You are on page 1of 30

Seorang Perempuan dengan Pneumonia sinistra

Identitas Pasien
Nama : Ny S
01 Usia : 53 tahun
Jenis Kelamin : perempuan

Alamat : karanganyar
02 Status : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Nomor RM: xxx588


03 Agama : Islam

Masuk RS : 10 Mei 2019


04 Tanggal pemeriksaan : 10 Mei 2019
Anamnesis
Keluhan Utama
Batuk
Riwayat penyakit sekarang Riwayat Penyakit dahulu
01 02

Riwayat sakit serupa : diakui, sejak bulan februari


Pasien datang ke poli konsulen BBKPN
Riwayat penyakit asma : disangkal
dengan keluhan batuk sejak 6 bulan yang
Riwayat penyakit TB/minum OAT: disangkal
lalu , batuk dirasakan hilang timbul , batuk
Riwayat alergi : disangkal
tidak disertai dahak dan darah , pasien jg
Riwayat alergi obat : disangkal
mengeluhkan sesak , sulit tidur , nyeri
Riwayat hipertensi : disangkal
dada,demam, pusing, nafsu makan turun
Riwayat diabetes melitus : disangkal
dan tenggorokan gatal. Penurunan BB (-) ,
Riwayat mondok : diakui
keringat malam hari (-)
Riwayat B20 : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat penyakit asma : disangkal
Riwayat penyakit TB : disangkal
Riwayat hipertens : disangkal
Riwayat diabetes melitus : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat alergi obat : disangkal

Riwayat Penyakit di Lingkungan


Penyakit Serupa : disangkal
Riwayat tempat tinggal : Ibu rumah tangga

Riwayat Kebiasaan Sosial


Riwayat merokok : disangkal
Riwayat kontak dengan penderita TB : disangkal
Riwayat penggunaan alkohol : disangkal
Pemeriksaan fisik
Insert the title of your subtitle Here
Status Generalis
Hidung
Keadaan Umum : Sedang
napas cuping hidung (-), deformitas (-), darah (-), sekret (-)
Kesadaran : Compos mentis
Telinga
Gizi : Cukup
deformitas (-/-), darah (-/-), sekret (-/-)
BB : 46 Kg
Mulut
sianosis (-), stomatitis (-), gusi berdarah (-), papil lidah atrofi
Vital sign (-), mukosa pucat (-), luka pada sudut bibir (-), oral trush (-)
TD : 110/80 mmHg Leher
HR : 116 x/menit deviasi trakea (-), peningkatan JVP (-), pembesaran KGB (-)
RR : 24 x/menit
Suhu : 36.5 oC
SpO2 : 92%

Kulit
ikterik (-), ptekie (-), purpura (-), turgor cukup, kulit kering (-), hiper
emis (-), sikatriks (-).
Kepala
normocephal, rambut hitam, mudah rontok (-), luka (-).
Mata
conjunctiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil isokor, diameter
(3mm/3mm), refleks cahaya(+/+), edema palpebra(-/-), mata ceku
ng(-/-)
Inspeksi : Kelainan bentuk (-),si
metris ka/ki, ketinggalan gerak :(-/-)
Palpasi : Ketinggalan gerak (-)
Depan belakang

- - - -

- - - -

- - - -

Pemeriksaan Fremitus

Depan Belakan
Your Text Here
thorax You canKanan
simply impress Kiri
your audience and add a
Kanan Kiri

unique zing.

N N N N

N N N N

N N N N
Perkusi
Depan Belakang
Kanan Kiri Kanan Kiri

Sonor Sonor Sonor Sonor

Sonor Sonor Sonor Sonor

Sonor Sonor Sonor Sonor


:

Auskultasi
Suara dasar vesikuler
Suara tambahan : wheezing (-/-), ronki (+/+)
Depan Belakang
Kanan Kiri Kanan Kiri

+ + + +
+ + + +
+ + + +
Jantung Abdomen

Inspeksi: ictus cordis tampak


Inspeksi : dinding abdomen sejajar dengan dinding dada
Palpasi: ictus cordis kuat angkat Auskultasi : peristaltik normal
Perkusi: redup, kesan normal Palpasi : hepatosplenomegali (-), defans muscular (-),
Auskultasi: bunyi jantung I/II reguler, gallop ( nyeri tekan (-)
-), murmur (-) Perkusi :timpani, undulasi (-)

Ekstremitas: edema ekstremitas (-/-), akral hangat (+/+)


