You are on page 1of 23

Pharmaceutical care

Bagaimana memulai dan


mengembangkan PC?
CASE STUDY
Sebuah Rumah Sakit Y yang sebelumnya adalah Rumah Sakit Bedah, dikembangkan menjadi
Rumah Sakit kelas C dengan jenis-jenis pelayanan :Rawat inap dengan 150 tempat tidur,
Rawat jalan dengan menyediakan poliklinik umum, gigi dan spesialis (kandungan kebidanan,
mata, bedah umum, kulit kelamin, penyakit dalam, anak, jiwa, syaraf, bedah orthopedic dan
THT), Pelayanan 24 jam (IGD)Pelayanan penunjang medis (radiologi, laboratorium, fisioterapi,
dan farmasi rumah sakit) Instalasi Farmasi mempunyai visi dan misi : memberikan pelayanan
Pharmaceutical Care dan penyedia sediaan farmasi yang bermutu dan terjangkau. Program
baru yg juga harus dilaksanakan daam upaya akreditasu RS adalah peran farmasis dalam
penanggulangan resistensi Antibiotik
Pelayanan tersebut diberikan kepada masyarakat umum termasuk juga masyarakat yang
masuk sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional., Pelayanan unggulan Rumah Sakit ini
pada pelayanan Bedah
Asumsikan anda sebagai Apoteker dalam tim manajemen yang bertugas ikut mendesain IFRS
tersebut.
1. Struktur Organisasi, jumlah tenaga kefarmasian, penempatan Apoteker beserta job desk-
nya mencakup seluruh pelayanan di Rumah Sakit yang mengacu pada visi dan misi
Instalasi Farmasi.
2. Mendesain sistem distribusi untuk pelayanan di seluruh Rumah Sakit apabila jumlah
Apoteker di rumah sakit tersebut 5 orang dan jumlah tenaga teknis kefarmasian 20 orang.
3. Bagaimana strateginya untuk memulai praktek Pharmaceutical Carenya? Dengan kondisi
yang ada, dan bagaimana dengan kondisi ideal untuk RS diatas?
4. Bagaimana konsep yang anda usulkan dalam penanggulangan resistensi AB?
Bagaimana Memulai
Pharmaceutical Care?
Rumah Sakit X merupakan RS kelas C dengan 350 bed, dan BOR 70 %,
mempunyai instalasi Farmasi dibawah wadir penunjang medik. IFRS ini
mempunyai 5 farmasis dan 12 TTK. Pelayanan yang dilakukan meliputi in-
patien dan out patien. Jumlah pasien rawat jalan sehari rata-rata 200
meliputi JKN, umum dan kerjasama. Ketrjaringan pasien rawt jalan 48%,
kontribusi farmasi ke RS 12%. Kepala IFRS mempunyai keinginan yang
kuat untuk melaksanakan Pharmaceutical care (PC). Seandainya anda
sebagai kepala instalasi farmasi, bagaimana yang akan anda lakukan untuk
memulai PC?
Asumsikan anda sebagai Apoteker dalam tim manajemen yang bertugas ikut
mendesain IFRS tersebut.
Struktur Organisasi, jumlah tenaga kefarmasian, penempatan Apoteker beserta
job desk-nya mencakup seluruh pelayanan di Rumah Sakit yang mengacu
pada visi dan misi Instalasi Farmasi.
Mendesain sistem distribusi untuk pelayanan di seluruh Rumah Sakit apabila
jumlah Apoteker di rumah sakit tersebut 5 orang dan jumlah tenaga teknis
kefarmasian 12 orang.
Bagaimana strateginya untuk memulai praktek Pharmaceutical Carenya?
Dengan kondisi yang ada, dan bagaimana dengan kondisi ideal untuk RS
diatas?
Uniqueness of Pharmaceutical Care

Traditional Pharmacy Clinical Pharmacy Pharmaceutical Care

Primary focus Prescription order Physicians or other Patient


or OTC request health professionals

Continuity Upon demand Discontinuous Continuous

Strategy Obey Find fault or prevention Anticipate or improve

Orientation Drug product Process Outcomes


Standar
P’yan P’yan
Produk Standar
DRP Profesi

wawancara P’yan
SIM
Pasien Compounding

PIO Monitoring
Conseling
Produk
P’yan
Keu. Kilinis

Etika &
Hukum

Clinical skill, bussiness & managerial skill,


leadership, entrepreuneurship

SDM & Visi, Misi


Pharmaceutical Care (rumah sakit)

Masuk Wawancara DRP Monitoring Counseling Keluar

P’yan Produk P’ yan Compounding P’ yan klin PIO

P’ yan TPN P’ yan IV Adm P’ yan DUE,dll

Standar P’yan Fa Std. Prof & Etika QA Hukum

Produk SDM SIM Keuangan dll

Clinical skill, business & managerial


skill, leadership entrepreneurship
7 elemen dalam Pharmaceutical
Care
Review semua obat
Hubungkan obat vs indikasi
DRP
Pecahkan, cegah DRP
Care plan
Follow up/ monitor
Dokumentasi
Pharmaceutical care
Management
Pharmaceutical care sebagai pusat peran
farmasi
Memfasilitasi/support
Membawa perubahan
– Filosofi
– Organisasi
– Fungsi

