You are on page 1of 62

Asuhan Kefarmasian

Pasien GGK
Budi Raharjo
Konten
• Studi Kasus
• Beberapa Istilah
• Fungsi Ginjal
• Parameter Fungsi Ginjal
• Gagal Ginjal Akut
• Peran Apoteker Komunitas
• Gagal Ginjal Kronik
• Peran Apoteker pada CKD
Kasus 1 (GGA)
• An. Amelia, 4 tahun, menderita muntah dan
demam selama 2 hari. Seperti biasanya, jika
anaknya demam, sang ibu memberikan
sirup Ibuprofen 3 x ½ sendok obat untuk
mengatasi demamnya
• Selama sakit Amelia tidak mau/sedikit sekali
minum, kencingnya sedikit dan berwarna
kuning kecoklatan seperti air teh
• Apa saran Apoteker dan Tim di Apotek
Kasus 2 (GGA)
• Ny. Erna 67 tahun, datang ke Apotek Stikes ingin membeli
loperamid, karena sudah satu hari menderita diare berat.
• TTK yang telah terlatih, langsung mengenali tanda bahaya
lansia yang mengalami dehidrasi, kemudian
menganjurkan agar Ny.Erna berkonsultasi dengan
Apotekernya.
• Apoteker Apotek Stikes mengajukan beberapa
pertanyaan mengenai riwayat minum obat sebelumnya
dan riwayat minum selama diare
• Diperoleh info, Ny. Erna, selama diare, sedikit sekali
minum, dan mengkonsumsi Ramipril 20 mg sehari untuk
Hipertensi nya
• Apa saran Apoteker dan Tim nya di Apotek?
Kasus 3 (GGK)
• Tn Koko, 73 thn Masuk RS dengan KU lemah, sering mual, muntah
min 5 x sehari, 5 hari tidak mau makan, kencing agak nyeri,
kesadaran mulai turun. Hasil diagnosis Azotemia (Uremia)+Anemia.
RPD: DM, HT, LVH dan Retinopati, TB= 150 cm BB= 40 kg.
• Di RS mendapat terapi:
R/ Interpril1 x 80 mg
Letonal 1 x 25 mg
Glumin 1-1-0
Neurodex 1 x 1 tab
Paracetamol 3 x 500 mg prn
Lasix inj3 x 3 ampul

26/2 3/3 10/3 14/3 17/3 18/3


BUN (10-24 mg/dl) 130,2 79,3 45,6 45,9 71,7 51,1
Kreatinin (0,5-1,5 mg%) 6,03 3,69 2,59 2,57 3,0 2,57
Beberapa Istilah
• Gagal Ginjal Akut (GGA)  Penyakit Ginjal
Akut (PGA)  Acute Renal Failure (ARF) 
Acute Kidney Injury (AKI)  LFG turun
mendadak sampai < 15 ml/menit (dalam
hitungan jam, hari, minggu)  Reversibel
• Gagal Ginjal Kronis (GGK)  Penyakit Ginjal
Kronis (PGK)  Chronic Kidney Disease
(CKD)  LFG turun secara perlahan (dalam
waktu > 3 bulan), progresif, berkelanjutan,
tersembunyi  Irreversibel
Beberapa Istilah
• Laju Filtrasi Glomerolus (LFG)  Glomerulo
Filtration Rate (GFR)  Klirens Kreatinin
• Kadar Ureum dalam Darah  BUN (Blood
Urea Nitrogen)
• Kadar Kreatinin dalam Serum  SCr (Serum
Creatinin)
• Produksi Urin:
– Normal = 0,5 ml/kg BB/jam
– Non Oliguria = > 400 ml/24 jam
– Oliguria = 100 – 400 ml/24 jam
– Anuria = < 100 ml/24 jam
Fungsi Ginjal
• Ekskresi sampah metabolisme
– Ion hidrogen, Air, Metabolit lain
• Biosintesis Hormon
– Renin, Aldosteron, 1-25-Dihidroksi
Vitamin D, Erythropietin,
• Metabolisme Hormon
– Insulin, Steroid, Hormon-hormon tyroid
• Regulasi Homeostasis
– Keseimbangan Cairan, Elektrolit dan
Keseimbangan Asam-Basa
Nefron Ginjal
Renal Plasma Flow

