You are on page 1of 24

SEPTIAN EMMA D.

J
Apakah penyakit TB itu ?

Tuberculosis atau TB adalah suatu


penyakit menular yang disebabkan
oleh kuman TB (Mycobacterium
Tuberculosis)

Biasanya TBC menyerang paru-paru,


tetapi dapat juga menyerang bagian
tubuh yang lain-lainnya, seperti otak,
kelenjar limfe, kulit & tulang
Apakah gejala TB itu ?

Gejala pokok
Kadang dahak
Batuk disertai
yang keluar
dahak 2-3
bercampur
minggu/lebih
dengan darah
Apakah gejala TB itu ?

Gejala tambahan
Berkeringat
Sesak nafas Nafsu Berat di malam
Demam > 1
dengan makan badan hari, meski
bln
nyeri dada berkurang turun tidak
beraktivitas
M. Tuberculosis

Bakteri berbentuk batang

ukuran panjang berkisar antara 0,8 – 0,5


mikron , tebal antara 0,2 – 0,5 mikron
Sebagian besar terdiri atas lipid  Basil
Tahan Asam
Aerob  senang jaringan tinggi O2 (apeks
paru)
Patogenesis TB
Tempat masuk M. Tuberculosis adalah saluran pernapasan (paling
banyak  droplet yang mengadung basil tuberkel), saluran pencernaan
(M.bovis  susu) dan luka terbuka pada kulit

Basil tuberkel yang mencapai permukaan alveolus (apeks paru,bagian


bawah lobus atas paru, bagian atas lobus bawah paru)  peradangan

Bakteri yang bersarang di jaringan paru-paru  sarang primer/fokus


Ghon

Basil dapat menyebar melalui darah dan kelenjar getah bening  ke


seluruh organ (paru, otak, ginjal, tulang)  penyebarab
limfohematogen
Bagaimana memastikan TB ?
Diagnosis TB paru

Diagnosis TB Paru
suspek TB diperiksa 3 spesimen dahak dalam pada orang dewasa
waktu 2 hari, yaitu sewaktu - pagi - sewaktu ditegakkan dengan
(SPS) ditemukannya
kuman TB (BTA)

Pemeriksaan lain seperti Tidak dibenarkan


penemuan BTA melalui
foto toraks, biakan dan mendiagnosis TB hanya
pemeriksaan dahak uji kepekaan dapat berdasarkan
mikroskopis merupakan pemeriksaan foto
digunakan sebagai
diagnosis utama
penunjang diagnosis toraks saja.
Bagaimana memastikan TB ?
Diagnosis TB ekstraparu

Gejala dan keluhan tergantung organ yang terkena,


kaku kuduk pada Meningitis TB, nyeri dada pada TB
Diagnosis pasti sering
pleura (Pleuritis), pembesaran kelenjar limfe
sulit ditegakkan
superfisialis pada limfadenitis TB dan deformitas
tulang belakang (gibbus) pada spondilitis TB

ketersediaan alat-alat
Ketepatan diagnosis
diagnostik, misalnya uji
tergantung pada
mikrobiologi, patologi
metode pengambilan
anatomi, serologi, foto
bahan pemeriksaan dan
toraks
Klasifikasi penyakit dan tipe pasien
TB paru
Organ
TB ekstraparu

BTA positif
Bakteriologi
BTA negatif
Klasifikasi
Ringan
Tingkat
keparahan
Berat

Baru
Riwayat
pengobatan
Sudah perbah
diobati
Klasifikasi berdasarkan organ tubuh
yang terkena
• tuberkulosis yang menyerang
jaringan (parenkim) paru

TB paru

• menyerang organ tubuh lain selain


paru, misalnya
TB • pleura, selaput otak, selaput jantung
(pericardium), kelenjar lymfe, tulang,
ekstraparu persendian, kulit, usus, ginjal,saluran
kencing, alat kelamin, dan lain-lain
Klasifikasi berdasarkan hasil
pemeriksaan dahak mikroskopis
• Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif
• 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks dada
BTA menunjukkan gambaran tuberkulosis
• 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan kuman TB
positif
positif • 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen
dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan
tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT

