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 9
DATA PAK ...
Nelson, American Journal Industrial Medicine: 2005
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 10
JAMSOS PEKERJA
Pentingnya jaminan sosial pada pekerja:
Pentingnya jaminan sosial untuk keberlanjutan pembangunan direfleksikan dalam beberapa goal
yang lain: universal health coverage (SDG 3.8), gender equality (SDG 5.4),decent work and
economic growth (SDG 8.5), and greater equality (SDG 10.4).
Kebijakan jaminan sosial tidak hanya melindungi masyarakat dari berbagai goncangan selama
siklus hidupnya, tetapi juga memegang peranan sebagai peran kunci dalam mendorong kebutuhan
dan produktivitas domestik, mendukung transformasi struktural dari ekonomi nasional, dan promosi
kerja layak.
Pola pekerjaan berkembang pesat, dengan muncul dan meningkatnya bentuk2 pekerjaan baru
dengan keterbatasan pendapatan dan jaminan, dan tanpa disertai jaminan sosial yang memadai.
Pengusaha/pemberi kerja bertanggung jawab u/: menjamin K3, memberikan kompensasi yang adil,
wajar dan efektif kpd pekerja yang meninggal maupun bertahan hidup.
Ref: World Social Protection Report 2017–19: Universal social protection to achieve the Sustainable Development Goals
International Labour Office – Geneva: ILO, 2017. http://www.social-
protection.org/gimi/gess/RessourcePDF.action?ressource.ressourceId=54887)
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 11
PERMASALAHAN KK&PAK....
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 12
II. DASAR HUKUM
PERLINDUNGAN K3 DAN JKK
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 13
A. Regulasi/norma perlindungan K3
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 14
Permenakertrans No. 03 Th 1982 ttg Pelayanan Kesehatan Kerja
Program kesehatan kerja harus komprehensif:
Preventiv, promotif, kuratif & rehabilitatif yang berbasis risiko
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 15
C. Regulasi/norma perlindungan JAMSOSTEK-JKK
UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN
UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS
PP No. 44 tahun 2015 tentang JKK dan JKM untuk Pekerja Penerima Upah.
PP. No. 70 Th 2015 ttg JKK dan JKM untuk ASN.
Keppres No. 22 Th 1993 ttg Penyakit yang Timbul dalam Hubungan Kerja
Permenakertrans No. 25/2008 ttg Pedoman Dx dan Penilain Cacat akibat KK&PAK
Kepmenaker Nomer 28/2015 ttg Pengangkatan, Pemberhentian Dokter Penasehat.
Permenaker No. 26/2015 Ttg Tt Cr Peny Prog JKK, JKM, JHT bagi Peserta Penerima Upah
Permenaker No.10 /2016 Ttg Program Kembali Kerja serta Keg. Promotif dan Keg.
Preventif Kecelakaan Kerja dan PAK
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 16
Kepmannaker No. 25 Th 2008 tentang Pedoman Diagnosis dan
Penilaian Cacat Karena Kecelakaan dan PAK
u/ menetapkan diagnosis dan penilaian cacat karena kecelakaan
kerja dan PAK guna memperhitungkan kompensasi yang
menjadi hak tenaga kerja
Disusun oleh para dokter spesialis terkait
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 17
HAK PEKERJA
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 19
III. DIFINISI & PENGERTIAN PAK
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 20
Difinisi PAK (regulasi nasional)
• Permennaker No. Per. 01/Men/1981 :
PAK adalah Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan atau lingkungan
kerja.
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 21
Difinisi PAK (menurut ILO)…..
International Labour Organization (ILO, 2003) membedakan:
1. occupational diseases/work-caused diseases penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
2. work related diseases penyakit pada pekerja yang diperburuk (aggravated) oleh pekerjaan atau
memiliki insiden lebih tinggi yang disebabkan oleh kondisi kerja.
3. penyakit umum penyakit yang tidak ada hubungan dengan kondisi pekerjaan
ILO mengelompokan PAK dalam 3 (tiga) kategori yaitu: 1) Diseases caused by agent
(chemical, physical, biological); 2) diseases of target organ systems (respiratory,
skin, musculosceletal); 3) occupational cancer.
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 22
Daftar PAK menurut ILO
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 23
PERLU DIBEDAKAN
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 24
IV. PRINSIP PEMBERIAN JAMINAN
KECELAKAAN KERJA (JKK) KASUS PAK
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 25
A. PRINSIP UMUM PEMBERIAN JKK KASUS PAK
Kasus PAK diberikan pertolongan pertama/awal oleh dokter perusahaan
Diagnosis awal PAK dilakukan oleh dokter yang menangani.
