You are on page 1of 30

Skill Lab

Perdarahan Saluran Cerna Atas


Muhammad Iqbal Hermawan
142011101027

Pembimbing :
dr. Achmad Syaiful Ludfi, SpPD
Pendahuluan
 Di UK merupakan salah satu masalah emergensi yang
tersering.
 Sekitar 134 per 100.000 penduduk terjadi kasus perdarahan
saluran cerna atas.

Siau, K., Chapman, W., Sharma, N., Tripathi, D., Iqbal, T. and Bhala, N. (2018). Management of acute upper gastrointestinal bleeding: an update for the general
physician. Journal of the Royal College of Physicians of Edinburgh, 47(3), pp.218-230.
Definisi
 Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas (SCBA) terdiri atas :
 Hematemesis
 Melena
 Perdarahan pada NGT

IMELS. Internal Medicine Emergency and Life Support. 2019.


Definisi
 Hematemesis :
 Muntah yang berisi darah yang berasal dari saluran cerna bagian
atas.
 Melena :
 Buang air besar berwarna hitam seperti kopi yang berasal dari
saluran cerna bagian atas.

IMELS. Internal Medicine Emergency and Life Support. 2019.


Etiologi
 Varises Esofagus (35%)
 Ulkus Peptic (26.9%)
 Gastritis Erosif (26.2%)
 Tidak diketahui (4.5%)
 Polip (1.8%)
 Keganasan (1.3%)
 Lain-lain (Hemangioma, Divertikulosis) (3.1)

IMELS. Internal Medicine Emergency and Life Support. 2019.


Penyebab Upper GI Tract Bleeding di UK

Siau, K., Chapman, W., Sharma, N., Tripathi, D., Iqbal, T. and Bhala, N. (2018). Management of acute upper gastrointestinal bleeding: an update for the general
physician. Journal of the Royal College of Physicians of Edinburgh, 47(3), pp.218-230.
Varises Esofagus

Vena kolateral yang berkembang sebagai hasil dari hipertensi


sistemik ataupun hipertensi segmental portal
Ulkus Peptikum
Kerusakan jaringan mulai dari
mukosa, submukosa sampai dengan
muskularis mukosa dari saluran cerna
bagian atas, dengan batas yang jelas,
sehingga dapat terjadi perforasi.
Mallory-Weiss Tear
• Robekan awal mulanya terjadi pada mukosa
lambung, tetapi dalam perjalanannya menjalar
ke esofagus.

• Terjadi karena herniasi mendadak lambung


lewat diafragma setelah terdapat kenaikan
tekanan intra abdomen.
Diagnosis
Perdarahan SCBA Perdarahan SCBB
Manifestasi Hematemesis dan atau
Hematoskezia Jernih
Melena
Aspirasi NGT Berdarah Normal
Auskultasi Usus Hiperaktif Normal
Rasio BUN/Kreatinin
>35 <35

IMELS. Internal Medicine Emergency and Life Support. 2019.


Diagnosis
Sistem Scoring
(Rockall Score)

≤2 low risk
3-7 moderate risk
≥8 severe risk

Siau, K., Chapman, W., Sharma, N., Tripathi, D., Iqbal, T. and Bhala, N. (2018). Management of acute upper gastrointestinal bleeding: an update for the general
physician. Journal of the Royal College of Physicians of Edinburgh, 47(3), pp.218-230.
Diagnosis
Sistem Scoring
(Blatchford Score)

0-1 low risk


>2 High risk

Siau, K., Chapman, W., Sharma, N., Tripathi, D., Iqbal, T. and Bhala, N. (2018). Management of acute upper gastrointestinal bleeding: an update for the general
physician. Journal of the Royal College of Physicians of Edinburgh, 47(3), pp.218-230.
Tatalaksana
Pemeriksaan Awal

Resusitasi

Diagnosis

Terapi
Pemeriksaan Awal
 Tekanan darah dan nadi dalam posisi baring
 Perubahan Ortostatik tekanan darah dan nadi
 Ada tidaknya vasokonstriksi perifer
 Kelayakan nafas
 Tingkat kesadaran
 Produksi urin
 Hemostasis

IMELS. Internal Medicine Emergency and Life Support. 2019.