PARAMETER

Tes Cepat Molekuler DARAH LENGKAP HASIL NILAI NORMAL


Hemoglobin 11,3 g/dl 11,0-16,0 g/dl
Tanggal 05 Maret 2019 WBC (leukosit) 10.400/uL (H) 4.000-10.000/Ul
MTB Not Detected Hematokrit 34.4% (L) 37,0-54,0 %
Eritrosit 4.49 jt/uL 3,50-5,50 jt/uL
Trombosit 277ribu 150.000-450.000
Limfosit # 0,8x 10 9/uL 800-4.000/uL
Monosit # 1,3x10 9/uL 100-1500/uL
Granulosit # 8,3 x 10 9/uL (H) 2.000-7.000/uL
Limfosit % 24,9 % 20,0-40,0 %
Monosit % 7,6 % 3,0-15,0 %
Granulosit % 67,5 % 50,0-70,0%
MCV 90,0, fL 80,0-100,0 fL
MCH 27.7Pcg 27,0 – 34,0 Pcg
85 MCHC 30,8 g/dl (L) 32, 0-36,0 g/dl
% RDW-CV 14.1 % 11,0-16,0 %
60 55 RDW-SD 37,7 fL 35,0-56,0 fL
% 40 % MPV 10,1 fL 6,5-12,0 fL
% PDW 14,8 9,0-17,0
PCT 0,110 % 0,108-0,282 %
Kimia darah Hasil Nilai Normal
GDS 105,11 mg/dl 70-115 mg/Dl (H)
SGOT 32,4 U/L <31.0
SGPT 12,2 U/L <41.0
Ureum 13,4 mg/dl 17.0-43.0
Creatinin 0,63 mg/dl (L) 0.67-1.17
HbsAg Negatif
Radiologi
4 maret 2019

-tampak gambaran anecoid di atas diagf


ragma kiri dengan konsolidasi infiltrate
-tak tampak gambaran masa

Kesan : Pleuropneumonia sinistra


USG ABDOMEN

Kesan : Secara sonografi tak tampak kelainan pada organ solid intra
abdomen
PNEUMOINIA
Diagnosis Diagnosis
Banding
Tb Paru
Atelektasis
COPD
Bronkitis

50%
50%
Tatalaksana
Insert the title of your subtitle Here

Clindamicin 300mg 3x300

85%

Salbutamol
60% GG 3X1
55%

40%
NAC 250mg 2x250

Ranitidine 2x1
PROGNOSIS
ad vitam : dubia ad bonam
ad functionam : dubia ad Bonam
ad sanationam : dubia ad Bonam
Definisi
Pneumonia adalah peradangan akut pada parenkim paru,
bronkiolus respiratorius dan alveoli, menimbulkan konsolidasi jaringan
paru sehingga dapat mengganggu pertukaran oksigen dan karbondioksida
di paru-paru
Etiologi

Bakteri gram positive Bakteri gram negative

01 Streptococcus pneumonia Pseudomonas aeruginosa

02 Staphylococcus aureus Klebsiella pneumonia

Enterococcus(E. faecalis, E f
03 aecium)
Haemophilus influenza
Atipikal organisme
Bakteri yang termasuk atipikal ada alah Mycoplasma sp. , chlamedia sp. , Legionella sp

Virus
Disebabkan oleh virus influenza yang menyebar melalui droplet9, biasanya menyerang
pada pasien dengan imunodefisiensi.7Diduga virus penyebabnya adalah cytomegaliviru
s9, herpes simplex virus, varicella zooster virus

Fungi
Infeksi pneumonia akibat jamur biasanya disebabkan oleh jamur oportunistik, dimana sp
ora jamur masuk kedalam tubuh saat menghirup udara. Organisme yang menyerang ad
alah Candida sp., Aspergillus sp., Cryptococcus neoformans
Klasifikasi

Pneumonia Komunitas (PK) Sporadis, muda atau tua, didapat sebelum adanya
perawatan dari rumah sakit
Pneumonia nosokomial (PN) Didapat dengan didahului perawatan di rumah sakit

Pneumonia pada gangguan imun Pada pasien keganasan, HIV/AIDS

Pneumonia aspirasi Sering pada pasien alkoholik dan lanjut usia


PATOFISIOLOGI
Patogen yang sampai
ke trakea berasal dari
aspirasi bahan yang
ada di orofaring,
kebocoran melalui mulut
saluran endotrakeal,
inhalasi dan sumber Faktor risiko pada inang dan terapi yaitu
Pada pemeriksaan dapat diketahui patogen yang
bahwa paru-paru akan dipenuhi sel pemberian antibiotik, penyakit penyerta
radang dan cairan , dimana mengalami kolonisasi di yang berat, dan tindakan invansif pada
sebenarnya merupakan reaksi pipa endotrakeal. saluran nafas.3Faktor resiko kritis
tubuh untuk membunuh patogen, adalah ventilasi mekanik >48jam, lama
akan tetapi dengan adanya dahak perawatan di ICU.
dan fungsi paru menurun akan
mengakibatkan kesulitan bernafas,
dapat terjadi sianosis, asidosis
respiratorik dan kematian

