Professional Documents
Culture Documents
Perkemihan
Nama Kelompok 5 A :
1. Opiani Dimyati
2. Lia Hikmatul Maula
Pengertian Sistem Perkemihan
Sistem urinaria adalah suatu sistem tubuh tempat
terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh
dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh. Zat-zat yang dikeluarkan berupa urine (air
kemih).
Tujuan utama sistem urinaria untuk mempertahankan
keseimbangan internal atau homeostatis.
Sistem urinaria terdiri atas:
1. Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.
2. Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung
kemih.
3. Kandung kemih, yang bekerja sebagai penampung urine.
4. Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kemih untuk
kemudian dikeluarkan.
GINJAL
Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian
belakang kavum abdominalis di belakang peritoneum
pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung
pada dinding belakang abdomen. Ginjal dipertahankan
oleh bantalan lemak yang tebal. Di sebelah posterior
dilindungi oleh kosta dan otot-otot yang meliputi
kosta, sedangkan di anterior dilindungi oleh bantalan
usus yang tebal.
Ginjal menyekskresi hormone dan enzim yang
membantu pengaturan produksi eritrosit, tekanan
darah, serta metabolisme kalsium dan fosfor. Ginjal
membuang sisa metabolisme dan menyesuaikan
ekskresi air dan pelarut. Ginjal mengatur volume
cairan tubuh, asiditas dan elektrolit sehingga
mempertahankan komposisi cairan yang normal.
(Baradero et all, 2009).
Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya ada dua
buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal
kanan . Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari kiri
karena letak hati yang menduduki ruang lebih
banyak di sebelah kanan. Panjang ginjal pada orang
dewasa sekitar 6-7,5 cm, tebal 1,5-2,5 cm dan berat
sekitar 140 gram. Pada bagian atas terdapat kelenjar
suprarenalis atau kelenjar adrenal.
Bila sebuah ginjal di iris memanjang, maka
akan tampak bahwa ginjal terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum
ginjal (medula), dan bagian rongga ginjal
(pelvis renalis).
Unit fungsional ginjal adalah nefron.
Pada manusia setiap ginjal mengandung
1-1,5 juta nefron yang pada dasarnya
mempunyai struktur dan fungsi yang
sama, selama 24 jam dapat menyaring
darah 170 liter. Nefron dibagi dalam dua
jenis, yaitu :
1. Nefron kortikalis
2. Nefron juxtamedullaris
Bagian-bagian Nefron :
1. Glomerulus
Suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang
berasal dari arteriol afferent yang kemudian
bersatu menuju arteriol eferen, berfungsi
sebagai tempat filtrasi sebagai air dan zat
yang terlarut dari darah yang melewatinya.
2. Kapsula Bowman
Bagian tubulus yang melingkupi glumerulus
untuk mengumpulkan cairan yang di filtrasi
oleh kapiler glomerulus.
3. Tubulus, terbagi menjadi 3 yaitu :
- Tubulus proksimal
Berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubuli dan
mengekskresikan bahan-bahan ke dalam cairan tubuli.
- Lengkung Henle
Membentuk lengkungan tajam berbentuk U. Terdiri dari pars descendens
yaitu bagian yang menurun terbenam dari korteks ke medula, dan pars
ascendens yaitu bagian yang naik kembali ke korteks. Bagian bawah
Lengkung Henle mempunyai dinding yang sangat tipis sehingga disebut
segmen tipis, sedangkan bagian atas yang lebih tebal disebut segmen
tebal. Lengkung Henle berfungsi reabsorbsi bahan-bahan dari cairan
tubulus dan sekresi bahan-bahan ke dalam cairan tubulus. Selain itu,
berperan penting dalam mekanisme konsentrasi dan difusi urine.
- Tubulus Distal
Berfungsi dalam reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu.
