You are on page 1of 21

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN


HEPATITIS
Kelompok 2:
Aminatuz Zanah Jihan Nabillah
Antyesti Rizki Muga Krisdiana
Arnita Rahmawati Riska Harmelinda
Salsabila Yudha
Desma Rahmawati
Tazkia Aulia
Dhinda Amaliany
Latar Belakang
Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada
hepar, penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi
atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai
pada kanker hati. Hepatitis virus adalah istilah yang
digunakan untuk infeksi hepar oleh virus,
identifikasi virus penyakit dilakukan terus menerus,
tetapi agen virus A, B, C, D, dan E terhitung kira-
kira 95% kasus dari hepatitis virus akut.
Anatomi Hati
Fisiologi Hati
Hati mempunyai beberapa fungsi yaitu:
1. Metabolisme karbohidrat
2. Metabolisme lemak
3. Metabolisme protein
4. Lain-lain
HEPATITIS
Hepatitis adalah kondisi inflamasi hati akut atau
kronik yang juga diikuti oleh kerusakan jaringan hati.
Virus adalah penyebab hepatitis yang paling sering,
yang menyerang beberapa ratus juta orang di seluruh
dunia. Alcohol, beberapa jenis obat-obatan, dan kondisi
autoimun juga menyebabkan hepatitis.
Hati mempunyai peranan yang sangat penting,
yaitu menerima darah melalui usus. Karena hati sebagai
alat penerima darah, maka tidak heran jika ia akan
beresiko mengalami kerusakan akibat adanya virus yang
ikut terserap didalamnya.
A. Kerusakan Hati yang Fulminans
Kebanyakan, orang yang mengalami penyakit
hati berat diakibatkan mengonsumsi jamur beracun,
keracunan fosfor kuning, dan pada sedikit kasus
disebabkan pemakaian obat-obat tertentu, seperti gas
anestesi halothane atau setelah infeksihepatitis.
Dalam kebanyakan kasus, hasil pemeriksaan akan
menunjukkan bahwa mata penderita berwarna kuning,
kesadaran menurun, terdapat krusta darah kering di
hidung dan sangat jelas, hati pada palpasi tidak teraba,
dan pekak hati sangat kecil. Pekak hati yang sangat kecil
itu kemudian mendadak menjadi atrofi.
B. Hepatitis Virus
Virus hepatitis ini sering ditemukan di daerah yang
mempunyai iklim tropis, karena pada daerah tersebut virus
yang menyebabkan hepatitis dapat berkembang dengan
subur.
Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis B kronik
Hepatitis kronik
Hepatitis C
Hepatitis D
Hepatitis E
Hepatitis Di induksi obat (Hepatitis Toksik)
HEPATITIS A HEPATITIS B HEPATITIS C HEPATITIS D HEPATITIS E HEPATITIS
TOKSIK

Rute Enterik (oral- Darah, semen, Darah, semen, Darah, semen, Enterik (oral- Inhalasi,
Transmisi fekal); kontak dan cairan dan cairan dan cairan fekal); suplai air ingesti,
dekat dengan tubuh dari tubuh dari tubuh yang yang injeksi gas
orang yang orang yang orang yang berasal dari terkontaminasi anastesi,
terkontaminasi; terkontaminasi; terkontaminasi orang yang bahan
menelan jarum yang ; jarum yang terkontaminasi; kimiawi
makanan atau terkontaminasi; terkontaminasi jarum yang
minuman yang transmisi terkontaminasi
terkontaminasi maternal-
neonatus

Catatan Hilang dengan Berhubungan Berhubungan Berhubungan Hilang dengan Zat kimia
sendirinya; dengan hepatitis dengan dengan hepatitis sendirinya; merusak
mungkin kronik; hepatitis kronik; infeksi jarang terjadi di jaringan hati
asimtomatik; Peningkatan kronik; penyerta Amerika atau tidak
sering risiko kanker Peningkatan hepatitis B Serikat dapat
ditemukan di hati risiko kanker diekskresikan
daycare centers hati dan sirosis
sebelum hati
penggunaan
vaksin

