You are on page 1of 21

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA MASA
POST PARTUM / NIFAS

By :
Nur Hidayatin.S.Kep Ns
Pengertian
Nifas / puerperium:
• periode waktu / masa dimana organ-organ reproduksi kembali ke
keadaan sebelum hamil.

• Dimulai setelah kelahiran placenta, berakhir saat alat kandungan


kembali ke keadaan sebelum hamil.

• Waktu sekitar 6 minggu

• Involusi: proses perubahan organ repro.

• Masa nifas normal: involusi uterus, pengeluaran lokia, pengeluaran


ASI dan perubahan sistem tubuh termasuk keadaan psikologis
normal.
Periode nifas, dibagi 3:

•Immediate puerperium
Segera setelah persalinan sampai 24 jam
setelah persalinan.

•Early puerperium
1 hari – 7 hari setelah melahirkan.

•Later puerperium
Waktu 1 minggu – 6 minggu setelah melahirkan
• Perubahan / adaptasi masa nifas
• Involusi uterus dan pengeluaran lochea.
• Perubahan fisik
• Lactasi
• Perubahan sistem tubuh
• Perubahan psikologis
• Perubahan fisik dan fisiologis
• Uterus
• Lochea
• Serviks
• Vulva dan vagina
• Perineum
• Kembalinya ovulasi dan menstruasi
• Dinding perut dan peritonium
• Laktasi
• Sistem gastrointestinal
• Traktus urinarius
• Sistem kardiovaskuler
• Tanda vital
• Darah
• Berat badan
Involusi disebabkan oleh:

• Iskemia : Kontraksi dan retraksi serabut otot uterus yang


terjadi terus-menerus → kompresi pembuluh darah dan
anemia setempat.

• Otolisis : Sitoplasma sel yang berlebih akan tercerna


sendiri.

• Atrofi : Jaringan yang berproliferasi dengan adanya


estrogen jumlah besar → atrofi karena penghentian
estrogen.
Bekas luka plasenta → sembuh dalam 6 minggu
• Perlambatan – disebut sub involusio –
gejala :
• Lochea menetap / merah segar
• Penurunan fundus uteri lambat
• Tonus uteri lembek
• Tidak ada perasaan mules.
Segera setelah persalinan – perlu
pengawasan

• • Jam I : tiap 15 menit


• Jam II : tiap 30 menit
• Jam III – IV : 2x
• Selanjutnya : tiap 8 jam
Pengeluaran Lokia (Lochea)
• Lochea : sekret yang berasal dari kavum uteru dan vagina dalam masa nifas
Jenis :
• Lochea rubra / lochea kruenta :
o Keluar pada hari 1-3
o Warna merah, hitam
o T.a : darah bercampur sisa-sisa selaput ketuban, sel desidua, sisa verniks c,
lanugo dan mekonium.

• Lochea sanguinolenta :
o Keluar hari 3-7
o Darah bercampur lendir

• Lochea serosa :
o Keluar hari 7-14
o Warna kekuningan

• Loceha alba :
o Keluar setelah hari 14
o Warna putih

• Bau lokia agak amis → bau busuk : infeksi


Lokiostasis (lokia tidak lancar keluar)
Perubahan Fisik
• Serviks : menutup
• Segera setelah lahir – tangan pemeriksa masih dapat masuk
kavum uteri.
• 2 jam setelah bayi lahir : dapat dimasukkan 2-3 jari
• 1 minggu : masuk 1 jari
• Setelah 1 minggu : serviks menutup.

• Vulva dan vagina :


Mula-mula kendor, setelah 3 minggu kembali ke kondisi sebelum
hamil dan rugae vagina mulai muncul, labia lebih menonjol.
Himen – ruptur → karunkulae mirtiformis

