You are on page 1of 35

MINI PROJECT

PENERAPAN PERILAKU CUCI TANGAN


YANG BENAR YANG DILAKUKAN TENAGA
MEDIS DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BRONDONG

Oleh: dr. Nana Thursina


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

puskesmas

Program Mutu
Pemerintah Puskesmas

Pencegahan
Meningkatkan pelayanan
PHBS Penyakit dengan menilai
Menular kepatuhan terhadap
standar pelayanan yang
telah ditetapkan
Latar Belakang

Cuci tangan yang Masyarakat sehat


Cegah infeksi
benar dan pelayanan
nosokomial
terakreditasi baik

Berdasarkan hasil penelitian di salah satu rumah sakit di Jogjakarta, infeksi


nosokomial tertinggi yaitu phlebitis karena terbatasnya persediaan alkohol swab,
dan kepatuhan cuci tangan baik dari petugas, pasien serta keluarga pasien sendiri.
Kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kegiatan hand hygiene dapat
menurunkan angka infeksi nosokomial sebanyak 40%.
Rumusan Masalah

 Apakah tenaga medis sudah menerapkan


perilaku cuci tangan yang benar di
Puskesmas Brondong pada tahun 2018?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum Tujuan Khusus

Untuk mengetahui Perilaku


penerapan perilaku cuci Tenaga medis
tangan yang benar dalam
rangka pencegahan infeksi (Perawat,
menular dan meningkatkan Bidan maupun
mutu pelayanan di tenaga medis
Puskesmas Brondong. lainnya)
Manfaat Penelitian
• Mengetahui seberapa besar peran tenaga medis
dalam meningkatkan mutu pelayanan dan
puskesmas pecegahan penyakit menular di puskesmas

• Untuk mengevaluasi penerapan kinerja tenaga


Peneliti
medis sesuai standar di puskesmas

• Untuk mencegah terjadinya infeksi dan penularan


masayarakat
penyakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
CUCI TANGAN
Cuci tangan merupakan suatu proses
membuang kotoran dan debu secara
mekanis dari kulit kedua belah tangan
dengan memakai sabun dan air
Five Moments for Hand Hygiene
Langkah mencuci tangan
Perilaku

Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala


macam pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap dan tindakan.
Tahapan Membentuk Prilaku

Awareness Interest Evaluation


(Kesadaran) (Ketertarikan) (Menimbang)

Trial Adaption
(Mencoba) (Mengadopsi)
Faktor
Pemungkin (ex:
fasilitas)

Faktor Faktor Penguat


Predisposisi (ex:manfaat/ganj
(ex:Pengetahuan) aran)

Perilaku
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Desain • Deskriptif

Waktu • Desember 2018-januari-2019


dan Lokasi • Puskesmas Brondong

Subjek • Tenaga Medis


Kriteria Sampel
• Sebagian tenaga medis di Kecamatan
Kriteria Brondong, Wilayah Kerja Puskesmas
Brondong.
• Sebagian tenaga medis yang
Inklusi berhubungan dengan pasien, baik di
poli, igd maupun ruang perawatan

Kriteria • Tenaga medis yang dalam


keadaan sakit dan tidak hadir
Eksklusi saat dilakukan penelitian
Variabel Penelitian

Bebas Terikat
penerapan
tingkat
perilaku cuci
pengetahuan
tangan
Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Kriteria Objektif Skala Ukur

1. Pengetahuan Tingkat penguasaan  Kurang, jika jawaban Ordinal

Cuci Tangan responden dalam benar (≤ 80%)

menjawab tentang  Baik, jika jawaban

pertanyaan cara benar (>80%)

mencuci tangan yang

benar
Teknik • pengisian kuisioner yang
telah disiapkan oleh
Pengumpulan peneliti dan data berupa
Data hasil jawaban kuisioner.

Instrumen • Kuesioner Penelitian


Penelitian
Kegiatan Penelitian
Mendata tenaga medis yang ada di
puskesmas

Menilai perilaku penerapan cuci


tangan yang dilakukan tenaga medis

Pembagian kuisioner dan wawancara

Penyuluhan secara personal tentang


cara cuci tangan yang benar

Analisa data hasil penelitian


BAB IV
HASIL PENELITIAN
Gambaran Tingkat Pengetahuan
Cara Mencuci Tangan yang Benar

Karakteristik Jumlah (f) Persentase (%)


Pengetahuan 13 87
Baik
Pengetahuan 2 13
Kurang
Total 15 100
Gambaran Penerapan Perilaku
Cuci Tangan yang Benar
Karakteristik Jumlah (f) Persentase
(%)
Ya 4 27
Tidak 11 73
Total 15 100
BAB V
PEMBAHASAN
Tingkat Pengetahuan Cara Mencuci
Tangan yang Benar

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam


membentuk tindakan seseorang (Notoadmodjo, 2003 :121).
Pengetahuan merupakan salah satu modal utama yang dapat
mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan berdasarkan
pengalaman apa yang telah dilihat dan di dengar. Sehingga pengetahuan
menjadi salah satu dasar untuk terjadinya perilaku

Berdasarkan hasil peneltian didapatkan bahwa 87% tenaga


medis yang berpengetahuan baik dan 13% yang
berpengetahuan kurang tentang cara mencuci tangan yang
benar.
Perilaku Penerapan Cuci Tangan
yang Benar

Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa 27% tenaga medis


yang menerapkan perilaku cuci tangan yang benar dan 73%
yang tidak menerapkan perilaku cuci tangan yang benar.

Secara teori Green mengatakan bahwa ada beberapa hal


yang mempengaruhinya yaitu kepercayaan, kebiasaan,
nilai-nilai, faktor sosiodemografi, lingkungan fisik,dan
sarana (Maulana,2009).
Tahapan Membentuk Prilaku

Awareness Interest Evaluation


(Kesadaran) (Ketertarikan) (Menimbang)

Trial Adaption
(Mencoba) (Mengadopsi)
Faktor
Pemungkin (ex:
fasilitas)

Faktor
Faktor Penguat
Predisposisi
(ex:manfaat/ganj
(ex:Pengetahuan,
aran)
sikap)

Perilaku
Penyebab yang menjadi penghalang dalam
menerapakan cuci tangan yang benar yaitu:

1. Terburu-buru
2. Belum menjadi kebiasaan untuk
selalu melakukan cuci tangan sesuai
langkah yang benar karena tidak
rutin diterapkan sehari-hari
3. Kurangnya kesdaran akan
pentingnya cuci tangan yang benar
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
kesimpulan

sebagian kecil (27%) tenaga medis yang sudah menerapkan


perilaku cuci tangan yang benar dan selebihnya (73%) belum
menerapkan perilaku cuci tangan yang benar karena terburu-
buru, belum terbiasa diterapkan dan kurangnya kesadaran
akan pentingnya cuci tangan yang benar

1. Tenaga medis harus lebih tahu akan manfaat


dan efek bila tidak cuci tangan dengan benar
dan mengetahui five moment sehingga
kesadaran dan penerapannya menjadi lebih
baik.
2. Perlu penelitian yang lebih lanjut tentang
faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan
perilaku cuci tangan yang benar.. saran
Terima Kasih

You might also like