Professional Documents
Culture Documents
DERMATOSIS ERITROSKUAMOSA
penyakit kulit yang terutama ditandai dengan
adanya eritema dan skuama, yakni psoriasis,
parapsoriasis, pitiriasis rosea, eritroderma,
dermatitis seborhoika, liken planus
PSORIASIS
Epidemiologi Etiologi
• Prevalensi bervariasi 0,1-1 % • Penyakit inflamasi kronis
• Dpt dimulai berbagai umur • Genetik lokus PSORS pd MHC
kromosom
• < 40 tahun tipe 1
• > 40 tahun tipe 2
Patogenesis
• Genetik
• Keterlibatan faktor luar : trauma, infeksi, stres
• Turn over epidermis yg lebih cepat
Etiologi
• Produksi sebum meningkat Candida albicans, Staphylococcus
aureus, Propionibacterium acnes, Malassezia furfur
• Pada bayi
• Biasanya mengenai kulit kepala & area intertriginosa, wajah,
dada, leher
• Di kepala : area frontal & parietal, oily looking, skuama tebal
(cradle cap), inflamasi ringan, gatal tdk dominan
• Pada dewasa
• Biasanya mengenai kulit kepala, alis, lipatan nasolabial ,
retroauricular, sternum
• Tampak skuama tebal & krusta oily, eritem mild-severe,
warna kekuningan, gatal
• DS di kepala dg eritem ringan : pitiriasis sika, eritem berat,
berminyak :pitiriasis steatoides
Penegakan diagnosa
• Klinis
• Histopatologi : tampak parakeratosis, spongiosis, dinding
pemb darah tipis
Diagnosis banding
• Psoriasis : skuama berlapis, fenomena auspitz
sign, kobner, tetesan lilin
• Pityriasis rosea : skuama koaleret, christmas tree
• Tinea : alopesia, KOH (+)
• Kandidiasis : satelit lesion
• Dermatitis atopik : predileksi beda, kriteria
Hanifin Rajka
Penatalaksanaan
Etiologi
• Akibat alergi obat sistemik (Ca channel blocker, antiepiletic, antibiotik
penisilin, sulfonamide, vancomisin, alopurinol, simetidine, dapsone)
• Akibat perluasan penyakit kulit (psoriasis, pemfigus foliaceus,
dermatitis atopik, DKA/DKI, dermatitis seboroik)
• Akibat penyakit sistemik (keganasan) : cutaneous T cell limfoma
Eritroderma ok psoriasis
Dpt disebabkan o/:
• Diskontinu kortikosteroid oral, mtx, atau tx biologi
• Obat-obatan
• Infeksi (HIV)
• Efek samping terbakar dari phototerapi
• Stres emosional
Gejala klinis
• Eritem dan skuama generalisata (> 90% luas area tubuh)
• Hipertermia krn ggn termoregulatori
• Takikardi krn peningkatan aliran darah di kulit dan hilangnya cairan melalui
epidermis
• Limfadenopati generalisata
• Hepatomegali (dgn penyebab drug induced)
• Splenomegali (dgn penyebab CTCL)
Penatalaksanaan
PITYRIASIS ROSEA
Epidemiologi Etiologi
• Pada semua umur, tu/ 10- • Infeksi virus Human Herpes
43 tahun Virus (HHV) 7 kadang HHV 6
• Jarang pd umur < 10 tahun • Self limited disease (6-12
atau > 65 tahun minggu)
• Wanita = pria
Gejala klinis
• Diawali gejala prodromal, flu like (malaise, sakit kepala, nausea,
demam, arthralgia)
• Lesi kulit : herald patch (lesi primer), diameter 2 – 4 cm, batas tegas,
btk oval, eritematous, dgn skuama kolaret, biasanya muncul di dada,
kdg leher atau ekstremitas bag proximal
• Erupsi sekunder muncul 2 hari – 2 bulan, bentuk plak kecil
menyerupai herald patch membtk christmas tree
• Gatal ringan
Diagnosis banding
• Tinea corporis : gatal, KOH (+)
• Sifilis sekunder : herald patch (-), tes serologi (+)
• Psoriasis gutata : kronik , residif
• Dermatitis numularis : predileksi
Penatalaksanaan
• Edukasi
• Topikal : kortikosteroid ringan, bedak salisil 0,5 -1% (utk mengurangi
gatal)
• Sistemik : sedative (utk kurangi gatal), Acyclovir (dr penelitian
mempercepat penyembuhan)
• Phototerapi
LIKEN PLANUS
Epidemiologi
• Distribusi umur rata rata 30 – 60 tahun
• Wanita >> pria
• Banyak pd ras kulit hitam
Penatalaksanaan
• Topikal : steroid poten, intra lesi steroid, calcineurin inhibitor,
tretinoin
• Sistemik : kortikosteroid 30 – 80 mg/hr slm 3-6 mgg, relaps jk tx stop,
siklosporin
• Photokemoterapi (PUVA)