Professional Documents
Culture Documents
kedokteran
atom dan molekul suatu tinjauan ulang
orbital dan peranannya dalam ikatan kovalen
Hidrokarbon
Alkohol-eter
Alkil halida
Aldehida dan keton
Asam karboksilat dan turunannya
Halida asam
Anhidrida asam
Ester
Amida
nitril
Senyawa aromatik
Karbohidrat, protein
Nama : Nurhairi (nurkhoiri)
Isteri 1
Anak 4
Perum dosen uncen kalicai, 131
2000
Orgnanik kimia komputasi
NA = {(Tx1) + (UTSx2) + (UASx3) +
(Px2)} / 8
Terlambat, masuk saja tidak usah
ketok2 pintu
UTS / UAS, ijin terlebih dahulu jika tidak
mengikutinya
Suatu Tinjauan Ulang
12 14
6 C 6 C
=>
Atom dan ikatan
ATOM Inti (proton dan netron)
10
Orbital atom
2s orbital (spherical)
=>
2p orbital
Chapter 1 11
Konfigurasi elektronik
C [He]2s22p2 C
N [He]2s22p3 N
O [He]2s22p4 O
F [He]2s22p5 F
Cl [Ne]2s22p5 Cl
14
Pembentukan ikatan
Ikatan ion perpindahan elektron dari 1 atom ke
atom lainnya
Ikatan kovalen : penggunaan bersama-sama
sepasang elektron oleh 2 atom
ORBITAL ATOM ORBITAL MOLEKUL
contoh
H—H
C = 2.1 2.1
DC = 0 equal sharing of electrons
Cl—Cl = nonpolar covalent bond
C = 3.0 3.0
nonmetal
+
d+ d– nonmetal
H—Cl DC = 0.9 unequal sharing of electrons
C = 2.1 3.0 = polar covalent bond
Bonding electrons
Nonbonding electrons or lone pairs
H
H
H C O
H
=>
Chapter 1 20
So …
Catatan :
C memerlukan 4e untuk digunakan bersama agar dicapai konfigurasi elektron (dari) Ne C
membentuk 4 ikatan kovalen
H memerlukan 1e untuk mencapai konfigurasi elektronik (dari) helium H membentuk 1
ikatan kovalen
Banyaknya ikatan kovalen yang biasanya dibentuk oleh
beberapa unsur yang khas terdapat dalam senyawa organik
27
Jawaban :
Cl
Cl C Cl O
Cl H C H H C C H
CCl4 CH2O C 2H 2
H
H H H
H C O H H C C C H H C N
H H
CH3OH CH3CHCH2 HCN
28
Muatan formal
O: 6 - 5 = +1
banyak elektorn valensi O = 6
½ (banyaknya elektron yang dibagi untuk O) = 3
Banyaknya elektron yang tidak dibagi untuk O = 2
Muatan formal untuk O = 6 – 3 – 2 = +1
Latihan:
1 2 3 1 2 3
C O N N N N N N
or
C: 4 - 5 = -1 N1: 5 - 5 = 0 N1: 5 - 6 = -1
O: 6 - 5 = +1 N2: 5 - 4 = +1 N2: 5 - 4 = +1
N3: 5 - 7 = -2 N3: 5 - 6 = -1
32
Rumus empirik
Rumus molekul
Rumus struktur
Rumus kimia dalam kimia
organik
Rumus empirik : menggambarkan jenis
atom dan perbandingan numeriknya
dalam suatu molekul (CH2)n
Rumus molekul : menggambarkan
jumlah atom nyata dalam molekul, dan
bukan perbandingannya saja C2H6
Rumus struktur : menunjukkan struktur
dari molekul – yaitu, muatan dari kaitan
atom-atomnya
Rumus struktur
Rumus Lewis : salah satu jenis rumus
struktur
Rumus ikatan valensi = rumus ikatan-
garis = rumus struktur lengkap
Rumus struktur termampatkan
Rumus poligon (untuk senyawa siklik)
Rumus kimia dalam kimia
organik
Rumus struktur lengkap rumus struktur termampatkan bond-line formula
H H H H H
H C C C C C H CH3CH2CH2CH2CH3
H H H H H
H H OH H CH3CH2CHCH3
H C C C C H OH
OH
H H H H CH3CH2CH(OH)CH3
O
H O H
CH3CCH3 O
H C C C H
CH3COCH3
H H