Glomerolus
Arteri Afferent Tekanan Arteri Efferent
Hidrostatik
Aliran Darah Aliran Darah
650 ml/menit Glomerolus 525 ml/menit

Tubulus Proximal
Renal Plasma Flow

Glomerolus
Arteri Afferent Tekanan Arteri Efferent
Hidrostatik
Aliran Darah Aliran Darah
650 ml/menit Glomerolus 525 ml/menit

Ultrafiltrat
125
ml/menit

Tubulus Proximal
Obat yg pengaruhi Hemodinamik Ginjal

Glomerolus
Arteri Afferent Tekanan Arteri Efferent
Hidrostatik
Aliran Darah Aliran Darah
?..650 ml/menit Glomerolus ?..525 ml/menit

Vasokonstriktor Afferent: Vasodilator Efferent:


Inhibitor Prostaglandin Ultrafiltrat Renin-Angiotensin Aldosteron
- NSAID 125 - ACE Inhibitor
ml/menit - Angiotensin II Antagonis
- COX-2 inhibitor
? Vasokonstriktor langsung
Vasokonstriktor langsung
Tubulus Proximal - CCB dihydropiridin
- Cyclosporine
- Amphotericine-B - Diltiazem
- Kontras Media - Verapamil
- Vasopresor
Parameter Fungsi Ginjal
• Urea (Blood Urea Nitrogen)
• Serum Creatinine (SCr)
• Creatinine Clearance (ClCr)
• Lain-lain:
– Peningkatan Ion Kalium
– Penurunan Ion Bikarbonat
– Peningkatan Ion Fosfat
– Penurunan Ion Kalsium
– Abnormalitas Ion Natrium
– Gangguan Keseimbangan Cairan
Blood Urea Nitrogen
(8 – 18 mg/dL)
• Urea Nitrogen adalah produk akhir
metabolisme protein
• Diproduksi oleh hati, Dibawa darah dan
diekskresikan melalui ginjal
• Melewati penyaringan glomerolus,
sebagian di reabsorpsi oleh tubulus
• Digunakan dalam uji penapisan
disfungsi ginjal dan bukan untuk
menentukan derajat penyakit ginjal
Blood Urea Nitrogen
BUN  pada:
• Gagal Ginjal Akut maupun Kronik
• Diet (pola makan) Tinggi Protein
• Katabolisme me  (infeksi, pembedahan)
• Perdarahan GI atas ato Varises esofagus
(darah dikonversi jd amonia o/bakteri
usus)
• Dehidrasi ato deplesi air
BUN  in:
• End State of Liver Disease ( produksi)
• Ekses Air/Plasma darah (pengenceran)
Serum Creatinine (SCr)
(Pria 0,6-1,2 mg/dL; Wanita 0,2-0,4
mg/dL)
• Produk metabolisme otot
• Laju pembentukannya proporsional dg
massa otot
• Bebas lewat penyaringan glomerolus
(sangat sedikit disekresikan atau di re-
absorpsi oleh tubulus ginjal)
• Parameter ideal utk Fungsi Ginjal tapi...
• Faktor yg pengaruhi SCr: diet, umur,
jenis kelamin, aktivitas, wkt ambil
sampel, obat
• Hati2 pada kondisi fungsi ginjal yg tdk
stabil ato GGA
Creatinine Clearance
(Clcr)
• Penghitungan Clcr (Bersihan Kreatinin
oleh Ginjal) dapat memberikan
estimasi Laju Filtrasi Glomerolus (eGFR)
• Nilai Normal eGFR = 120 ml/min
• Penurunan eGFR: 60<CrCr<120 ml/min
 symptomless
• Perhitungan:
– Pengumpulan Urin
– Rumus Crockroft & Gault
– Rumus lain: MDRD, CKD-EPI, dll
– Anak: Rumus Schwartz and Counahan-
Barratt
Urine Collection
• Pengumpulan urin selama periode 24
jam (problem: kepatuhan pasien dan
waktu)
• Rumus eGFR:
U x V
Clcr = -------------
S
U = Konsentrasi Creatinine dlm Urin
(mg/dL)
V = Laju Produksi Urin (ml/min)
S = Konsentrasi Creatinin dlm Serum
Cockroft & Gault
Equation
(140 – age) x IBW
CrCl = ml/min
Serum Cr (mg/dL) x 72
Wanita = 0,85 x Pria
IBW (Ideal Body Weight)
Males
– TB > 152,5 cm IBW = 50 + [(TB - 152,4) x 0,89]
– TB < 152,5 cm IBW = 50 - [(152,4 - TB) x 0,89]
Females
– TB > 152,4 cm IBW = 45,5 + [(TB - 152,4) x 0,89]
– TB < 152,4 cm IBW = 45,5 - [(152,4 - TB) x 0,89]
Keterbatasan Rumus Cockroft &
Gault
Tidak dapat digunakan jika:
• Umur pasien < 15 thn; ato > 90 thn
• Fungsi ginjal berubah dengan cepat
• Kehamilan (GFR  + 20 %)
• SCr meningkat > 3 x nilai normal
• Pasien mengalami Amputasi
Acute Kidney Injury
Fakta
• Di United Kingdom.....
• 100.000 kematian disebabkan GGA/AKI
• 33 % diantara kematian tersebut sebetulny

