You are on page 1of 41

KONSEP DASAR TOGA

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR


BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
SEKSI PELAYANAN TRADISIONAL
TOGA ??
1 2 3

4 5 6
PENGERTIAN TOGA
(TAMAN OBAT KELUARGA)
Sekumpulan tanaman berkhasiat obat untuk
kesehatan keluarga, yang disusun menjadi
sebuah taman yang mempunyai nilai
keindahan

TOGA ≠ Tanaman Obat


Keluarga
FUNGSI MANFAAT
• Sebagai sarana penyedia • Upaya kesehatan preventif
tanaman obat untuk (pencegahan penyakit), promotif
pemeliharaan kesehatan (peningkatan kesehatan), kuratif
mandiri. (penanggulangan penyakit) dan
• Sebagai sarana pelestarian rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
tanaman obat dan budaya (Aspek Kesehatan)
pengobatan tradisional yang • Memperbaiki status gizi keluarga
merupakan warisan leluhur (Aspek Kesehatan)
(Aspek Sosial Budaya)
• Meningkatkan kesehatan
lingkungan dan pelestarian (Aspek
Lingkungan)
• Menambah penghasilan keluarga
(Aspek Ekonomi)
SASARAN, LOKASI DAN
PENATAAN TOGA....
• Sasaran : perorangan, keluarga, kelompok masyarakat, sekolah, karang
taruna, TP-PKK, desa siaga
• Lokasi TOGA : halaman rumah, kebun, ladang, halaman sekolah,
puskesmas/RS, kantor pemerintahan langsung ditanam ke tanah
maupun dgn mggunakan pot, polibag, ember dan bahan lain yg cocok
untuk pot.
• Penataan TOGA : serasi, indah dan bernilai estetika sebagai taman
serta dpt ditata berdasarkan fisik tanaman, warna daun, bentuk daun,
dan khasiatnya.
PEMANFAATAN LAHAN
Untuk TOGA

Penataan: Estetika
Direncanakan dg baik:
Memilih tanaman
yg tepat,lokasi yg
tepat
MENGENAL JENIS-JENIS
TANAMAN OBAT UNTUK TOGA

• Tanaman Obat itu apa ?


Bagian / seluruh bagian tanaman yang dapat diolah
sederhana dan dimanfaatkan untuk pengobatan (atas
dasar pengalaman turun temurun/empiris)
 Penamaan jenis tanaman yang digunakan, perlu
menyertakan nama latin
 Mengetahui ciri-ciri tanaman berdasarkan sifat yang
dapat dilihat, diraba, dicium (aroma), dan dirasa 
Bentuk tanaman, daun, batang, bunga, buah
 Mengetahui bagian-bagian yang digunakan untuk obat
 isi/kandungan bioaktif tanaman
TANAMAN UNTUK TOGA
Jenis tanaman obat UNTUK TOGA adalah
 Tanaman yang sudah BANYAK
DIMANFAATKAN oleh masyarakat
(Setempat);
 Dapat LANGSUNG digunakan (tanpa
pengolahan yg rumit)
• Indonesia KAYA jenis tanaman berkhasiat obat
• Indonesia kaya suku/etnik lokal (370 suku), kaya
budaya pengobatan
Potensi tanaman obat untuk TOGA beragaman perlu
dimanfaatkan, dan dilestarikan
PENGELOMPOKKAN TANAMAN OBAT
UNTUK TOGA

I. Bagian yang digunakan:


Rimpang, Akar
Daun
Herba
Kulit
Biji, Bunga, Buah
contohTanaman Obat
Penghasil Rimpang dan Akar
 RIMPANG TEMU-TEMUAN :
JAHE, KENCUR, KUNYIT,TEMULAWAK, LENGKUAS,
LEMPUYANG, TEMU PUTIH, TEMU IRENG, TEMU
GIRING, BANGLE

 AKAR : PURWOCENG, SOM JAWA


Kunyit (Curcuma domestica) Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
Curcuma mangga Curcuma heyneana
Daun dan rimpang hampir sama
dengan Temu Mangga, warna
rimpang lebih kuning, AROMA
berbeda
Tanaman Obat
Penghasil Daun, Herba, Kulit, Biji, Buah

DAUN : Jambu Biji, Handeuleum/Daun Wungu,


Sambiloto, Saga, Sirih, Katuk
HERBA : Kumis Kucing, Meniran, Pegagan
KULIT : Kina, Pulai, Sanrego, Secang
BIJI : Adas, Kapolaga, Pinang
BUAH : Mengkudu, Kepel, AsamJawa, Cabe Jawa,
Kemukus
Lada (Piper nigrum L.)

Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.)


Tanaman Obat untuk
Hiasan

Saga areuy/rambat
(Abrus precatorius)
Sirih hijau
(Piper betle L.)