Mengembangkan misi
Job description
Patient Care Process
Assessment
– Menjamin terapi yang rasional
– Identifikasi, pemecahan dan
pencegahan masalah terapi
Care Plan
– Pemecahan masalah terapi obat
– Pencapaian sasaran terapi
– Pencegahan masalah terapi
Evaluation
– Pencatatan outcome pengobatan
– Evaluasi kemajuan mencapai sasaran
terapi
– Peninjauan kembali masalah baru
Dibutuhkan
Clinical Skill
Clinical Skills & Pharmacist’s
role in Pharmaceutical Care
Patient assessment
Patient education and counseling
Patient –specific pharmacist care plan
Drug treatment protocols
Dosage adjustment
Selection of therapeutic alternatives
Preventive services
Managerial skills
Clinical Skills & Pharmacist’s
role in Pharmaceutical Care
Patient assessment
– Physical
– Barriers to adherense
– Psychosocial issues
Patient education and counseling
– Interview skills
– Communication skills
Ability to motivate, inspire
Identification and resolution compliance barriers
– Develop and implement patient education plan based
on an initial education assessmenty
Patient –specific pharmacist care plan
– Recognition, prevention, and management of
drug interactions
– Pharmacology & therapeutics
– Interpretation of laboratory test
Drug treatment protocols
– Develop and maintain (update) protocols
– Follow protocols as a pharmacist clinician
– DUE
Dosage adjustment
– Identify patient at risk for exaggerated or
subtherapeutic response
– Apply pharmacokinetic principles to determine
patient-specific dosing
– Order and interpret relevant tests at correct
intervals to assess dosage adjustment (e.g
plasma drug concentration, blood glucose
levels, BP)
Managerial skills
– Plan, direct and implement pharmaceutical care
activities environments : community pharmacy,
inpatient hospital services etc.
– Allocate resources
Marketing mix PC
- Product
- Place
- Promotion
- Price
- Process Management
- Position
Medical Care
RECOGNIZE SOLVE PLAN
PATIENT PATIENT PROBLEM (PRESCRIBE
PROBLEM ANALYSIS “DIAGNOSIS” MEDICINE)

CONSIDER
PHARMACEUTICAL OBAT
 PROBLEMS

COLLECT &
INTERPRET (ASSESS)
MONITORING THERAPEUTIC
INFORMATION OBJECTIVES
THERAPEUTIC PLAN


Therapeutic DESIGN
Cycle MONITORING PLAN
IMPLEMENT


MONITORING PLAN
(FOLLOW-UP)

IMPLEMENT
THERAPEUTIC PLAN
(DISPENSE, ADVISE)

Pharmaceutical Care IMPLEMENT
THERAPEUTIC PLAN
(ADMINISTER/CONSUME)

Integrated pharmaceutical care and medical care HEPLER


Drug Management Cycle
Selection

Px-problem Use
Recognise Px- analysis
problem
procurement

Tx -Plan goal Distribution

Therapeut
ic cycle Design monitoring plan

Interpret & verify

Implementing
monitoring Receive & confirm
Implementing Tx Dispensing

Councel & supply


Menjual konsep P’ Care
Untuk menjual ide PC manajer farmasi harus
memiliki:
- memiliki visi dan misi PC yg tak tergoyahkan.
- kemampuan untuk memasarkan, menyebarkan
keyakinan, mengkomunikasikan
- bukti bahwa mampu melaksanakan scr pribadi
maupun tim
- pengetahuan dan kemampuan dalam PC
- kemampuan memobilisir teman-teman
farmasis untuk mendapat dukungan
- tekad yang tak kunjung padam
- kesabaran
- leadership
Menentukan strategi untuk memulai
praktek PC
Mensosialisasikan visi dan misi baru (perubahan
filosofi)
Merubah organisasi yg sesuai dg perubahan yg
memfasilitasi terselenggaranya quality
assurance (perubahan organisasi)
Menentukan fungsi-fungsi farmasis: siapa yg
melakukan tugas PC, siapa yg melakukan tugas
penunjang, misal: DIS, distribusi, IV admixture
dll (perubahan fungsi)
Masing-masing fungsi mengetahui tugasnya.
Peran manajer dalam PC
Harus dapat berperan sbg leader
Memfasilitasi pekerjaan yg dibutuhkan untuk memenuhi
visi organisasi
Menciptakan fungsi-fungsi
Mengembangkan pernyataan misi yg menempatkan PC
pd pusat peran farmasis
Merancang struktur org yg tepat untuk pelaksanaan PC
Buat job discription, distribusi kerja yg seimbang,
penilaian kinerja yg fair dan konsisten
Menciptakan lingkungan kerja yg mendukung
terlaksananya PC
Tanggung jawab farmasis yg
bertugas langsung dalam PC
Mengidentifikasi DRP actual dan potensial
dari pasien
Memecahkan masalah (DRP) actual
pasien
Mencegah DRP potensial agar tidak
menjadi actual problem
Tanggung jawab farmasis di
pelayanan penunjang
Menjamin terlaksananya :
Pelayanaan distribusi yang tepat waktu
dan akurat
Data pasien yg tepat waktu dan akurat
Drug information yang menyeluruh dan
terkini
Dokumentasi yg menyeluruh dari
keputusan dan intervensi farmasis
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

You might also like