a dapat dicegah
• 1 dari 5 orang pasien masuk unit gawat
darurat RS terdiagnosis GGA
Klasifikasi RIFLE utk GGA
Stage GFR (Laju Filtrasi Glomerolus) Urin Output
1: Risk SCr naik 1,5-2 x Normal atau < 0,5 ml/kg/jam
GFR turun sampai < 25% selama 6-12 jam
2: Injury SCr naik 2-3 x Normal atau < 0,5 ml/kg/jam
GFR turun sampai < 50% selama > 12 jam
3: Failure SCr naik >3 x Normal atau < 0,3 ml/kg/jam selama
GFR turun sampai 75% atau > 24 jam (oliguria) atau
SCr  4 mg/dl; Peningkatan Akut SCr  0,5 mg/dl Anuria selama  12 jam
4: Loss Fungsi ginjal hilang sama sekali lebih dari 4 (empat) minggu
5: ESKD Fungsi ginjal hilang sama sekali lebih dari 3 (tiga) bulan
Faktor Risiko GGA
• Riwayat pernah menderita GGA
• Pasien yg sedang menderita GGK (sering
disebut sbg Acute on Chronic KD)
• Lanjut Usia (65 tahun atau lebih)
• Anak-anak atau remaja
• Mengalami CHF (Congestif Heart Failure)
• Atherosclerotic peripheral vascular disease
• Mengalami Diabetes Mellitus
• Mengalami Penyakit Hati (Hepatitis, Sirosis
Hepatik, dll)
Penyebab GGA/AKI
Parameter Proses Penyebab
Prerenal Vasokonstriksi Obat: antihipertensi,siklosporin,diuretik,NSAID,laksatif,tacrolimus, vasokontriktor
intrarenal
V.Dilatasi sist. Sepsis, Syok Neurogenik
Deplesi Volum Overuse diuretik,muntah,diare,perdarahan,luka bakar,berkeringat, diuretik osmotik
Intrinsik Glomerular Obat: allopurinol,klorpropamid,dapson,halotan,emas,halotan,hidralazine,
levamizole,penisilamin, NSAID,probenesid,rifampisin,thiazid,prokainamid
Interstisial Obat: allopurinol,asiklovir,sefalosporin,simetidin,kotrimoksazol,furosemide,emas,
interferon,INH,lithium,NSAID,analog penisilin,fenitoin,PPI,kuinolon, rifampisin,thiazid
Infeksi: Bakteri, jamur, atau virus
Penyakit sistemik: Sarcoidosis, Lupus
Tubular Iskhemik: perpanjangan hipotensi
Nefrotoksin eksogen: asiklovir,aminoglikosid,amfoterisin,sisplatin,NSAID,
kontras,siklosporin,lithium,manitol,tacrolimus,parasetamol,vankomisin
Nefrotoksin Endogen: rabdomiolisis,myeloma,sindrom lisis tumor
Vaskular Thrombosis vena ginjal,hipertensi maligna,krisis skleroderma ginjal,infark
ginjal,penyakit atherotrombotik ginjal
Post Renal Uretral/ Blader BPH,neurogenic bladder,fibrosis retroperitonial, kanker kandung
kemih/prostat/cerviks
Pelvic Sel kanker transisional,kompresi ureter eksternal,
Obstruksi renal Batu,kristal (asiklovir,indinavir),para protein, tumor,klot
Pencetus GGA
• Sepsis atau infeksi
• Hipovolaemia (dehidrasi, perdarahan)
• Hipotensi (mis, setelah mengalami
serangan jantung yang hebat)
• Obat-obatan tertentu (termasuk obat
yang diresepkan atau obat OTC)
