You are on page 1of 15

ANTIPERETIK

*Adalah Obat Penurun Panas


*Menekan Gejala-Gejala Deman
*Antipiretik menyebabkan hipotalamus untuk mengesampingkan
peningkatan interleukin yang kerjanya menginduksi suhu tubuh. Tubuh
kemudian akan bekerja untuk menurunkan suhu tubuh dan hasilnya
adalah pengurangan demam. Obat-obat antipiretik tidak menghambat
pembentukan panas. Hilangnya panas terjadi dengan meningkatnya
aliran darah ke perifer dan pembentukankeringat. Efeknya ini
bersifat sentral, tetapi tidak langsung pada neuron hipotalamus[4]. Cara
menurunkan demam tinggi diduga dengan menghambat
pembentukan prostaglandin
Mengapa obat analgetik antipiretik sering
dikombinasikan?

Obat analgetik bermanfaat untuk


meredakan nyeri atau rasa sakit yang
biasanya muncul bersamaan dengan
demam. Jadi, penggunaan obat analgetik
antipiretik adalah untuk meredakan nyeri
dan menurunkan demam
Cara Kerja Antipiretik ?

Obat-obatan antipiretik dapat menurunkan


demam dengan cara menghambat sintesa
dan pelepasan prostaglandin E2. Hambatan
sintesa dan pelepasan ini distimulasi oleh
pirogen endogen pada hipotalamus
Jenis-Jenis Obat Antipiretik

*Obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis antipiretik


ada beberapa jenis. Anda perlu mengetahui beberapa
jenis obat antipiretik.
*Berikut ini adalah beberapa jenis obat antipiretik:
a.Salisilat (seperti aspirin, salisilamid)
b.Para-aminofenol (misalnya asetaminofen, fenasetin)
c.Obat antiinflamasi nonsteroid (AINS) – ibuprofen,
naproxen, dan ketoprofen
Bentuk Sediaan Antipiretik

Obat antipiretik tersedia secara oral dan


non-oral. Bentuk sediaan obat antipiretik
per oral seperti tablet, kaplet, dan sirup.
Ada juga obat antipiretik yang dalam
bentuk kapsul supositoria, yaitu kapsul
yang dimasukkan ke dalam anus.
Kandungan Antipiretik

Obat antipiretik memiliki kandungan yang


cukup beragam mengingat ada beberapa
golongan obat antipiretik. Kandungan obat
antipiretik bisa berupa asetaminofen
(parasetamol), ibuprofen, asetosal, asam
mefenamat, dan lainnya.
Indikasi Antipiretik

Penggunaan obat antipiretik pada umumnya harus


menunggu demam. Pasien baru boleh diberikan obat
antipiretik bila tubuhnya mengalami demam atau
memiliki suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat Celcius.
Ada juga yang menyebutkan bahwa antipiretik baru
boleh dipakai jika suhu tubuh mencapai lebih dari 38,5
derajat Celcius. Apabila suhu tubuh kurang dari suhu
tersebut, maka sebaiknya jangan cepat-cepat diberikan
antipiretik
Kontraindikasi Antipiretik

Obat-obatan antipiretik memiliki


kontraindikasi yang berbeda-beda
tergantung pada jenis obat antipiretik yang
digunakan.
Manfaat Antipiretik

Semua obat antipiretik memiliki manfaat


untuk meredakan demam. Namun, ada juga
manfaat antipiretik lainnya. Beberapa obat
antipiretik tertentu juga bisa meredakan nyeri
sehingga obat tersebut bisa dikatakan sebagai
obat analgetik antipiretik
Dosis Antipiretik
Obat antipiretik termasuk obat yang harus diperhatikan dalam hal dosis. Ini
dikarenakan obat antipiretik bersifat toksik bagi tubuh. Oleh karena itu,
perhatikanlah dosis antipiretik dengan cermat.
Berikut ini adalah beberapa contoh dosis obat antipiretik:
1. Parasetamol
Dosis obat antipiretik yang mengandung parasetamol untuk anak usia 3 bulan–
1 tahun adalah 60 mg–120 mg, anak 1-5 tahun dosisnya 120–250 mg, dan anak
6–12 tahun 250– 500 mg. Pada orang dewasa, dosisnya adalah 0,5–1 gram
setiap 4–6 jam (maksimal 4 gram per hari).
2. Ibuprofen
Obat antipiretik yang mengandung ibuprofen memiliki dosis sekitar 200-250
mg sebanyak3-4 kali sehari bagi orang dewasa. Pada anak usia 1-2 tahun,
dosisnya adalah 50 mg sebanyak 3-4 kali sehari.
Antipiretik dengan kandungan ibuprofen adalah 100-125 mg sebanyak 3-4 kali
sehari bagi anak usia 3-7 tahun, dan 200-250 mg untuk anak 8-12 tahun
dengan frekuensi 3-4 kali sehari.
Dosis Antipiretik
3. Asetosal (asam asetilsalisilat)
Dosis antipiretik yang mengandung asetosal atau
asam asetilsalisilat hanya diperuntukkan bagi
orang dewasa. Orang dewasa memerlukan dosis
asetosal sebanyak 300-900 mg tiap 4-6 jam tetapi
tidak boleh lebih dari 4 g per hari.
4. Asam mefenamat
Obat antipiretik yang mengandung asam
mefenamat membutuhkan dosis sebanyak 500 mg
dengan frekuensi 3 kali sehari. Dosis tersebut
sebaiknya diberikan setelah makan. Jangan
menggunakan asam mefenamat lebih dari 7 hari.
Efek Samping Antipiretik
Penggunaan obat-obatan antipiretik tak luput dari beberapa efek samping.
Efek samping antipiretik yang sering terjadi adalah tekanan darah rendah dan
adanya gangguan pada fungsi hati dan ginjal.
Efek samping antipiretik yang juga sering terjadi adalah oliguria dan retensi
garam dan air. Di samping itu, penggunaan obat antipiretik juga bisa
menimbulkan efek samping berupa gangguan saluran cerna.
Fungsi hati dan ginjal bisa terganggu pada beberapa kasus pengguna obat
antipiretik. Inilah salah satu alasan mengapa orang yang memiliki gangguan
fungsi hati dan ginjal tidak bisa menggunakan obat antipiretik.
Orang-orang yang memiliki riwayat alergi terhadap kandungan bahan aktif dari
obat-obatan antipiretik bisa mengalami reaksi alergi. Adapun beberapa tanda
reaksi alergi yang bisa muncul seperti gatal-gatal, ruam, pusing, mual muntah,
sesak napas, dan nyeri ulu hati.
Hentikanlah penggunaan obat antipiretik jika Anda mengalami efek samping
yang telah disebutkan. Segeralah mencari bantuan medis agar efek samping
antipiretik dapat diatasi sehingga tidak berkembang menjadi lebih parah
Obat-obat yang memiliki efek antipiretik adalah :

AINS (antiinflamasi non steroid) seperti ibuprofen, naproxen


sodium, dan ketoprofen.
Aspirin dan golongan salisilat lainnya.
Parasetamol (Asetaminofen).
Metamizole.
Nabumetone.
Nimesulide.
Phenazone.
Quinine.

You might also like