Pemberian JKK dilakukan apabila kasus diagnosis PAK diterima oleh BPJSTK
Apabila ada keraguan, BPJSTK meminta penetapan dari pengawas ketenagakerjaan
pada Disnaker /UPTD Wasnaker Provinsi
Pengawas ketenagakerjaan dalam membuat penetapan kasus PAK dapat meminta
pertimbangan medis kpd dokter penasehat.
Ketidaksamaan pendapat dalam penentuan kasus PAK di tingkat provinsi,
ditindaklanjuti dg mengajukan banding (oleh pihak yang tidak setuju) kpd Menteri
ketenagakerjaan
Keputusan Menteri dibuat atas masukan Tim dokter penasehat dan pengawas KK
pusat dan bersifat final.
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 26
PRINSIP UMUM PEMBERIAN JKK ....
Kasus PAK yang mendapat pelayanan kesehatan melalui BPJS Kesehatan dapat
dialihkan melalui pelayanan JKK BPJSTK.
Pemberian JKK kasus PAK melalui program BPJSTK diberikan pada setiap pekerja
yang:
Sudah didiagnosis atau ditetapkan sebagai PAK (occupational diseases)
PAK ringan maupun berat, berpulih/reversibel (tanpa cacat) maupun
nirpulih/irreversibel (cacat), atau fatal
Didiagnosis PAK pada pekerja yang hubungan kerjanya telah berakhir (berhenti
bekerja/pensiun) pengajuan kompensasi JKK kasus PAK paling lama sd. 3 (tiga
tahun) setelah hubungan kerja berakhir.
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 27
B. RUANG LINGKUP JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)
1) Kecelakaan Kerja (KK) yg terjadi dalam hubungan kerja (termasuk yg terjadi dalam
perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya atau perjalanan dinas)
2) Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja (PAK)
Di tempat kerja
Berangkat kerja
& pulang
(jalur yang
wajar dilalui)
Saat dinas
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 28
Manfaat JKK (ps 25 PP 44 Th 2015):
Beasiswa
Ps 14 ayat (2):
Peserta yg meninggal mendadak di tempat kerja dianggap sebagai KK dan
berhak atas manfaat JKK sesuai dg peraturan perundangan, apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a)Pada saat bekerja tiba2 meninggal dunia, tanpa melihat penyebab dari penyakit
yang dideritanya
b)Pada saat bekerja di tpt kerja mendapat serangan penyakit kemudian langsung di
bawa ke dokter, atau unit yankes atau RS dan tidak lebih dari 24 jam kemudian
meninggal dunia.
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 32
PENYAKIT AKIBAT KERJA YG DICOVER JKK BPJS KETENAGAKERJAAN
Peny yg disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja diatur dalam Keppres
no 22 th 1993 231 kelompok PAK
Batasan PAK paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak hubungan kerja berakhir.
Yang tidak masuk dalam Kepres 22 Th 1993 dapat ditetapkan sbg PAK apabila
dapat dibuktikan
NB: KEPPRES 21/1993 sdg dalam proses revisi cakupan menjadi lebih luas
sesuai The ILO List on OccupationalmDiseases 2010 (mencakup >164 jenis
PAK)
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 33
• Dx. PAK oleh
dokter
• Penetapan PAK
oleh Pengawas
Ketenagakerjaan
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 34
C. KETENTUAN DALAM PENILAIAN KECACATAN KERJA :
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 35
V. PELAPORAN KASUS PAK
• Pelaporan dalam PELAKSANAAN K3
• Pelaporan dalam PEMBERIAN JKK
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 36
A. PELAPORAN KASUS PAK DALAM PELAKSANAAN K3
Laporan kasus PAK
Menggunakan Form dalam Lampiran Permenaker No 333 Th 1998
Kasus Penyakit Akibat Kerja Wajib dilaporkan dalam waktu 2 X 24 Jam setelah di diagnosa sebagai
Penyakit Akibat Kerja
Laporan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
Menggunakan form dalam Lampiran Kepdirjen No. 22 Th 2008 (Laporan Triwulan)
Dilaporkan bersama data semua penyakit yang dialami pekerja dan data program kesehatan kerja lainnya
Laporan hasil pelaksanaan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja:
Menggunakan formulir dalam pedoman Pelaporan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Laporan per kegiatan paling lama 2 bulan setelah pelaksanaan pemeriksaan kesehatan (MCU) tenaga
kerja
Laporan Tahunan (Rekap)/Setahun sekali
Dilaporkan oleh Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja atau dokter perusahaan dan atau
Perusahaan Jasa K3 (PJK3) Bidang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Laporan2 tsb di atas disampaikan kpd Dinas Ketenagakerjaan setempat (provinsi) dan Kemnaker cq.