Mengenali Tanda Dehidrasi
• Rasa haus, pusing / kepala terasa ringan
• mulut bibir dan mata terasa kering
• Nyeri kepala
• Badan terasa lelah
• Urin berwarna gelap seperti air teh
• Kencing berkurang atau tidak kencing
Warna Urin & Dehidrasi
Peran Apoteker Komunitas
• Edukasi pasien yang datang ke Apotek
mencari OTC untuk penyakit ringan yang
berisiko GGA (dehidrasi):
– Muntah dan diare berat
– Demam, berkeringat dan menggigil
• Hentikan obat2an yg bersifat nefrotoksik
selama 24-48 jam sampe sembuh:
– ACE inhibitor (berakhiran .....pril)
– ARB (berakhiran .....sartan)
– NSAID (penghilang nyeri)
– Metformin (ESO: asidosis laktat)
Kasus 1 (GGA)
• An. Amelia, 4 tahun, menderita muntah dan
demam selama 2 hari. Seperti biasanya, jika
anaknya demam, sang ibu memberikan
sirup Ibuprofen 3 x ½ sendok obat untuk
mengatasi demamnya
• Selama sakit Amelia tidak mau/sedikit sekali
minum, kencingnya sedikit dan berwarna
kuning kecoklatan seperti air teh
• Apa saran Apoteker dan Tim di Apotek
Kasus 1 ...Bahas
• An. Amelia...ada riwayat muntah, minum
kurang sekali, warna urin gelap  tanda
terjadi dehidrasi
• Apoteker harus segera manghentikan
NSAID (ibuprofen) beberapa lama (24-48
jam) sampai dehidrasinya teratasi
• Merujuk ke Rumah Sakit untuk koreksi
rehidrasi
Bila Apoteker tidak ambil tindakan
• Beberapa hari kemudian Amelia mengalami letargi/lesu
dan tidak kencing.
• Sang ibu membawa ke IGD Rumah Sakit. Disana
mendapat pemeriksaan darah & urin
• Dari hasil pemeriksaan laboratorium, dokter
mendiagnosis Gagal Ginjal Akut, indikasi hemodialisis
atau dialisis peritoneal. Ibunya memilih dialisis
peritoneal.
• Setelah 1 (satu) minggu dialisis peritoneal rutin di
rumah, Amelia dinyatakan sembuh GGA
• Gagal Ginjal Akut yang diderita Amelia merupakan hasil
interaksi antara dehidrasi dan ibuprofen
• Info agar tidak konsumsi ibuprofen (dan NSAID lain)
Kasus 2 (GGA)
• Ny. Erna 67 tahun, datang ke Apotek Stikes ingin membeli
loperamid, karena sudah satu hari menderita diare berat.
• TTK yang telah terlatih, langsung mengenali tanda bahaya
lansia yang mengalami dehidrasi, kemudian
menganjurkan agar Ny.Erna berkonsultasi dengan
Apotekernya.
• Apoteker Apotek Stikes mengajukan beberapa
pertanyaan mengenai riwayat minum obat sebelumnya
dan riwayat minum selama diare
• Diperoleh info, Ny. Erna, selama diare, sedikit sekali
minum, dan mengkonsumsi Ramipril 20 mg sehari untuk
Hipertensi nya
• Apa saran Apoteker dan Tim nya di Apotek?
Kasus 2..... Bahas
Apoteker memberikan tindakan/edukasi:
• Rehidrasi yang cukup. Dalam kondisi normal