• Perineum :
Mula-mula kendor karena teregang oleh tekanan kepala bayi yang
bergerak maju saat persalinan. Setelah 5 hari tonus mulai kembali
tetapi tidak sekencang sebelum hamil.
• Kembalinya ovulasi dan menstruasi :
• Pada ibu yan menyusui : menstruasi akan terjadi sekitar minggu ke
6-8 pp.
• Ibu menyusui : 45% menstruasi setelah 12 mg dan akan terjadi
menstruasi anovulatory 1 x atau lebih (80% ibu menyusui) → terjadi
infertilitas.
Dinding perut dan peritonium
Karena regangan menjadi kendor, termasuk ligamen-ligamen –
ligamen rotundum – sehingga kadang-kadang menyebabkan uterus
jatuh kebelakang → perlu latihan untuk mengembalikan tonus,
dapat dilakukan setelah hari II PP.
Payudara – lactasi
Mencapai maturitas penuh selama masa nifas kecuali jika lactasi
disupresi. Payudara → lebih besar, lebih kencang dan mula-mula
nyeri tekan sebagai reaksi terhadap eprubahan status hormonal dan
dimulainya lactasi.
• Perubahan-perubahan payudara → lactasi : →
hamil
• Proliferasi jaringan – untuk kelenjar-kelenjar
dan alveolus mamma, lemak.
• Pada ductus lactiferus terdapat cairan yang
kadang-kadang dapat dikeluarkan berwarna
kuning (colostrum)
• Hipervaskularisasi – terdapat pada permukaan
dan bagian dalam mamma.
• Perubahan Sistem Tubuh
Sistem Gastrointestinal :
• Pada awal klien merasa lapar
• Kadang diperlukan waktu 3-4 hari – faat usus
N
• Rangsang BAB secara normal terjadi 2-3 hari
→ karena kemampuan asupan makanan
menurunkan gerakan tubuh berkurang,
pengosongan usus sebelum melahirkan
(lavemen), rasa sakit di daerah perineum.
• Traktus Urinarius :
Pada 24 jam setelah lahir kadang terjadi kesulitan BAK karena
spasme sfinkter dan edema pada VU karena kompresi antara
kepala janin dan os pubis selama persalinan
Urin dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam PP
→ pengaruh hormon estrogen menurunkan diuresis
Sistem Kardiovaskuler :
• Volume darah kembali ke keadaan tidak hamil
• Jumlah sel darah merah dan kadar Hb kembali normal pada hari
ke-5.
• Terjadi penurunan cardiac output dan akan kembali normal dalam
2-3 minggu.
• Perubahan Lain
Tanda Vital :
Suhu :
• Suhu ♀ inpartu tidak lebih 37,2ºC
• PP tidak naik ± 0,5ºC dari keadaan normal tapi tidak lebih dari
38,0ºC → infeksi (>).
• Normal setelah 12 jam PP
Nadi :
• Berkisar 60-80 x/mnt. Setera setelah melahirkan dapat terjadi
bradikardi. Masa nifas umumnya nadi lebih dari suhu
• Kadang terjadi hipertensi post partum → hilang setelah 2 bulan.
• Berat badan
• Segera setelah melahirkan BB turun 5-6 kg karena
pengeluaran bayi, plasenta, air ketuban.
• Masa nifas dini BB menurun ± 2,5 kg, karena puerpera
diuresis.
• 6-8 mg PP BB akan normal
Afterpains (mules setelah persalinan)
• terjadi selama 2-3 hari PP
• karena kontraksi uterus, nyeri bertambah pada saat
menyusui.
• Nyeri timbul bila masih terdapat sisa-sisa selaput
ketuban, sisa plasenta atau gumpalan darah dalam
kavum uteri.
• Perubahan Psikologis
• Karena adanya perubahan hormonal, terkurasnya cadangan fisik untuk
hamil dan melahirkan, keadaan kurang tidur, lingkungan yang asing,
kecemasan akan bayi, suami atau anak yang lain.
• Setelah bayi lahir → masa transisi bayi + orangtua untuk membin
hubungan.
Masa transisi yang harus diperhatikan pada masa PP :
• Phase honeymoon
Phase setelah anak lahir, terjadi intimasi dan kontak yang lama antara ibu –
ayah – anak → “psikis honeymoon” masing-masing saling memperhatikan
anaknya dan menciptakan hubungan yang baru.
• Bonding and Attachment (ikatan kasih)
Terjadi pada kala IV, diadakan kontak antara ibu – ayah – anak dan tetap
dalam ikatan kasih.
Partisipasi suami dalam proses persalinan merupakan salah satu upaya
untuk proses ikatan kasih.
• Phase pada masa nifas
• Rubin (1963), mengidentifikasi 3 tahap perilaku ♀ ketika beradaptasi dengan perannya:
o Phase “Taking In”
o Phase “Taking Hold”
o Phase “Letting Go”
o Phase “Taking In”
Perhatikan ibu tempat terhadap kebutuhan dirinya – minta diperhatikan – pasif dan
ketergantungan, tidak ingin kontak dengan bayi tapi bukan berarti tidak memperhatikan.
Menginginkan informasi tentang bayi, mengenang pengalaman melahirkan.
Berlangsung 1-2 hari
 Bufas perlu istirahat, makan, minum adekuat.
o Phase “Taking Hold”
Ibu berusaha mandiri berinisiatif, penyesuaian fungsi tubuh, mulai duduk, jalan, belajar tentang
perawatan dirinya dan bayi, timbul rasa kurang PD.
 Berlangsung ± 10 hari.
o Phase “Letting Go”
Ibu merasakan bahwa bayinya terpisah dari dirinya, mempunyai peran dan tanggung jawab
baru, terjadi peningkatan dalam perawatan diri dan bayinya, penyesuaian dalam hubungan
keluarga.
• Masalah kesehatan jika yang sering dialami pada ibu PP
• Murung pasca melahirkan (post partum blues)
o Sering dimanifestasikan pada hari ketiga atau ke 4, memuncak pada hari
ke 5 – 14 PP.
o Gejala meliputi : episode menangis, merasa sangat lelah, insomnia,
mudah tersinggung, sulit konsentrasi.
• Depresi pasca melahirkan (post partum depression)
o 25% dialami ibu PP
o Gejala dini pada 3 bulan pertama PP sampai bayi berusia 1 tahun.
o Etiologi : belum pasti, penelitian : faktor biologis perubahan hormonal,
faktor psikolgis, faktor sosial seperti tidak mendapat dukungan suami,
hubungan perkawinan tidak harmonis.
• Psikosa pasca melahirkan (post partum psychosis)
o Jarang terjadi pada ibu dengan abortus, tubuh bayi dalam kandungan /
lahir.
o Gejala terlihat dalam 3-4 minggu setelah melahirkan berupa: delusi,
halusinasi dan perilaku yang tidak wajar.
o Penyebab mungkin berhubungan: perubahan tingkat hormonal, stress
psikologis dan fisik, sifat pendukung tidak memadai
• Wassalam……………..

You might also like