(CH3)2CO
36
Contoh lain rumus kimia
H O
Rumus struktur H C C O H
lengkap (lone pairs tdk
ditunjukkan) H
O
Rumus ikatan-sudut
OH
38
#1: PANJANG IKATAN DAN SUDUT
IKATAN
Panjang ikatan : jarak yang memisahkan inti dari
2 atom yang terikat kovalen (eksperimen : 0,74–2
Å)
sudut ikatan = bila ada lebih dari dua atom
dalam molekul, ikatan membentuk sudut
(bervariasi dari kira2 60-180o)
panjang ikatan , 1,008A
panjang ikatan , 0,96 A
ikatan ke belakang
O H ada di belakang bidang
N
H H
H H
H
H H H + H
H Cl H + Cl
2. Heterolitik
H H H + H
H Cl H + Cl
48
Elektronegatifitas dan
polaritas ikatan
semakin tinggi DEN = ikatan makin polar
Polaritas Ikatan kovalen
Antaraksi dipol-dipol
Ikatan hidrogen
Tarikan antar molekul, Antaraksi
dipol-dipol
Molekul non polar salng ditarik oleh antaraksi
dipol2 yang lemah disebut gaya london.
Antaraksi secara kolektif disebut gaya van
der Waals
Jari-jari van der Waals = jarak dimana gaya
van der waals terbesar
Pengaruh
ikatan van
der waals
Ikatan Hidrogen
H O H O
H
ikatan hidrogen
H Bonds
?
Titik didih
Kelarutan
Bentuk biomolekul besar
Boiling Points and
Intermolecular Forces
CH3 CH2 OH CH3 O CH3
ethanol, b.p. = 78°C dimethyl ether, b.p. = -25°C
CH3OCH3
68
Asam basa
BRØNSTED-
LOWRY
ARRHENIUS LEWIS
TEORI
ASAM
BASA
Arrhenius Acids and Bases
O O
- +
CH3 C OH + CH3 NH2 CH3 C O + CH3 NH3
acid base conjugate conjugate
base acid
=>
Chapter 1 71
Acid and Base Strength
=>
Chapter 1 72
Determining Relative Acidity
Electronegativity
Size
Resonance stabilization of conjugate base
Chapter 1 73
Electronegativity
As the bond to H becomes more polarized, H
becomes more positive and the bond is easier
to break.
=>
Chapter 1 74
Size
As size increases, the H is more loosely held
and the bond is easier to break.
A larger size also stabilizes the anion.
=>
Chapter 1 75
Resonance
O O
CH3CH2OH < CH3C OH < CH3 S OH
O
=>
Chapter 1 76
Lewis Acids and Bases
Acids accept electron pairs = electrophile
Bases donate electron pairs = nucleophile
_ +
CH2 CH2 + BF3 BF3 CH2 CH2
nucleophile electrophile
=>
Chapter 1 77
PERSAMAAN UMUM REAKSI ASAM BASA:
Ka
H A H + A
KEASAMAN
Semakin stabil basa konyugasi A-, maka
semaki disukai bergesernya kesetimbangan
ke arah produk, sehingga makin banyak H+
dalam larutan, sehingga semakin kuat
H-A sebagai asam
Harus dicari faktor penstabil basa konyugasi A-,
untuk menentukan keasaman
YANG MEMPENGARUHI KESTABILAN BASA
KONYUGASI A- YAITU:
Keelektronegatifan : HF>H2O>NH3>CH4
dalam satu perioda, semakin elektronegatif anion atom
dalam basa konyugasi, semakin mudah menerima
muatan negatif
Ukuran: HI>HBr>HCl>HF
Dalam satu golongan, semakin besar ukuran atom,
semakin lemah ikatan H-X, sehingga makin mudah
membentuk muatan negatif (kerapatan elektron/muatan
rendah)
Resonansi: RCO2H>ROH
Dalam ion karboksilat RCOO-, muatan negatif
terdelokalisasi dlm dua atom elektronegatif sehingga
makin stabil daripada dalam alkoksida (RO-)
79
Kebasaan