You are on page 1of 24

ASKEP PEMBERIAN TRANSFUSI

DARAH PADA ANAK

KFK ANAK
PENDAHULUAN
 Transfusi Darah telah menjadi faktor utama
dalam memperbaiki dan mempertahankan
kualitas hidup bagi pasien
 Perawat sebagai pemberi pelayanan yang
langsung memberikan produk darah ke
tubuh pasien diharuskan mengerti dan dapat
bertindak dengan tepat dalam
penatalaksanaan transfusi darah.
Pengertian
 Transfusi darah adalah hemoterapi yaitu
memasukkan darah atau komponennya secara
infus untuk tujuan pengobatan dan bukan blood
bangking yang menyangkut bidang serta
keahliannya tersendiri
(Aru W. S. & Zubairi D, 1998 )

 Indikasinya : untuk memberikan volume darah


yang adekuat dan mencegah syok hemoragic,
meningkatkan kapasitas pembawa oksigen dari
darah, dan mengganti trombosit darah atau
faktor-faktor pembekuan untuk mempertahankan
hemostasis
Macam-macam sediaan komponen
darah
 PRC
 Whole Blood
 FFP
 Trombosit
 Granulosit
 Kriopresipitat
 Albumin
Cara pemberian transfusi
Persiapan alat
1. Standar infus, NaCl 0,9%
2. Darah yang dibutuhkan sesuai dengan nama dan
golongan darah pasien
3. 1 set transfusi darah
4. iv kateter
5. Alcohol swab
6. Plester / hipafix, gunting
7. Obat antihistamin sesuai program Dokter
8. Tali pembendung/torniquet
9. Alas perlak
10. Formulir observasi pemberian transfusi
Lanjut….

 Persiapan perawat
 Baca order dokter melalui Rekam Medik
 Ekplorasi kemampuan perawat
 Persiapan pasien
 Memberitahu dan menjelaskan kepada
pasien / keluarga mengenai prosedur yang
akan dilakukan.
 Menjaga privasi pasien
Lanjut….
Langkah kerja
 Mencuci tangan
 Mengatur posisi tidur sesuai kebutuhan
 Mengobservasi tensi, suhu, nadi, pernafasan
 Memasang NaCl dengan sebelumnya memasang IV line
 Mengontrol kembali darah yang sudah disiapkan
mengenai :
Warna darah
Identitas pasien
Jenis dan golongan darah
Nomor kantong darah
Tanggal kadaluwarsa.
Cross matcing dan jumlah darah
Langkah kerja
Lanjut….
 Memindahkan slang transfusi ke darah (setelah NaCl
masuk 15 menit)
 Mengatur tetesan darah
 Perawat mencuci tangan.
 Mencatat dalam formulir observasi : Jam pemasangan,
jumlah dan jenis darah, kantong keberapa, nomor
kantong, nama perawat yang memasang.
 Merapihkan pasien dari lingkungan.
 Membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya
 Perawat mencuci tangan.
 Memperhatikan reaksi transfusi atau komplikasi.
 Mengobservasi : Tekanan darah, suhu, nadi,
pernapasan tiap 5’ untuk 15’ pertama, tiap 15’ pada 1
jam berikutnya, 1 jam sampai dengan transfusi selesai
BLANGKO MONITORING TRANSFUSI DARAH
Nama Umur
Instalasi Ruang Kelas
Jenis darah yang ditransfusikan Gol : No Seri : Jumlah darah yang diberikan : …………..cc

No Hal yang dimonitor Awal pemberian 5' 10' 15' 30' 45' 60' 2 jam 3 jam 4 jam Keterangan
transfusi

1 Suhu Reaksi transfusi


2 Nadi 1. Hipertermi
3 Respirasi 2. Meninggal
4 Tekanan darah 3. Urticaria
5 Reaksi transfusi 4. Anafilatic syok

6 Tindakan yang dilakukan Tindakan yang dilakukan


a. Hentikan transfusi
b. Bilas dengan NaCl
c. Beri antihistamin sesuai
program
d. Lapor ke UPTD

