You are on page 1of 21

Anatomi Fisiologi

Sistem Perkemihan

By
Nenden Fitriani
Nida Syahidah
Pengertian
System perkemihan atau system urinaria
adalah suatu system tubuh tempat terjadinya
proses filtrasi atau penyaringan darah
sehingga darah terbebas dari zat – zat yang
tidak digunakan lagi oleh tubuh. Selain itu
pada system ini juga terjadi proses
penyerapan zat – zat yang masih
dipergunakan lagi oleh tubuh. Zat – zat yang
sudah tidak dipergunakan lagi oleh tubuh
akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa
urine ( air kemih ).
1. Ginjal
Ginjal adalah
sepasang organ
retroperineal yang integral
dengan homeostatis tubuh
dalam mempertahankan
keseimbangan, termasuk
keseimbangan fisika dan
kimia. Ginjal mengatur
volume cairan tubuh,
asiditas dan elektrolit,
sehingga mempertahankan
komposisi cairan yang
normal (Baradeo etall,
2009). Ginjal memiliki
bentuk seperti biji kacang
yang jumlahnya ada dua
buah yaitu sebelah kiri dan
kanan.
Fungsi Ginjal
1. Mengekresikan zat – zat yang merugikan bagi
tubuh, antara lain : urea, asam urat, amoniak,
kreatinin, garam anorganik, bakteri dan juga obat
– obatan.
2. Mengekresikan gula kelebihan gula dalam darah
3. Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu
mempertahankan tekanan osmotic ekstra seluler
4. Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan
keseimbangan asam basa darah
5. Ginjal mempertahankan PH plasma darah pada
kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan
hidroksil.
Setiap ginjal
terbungkus oleh selaput
tipis yang disebut kapsul
fibrosa dan memiliki dua
lapisan yang berbeda
yaitu korteks yang cokelat
kemerahan yang
mendapat banyak darah
dan medulla pada bagian
dalam, yaitu tempat
ditemukannya satuan
fungsional ginjal yaitu
nefron (Coad and
Dunstall, 2007).
Garis – garis yang terlihat di NEFRON
pyramid disebut tubulus nefron yang
merupakan bagian terkecil dari ginjal
yang terdiri dari glomerulus, tubulus
proksimal (tubulus kontorti satu),
ansa henle, tubulus distal (tubulus
kontorti dua) dan tubulus urinarius
(papilla vateri).
Pada setiap ginjal diperkirakan
ada 1.000.000 nefron, selama 24 jam
dapat menyaring darah 170 liter.
Arteri renalis membawa darah murni
dari aorta ke ginjal, lubang-lubang
yang terdapat pada pyramid renal
masing-masing membentuk simpul
dari kapiler satu badan malfigi yang
disebut glomelurus.Pembuluh aferen
yang bercabang membentuk kapiler
menjadi vena renalis yang membewa
darah dari ginjal ke vena cava
inferior.
2. ureter
Merupakan perpanjangan dari tubular yang
terdiri dari 2 saluran pipa berotot, masing-
masing bersambung dari ginjal ke
kandung kemih (vesika urinaria),
panjangnya ± 25-30 cm, dengan
penampang ± 0,5 cm. ureter sebagian
terletak dalam rongga abdomen dan
sebagian terletak dalam rongga pelvis.
3. Vesika Urinaria
Vesika urinaria (kandung kemih) dapat
mengembang dan mengempis seperti balon
karet, terletak dibelakang simfisis pubis di dalam
rongga panggul.Bentuk kandung kemih seperti
kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat,
berhubungan dengan ligamentum vesika
umbilicus medius.
4. Uretra
Lanjutan…
• Uretra pria
Pada laki-laki uretra berjalan berkeok-kelok
melalui tengah-tengah prostat kemudian
menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang
fubis ke bagian penis panjangnya ± 20 cm.
• Uretra wanita
Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis
pubis berjalan sedikit ke arah atas, panjangnya ±
3-4 cm. Lapisan uretra wanita terdiri dari tunika
muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa
merupakan pleksus dari vena-vena dan lapisan
mukosa (lapisan sebelah dalam).
5. Urine
Mikturisi ( berkemih ) merupakan refleks yang
dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh pusat
persarafan yang lebih tinggi dari manusia.
Gerakannya oleh kontraksi otot abdominal yang
menambah tekanan di dalam rongga dan berbagai
organ yang menekan kandung kemih membantu
mengosongkannya. Rata-rata dalam satu hari 1-2
liter, tetapi berbeda sesuai dengan jumlah cairan
yang masuk. Warnanya bening oranye, pucat
tanpa endapan, baunya tajam, reaksinya sedikit
asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.
Lanjutan…
Sifat-sifat urine Komposisi urine