Dirjen Binwasnaker & K3-Kemnaker RI.
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 37
B. PELAPORAN KASUS PAK DALAM PEMBERIAN JKK (BPJS KETENAGAKERJAAN)
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 39
TATA CARA PENGAJUAN JKK KASUS PAK
Lap PAK Tahap.I Disnaker
Pemberi Kerja 2 x 24 jam
Wajib Lapor PAK (Diagnosis dari Dr.Pemeriksa)
BPJS TK
Lap PAK
Tahap.II
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 40
PROSEDUR KLAIM JKK
1
BAYAR DULU (REIMBUIRSE) FASKES MANA
SAJA
2
PELAYANAN FASKES TC FASKES
KERJASAMA TC
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 42
FORMULIR KLAIM JKK
JKK Kasus Kecelakaan Kerja (KK)
1. Formulir JKK 3 KK 1 (Laporan Kasus KK Tahap I)
2. Formulir JKK 3a KK 2 (Laporan Kasus KK Tahap II)
3. Formulir JKK 3b KK 3 (Surat Keterangan Dokter Kasus KK)
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 43
FORMULIR JKK : 3 KK 1
LAPORAN KASUS KECELAKAAN KERJA TAHAP I
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 44
FORMULIR JKK : 3A KK 2
LAPORAN KASUS KECELAKAAN KERJA TAHAP II
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 45
FORMULIR JKK : 3 PAK 1
LAPORAN KASUS PAK TAHAP I
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 46
FORMULIR JKK : 3A PAK 2
LAPORAN KASUS PAK TAHAP II
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 47
FORMULIR JKK : 3B KK 3
SURAT KETERANGAN DOKTER KASUS KECELAKAAN KERJA
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 48
FORMULIR JKK : 3B PAK 3
SURAT KETERANGAN DOKTER KASUS PAK
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 49
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
Coordination
Sinergy
Collaboration
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 50
A. KESIMPULAN:
SETIAP ORANG BEKERJA BERISIKO MENGALAMI KEC KERJA MAUPUN PAK, DAN
DAPAT DICEGAH (TERMASUK PEKERJA RS/FASKES)
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PAK WAJIB DILAKUKAN OLEH
PENGUSAHA/PEMBERI KERJA MELALUI PROGRAM K3
SETIAP KASUS PAK WAJIB DICATAT, DILAPORKAN, DAN DITINDAKLANJUTI AGAR TIDAK
TERULANG
SETIAP PEKERJA YANG MENGALAMI PAK BERHAK ATAS JAMINAN KECELAKAAN
KERJA YANG WAJIB DIBERIKAN OLEH PEMBERI KERJA ATAU MELALUI BPJSTK
PENGENDALIAN PAK AKAN MENGUNTUNGKAN BAGI SEMUA PIHAK
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 51
KESIMPULAN DAN SARAN ...............
B. SARAN-SARAN:
PENINGKATAN PROGRAM KESEHATAN KERJA SEBAGAI BAGIAN DARI PROGRAM K3 DI
SETIAP RS/FASKES SEBAGAI TEMPAT KERJA
PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN DETEKSI DAN PENGENDALIAN PAK
BAGI SEMUA PETUGAS KESEHATAN
SETIAP PENANGANAN PENYAKIT PADA PEKERJA HARUS MEMPERHATIKAN
KEMUNGKINAN KASUS PAK
PENANGANAN KASUS PAK DILAKUKAN MELALUI JALUR PROGRAM K3
PENGOBATAN/PERAWATAN DAN KOMPENSASI KASUS PAK DIKLAIM MELALUI JALUR
PROGRAM BPJS KETENAGAKERJAAN
PENINGKATAN KOORDINASI, SINERGI DAN KOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 52
Key Words :
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 53
MOTTO :
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 54
TABEL PERSENTASE CACAT AKIBAT KECELAKAAN KERJA DAN PAK
LAMPIRAN III PP 44 TAHUN 2015
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 55
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 56
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 57
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 58
SUDI ASTONO-KEMNAKER@2018 59