Professional Documents
Culture Documents
Kesehatan Jiwa
(Bipolar Disosder)
Kelompok 3
Defenisi
Episode ini merupakan gangguan bipolar campuran dari kedua fitur gejala
mania atau hipomania dan depresi. Tanda-tanda umum episode campuran
termasuk depresi dikombinasikan dengan agitasi, iritabilitas, kegelisahan,
insomnia, distractibility, dan layangan pikiran (flight of idea). Kombinasi
energi tinggi dan rendah membuat suasana hati penderita berisiko tinggi
untuk bunuh diri. Tanda dan gejala yaitu :
1. Selalu berbicara tentang kematian dan keinginan untuk mati kepada
orang-orang di sekitarnya.
2. Memiliki pandangan pribadi tentang kematian.
3. Mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan dan alkohol.
4. Terkadang lupa akan hutang atau tagihan seperti tagihan listrik dan
telepon.
Faktor
Penyebab
Genetika
Genetika bawaan adalah faktor umum penyebab gangguan bipolar.
Fisiologis
Salah satu faktor utama penyebab seseorang mengidap gangguan bipolar
adalah terganggunya keseimbangan cairan kimia utama di dalam otak.
Lingkungan
Penderita penyakit ini cenderung mengalami faktor pemicu munculnya
penyakit yang melibatkan hubungan antarperseorangan atau peristiwa-
peristiwa pencapaian tujuan (penghargaan) dalam hidup. Sebagai contoh
penyebab ini seperti : Stres, penyalahgunaan zat tidak menyebabkan
gangguan bipolar, obat-obat tertentu dan perubahan musiman.
Klasifikasi Bipolar
Disorder
Judul Jurnal
Emotion regulation strategies in bipolar disorder :
asystematic and critical review
Pengarang
Alyson Dodd, Elizabeth Lockwood, Warrant
Mansell, Jasper Palmier Claus
Tahun Terbit
1 Maret 2019
Gangguan Bipolar (BD) ditandai dengan periode mania dan
depression (American Psychiatric Association, 2013).
Ulasan ini menyangkut standar regulasi emosi (ER). Model
proses mengkonseptualisasikan ER sebagai usaha dan upaya
otomatis untuk menurunkan regulasi, meningkatkan regulasi
atau mempertahankan emosi itu dapat menjadi fokus
pendahuluan (sebelum emosi dihasilkan) atau terfokus pada
sponsor (diberlakukan setelah emosi dihasilkan).
Judul Jurnal
“Review : Farmakoterapi Gangguan
Bipolar”
Pengarang
Uzlifatul Zannah, Irma Melyani
Puspitasari, Rano Kurnia Sinuraya
Tahun Terbit
Tahun Terbit : 2018
Keberhasilan dalam pengendalian dan pencegahan kambuhnya
gangguan bipolar didasari oleh pengendalian stabilitas mood jangka
panjang serta pencegahan berlanjutnya episode mania dan depresi.
(Malhi, et al., 2015).
Mood Stabilizer
Pilihan pertama yang digunakan dalam mengobati gangguan bipolar ialah
mood stabilizer seperti litium, divalproex, karbamazepin dan lamotrigin.
Penelitian yang dilakukan oleh Collins and McFarland (2008)
menyebutkan bahwa litium dapat menurunkan resiko percobaan bunuh
diri pada klien .
Antidepresan
Penggunaan antidepresan sebagai monoterapi berkaitan dengan
peningkatan resiko episode mania pada pasien bipolar. Namun, tidak
terdapat adanya resiko episode mania pada pasien yang menggunakan
antidepresan bersamaan dengan mood stabilizer.
Antipsikotik
Semua antipsikotik atipikal memiliki
beberapa efikasi untuk gangguan bipolar
karena adanya efek antimania. Antipsikotik
yang digunakan diantaranya risperidone,
olanzapine dan quetiapine.
Studi yang dilakukan oleh Keck, et al
(2009) menyatakan bahwa aripiprazole
efektif digunakan dalam pengobatan pasien
dengan bipolar mania akut dan dapat
ditoleransi dengan baik.
Kesimpulan
Judul Jurnal
Penyesuaian Diri Keluarga Penderita Bipolar Di
Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri”
Pengarang
Lailatul Nurush Sholikah, Sardjuningsih, dan Tatik
Imadatus Sa’adati
Tahun Terbit
Tahun Terbit : 2017
Keberadaan anggota keluarga dengan gangguan jiwa juga
sangat mempengaruhi kondisi fisik dan mental orang yang
merawatnya di rumah, misalnya orang tua, suami / istri, atau
saudaranya.
Judul Penelitian
Efficacy of cognitive-behavioral therapy in patients with bipolar
disorder: a meta analysis of randomized controlled trials
Pengarang / Author
Kai-Jo Chiang1,2, Jui-Chen Tsai1,3, Doresses Liu1,4, Chueh-Ho
Lin1,5,6, Huei-Ling Chiu1 Kuei-Ru Chou1,3,7
Sumber / Source
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0176849Abstract
Terapi perilaku kognitif (CBT) dianggap sebagai
pembantu yang menjanjikan untuk mengatasi BD. Terapi
untuk mengobati gangguan bipolar (BD) ini bertujuan
untuk mengetahui efektivitas CBT dan membantu subjek
untuk memahami gejala kekambuhan, sehingga diharapkan
dapat dilakukan langkah-langkah antisipasi dan pencegahan
untuk mencegah hospitalisasi pada subjek.