You are on page 1of 22

Nindia atsilah

1610211059
Perdarahan yang terjadi pada intracranial/cerebral ataupun
ekstrakranial(sub arachnoid space)
• Perdarahan intraserebrum hipertensif;
• Perdarahan subarakhnoid (PSA) pada ruptur aneurisma sakular
(Berry)
• Ruptur malformasi arteriovena 11 (MAV), trauma
• Penyalahgunaan kokain, amfetamin;
• Perdarahan akibat tumor otak
• Infark hemoragik
• Penyakit perdarahan sistemik
INTRACEREBRAL HEMORAGIK
• PD ruptur(biasanya pd kecil yang menembus jauh di dalam jar.
Parenkim otak)
• Peningkatan TD yang kronik ec. HT kronik atau penuaan PD
PERDARAHAN SUB ARACHNOID
• Perdarahan di sub arachnoid
• ec. Aneurisma atau HT kronikPD sub arachnoid space ruptur
INTRACEREBRAL HEMORAGIK
Bergantung pad lokasi :
• Cerebellar : Gait ataxia
Gerakan tiba-tiba dengan basis langkah yang lebar. Saat berdiri diam,
tubuh pasien akan mengayun bolak-balik dan dari sisi ke sisi, yang dikenal
sebagai titubation. Pasien tidak akan dapat melangkah dari tumit sampai
ujung kaki dalam garis lurus
SUB ARACNOID
- Peningkatan TIK mendadak
- Nyeri kepala berat
- Vomitting
- Penurunan Kesadaran
ANAMNESA
- RPS : awitan dan gx. Awalprogresifitas
-RPD : riwayat TIA, infark miokard, peny. Katup jantung, dll
- RPO : kokain, amfetamin
Gejala/Simtom Stroke Stroke non
hemoragik hemoragik
Saat onset Sedang aktif Istirahat
Peringatan(warning) - +
Nyeri kepala +++ +
Kejang + -
Muntah + -
Penurunan kesadaran +++ +
SIRIRAJ STROKE SCORE (SSS)

No Gejala/Tanda Penilaian Indeks Skor


1 Kesadaran (0) Kompos mentis X 2,5 +
(1) Mengantuk
(2) Semi koma/koma
2 Muntah (0) Tidak X2 +
(1) Ya
3 Nyeri kepala (0) Tidak X2 +
(1) Ya
4 Tekanan darah Diastolik X 10% +
5 Ateroma (0) Tidak X (-3) -
a. D M (1) Ya
b. Angina pektoris
c. Klaudikasio intermiten
6 Konstante - 12 - 12
HASIL SSS

Catatan :1. SSS > 1 = Stroke hemoragik


2. SSS < -1 = Stroke non hemoragik
EVALUASI KLINIS
• Sistem pembuluh perifer : auskultasi karotis  bruit dan TD
• Jantung : Px. Jantung lengkap
• Retina : Ada tidaknya cupping diskus optikus, perdarahan
retina
• Ekstremitas : Evaluasi ada tidaknya sianosis dan infark sebagai
tanda embolus perifer
• Px. Neurologik : untuk mengetahui letak dan luas stroke
Perbedaan jenis stroke dengan alat bantu

Pemeriksaan Stroke Hemoragik Stroke Non


Hemoragik
a. Funduskopi Perdarahan retina dan Crossing phenomen
korpus vitreum Silver wire arteries
b. Pungsi lumbal
- tekanan Meningkat Normal
- warna Merah Jernih
c. Arteriografi Ada shift Oklusi
d. CT-Scan Lesi hiperdens Lesi hipodens
Perbedaan Stroke Hemoragik dan Stroke Infark
berdasarkan tanda-tandanya

Tanda (sign) Stroke Hemoragik Stroke Non


Hemoragik

Bradikardi ++ (dari awal) ± (hari ke-4)

Udem papil Sering + -

Kaku kuduk + -

Tanda Kernig,Brudzinski ++ -
Diagnosis
Gold Standard : CT-Scan kepala tanpa zat kontras
- Stroke Hemoragik : Lesi hiperdens
- Stroke Non Hemoragik : Lesi hipodens
Tujuan : Memperbaiki aliran darah ke otak secepat mungkin dan
melindungi neuron dengan memotong kaskade iskemik
1. Pengelolaan Umum (5B)
2. Berdasarkan penyebabnya
a. Stroke Iskemik
* Reperfusi
* Anti koagulansia
* Proteksi neuronal
b. Stroke hemoragik
* Konservatif
* Operatif
1. Breathing
• Jalan nafas harus bebas, ventilasi
dan oksigenasi harus tetap baik.
• Intubasi bila GCS < 8
• Alih baring miring kiri-kanan tiap
2 jam
2. Blood
• Tekanan darah tidak boleh segera
diturunkan, kecuali:
* Iskemik : > 220 / 120 mmHg
* Hemoragik : >180 / 100 mmHg
* Obat :Diltiazem, Nicardipine,Nitroprusid,
Nitrogliserin, Labetalol & kaptopril
• Jaga komposisi darah yang baik.
Perhatikan Hb, Albumin, Kalium, Natrium
& Gula darah
• Gula darah diturunkan bila > 200 mg/dL
3. Brain
• Jaga supaya tidak timbul kejang
• TIK meningkat  manitol
• Cegah hipertermi, kalau mungkin sedikit
hipotermi
4. Bladder
• Perhatikan baik-baik kemungkinan
adanya retensio maupun inkontinensia urine
• Bila perlu pasang kateter
5. Bowel
• Jaga jumlah kalori dan berikan cairan yang
cukup
• Hindari obstipasi
1. Reperfusi
Usaha untuk hilangkan sumbatan penyebab stroke
-rTPA(recombinain tissue plasminogen activator)
D: 0,9 mg/kgBB IV bolus bila < 3jam
-Pentoxifilin
D: 15mg/kgBB/hari
2. Anti Koagulan : Heparin
3. Antiplatelet :
Tromboxane A2 Inhibitor : as. Asetilsalisilat/aspirim
D: 50-325mg/hari (dalam 48jam pertama sejak serangan 
dilanjut 75-100mg/hari)
4. Neuroprotektor
• Piracetam : Perbaiki integritas sel, perbaiki fluiditas membrane,
menurunkan tonus arteri cerebral, meningkatkan darah lokal
D: 1200mg 4x1
• Statin : blocking kolestrol Rosuvostatin
D: Awal 5-10mg/hari maks. 20mg/hari
• Vit. B1 100mg, B6 HCL 200mg, B12 200mcgNeurodex:
menutrisi sel saraf
• Citicoline : met. Fosfolipid  untuk perbariki kerusakan
membrane saraf lewat sntesis fosfotidikolin
• Bermawi, et al., (2000) mengatakan bahwa sekitar 30-60 %
penderita stroke yang bertahan hidup menjadi tergantung
dalam beberapa aspek aktivitas hidup sehari-hari.
• Dari berbagai penelitian, perbaikan fungsi neurologik dan
fungsi aktivitas hidup sehari-hari pasca stroke menurut waktu
cukup bervariasi.
• Suatu penelitian mendapatkan perbaikan fungsi paling cepat
pada minggu pertama dan menurun pada minggu ketiga
sampai 6 bulan pasca stroke.
• http://eprints.undip.ac.id/33923/3/Bab_2.pdf
• http://eprints.ums.ac.id/18613/9/BAB_II.pdf
• http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-gdl-
adammiciga-6398-3-babiit-a.pdf
• GUIDLINE STROKE 2011

You might also like