(tidak diare) kebutuhan cairan normal 30 ml/
kgBB/hari
• Tanda/gejala2 dehidrasi
• Hentikan konsumsi ramipril selama 24-48 jam
• Minum ramipril lagi setelah diare sembuh
• Bila diare berlanjut segera rujuk ke
dokter/rumah sakit. Sebab bila kondisi diare
berlanjut akan meningkatkan risiko GGA
Chronic Kidney Disease
Definisi & Etiologi (KDOQI*)
• Kerusakan struktural dan fungsional ginjal
• Kerusakan terjadi selama > 3 bulan
• Dengan atau tanpa Penurunan GFR
• Disertai juga dengan abnormalitas lainya:
– Abnormalitas komposisi darah dan
– Abnormalitas komposisi urin atau
– Abnormalitas diagnosis lain (USG, Rontgen, dll
• Etiologi Kasus Baru ESKD:
– 40% Diabetes Mellitus
– 25 % Hipertensi
– 10 % Glomerulonefritis
– Lain2: Penyakit Saluran kemih, Lupus, Nefropati karena
penggunaan analgetik, dll
*KDOQI = The National Kidney Fondation Kidney Disease Outcome Quality Innisiative
Faktor Risiko CKD
1. Kelompok Rentan CKD (Non Modif.):
 Usia lanjut, Penyusutan massa ginjal, BB Lahir
Rendah, Riwayat keluarga, inflamasi sistemik,
ras/etnik, pendidikan & penghasilan rendah
dan dislipidemia
2. Penyebab Langsung CKD (Modif.):
 DM, Hipertensi, Penyakit autoimmun, policystic
kidney disease, obat nefrotoksis
3. Penyebab Progresifitas CKD (Modif.):
 Hyperglikemia, Peningkatan tekanan darah,
proteinuria dan merokok
Evaluasi Fungsi Ginjal
• Serum Creatinine (SCr)
• Estimasi Laju Filtrasi Glomerolus (eGFR)
• Albuminuria/Proteinuria:
– Normal: ekskresi albumin < 30 mg/24 jam
– Mikroalbuminuria: 30 – 300 mg/24 jam
– Makroalbuminuria: >300 mg/24 jam
– Nephrotic range proteinuria: > 3 gram/24 jam
Resiko CKD Rendah  Tidak Ada CKD
Resiko CKD Sedang  Tes GFR 1 tahun sekali
Resiko CKD Tinggi  Tes GFR 2 kali setahun
Resiko CKD Sangat Tinggi  Tes GFR 3-4 kali setahun
Contoh Kasus
1. Ny.ST, 76 tahun, Ureum 34 mg/dL (15-43,
metode GLDH), Kreatinin 0,83 mg/dL
(<0,90; metode Enzimatik), Mikroalbumin
Kuantitatif Urin 606,4 mg/g (<20,
Imunoturbidimetri), TB 1,5 mtr, BB 75 kg.
2. Tn.JD, 51 tahun, Ureum 25 mg/dL (15-43,
metode GLDH), Kreatinin 0,56 mg/dL
(<0,90; metode Enzimatik), Mikroalbumin
Kuantitatif Urin 150,7 mg/g (<20,
Imunoturbidimetri), TB 1,7 mtr, BB 114 kg.
Komplikasi CKD
• Anemia  karena penurunan produksi
eritropoietin faktor
• Keseimbangan elektrolit  hiperkalemia,
Hipernatremia atau Hiponatremia,
Hipermagnesemia, Hiperfosfatemia
• Keseimbangan asam-basa  Asidosis
Metabolik
• Abnormalitas metabolisme mineral 
Hiperfosfatemia akan merangsang sekresi PTH
(Hormon Parathyroid)  Kalsium  
Osteomalasia
Cycle of events leading to hypertension
in CKD
Hypertension