makrofag, limfosit dan


sitokinin).Kemudian infeksi Faktor predisposisi lain
menyebabkan peradangan Proses infeksi dimana seperti pada pasien dengan
membran paru ( bagian dari patogen tersebut masuk imunodefisien menyebabkan
sawar-udara alveoli) sehingga ke saluran nafas bagian tidak adanya pertahanan
cairan plasma dan sel darah bawah setelah dapat terhadap kuman patogen
merah dari kapiler masuk. Hal melewati mekanisme akibatnya terjadi kolonisasi di
ini menyebabkan rasio pertahanan inang berupa paru dan menyebabkan
ventilasi perfusi menurun, daya tahan mekanik ( infeksi.
saturasi oksigen menurun. epitel,cilia, dan mukosa),
pertahanan humoral
(antibodi dan komplemen)
dan seluler (leukosit,
Manifestasi Klinik

01 Demam

02 Berkeringat

03 menggigil
batuk (baik non produktif atau produktif atau mengh
04 asilkan sputum berlendir, purulen, atau bercak dara
h),

05 sakit dada karena pleuritis dan sesak


Pemeriksaan Fisik

didapatkan retraksi atau penarikan dinding dada bagian bawah saat pernafas14, taki
pneu, kenaikan atau penurunan taktil fremitus, perkusi redup sampai pekak mengga
mbarkan konsolidasi atau terdapat cairan pleura, ronki, suara pernafasan bronkial, p
leural friction rub
Pemeriksaan Laboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium terdapat peningk
atan jumlah leukosit, biasanya lebih dari 10.000/
Pemeriksaan mm3, kadang –kadang mencapai 30.000/mm3, d
an pada hitung jenis terdapat pergeseran ke kiri,
Penunjang disertai peningkatan Laju Endap Darah. Ureum d
arah dapat meningkat, dengan kreatinin masih da
lam batas normal. Asidosis respiratorik dapat terj
adi pada stadium lanjut akibat hipoksemia dan hi
pokarbia yang ditunjukkan melalui pemeriksaan a
Pemeriksaan Radiologi nalisisgas darah
pemeriksaan radiografi dada dap
at berkisar dari suatu bercak infilt
rat kecil di area udara sebagai ko
nsolidasi lobar dengan bronkogra Pemeriksaan Mikrobiologi
m udara hingga infiltrat alveolar d
ifus atau infiltrat interstisial. Kultur dapat dihasilkan dari spesimen sputum maupun dar
ah.Kultur sputum dapat membantu untuk mengidentifikasi
patogen penyebab pneumonia komunitas kaitannya denga
n signifikansi epidemiologi, pola transmisi yang sering terja
di, atau adanya resistens
Penegakan diagnosis pneumonia komunitas dapat dilakukan dengan melihat hasil dari anamnesis
, gejala dan tanda klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologi, laboratorium, dan mikrobiologi.
Menurut Pedoman Diagnosisdan Penatalaksaan Pneumonia Komunitas, diagnosis pneumonia ko
munitas dapat ditegakkan apabila pada foto thoraks ditemukan infiltrat baru atau progresif ditamba
h dengan 2 atau lebih gejala di bawah ini

Batuk –batuk bertambah Perubahan karakteristik dahak / purulen

Adanya tanda konsolidasi paru, suara napas bro


Demam >38oC nkial dan ronki

Jumlah leukosit >10.000/ul atau <4000/ul


Tatalaksana
Insert the title of your subtitle Here

Your Content Here Your Content Here

Your Content Here


Komplikasi
a. Pneumonia ekstrapulmoner, pneumonia pneumokokus dengan bakteriemi.
b. b. Pneumonia ekstrapulmoner non infeksius gagal ginjal, gagal jantung, emb
oli paru dan infark miokard akut.
c. c. ARDS ( Acute Respiratory Distress Syndrom)d. Komplikasi lanjut berupa p
neumonia nosokomiale. Sepsisf. Gagal pernafasan, syok, gagal multiorgang
. Penjalaran infeksi (abses otak, endokarditis)h. Abses parui. Efusi pleura
PROGNOSIS
ad vitam : dubia ad bonam
ad functionam : dubia ad Bonam
ad sanationam : dubia ad Bonam

You might also like