1. Warna bening muda dan bila 1. Air kemih terdiri dari kira – kira
dibiarkan akan menjadi keruh. 95 % air.
2. Warna kuning terantung dari 2. Zat – zat sisa nitrogen dari hasil
kepekatan, diet obat – obatan metabolisme protein asam
dan sebagainya. urea, amoniak dan kreatinin.
3. Bau khas air kemih bila 3. Elektrolit, natrium, kalsium,
dibiarkan terlalu lama maka NH3, bikarbonat, fosfat dan
akan berbau ammonia. sulfat.
4. Berat jenis 1.015 – 1.020. 4. Pigmen (bilirubin, urobilin).
5. Reaksi asam bila terlalu lama 5. Toksin
akan menjadi alkalis, 6. Hormon
tergantung pada diet (sayur
menyebabkan reaksi alkalis
dan protein memberi reaksi
asam).
6. Proses Miksi (Rangsangan Berkemih)
Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang
stres reseptor yang terdapat pada dinding kandung kemih dengan
jumlah ± 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses
miksi). Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung
kemih, dan pada saat yang sama terjadi relaksasi spinser internus,
diikuti oleh relaksasi spinter eksternus, dan akhirnya terjadi
pengosongan kandung kemih.
Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan
relaksasi spinter interus dihantarkan melalui serabut – serabut para
simpatis. Kontraksi sfinger eksternus secara volunter bertujuan
untuk mencegah atau menghentikan miksi. kontrol volunter ini
hanya dapat terjadi bila saraf – saraf yang menangani kandung
kemih uretra medula spinalis dan otak masih utuh. Bila terjadi
kerusakan pada saraf – saraf tersebut maka akan terjadi
inkontinensia urin (kencing keluar terus – menerus tanpa disadari)
dan retensi urine (kencing tertahan).
Lanjutan…
Persarafan dan peredaran darah vesika urinaria, diatur
oleh torako lumbar dan kranial dari sistem persarafan otonom.
Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan
kontraksi spinter interna. Peritonium melapis kandung kemih
sampai kira – kira perbatasan ureter masuk kandung kemih.
Peritoneum dapat digerakkan membentuk lapisan dan
menjadi lurus apabila kandung kemih terisi penuh. Pembuluh
darah Arteri vesikalis superior berpangkal dari umbilikalis
bagian distal, vena membentuk anyaman dibawah kandung
kemih. Pembuluh limfe berjalan menuju duktus limfatilis
sepanjang arteri umbilikalis.
Jadi, reflex mikturisi merupakan sebuah sikus yang lengkap
yang terdiri dari :
a. Kenaikan tekanan secara cepat dan progresif
b. Periode tekanan menetap
c. Kembalinya tekanan kandung kemih ke nilai tonus basal.
7. Mekansme pembentukan urine
Dari sekitar 1200ml darah yang melalui glomerolus setiap
menit terbentuk 120-125ml filtrat (cairan yang telah melewati
celah filtrasi). Setiap harinyadapat terbentuk 150-180L filtart.
Namun dari jumlah ini hanya sekitar 1% (1,5 L) yang akhirnya
keluar sebagai kemih, dan sebagian diserap kembali.
1. Tahap – tahap Pembentukan Urine
a. Proses filtrasi
Terjadi di glomerolus, proses ini terjadi karena
permukaan aferent lebih besar dari permukaan aferent
maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian
yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali
protein, cairan yang tersaring ditampung oleh simpai
bowman yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida,
sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke seluruh ginja.
Lanjutan…
b. Proses reabsorpsi
Terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa,
sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion karbonat.
Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan
obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan
pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali
penyerapan dan sodium dan ion karbonat, bila diperlukan
akan diserap kembali kedalam tubulus bagian bawah,
penyerapannya terjadi secara aktif dikienal dengan
reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada pupila
renalis.
c. Augmentasi (Pengumpulan)
Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal
sampai tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul
masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga
terbentuklah urine sesungguhnya.
Lanjutan…
Dari tubulus pengumpul, urine yang
dibawa ke pelvis renalis lalu di bawa ke
ureter. Dari ureter, urine dialirkan menuju
vesika urinaria (kandung kemih) yang
merupakan tempat penyimpanan urine
sementara. Ketika kandung kemih sudah
penuh, urine dikeluarkan dari tubuh
melalui uretra.
8. Persyarafan perkemihan
Persarafan utama kandung kemih ialah
nervus pelvikus, yang berhubungan dengan
medulla spinalis melalui pleksus sakralis,
terutama berhunbungan dengan medulla
spinalis segmen S2 dan S3. Berjalan melalui
nervus pelvikus ini adalah serat saraf motoik.
Serat sensorik mendeteksi derajat regangan
pada dinding kandung kemih. Tanda – tanda
regangan dari uretra posterior bersifat sangat
kuat dan terutama bertanggung jawab untuk
mencetuskan refleks yang menyebabkan
kandung kemih.
Lanjutan…
Saraf motorik yang menjalar dalam nervus
pelvikus adalah serat para simpatis. Serat ini
berakhir pada sel ganglion yang terletak dalam
dinding kandung kemih, saraf postganglion
pendek kemudian mempersarafi otot detrusor.
Selain nervus pelvikus, terdapat dua tipe
persarafan lain yang penting untuk fungsi
kandumg kemih. Yang terpenting adalah serat otot
lurik yang berjalan melalui nervus pudendal
menuju sfingter eksternus kandung kemih, yang
mempersarafi dan mengontrol otot lurik pada
sfingter.
Lanjutan…
Selain itu kandung kemih juga menerima
saraf simpatis dari rangkaian simpatis melalui
nervus hipogastrikus, terutama hubungan
dengan segmen L2 medula spinalis. Serat
simpatis ini mungkin terutama merangsang
pembuluh darah dan sedikit mempengaruhi
kontraksi kandung kemih. Beberapa serat
saraf sensorik juga berjalan melalui saraf
simpatis dan mungkin penting dalam
menimbulkan sensai rasa penuh dan pada
beberapa keadaan rasa nyeri.

You might also like