You are on page 1of 35

JUVENILE DIABETES

Idris Handriana,S.Kep,.Ners,.M.Kep
PENDAHULUAN

• Juvenile diabetes merupakan salah satu penyakit


kronis yang sampai saat ini belum dapat
disembuhkan.
• Juvenile Diabetes adalah penyakit yang telah
menyerang banyak anak-anak di seluruh dunia.
• Juvenile diabetes disebut juga sebagai Diabetes
Mellitus (DM) tipe-1
DEFINISI

• Kelainan sistemik akibat terjadinya gangguan


metabolisme glukosa yang ditandai oleh
hiperglikemia kronik
• Keadaan ini diakibatkan oleh kerusakan sel-β
pankreas baik oleh proses autoimun maupun
idiopatik sehingga produksi insulin berkurang
bahkan terhenti
EPIDEMOLOGI

• Angka kejadian sekitar 1 dari setiap 1500 anak


(usia 5 tahun) & 1 setiap 350 anak (usia18
tahun)
• Puncaknya terjadi pada usia 5 -7 tahun
• Gejala klinisnya berbeda dengan DM tipe 2.
Pada umumnya bersifat akut dengan adanya
poliuri, polidipsi dan polifagia serta adanya
kehilangan berat badan pada masa pertumbuhan
dan perkembangan
ANATOMI
Lanjutan…

• Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang


dihasilkan oleh sel asini, tetapi juga mempunya
fungsi endokrin
• Diantara jaringan asini, terdapat + 1 juta
kumpulan sel yang disebut pulau Langerhans.
• Pulau Langerhans mengandung sel penghasil
hormon yang terlibat dalam proses pengendalian
kadar glukosa darah.
Lanjutan…
• Sel beta  membentuk hormon insulin, yang
mempercepat pengambilan glukosa oleh sel &
mempercepat perubahan glukosa menjadi
glikogen untuk disimpan didalam hati
• Sel alfa  menghasilkan glukagon  berfungsi
berlawanan dengan sel beta yaitu meningkatkan
kadar glukosa darah
• Sel delta  membentuk somatostatin yang
mengatur sel beta dan sel alfa (mengatur
produksi insulin dan glukagon)
PENGATURAN KADAR GULA
DARAH
• Saat pencernaan tubuh memecah zat gizi yang
berasal dari makanan & minuman sebagai
sumber energi
• Sumber energi utama adalah glukosa yg dibawa
aliran darah keseluruh sel.
• Glukosa yang berlebihan disimpan didalam hati,
otot & lemak untuk dilepaskan kembali jika
dibutuhkan
• Tubuh harus mampu mengatur kadar gula darah
untuk tetap stabil
Proses pengaturan Gukosa darah
PATOFISIOLOGI
Krusakan sel-β pankreas baik oleh proses
autoimun maupun idioptaik  produksi insulin
berkurang bahkan terhenti

Glukosa tidak dapat memasuki sel  kosentrasi


dalam darah meningkat (hiperglikemia)

Terjadi proses osmosis  pergerakan cairan dari


intraseluler ke ekstraseluler  dari ekstraseluler
diekskresikan oleh ginjal
Jika glukosa darah melebihi ambang ginjal
(+ 180mg/dl)  glukosa akan berlebih di dalam urin
(glikosuria) disertai dengan pemindahan air secara
osmotik (poliuria)

Kehilangan cairan yang berlebihan melalui urin 


menyebabkan rasa haus yang berlebihan (polidipsia)

Glukosa tidak mampu memasuki sel  tubuh


menggunakan simpanan lemak & protein untuk
memenuhi energi  mekanisme lapar  asupan
makanan meningkat (polifagia)
KRITERIA DIAGNOSIS
• DM ditegakkan dengan ada tidaknya gejala.
• Bila dengan Trias geala DM (poliuri, polifagia &
polidhipsi) , maka pemeriksaan gula darah abnormal
satu kali sudah dapat menegakkan diagnosis DM
• Menurut clinical practice consensus guidelines (2009)
kriteria hasil pemeriksaan gula darah abnormal:
a. Kadar gula darah sewaktu >200mg/dl atau,
b. Kadar gula darah puasa >126 mg/dl atau,
c. Kadar gula darah 2 jam postprandial >200mg/dl
Beberapa Gejala yang sering
1. Sering kencing
Kemungkinan diagnosisi yang diambil adalah
ISK atau karena terlalu banyak minum
2. BB turu atau tidak mau naik
Seringkali diduga karena asupan nutrisi yang
kurang atau merupakan salah satu gejala dari
TB paru
Lanjutan…
3. Sesak napas
Kemungkinan diagnosis yang diambil
bronkopneumonia  padahal jika diamati tipe
napasnya adalah kusmaul yang sangat berbeda
dengan bronkopneumonia
4. Nyeri perut
Seringkali diduga adanya peritonitis atau
apendisitis
1. Insulin

• Terapi mutlak yang harus diberikan pada


juvenile diabetes
• Dalam pemberian insulin perlu diperhatikan
jenis insulin, dosisi insulin dan cara
penyuntikan
• Terdapat beberapa area suntikan yang baik
dalam proses absorbsi yaitu; abdomen (paling
baik absorbsi), lengan atas dan lateral paha
2. Nutrisi

• Diat pada anak dengan juvenile diabetes


mengacu pada upaya mengoptimalkan
pertumbuhan
• Karbohidrat merupakan nutrien yang paling
berpengaruhterhadap glukosa darah
• 90-100% karbohidrat akan dirubah menjadi
glukosa dalam waktu 15 sampai 60 menit
setelah makan
3. Edukasi
4. Olah Raga
5. Edukasi

• Edukasi diberikan baik pada penderita ataupun


pada orang tua
• Keluarga perlu mendapatkan edukasi terkait
penyakitnya, patofisiologinya, apa yang boleh
dan apa yang tidak diperbolehkan, manajemen
insulin, monitor gula darah dan juga target gula
darah yang diinginkan
Thank for Your
Attention

You might also like