Sodium and fluid Renal


Retention Parenchymal
damage

Reduce ability to
excrete Na ions

Activation of
Renal Ischaemic
RAA System
Disturbance of Calcium and Phosphate Balance
in CKD
Renal Failure

1,25 dihydroxycholecalciferol  Phosphate excretion 

Serum phosphate 
Ca absorption
from GI tract.

Serum calcium 

Reduced Mineralization of bone Hyperparathyroidism

OSTEOMALACIA OSTEOSCLEROSIS
Manajemen+Monitoring CKD
• Keseimbangan Cairan Dijaga (Input=Output)
• Keseimbangan Elektrolit:
– Koreksi Hiperkalemia dg Insulin+Dextrose, Ca-
Polistiren sulfonat p.o. Ato Ca-Glukonas i.v.
– Koreksi Hiper/Hipo-natremia
• Keseimbangan Asam-Basa
– Koreksi Asidosis dg Na Bikarbonat
• Manajemen Anemia
– ESA (Erythropoiesis Stimulating Agent)
• Renal Replacement Therapy:
– Hemodialisis
– Peritoneal Dialisis
Indikasi utk RRT/HD
1. A-Asidosis yang tidak resposif dengan
terapi Na-Bikarbonat
2. I-Intoksikasi (mis: borax,etilen glikol,lithium,
metanol,fenobarbital,salisilat,teofilin)
3. U-Uremia ditandai dg lemah,letargi,mual,
muntah,perikarditis,neuropati perifer,kejang
sampai koma
4. E-Elektrolit Imbalans (hiperkalemia, hiper-
fosfatemia)
5. O-Overload Cairan Tubuh ditandai oedem
perifer dan oedema paru
Peran Apoteker pd CKD
• Monitoring parameter terapi CKD
• Monitoring komplikasi CKD
• Bila perlu melakukan individualisasi dosis
obat pada
• Bila telah menjalani terapi RRT... Maka
dipertimbangkan obat2 yang dapat
terdialisis (melewati dialiser)  terkait
dengan waktu pemberian obat terhadap
Hemodialisis
Individualisasi Dosis Obat
• Syarat obat:
– Fraksi obat yg terekskresikan melalui ginjal
dalam keadaan utuh tak termetabolisme (Feu)
nilainya > 50%
– Obat bersifat Nefrotoksis, atau toksis terhadap
organ lain
• Hitung eGFR : dengan rumus atau aplikasi
• Hitung estimasi Dosis Obat atau estimasi
perpanjangan interval minum obat
• Atau bila sudah ada informasi dosis dalam
renal failure direferensi sekunder
Dosage Adjustment
Rumus Rowland-Tozer
DR rf = DR n x [(1 - F eu) + (F eu x RF)]
RF = Patient creatinine clearance (ml/mnt)
Ideal creatinine clearance (120ml/mnt)

• DRrf = Dosing Rate in renal failure


• DRn = Dosing Rate in normal state
• RF = The Extent of Renal Failure
• Feu = Fraction of drugs normally excreting unchage
in the urine
Kasus 3 (GGK)
• Tn Koko, 73 thn Masuk RS dengan KU lemah, sering mual, muntah
min 5 x sehari, 5 hari tidak mau makan, kencing agak nyeri,
kesadaran mulai turun. Hasil diagnosis Azotemia (Uremia)+Anemia.
RPD: DM, HT, LVH dan Retinopati, TB= 150 cm BB= 40 kg.
• Di RS mendapat terapi:
R/ Interpril1 x 80 mg
Letonal 1 x 25 mg
Glumin 1-1-0
Neurodex 1 x 1 tab
Paracetamol 3 x 500 mg prn
Lasix inj3 x 3 ampul