Karuk (Piper chaba Hunt)


Obat Asma Sirih Merah
(Piper cronatum)
Kumis kucing (Orthosiphon aristatus/O. stamineus)

Bunga putih dan ungu:


Kandungan flavonoid (sinensetin):
diuretik, anti hiperglikemik
PEGAGAN

Centella asiatica

Asiaticosida (anti pikun); Medicasic Acid


(menghilangkan keloid)
TAPAK DARA/VINCA

Catharanthus roseus berbunga pink (Kiri) dan Putih


(kanan)
II. Kandungan Zat Berkhasiat

Kandungan berkhasiat di dalam tanaman (obat) :


 Metabolit/Senyawa Primer  hasil
fotosintesis : Gula dan turunannya
 Metabolit/Senyawa Sekunder 
Perombakan hasil fotosintesis

Metabolit sekunder dikelompokkan berdasarkan


struktur, jalur biosintesis, atau jenis tanaman.

Kelompok terbesar adalah senyawa alkaloid,


terpenoid, dan senyawa fenolik.
 Karbohidrat : Pati pada temu-temuan
 Glikosida : saponin pada kumis kucing (diuretik), Digitoxin pada Digitalis
purpurea (obat Jantung), antraquinon glikosida pd Lidah buaya
(pencahar)
 Lemak / asam lemak : asam lemak esensial pada Buah Merah
(antibodi/anti virus) ; asam laurat, stearat dan oleat pd minyak kelapa,
trimiristin pd pala Papua (kosmetik/pemutih)
 Minyak atsiri/Volatile oils : minyak atsiri temulawak untuk meningkatkan
nafsu makan, pepermint pd mentha (karminatif, flavor); minyak melati,
kenanga/ylang2, cendana (parfumeri); miristisin pala Banda (sedatif)
 Resin : Oleoresin pada lada, cabe jawa, jahe (karminatif, antiseptik)
 Alkaloid : piperine pd Lada, Cabe Jawa (aktivitas antibakteri, melancarkan
peredaran darah/Vasodilator)
 Protein / Asam amino : klorofil pada cincau rambat dan cincau batang,
protein pada daun Katuk (laksatif/ASI)
 Ensim: Papain pd Pepaya, pengurai protein
 Vitamin : Vit C pada buah Merah, jeruk, buah jambu batu (Antioksidan)
 Flavonoid : berfungsi sebagai antioksidan (promotif
untuk kesehatan)  terdapat pada buah, daun, biji
(sereal)
• Katekin : pada daun (teh, gambir)
• Antosianin : Buah dan daun berwarna
• Sinensetin : pada daun (kumiskucing)
III. Kegunaan
PENCEGAHAN
FUNGSI PERAWATAN
PENANGGULANGAN

 ANTI DEGENERATIF (PENUAAN)


Sambiloto, Mengkudu
Kumis kucing, Jahe, Kunyit, dll.

 IMUNITAS (DAYA TAHAN)


Pegagan, Meniran,Temulawak
Lidah Buaya, Mahkota Dewa
Buah Merah,dll.

 ANTI DISFUNGSI SEKSUAL (AFRODISIAK)


Cabe Jawa, Pasak Bumi
Kayu Rapat, Tabat Barito
Purwoceng, Sanrego, dll.
Perawatan Nilam
Akar wangi
Aromaterapi, Parfum Seraiwangi
Kenanga/Ylang-ylang
(Minyak Melati
essensial/atsiri) Mentha
Cendana

Temu giring
Kunyit
Kosmetik Kencur
Kemuning
Melati
 Mengkudu (Shampo)
Daun suji
Pandan
Pengharum/pewarna Kulit Secang
makanan minuman Kunyit
Jahe
BUDIDAYA
DAN PASCA PANEN (PRIMER)
TANAMAN OBAT
TAHAPAN BUDIDAYA TANAMAN
1. Persiapan Benih/Pembibitan
2. Persiapan Lahan
3. Penanaman
4. Pemeliharaan
5. Panen
6. Pasca Panen
1. PERSIAPAN BENIH/PEMBIBITAN
BENIH HARUS MEMENUHI PERSYARATAN MUTU:
1. Genetik: sifat keunggulannya teruji
2. Fisiologis: harus hidup, sehat (bebas OPT), berviabilitas &
vigor tinggi, tahan simpan
3. Fisik: bernas, kuat, tidak tercampur jenis lain & kotoran

Pembibitan (Tujuan):
 Upaya menumbuhkan benih sebagai bahan
tanaman pada TOGA
 Kepastian bahwa tanaman yang akan ditanam
dapat tumbuh
 Seragam pertumbuhaannya
 Produktivitas tanaman dapat maksimal.
PERSYARATAN PEMBIBITAN
o Tersedia sumber air
o Bahan tanaman
• Mutu fisik, fisiologis dan genetik tinggi
o Media tumbuh
• Gembur, subur, murah, mudah didapat, porus
• Campuran tanah, pupuk kandang dan sekam padi dengan
perbandingan 1:1:1, tanah + pupuk kandang perbandingan
1 : 2 atau 1 :3
o Naungan (Plastik, paranet, anyaman bambu)
• Mengatur sinar matahari yang masuk ke pembibitan
berkisar antara 30 - 60%
• Menciptakan iklim yang ideal bagi pertumbuhan bibit
• Menghindarkan bibit dari sengatan matahari langsung yang
dapat membakar daun muda
• Menurunkan suhu tanah di siang hari
• Memelihara kelembaban tanah
• Mengurangi penyiraman air dan derasnya curahan air hujan
CARA PEMBIBITAN/PERBANYAKAN BENIH

