You are on page 1of 8

Oleh kelompok 3 :

1. Philien wowor
2. Anggi puji astuti
3. Alvina kairunnissa
4. Meylin impal
5. Giska dangio
6. Sultan paransi
7. Dahlia dahlan
 Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan untuk dipergunakan dalam menentukan diagnosis,
mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk untuk memperelok tubuh atau
bagian tubuh manusia.
 Penggolongan obat dikelompokkan menjadi:
• Obat bebas: Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas dan tidak membahayakan si
pemakai dalam batas dosis yang dianjurkan; diberi tanda lingkaran bulat berwarna hijau dengan
garis tepi hitam.
• Obat bebas terbatas : Obat bebas terbatas adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep
dokter dalam bungkus aslinya dari produsen atau pabrik obat itu, kemudian diberi tanda lingkaran
bulat berwarna biru dengan garis tepi hitam serta diberi tanda peringatan (P No.1 sampai P No.6).
• Obat keras : Obat keras adalah semua obat yang memiliki takaran dosis minimum (DM), diberi
tanda khusus lingkaran bulat merah garis tepi hitam dan huruf K menyentuh garis tepinya, semua
obat baru kecuali ada ketetapan pemerintah bahwa obat itu tidak membahayakan, dan semua
sediaan parenteral/injeksi/infus intravena.
 Psikotropika: Psikotropika adalah obat yang memengaruhi proses mental, meransang atau
menenangkan, mengubah pikiran/perasaan/kelakuan seseorang; contohnya golongan
barbital/luminal, diazepam, dan ekstasi.
 Narkotik: Narkotik adalah obat yang diperlukan dalam bidang pengobatan dan IPTEK serta dapat
menimbulkan ketergantungan dan ketagihan/adiksi yang sanga merugikan individu apabila
digunakan tanpa pembatasan dan pengawasan dokter; contohnya kodein, metadon, petidin,
morfin, dan opium.
 Obat tradisional adalah semua jenis obat yang di buat dan diolah secara turun-temurun, diolah
secara tradisional, secara adat dan istiadat yang berdasar kepada resep dari nenek moyang kita
terdahulu.
 INDIKASI, KONTRAINDIKASI DAN INTERAKSI OBAT

 Interaksi obat merupakan efek suatu obat yang disebabkan bila dua obat atau lebih berinteraksi dan
dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap pengobatan.

 Indikasi obat adalah suatu khasiat atau kegunaan dari suatu obat tertentu.

 Kontra indikasi adalah tidak boleh diberikan pada keadaan tertentu.

 Mekanisme Kerja Obat


Obat menghasilkan kerja dengan mengubah cairan tubuh atau membran sel atau dengan beinteraksi
dengan tempat reseptor.

Obat tradisional, perubahan yang tak diinginkan dalam keadaan medis yang disebabkan oleh obat
 Anti hipertensi merupakan jenis pengobatan baik oral maupun parenteral, yang bertujuan untuk
menurunkan tekanan darah tinggi ( Hipertensi ).
 Cara mengetahu tinggi tidaknya tekanan darah seseorang adalah dengan mengetahui terlebih dahulu
tekanan darahnya, yaitu dengan mengambil dua ukuran yang umumnya diukur dengan menggunakan
alat yang disebut dengan tensimeter

Klasifikasi Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)


Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-90
Hipertensi tingkat 1 140-159 90-100
Hipertensi tingkat 2 >160 >100
 Obat Antihipertensi
 Obat antihipertensi dikelompokkan menjadi
 1. Diuretik : Diuretik tiazid, Loop Diuretik, dll
 2. Antiadrenergik : antiadrenergik sentral, antriadrenergik perifer, bloker alfa dan beta.
 3. Vasodilator : penghambat ACE, Bloker pintu masuk kalsium, dan Vasodilator langsung.
Mekanisme kerja
Obat hipertensi dan cara kerjanya dapat dibagi dalam beberapa jenis yaitu:
Ø Meningkatkan pengeluaran air dalam tubuh : Diuretika
Ø Memperlambat kerja jantung :Beta-blokers)
Ø Memperlebar pembuluh : Vaso dialtor langsung(di/hidralazim,minoxidil),antagonis kalsium,penghambat
ACE dan AT II-blocker
Ø Menstimulasi SSP : alfa-2 agonis sentral seperti kronidin dan moxonidin,metil-dopa,guanfanin dan resepin.
Ø Mengurangi pengaruh SSO terhadap jantung dan pembuluh, yakni
§ Alfa-1-blockers:derivate quinazolin (prazosin, doxasosin, terazosin, alfuzosin, tamsulozin), ketanserin
(ketansin), dan urapidil (ebrantil).
§ Alfa-1 dan 2-blockers : fentolamin,
§ Beta blockers : propranolol, atenolol, metoprolol, pindolol, bisoprolol,timolol, dll.
§ Alfa/beta-blockers: labetolol dan carvedilol (Eu-cardic).
Efek samping
Umum.Praktis semua obat antihipertensi menimbulkan efek samping umum, seperti hidung mampat
(akibat Vasodilatasi mukosa) dan mulut kering, bradykardia (kecuali fasodilator langsung : justru
tachycardia), rasa letih dan lesu, gangguan penglihatan, dan lambung-usus (mual, diare), ada kalanya
impotensi (terutama obat-obat sentral).Efek-efek ini seringkali bersifat sementara yang hilang dalam waktu
1-2 minggu. Dapat dikurangi atau dihindarkan dengan cara pentakaran “menyelinap”, artinya dimulai
dengan dosis rendah yang berangsur-angsur dinaikkan. Dengan demikin, penurunan TD mendadak dapat
dihindarkan. Begitu pula obat sebaiknya diminum setelah makan agar kadar obat dalam plasma jangan
mendadak mencapai puncak tinggi (dengan akibat hipotensi kuat). Penghentian terapi pun tidak boleh
secara mendadak, melainkan berangsur-angsur untuk mencegah bahaya meningkatnya TD dengan kuat
(rebound effect)

You might also like