BTA • Paling tidak 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negative


• Foto toraks abnormal menunjukkan gambaran tuberkulosis.
• Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT.
negatif • Ditentukan (dipertimbangkan) oleh dokter untuk diberi pengobatan
Klasifikasi berdasarkan tingkat
keparahan penyakit
TB paru • Bentuk berat bila gambaran foto toraks
BTA memperlihatkan gambaran kerusakan
negatif paru yang luas (misalnya proses “far
foto toraks advanced”), dan atau keadaan umum
pasien buruk
positif

• TB ekstra paru ringan, misalnya: TB kelenjar limfe,


pleuritis eksudativa unilateral, tulang (kecuali tulang
belakang), sendi, dan kelenjar adrenal.
TB ekstra- • TB ekstra-paru berat, misalnya: meningitis, milier,
paru perikarditis, peritonitis, pleuritis eksudativa bilateral, TB
tulang belakang, TB usus, TB saluran kemih dan alat
kelamin
Klasifikasi berdasarkan riwayat
pengobatan sebelumnya
• Adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT
atau
Kasus baru • sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4
minggu)

Kasus • pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat


pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh
atau pengobatan lengkap, didiagnosis kembali dengan
kambuh BTA positif (apusan atau kultur)

Kasus setelah • Adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2
bulan atau lebih dengan BTA positif.
putus obat
Klasifikasi berdasarkan riwayat
pengobatan sebelumnya
Kasus • Adalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif
atau
• kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama
setelah gagal pengobatan

Kasus • Adalah pasien yang dipindahkan dari UPK yang memiliki


register TB ain untuk melanjutkan pengobatannya
pindahan
• Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas.

Kasus lain • Dalam kelompok ini termasuk Kasus Kronik, yaitu pasien
dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif setelah selesai
pengobatan ulangan
Kategori 1 (2HRZE/ 4H3R3)
• Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru:
• Pasien baru TB paru BTA positif.
• Pasien TB paru BTA negatif foto toraks positif
• Pasien TB ekstra paru

Kategori 2 (2HRZES/ HRZE/ 5H3R3E3)


• Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah
diobati sebelumnya:
• Pasien kambuh, Pasien gagal, Pasien dengan pengobatan
setelah putus berobat (default)
Obat sisipan (HRZE)
• Paket sisipan KDT adalah sama seperti paduan paket untuk
tahap intensif kategori 1 yang diberikan selama sebulan (28
hari).
Pemantauan pengobatan

dilakukan pemeriksaan spesimen sebanyak dua


kali (sewaktu dan pagi).

Hasil pemeriksaan dinyatakan


negatif bila ke 2 spesimen tersebut negatif.

Bila salah satu spesimen


positif atau keduanya positif, hasil pemeriksaan
ulang dahak tersebut dinyatakan positif
Hasil pengobatan TB

Sembuh
• Pasien telah menyelesaikan pengobatannya secara
lengkap dan pemeriksaan ulang dahak (follow-up)
hasilnya negatif pada Akhir Pengobatan dan
• Pada satu pemeriksaan follow-up sebelumnya

Pengobatan lengkap
• Adalah pasien yang telah menyelesaikan
pengobatannya secara lengkap tetapi tidak memenuhi
persyaratan sembuh atau gagal
Meninggal
• Adalah pasien yang meninggal dalam masa pengobatan karena
sebab apapun

Pindah
• Adalah pasien yang pindah berobat ke unit dengan register lain
dan hasil pengobatannya tidak diketahui

Putus obat
• Adalah pasien yang tidak berobat 2 bulan berturut-turut atau
lebih sebelum masa pengobatannya selesai

Gagal
• Pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau
kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama
pengobatan.
TB resisten obat

Resistensi primer
• Seseorang terinfeksi pertama kali
dengan organisme yang resisten

Resistensi sekunder
• Akibat pengobatan TB tidak
adekuat/gagal mengkonsumsi OAT

You might also like