Ketersediaan Ya Ya Tidak Tidak Tidak


Vaksinasi
C. Etiologi
Hepatitis dapat disebabkan karena infeksi maupun bukan karena
infeksi. Pembagian jenis hepatitis yang disebabkan oleh infeksi
virus adalah sebagai berikut:
 Hepatitis A. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A
(HAV).
 Hepatitis B. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A
(HBV).
 Hepatitis C. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A
(HCV).
 Hepatitis D. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A
(HDV).
 Hepatitis E. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A
(HEV).
D. Patofisiologi
E. Komplikasi
Penderita hepatitis akut dapat mengalami
hepatitis fulminan yang berujung kepada gagal hati
akibat peradangan hebat pada hati. Gejala penderita
hepatitis fulminan mencakup bicara kacau dan
penurunan kesadaran hingga koma.
Selain hepatitis fulminan, penderita hepatitis
B dan C juga dapat mengalami hepatitis kronis.
Virus yang berkembang biak secara kronis dalam
hati penderita akan menyebabkan peradangan
kronis dan dapat menyebabkan sirosis, kanker hati,
atau gagal hati.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1. Keluhan utama
Penderita datang untuk berobat dengan keluhan tiba-tiba tidak nafsu makan,
malaise, demam, rasa pegal linu dan sakit kepala.
2. Aktivitas/Istirahat
 Keletihan
 Kelemahan, malaise menyeluruh, sakit otot
3. Sirkulasi
 Bradikardi (pada hyperbilirubinemia berat)
 Ikterik sklera, kulit, membrane mukosa
4. Eliminasi
 Urine gelap
 Feses berwarna seperti tanah liat
 Diare, konstipasi
5. Makanan/Cairan
 Kehilangan selera makan, penurunan berat badan
 Edema, asites
 Mual, muntah
lanjutan
6. Neurosensori
 Iritabilitas, mengantuk, letargi
 Asteriksis
7. Nyeri/Ketidaknyamanan
 Kram abdomen, nyeri tekan kuadran kanan atas
 Nyeri sendi
 Sakit kepala
8. Keamanan
 Transfuse darah atau transplantasi organ yang diterima
sebelum uji skrining virus
 Tato (kemungkinan dari peralatan)
 Gatal
9. Seksualitas
Gaya hidup atau perilaku yang meningkatkan risiko pajanan-
hubungan seksual tanpa pelindung dengan orang yang terinfeksi
Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Tingkat kesadaran CM, kunjungtiva anemis, bibir kering, pasien
tampak lemah dan kesakitan, ikterus, suhu 38,5°C
b. Sistem respirasi : frekwensi napas (biasanya) normal 16 – 20x/menit, dada simetris,
napas cuping hidung (-) retraksi (-) sumbatan jalan napas (-) tidak terpasang O2,
tidak ada ronchi, wheezing, stridor.
c. Sistem kardiovaskuler : TD dalam batas normal, pembesaran jantung (-), oedema (-)
bunyi jantung tambahan (-). HR 90x/menit
d. Sistem musculoskeletal : kekuatan otot 4/4/4/4 tampak lemah dan mudah lelah
e. System integument : kulit tampak kuning, kering, CRT 2 detik, tugor kulit elastic.
f. Abdomen:
Inspeksi : Pembesaran pada daerah perut sebelah kanan atas
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : pada hepar teraba keras, membesar (batas normal 4 – 8cm pada garis
midsternal dan 6 – 12cm pada garis midklavikula), nyeri saat ditekan pada
abdomen sebelah kanan atas, skala nyeri 6 -
Perkusi : hypertimpani.
Pemeriksaan penunjang
 Tes fungsi hati. Tes ini dilakukan dengan mengambil
sampel darah dari pasien untuk mengecek kinerja hati.
 Tes antibodi virus hepatitis. Tes ini berfungsi untuk
menentukan keberadaan antibodi yang spesifik untuk virus
HAV, HBV, dan HCV.
 Tes protein dan materi genetik virus. Pada penderita
hepatitis kronis, antibodi dan sistem imun tubuh tidak dapat
memusnahkan virus sehingga virus terus berkembang dan
lepas dari sel hati ke dalam darah.
 USG perut. Dengan bantuan gelombang suara, USG perut
dapat mendeteksi kelainan pada organ hati dan sekitarnya,
seperti adanya kerusakan hati, pembesaran hati, maupun
tumor hati.
 Biopsi hati. Melalui biopsi hati, dokter dapat menentukan
penyebab kerusakan yang terjadi di dalam hati.
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Fungsi Hati
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: kurang
dari kebutuhan tubuh
3. Risiko Infeksi
4. Keletihan
Intervensi
Diagnosa NOC NIC Rasional
Gangguan Bebas dari tanda-tanda MANDIRI
Fungsi Hati gagal hati yang ditandai - Tinjau medikasi yang biasa/kadang - Mungkin memerlukan perubahan
dengan pemeriksaan digunakan-sulfonamid,fenotiazin, pada program medikais yang iasa dan
fungsi hati dalam batas isoniazid- untuk obat-obatan edukasi klien tentang efek hepatic dari
normal dan tidak ada hepatotoksik atau obat yang di jual obat yang dijual bebas
ikterik, pembesaran bebas, seperti asetaminofen. - Membantu mengindetifikasi sumber
hati, atau perubahan - Pastikan jika klien memiliki pekerjaan infeksi-pekerjaan berisiko tinggi
status mental. berisiko tinggi ; sebagai contoh, terpapar pada HBV dan HCV
melakukan tugas yang melibatkan
kontrak dengan darah, cairan tubuh yang
terkontaminasi darah, cairan tubuh
lainnya, atau benda tajam atau jarum.
KOLABORASI
- Tinjau hasil pemeriksaan laboratorium, - Mengidentifikasi penyebab hepatitis,
seperti titer hepattis viris, fungsi hati da mempengaruhi pilihan intervensi dan
pemeriksaan diagnostic lain. memantau respons terhadap terapi.
- Bantu dengan terapi kondisi yang - Mendukung fungsi organ dan
mendasari. meminimalkan keruskan hati serta
- Berikan medikasi, sesuai indikasi, risiko kegagalan organ.
sebagai contoh : - Medikasi terntentu atau medikasi
Analog nukleosida, seperti lamivudine kombinasi yang digunakan bergantung
(epivar), adefovir (hespera), entecavir pada tipe infeksi.
(baraclude) tenofovir (viread).
Diagnosa NOC NIC Rasional