Petugas yang melakukan


Hal yang perlu diperhatikan
 Gunakan teknik Atraumatic care
 Libatkan orang tua dalam tindakan
 Terapi bermain
 Cuci tangan, dengan menggunakan
antiseptik/hand rub
 Sarung tangan sebagai tindakan universal
precaution
 Benda tajam/jarum, yang telah terkontaminasi
dibuang pada tempat sampah khusus
 Darah yang tercecer, bersihkan dengan cara :
mengangkat dengan tissue yang menyerap
kemudian bersihkan dengan deterjen dan dilap
dengan kain yang telah dibasahi cairan Chlorin 1 %
 Tehnik Aseptik
Bersama perawat lain, kaji :
 Nama dan indentitas klien dan cocokkan
pada packing darah, bank darah
 Golongan darah dan Rh
 Lakukan Cross darah
 Jenis resus dan golongan darah pendonor
 Nomor unit RS
 Tanggal dan waktu pemberian darah
 Jenis tranfusi cek kembali instruksi dokter
 Jika terjadi pembekuan darah kembalikan ke
UPTD
Efek-efek yang merugikan dari
transfusi
Anafilaktik
Emboli Udara
Toksisitas sitrat
Hemolitik
Hiperkalemia
Hipokalemia
Hipotermia
Urtikaria
Lanjut efek….
Infeksi infeksi yang ditularkan melalui
transfusi

AIDS reaksi : donor darah HIV seropositif


 Gejala : demam, keringat malam, letih, berat-
badan turun, adenopati dan lesi kulit seropatif
terhadap virus HIV
CMV reaksi : virus CMV dapat berada pada orang
dewasa yang sehat
 Gejala : letih, lemah, adenopati, demam derajad
rendah, pasien-pasien dengan immunosupresi
beresiko tinggi
Lanjut efek….
 Hepatitis
 Gejala : terjadi dalam beberapa minggu
sampai bulan setelah transfusi, mual dan
muntah, ikterus, kadar enzim hati meninggi
( SGOT,SGPT )
 Malaria
 Gejala : demam yang memuncak setelah
mendapat transfusi yang berisi sel darah
merah, tombosit, organisme malaria
terisolasi didalam darah
Penatalaksanaan Reaksi Transfusi

 Hentikan transfusi untuk membatasi jumlah darah


yang masuk
 Laporkan dokter tentang keadaan klien
 Pertahankan jalur IV tetap terbuka dengan infus
saline normal
 Periksa semua label, formulir, dan identitas pasien
untuk menentukan apakah pasien menerima darah
atau komponen darah yang benar
 Segera laporkan reaksi transfusi kepada petugas
UPTD
 Kirimkan sampel darah yang diperlukan ambil
dengan hati-hati untuk menghindari hemolisis
mekanik ke UPTD sesegera mungkin bersama-sama
dengan kantong darah yang telah dihentikan
Lanjut Penatalaksanaan….

 Kirim sampel lainnya, contohnya urin


untuk evaluasi hemolisis akut
 Obat perlengkapan yang harus dekat :
Intravena (aminofilin, defenhidramin,
dapamine, epinefrin, hidrokortison, lasix)
PO: (asetaminofen, aspirin)
Kit kateter Foley
Botol kultur darah
Cairan IV (larutan isotonis)
Selang IV
Dokumentasi
1. Lokasi dari tempat Intra Vena: jalur perifer atau jalur
sentral yang paten
2. Monitoring Tanda-tanda vital sesuai protap
3. Waktu transfusi
4. Tipe produk dan nomor identifikasi
5. Tanda tangan orang yang memulai transfusi dan
tandatangan orang kedua yang memeriksa produk
yang benar
6. Jumlah unit total yang cairan yang masuk (volume
darah, NaCl 0,9%)
7. Perlengkapan premedikasi atau postmedikasi
8. Respon pasien terhadap transfusi terutama gejala
transfusi yang merugikan
9. Semua intervensi keperawatan
Diagnosa keperawatan

 Volume cairan berlebihan


 Kekurangan volume cairan (potensial atau aktual)
 Perubahan curah jantung menurun
 Hipertermia
 Resiko infeksi
 Risiko cedera
 Kurang pengetahuan
 Cemas
 Nyeri akut
 dll
PENUTUP

 Pemberian tranfusi merupakan bagian


intergral dari perawatan pasien di
rumah sakit.
Berbagai aspek harus dipertimbangkan
demi keamanan dan kehandalan
pemberian tranfusi darah.
Perawat perlu memiliki keterampilan
koqnitif dan afektif serta keterampilan
psikomotor.
Daftar Pustaka

Hudac, C,M, B.M (1996) keperawatan


kritis: Pendekatan Holistik (ed VI) Jakarta :
Penerbit buku kedokteran EGC
Parrilio, J.E (1991) Current Therapy in
Critical Care Medicine ( ed II ) Philadelphia:
B.C Decker Inc
Soeparman, (1995) Ilmu Penyakit dalam
(ed VI) Jakarta Balai Penerbit FKUI
Terima kasih

You might also like