Pemeriksaan Awal
 Perdarahan akut > 20% volume intravaskular,
 Hipotensi
 Tekanan diastolik ortostatik menurun >10 mmHg/ sistolik
turun 20mmHg
 Frekuensi nadi ortostatik meningkat >15/menit
 Akral dingin
 Kesadaran menurun
 Anuria / oliguria (<30ml/ Jam)

IMELS. Internal Medicine Emergency and Life Support. 2019.


Resusitasi
 Berikan cairan infus kristaloid (20-40cc/Kg BB/ jam)
 Pasang monitor CVP
 Pemeriksaan darah lengkap, faktor koagulasi, dan golongan
darah

IMELS. Internal Medicine Emergency and Life Support. 2019.


Tranfusi
 Tranfusi dengan PRC :
 HB < 7mg/ dl
 Tranfusi trombotic concentrate :
 trombosis < 50.000 ɥl

: Esteban-Zubero E, Sarmiento-Acosta E, Sáez-Jiménez S, Alatorre-Jiménez MA, Marín-Medina A, et al. Management of acute upper gastrointestinal bleeding. Ann
Gastroenterol Dig Syst. 2018; 1: 1002.
Varises Gastroesofageal

Terapi
• Vasopressin, Somatostatin
Medikamentosa

• Balon Sengstaken-Blakemore /
Terapi Mekanik Minesota tube

Terapi Endoskopi • Ligasi dan Skleroterapi

• TIPS (Transjugular Intrahepatic


Terapi Radiologi Portosystemic Shunting)

• Transeksi esofagus + devaskularisasi +


Terapi Bedah splenektomi
Balon Sengstaken-Blakemore
TIPS (Transjugular Intrahepatic
Portosystemic Shunting)
Medikamentosa
 Glipressin (Vasopressin)
 Menghentikan perdarahan lewat efek vasokonstriksi pembuluh
darah splanknik, menyebabkan aliran darah dan tekanan vena
porta menurun.
 Vasopressin 50 unit diencerkan dalam 100 ml Dextrose 5%,
diberikan 0,5 – 1 mg/menit/iv selama 20 – 60 menit dan
dapat diulang tiap 3 – 6 jam; atau setelah pemberian pertama
dilanjutkan per infuse 0,1 – 0,5 U/menit.
 Somatostatin
 Menurunkan aliran darah splanknik, lebih selektif daripada
vasopressin.
 Dosis pemberian awal: bolus 250 mcg/iv, lanjut per infus 250
mcg/jam selama 11 – 24 jam atau sampai perdarahan berhenti.
Endoskopi
 Ligasi
Mulai distal mendekati cardia bergerak spiral setiap 1–2 cm.
Dilakukan pada varises yang sedang berdarah atau ditemukan tanda
baru saja mengalami perdarahan (bekuan darah melekat, noda
hematokistik).
 Skleroterapi
Alternatif bila ligasi sulit dilakukan karena perdarahan masif, terus
berlangsung atau teknik tidak memungkinkan. Yang digunakan
campuran yang sama banyak antara polidokanol 3%, NaCl 0,9%
dan alcohol absolute; dibuat sesaat sebelum skleroterapi.
Penyuntikan dari bagian paling distal mendekati cardia, lanjut ke
proksimal bergerak spiral sejauh 5cm.
Ulkus Peptik

Terapi • PPI; Antasida, sukralfat,


Medikamentosa AH2

Terapi • Injeksi, Termal,


Endoskopi Mekanik

Terapi Bedah
Medikamentosa
 PPI (proton pump inhibitor)
 Obat anti sekresi asam untuk mencegah perdarahan ulang. Diawali
dosis bolus Omeprazol 80mg/iv lalu per infuse 8 mg/kgBB/jam
selama 72 jam
 Antasida, sukralfat, dan antagonis reseptor H2 masih boleh
diberikan untuk tujuan penyembuhan lesi mukosa perdarahan.
Proton Pump Inhibitors
Endoskopi
 Injeksi
Penyuntikan submukosa sekitar titik perdarahan dengan
adrenalin (1:10000) sebanyak 0,5–1 ml/suntik dengan batas
10 ml atau alcohol absolute (98%) tidak melebihi 1 ml
Tatalaksana
Rumah Sakit
Tipe A dan B
Tatalaksana
Rumah Sakit
Tipe C
Tatalaksana
Rumah Sakit
Tipe D
Terima Kasih

You might also like