1. Metode inkonvensional /in vitro kultur jaringan

2. Metode konvensional
- Generatif atau Biji
- Vegetatif:
Melalui rimpang
Melalui serpihan anakan/stump
Melalui setek/cangkok/sambung

Rimpang Serpihan anakan Stump Setek Biji/True seeds


2. Persiapan Lahan
 Pemilihan tempat penanaman yang sesuai dengan persyaratan tumbuh
(ketinggian tempat, jenis tanah, curah hujan yang cocok)
 Pembersihan Lahan dari semak belukar , mencangkul sedalam 30 cm
dan diratakan.
 Pembuatan Saluran drainase untuk menghindari genangan yang dapat
mengganggu pertumbuhan dan menimbulkan penyakit
 Pembuatan lubang tanam ukuran: 40 x 60 x 40 cm (tergantung jenis
tanaman)

3. Penanaman
 Penanaman biasa dilakukan pada awal musim hujan, di lahan kering atau
sawah. Karena ketersediaan air, produkstivitas di sawah lebih tinggi
 Penentuan jarak tanam : 40 cm x 40 cm, 40 cm x 50 cm, 40 cm x 60
cm, atau 60 cm x 60 cm
 Pembuatan lubang tanam, diberi pupuk kandang/kompos
4. Pemeliharaan
 Penyiraman pada musim kemarau
 Penyiangan agar gulma tidak mengganggu pertumbuhan tanaman
 Pemupukan: Pupuk kandang/kompos
 Penyulaman tanaman mati
 Pengelolaan hama dan penyakit yang mengganggu tanaman (OPT)

Cara Pembuatan Kompos:


 Bahan organik (seresah/daun kering) dicacah kecil
 Siramkan decomposer (EM4) 1 sdm/L air/25 kg bahan organik), 2 kali
(pada awal pembuatan dan 1 minggu kemudian)
 Aduk rata, ditutup terpal/plastik selama 1 bulan
 Setiap minggu diaduk-aduk
 Proses pengambilan hasil budidaya (dipotong, dicabut, dibongkar)
 Dilakukan pada saat yang tepat/fase pertumbuhan tanaman tepat
 Kandungan zat berkhasiat tinggi
 Peralatan dan tempat harus bersih dan bebas dari cemaran
 Tidak ada gulma berbahaya yang tercampur dalam panenan

CARA dan WAKTU PANEN


Sambiloto : sebelum berbunga
Kunyit, temulawak : daun menguning & luruh
Daun jati belanda, salam, jambu biji : daun matang fisiologis
Cabe jawa : matang (hijau kuning kemerahan)
merah  minyak atsiri turun
PEMANENAN

Masak fisiologis (matang)


Biji Kulit polong berubah dari hijau menjadi
agak kekuningan

Panen muda mutunya kurang bagus dan


Buah aroma tidak enak
Waktu Panen
Panen terlambat : kualitas turun, buah
lembek dan busuk

Daun Panen muda : kandungan bahan


aktif rendah
Panen sebelum bunga mekar

Rimpang Umur 9-12 bulan setelah tanam.


Bagian tanaman di atas permukaan
tanah sudah mulai mengering
6. PASCA PANEN

Tujuan Penanganan Pasca Panen :


 Untuk menghasilkan produk tanaman obat terstandar
 Memperoleh khasiat yang optimal
 Mendapatkan nilai ekonomis yang tinggi
 Menambah pendapatan
PROSES PASCA PANEN

HASIL PANEN

PENYORTIRAN PENCUCIAN PERAJANGAN

Pemisahan bahan Penyemprotan Pisau, alat perajang lain


baik dan buruk, , dibilas sampai bersih Ketebalan
ua dan muda,gulma, tanah, ,ditiriskan dikeringanginkan, Jahe 6-7 , temulawak
pasir disortir, disimpan, diolah lebih 7-8 mm :
lanjut atau dijual . Kunyit, kencur: 3-5 mm
Bentuk irisan :
Membujur, slice dan split
Gambar . Cara Merajang dengan Alat Tradisional
GAMBAR ALAT PERAJANG TEMU-TEMUAN
Gambar. Pengeringan dengan sinar matahari ditutup kain
hitam
Blower Fresh dryer Rak pengering
PENGERINGAN
Cara Pengeringan :
 dijemur (dengan dan tanpa kain hitam)
 dioven (suhu rendah), blower, fresh dryer

PENYIMPANAN
Cara Penyimpanan :
 Dalam wadah (kantong plastik, karung, keranjang);
 Tempat/ruang simpan dengan pengaturan suhu & kelembaban;
 Tidak ada kontaminan / cross kontaminan

You might also like