You are on page 1of 11

NYERI

Teknik Relaksasi
Nafas Dalam
Menurut International Association for Study of
Pain (IASP), nyeri adalah sensori subyektif
dan emosional yang tidak menyenangkan
yang didapat terkait dengan kerusakan
jaringan aktual maupun potensial, atau
menggambarkan kondisi terjadinya
kerusakan.
Intensitas nyeri adalah gambaran
tentang seberapa parah nyeri dirasakan
oleh individu.
Pengukuran intensitas nyeri sangat
subjektif dan individual dan kemungkinan
nyeri dalam intensitas yang sama
dirasakan sangat berbeda oleh dua
orang yang berbeda.
Nyeri dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Menurut Jenisnya
a. Nyeri nosiseptif, Karena kerusakan jaringan
somatik.
b. Nyeri neurogenik, disebabkan oleh lesi atau
disfungsi primer pada sistem saraf perifer.
c. Nyeri psikogenik, berhubungan dengan
adanya gangguan jiwa misalnya cemas dan
depresi.
2. Menurut timbulnya nyeri
a. Nyeri akut
Nyeri yang terjadi segera setelah tubuh
terkena cidera, intervensi bedah dan
memiliki awitan yang cepat.
b.Nyeri kronik
Nyeri konstan atau intermiten yang
menetap, berlangsung lama, intensitas
bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih dari
tiga bulan.
Skala nyeri menurut Bourbanis

1. 0 : Tidak nyeri
2. 1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien
dapat berkomunikasi dengan baik.
3. 4-6 : Nyeri sedang : Secara obyektif klien
mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan
lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya,
dapat mengikuti perintah dengan baik.
4. 7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien
terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi
masih respon terhadap tindakan, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat
mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan
alih posisi nafas panjang dan distraksi.

5. 10 : Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak


mampu lagi berkomunikasi.
Rentang Nyeri
Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Tujuan :
1. Bermanfaat untuk mengurangi nyeri.
2. Dapat relaksasi sehingga pasien lebih mampu
beradaptasi dengan nyeri dan dapat
meningkatkan kualitas tidur.
3. Meningkatkan ventilasi paru dan oksigenasi
darah setelah anastesi umum.
Tahap kerja:
1. Perawat cuci tangan.
2. Membantu klien dalam posisi duduk dengan cara
seperti memposisikan pasien semi fowler,
berbaring ditempat tidur dengan punggung dan
bahu tersangga baik dengan bantal.
3. Dengan tangan dalam posisi genggaman kendur,
biarkan tangan berada di atas iga paling bawah,
jari – jari tangan menghadap dada bagian bawah
untuk merasakan gerakkan.
4. Keluarkan nafas dengan perlahan dan penuh
perasaan dengan gerakan iga menurun kedalam
mengarah pada garis tengah.
5. Kemudian ambil nafas dalam melalui hidung,
biarkan abdoment mengembang bersamaan
dengan paru – paru terisi oleh udara.
6. Tahan nafas ini dalam hitungan kelima.
7. Hembuskan dan keluarkan semua udara melalui
mulut anda. Pasien diminta memusatkan
perhatian saat udara dikeluarkan dan merasakan
kehangatannya.
8. Ulangi 15 kali dengan istirahat singkat setelah
setiap lima kali.
9. Lakukan hal ini dua kali.
10.Atur kembali posisi klien.
11.Cuci tangan tangan

You might also like