Ketidaksei Mendemonstrasikan MANDIRI


mbangan penambahan berat - Catat laporan tentang /adanya - Mungkin terjadi karena penyakit
Nutrisi: badan progresif anoreksia, mual dan muntah, yang mendasari atau akibat efek
kurang dari kearah tujuan diare. samping terapi tertentu.
kebutuhan normalisasi nilai - Pantau asupan makanan dan - Mungkin diperlukan jika klien
tubuh laboratorium dan hitung jumlah kalori, jika mengalami anoreksia berat, untuk
tidak ada tanda- diindikasikan. mengkaji kekurangan dan
tanda malnutrisi - Dorong asupan cairan yang kebutuhan.
banyak sepanjang hari (mis, - Beberapa terapi (mis. Ribavirin)
segelas air di awal dan akhir hari, menyebabkan dehidrasi, mulut
es batu, atau air minum botolan kering, dan saliva kental, yang dapat
setiap waktu). mengganggu asupan makanan.

KOLABORASI
- Konsultasikan dengan ahli diet - Berguna dalam menurunkan
atau tim pendukung nutrisi untuk program diet untuk memenuhi
menyediakan diet sesuai dengan kebutuhan individu
kebutuhan klien, dengan asupan - Hiperglikemia atau hipoglikemia
lemak dan protein sesuai dapat terjadi, yang mengharuskan
toleransi. perubahan diet atau pemberian
- Pantau glukosa serum, sesuai insulin.
indikasi.
Diagnosa NOC NIC Rasional

Risiko - Mengungkapkan MANDIRI


Infeksi pemahaman faktor - Tekankan perlunya - Klien yang terpajan pada
penyebab dan faktor memantau dan membatasi proses infeksi, khususnya
risiko individual pembesuk, sesuai indikasi pernapasan, berpotensi
- - Jelaskan prosedur isolasi menimbulakn risiko
Mendemonstrasikan kepada klien dan orang komplikasi sekunder
teknik dan memulai terdekat. - Memahami alasan
perubahan gaya melindungi diri sendiri dan
hidup untuk orang lain dapat mengurangi
menghindari resiko perasaan isolasi dan
infeksi dan penolakan.
penularan ke orang
lain. KOLABORASI
- Berikan medikasi antiinfeksi - Klien yang terpajan pada
sesuai indikasi proses infeksi, khususnya
pernapasan, berpotensi
menimbulkan risiko
komplikasi sekunder
Diagnos NOC NIC Rasional
a
Keletihan - Melakukan MANDIRI
perbaikan energi - Tingkatkan aktivitas sesuai - Memperpanjang tirah baring
- Melakukan aktivitas toleransi. Demonstrasikan dapat melemahkan. Hal ini
harian (ADL) dan dan lakukan latihan rentang dapat dihindari dengan aktivitas
berpartisipasi dalam gerak (RPS). terbatas yang diselingi dengan
aktivitas yang - Pantau terjadinya periode istirahat.
diinginkan sesuai kekambuhan anoreksia dan - Mengindikasikan kurang
tingkat kemampuan nyeri tekan serta resolusi atau eksaserbasi
pembesaran hati penyakit, memerlukan istirahat
dan perubahan lebih lanjut
dalam regimen terapeutik.

KOLABORASI
- Berikan medikasi, sesuai - Membantu dalam mengatur
indikasi, sebagai contoh, istirahat yang diperlukan.
sedative dan lorazepam Catatan: penggunaan medikasi
(Ativan). tertentu , seperti
proklorprazin (Compozine)

You might also like