26/2 3/3 10/3 14/3 17/3 18/3


BUN (10-24 mg/dl) 130,2 79,3 45,6 45,9 71,7 51,1
Kreatinin (0,5-1,5 mg%) 6,03 3,69 2,59 2,57 3,0 2,57
Langkah Penyesuaian Dosis/Interval
1. Hitung estimasi GFR (eGFR)
 Hitung IBW (ideal body weight)
 Bandingkan dg ABW (actual body weight)
 Tentukan IBW ato ABW dlm perhitungan eGFR
 Hitung eGFR dg rumus (Cockroft & Gault)
2. Hitung penyesuaian dosis/interval (rumus
Rowland-Tozer)
 Cari Nilai Feu (Fraksi obat yg di ekskresikan ke dalam
urin dalam keadaan utuh) msg2 obat
 Tentukan Obat yg harus dihitung...?
 Hitung penyesuaian dosis dg rumus
 Hitung interval pendosisan
Data pasien
• Tn Koko, 73 tahun
• TB = 150 cm
• BB = 40 kg
• Serum Kreatinin
26/2 3/3 10/3 14/3 17/3 18/3
BUN (10-24 mg/dl) 130,2 79,3 45,6 45,9 71,7 51,1
Kreatinin (0,5-1,5 mg%) 6,03 3,69 2,59 2,57 3,0 2,57
Klirens Kreatinin
• Karena TB: 150 cm < 152,5 cm
• IBW = 50 – [(152,4-TB) x 0,89]
• IBW = 50 – [(152,4-150) x 0,89] = 47,86
• 47,86 kg (IBW) >< 40,00 kg (ABW) .....???
(140 – 73) x 40 (ABW)
CrCl = ml/min
2,59 x 72
•CrCl = 14,37
26/2 3/3 10/3 14/3 17/3 18/3
BUN (10-24 mg/dl) 130,2 79,3 45,6 45,9 71,7 51,1
Kreatinin (0,5-1,5 mg%) 6,03 3,69 2,59 2,57 3,0 2,57
Klirens Kreatinin 6,17 10,09 14,37 14,48 12,41 14,48
Perhitungan Klirens dg Aplikasi
• Medscape  Download dg smartphone
Perhitungan Klirens dg Aplikasi
Perhitungan Klirens dg Aplikasi
Penyesuaian Dosis
• Syarat Obat yang harus dihitung:
– Feu  50 %
– Nefrotoksis ato toksis pada organ lain
• Feu Masing2 Obat:
R/ Interpril (lisinopril)  Utama 95 %
Letonal (spironolakton) < 50 %
Glumin (metformin) 90 %
Neurodex (vit B comp.)
Paracetamol 2-5 %
Lasix (furosemid) 80 %
Lisinopril tab. 1 x 80 mg
RF = 14,37 ml/mnt
=
120 ml/mnt
0,11975
DRrf = DRn x [(1 - Feu) + (Feu x RF)]
DRrf = 80 x [(1 – 0,95) + (0,95 x 0,11975)]
DRrf = 80 x [0,05 + 0,1138] = 13,10 mg

Atau perpanjang Interval.....


Dosage Adjustment
Rumus Rowland-Tozer
DRrf = DRn x [(1 - Feu) + (Feu x RF)]

RF = Patient creatinine clearance (ml/mnt)


Ideal creatinine clearance (120ml/mnt)

• DRrf = Dosing Rate in renal failure


• DRn = Dosing Rate in normal state
• RF = The Extent of Renal Failure
• Feu = Fraction of drugs normally excreting unchage
in the urine
Terimakasih

You might also like