Professional Documents
Culture Documents
Aterosklerosis
Vaskulitis
◦ Gol Poliarteritis Nodusa
◦ Vaskulitis sistemik dg nekrosis
◦ Vaskulitis hipersensitivitas
◦ Artetis granulomatik (sel Datia)
Arteritis temporalis
Arteritis Takayasu (peny hilang nadi)
◦ Kel khas yg berhub dg vaskulitis
Tromboangitis obliterans (peny Buerger)
Peny RAYNAUD
Aneurisma
◦ Aneurisma aterosklerosis
◦ Aortitis Sifilitik (leuotik) & Aneurisma
◦ Nekrosis Media Kistik idiopatik
Anurisma Diseksi dan Non-Diseksi yang berkaitan
◦ Fistula Arteriovenosa
Kel VENA
Varikosis vena
Flebotrombosis & tromboflebitis
Obstruksi vena cava superior
(sindroma v.cava superior)
Obstruksi vena cava inferior
(sindroma v.cava inferior)
Kelainan Limfatik
Limfedema
Tumor
Angioma, Hemangioma
Hemangioendotelioma
Angiosarkoma
Glomangio (tumor glomus)
Sarcoma Kaposi
Teleangiektasis
Penebalan dinding dan hilangnya kekenyalan arteri ditandani
pembentukan bercak jaringan ikat -lemak dalam intima
disebut Bercak Ateriosklerosis yang menyempitkan lumen
pembuluh.
Epidemiologi
Umur : Laki – laki → 35 th, perempuan → >45th
Jenis kelamin : Laki-laki > perempuan
Factor resiko
Mayor : Hiperkolesterolemia, HT, merokok, DM
Minor : kurang OR, tipe kepribadian A, kontrasepsi oral
yang lama, obesitas, hiperuricemia, makanan tinggi KH
Morfologi
◦ Dikenal lesi arteri lain yang terjadi pada usia lebih dini daripada
bercak yang dapat menunjang aterogenesis , yaitu: lesi gores
berlemak, berbeda dengan bercak aterosklerosis
◦ Karena: lemak pada gores berlemak intrasel tanpa necrosis dan
fibrosis
◦ Dan bersifat reversible
Gores berlemak:
Pada bayi dan anak muda: goresan intima
berwarna kuning dengan pemeriksaaan agak
meninggi ± 2-10 mm terutama:
◦ Di sekitar cincin katup aorta
◦ Bag dorsal aorta torakalis desendens
◦ Di sekitar pembukaan a. interkostalis
◦ Dalam aorta abdominalis
Macros:
bervariasi putih, putih kekuningan sampai kuning.
Bentuk plak disebut ATEROMA di intima → lumen menyempit
→ kerusakan tunika media, klasifikasi, ulserasi, thrombosis
dan perdarahan
Morfologi:
Vena melebar, memanjang berlekuk2 irregular dg distensi
noduler / fusiform → penonjolan aneurisma
FLEBO TROMBOSIS & TROMBOFLEBITIS
Pembentukan trombus dlm vena
Sering pd vena lebih pd extr bwh khususnya vena otot betis
Sering TANPA gejala tp dpt mengancam bila emboli tersangkut
paru → infark panu → kematian
Sering bersama : payah jtg; baring terlalu lama; kurang gerak
extremitas; (pasca bedah, masa nifas) neoplasi, trauma (luka
parah)
LIMFEDEMA
Paling berat LIMFEDEMA SEKUNDER; tjd dr:
1. Parut sel limfotik pasca radang
2. Penyebaran neoplasma ganas dg obstruksi penyaluran
nodus maupun sel limfotik
3. Tata laksana bedah radikal dg eksisi nodus limfotik
regional (pengangkatan kelenjar kehak pd mastektomi
radikal)
4. Fibrosis pasca radiasi
5. Filariasis
Sedang LIMFEDEMA PRIMER tjd dr:
1. Defek bawaan tersendiri ( limfedema kongenital
simplex)
2. Familial (peny MILROY / Limfedema kongenital
heredofamilial
Hemangioendoteliana
menyelinap diant massa sel endotel berproliferasi dg
diferensiasi baik
Angiosarkoma
tersusun oleh massa sel2 anaplastik lonjong dg penyebaran
kasar, sedikit kemampuan mbtk saluran vaskula yg bila ada
dilapisi sel endotel tumor yg kurang berdiferensiasi
Glomangioma (tumor glomus)
Lesi jinak & jarang tjd. dr sel2 bahan lomus
berupa tumor keci; merah kebiruan neri pd
sentuhan ringan ᴓ < 5mm predileksi : ujung
distal jari2 tangan & kaki t.u dibawah kuku
Sel2 glomus mirip sel parasit yg khas tersusu
epitelial
SARKOMA KAPOSI
Komplikasi penting AIDS
T.u di tungkai L>10x 40-70th
Predileksi : kulit, 10% vasceral
Berupa : lesi kulit tersebar multipel ~
hemangioma kapiler / fokus radang kronik
dg vaskularisasi → bbrp wkt →transformasi
sarkomatosa →nodul2 / bercak2 subcutis
merah / biru
Mikros :
◦ Proliferasi sel2 endotel
◦ Prdhn extravaskuler dan timbunan hemosidemia
◦ Proliferasi fibroblast anaplastik
◦ Rx radang ~ granulasi
TELEANGIEKTASIS
Lesi merah-biru akibat dilatasi abnormal
pembuluh2 kecil setempat yg sebelumnya telah
ada
Tdpt pd : wanita hamil, peny hati kronik →
rangsang HIPERESTRENISME absolute / relatif
Klinis : khas perdarahan berulang krn ruptur lesi
yg letaknya superfisial