1. Uretra pria
Pada laki-laki uretra berjalan berkelok kelok melalui tengah-tengah
prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang fubis ke
bagian penis panjangnya ± 20 cm. Lapisan uretra laki-laki terdiri lapisan
mukosa (lapisan paling dalam), dan lapisan submukosa. Uretra pada laki-laki
terdiri dari:
Uretra prostatia
Uretra membranosa
Uretra kevernosa
2. Uretra Wanita
Uretra pada wanita terletak di belakang simfisis pubis berjalan miring
sedikit ke arah atas, panjangnya ± 3-4 cm. lapisan uretra wanita terdiri
dari tunika muskularis (sebelah luar), lapiosan spongeosa merupakan
pleksus dari vena-vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).
Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara
klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai salura ekskresi.
Apabila tidak berdilatasi diameternya 6 cm. uretra ini menembus fasia
diagfragma urogenitalis dan orifisium eksterna langsung di depan
permukaan vagina, 2,5 cm di belakang glans klitoris. Glandula uretra
bermuara ke uretra, yang terbesar diantaranya adalah glandula pars
uretralis (skene) yang bermuara kedalam orifisium uretra yang hanya
berfungsi sebagai saluran ekskresi.
Diagfragma urogenitalis dan orifisium eksterna langsung di depan
permukaan vagina dan 2,5 cm di belakang glans klitoris. Uretra wanita
jauh lebih pendek daripada pria.
Berkemih
Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres
reseptor yang terdapat pada dinding kandung kemih dengan
jumlah 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses
miksi). Akibatnya akan terjadi refleks kontraksi dinding kandung
kemih, dan pada saat yang sama terjadi relaksasi sfingter internus,
segera diikuti oleh relaksasi sfingter eksternus, akhirnya terjadi
pengosongan kandung kemih.
Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan
relaksasi sfingter internus dihantarkan melalui serabut-serabut
saraf parasimpatis. Kontraksi sfingter eksternus secara volunter
bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi. Kontrol
volunter ini hanya mungkin bila saraf-saraf yang menangani
kandung kemih uretra, medula spinalis dan otak, masih utuh. Bila
tidak ada saraf-saraf tersebut maka akan terjadi inkontinensia
urine (kencing keluar terus-menerus tanpa disadari) dan retensi
urine (kencing tertahan). Persarafan vesika urinaria diatur oleh
torakolumbar dan kranial dari sistem persarafan otonom.
Torakolumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan
kontraksi sfingter interna.
Tahap Pembentukan Urine
1. Proses filtrasi
Terjadi di glomerolus, proses ini terjadi karena
permukaan aferent lebih besar dari permukaan eferent
maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan sebagian yang
tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein
karena protein memiliki ukuran molekul yang lebih besar
sehingga tidak tersaring oleh glomerulus. Cairan yang
tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri
dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll,
diteruskan ke seluruh ginjal.
2. Proses reabsorpsi
Terjadi penyerapan kembali sebagian besar bahan-bahan
yang masih berguna oleh tubuh , diantaranya adalah
glukosa, sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion
karbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal
dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas.
Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi
kembali penyerapan dan sodium dan ion karbonat. Bila
diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian
bawah. Penyerapannya terjadi secara aktif dikinal dengan
reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papila
renalis. Hormon yang dapat ikut berperan dalam proses
reabsorbsi adalah Anti Diuretic Hormone (ADH).
3. Proses Sekresi / augmentasi
Sisanya penyerapan urine kembali yang terjadi pada
tubulus dan di teruskan ke piala ginjal selanjutnya
diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria.
Langkah-langkah Pembentukan Urine
Nama Proses yang terjadi Contoh molekul yang
di proses
Filtrasi di glomerulus Darah mengalir masuk Air, glukosa, garam, asam
ke glomerulus. Darah amino, urea dan amonia
mengalami proses filtrasi
Reabsorpsi di Tubulus Terjadi difusi dan Air, glukosa, asam amino,
transporaktif molekul- garam
molekul dari tubulus
kontortus proximal ke
darah
Reabsorpsi air Terjadi reabsorpsi air di Garam dan air
sepanjang tubulus
terutama di duktus
kolektivus
Ekskresi Terbentuk urine yang Air, garam, urea,
sesungguhnya amonium dan asam urat
Ciri-ciri urine normal
Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi
berbeda-beda sesuai jumlah cairan yang
dimasukan.
Warnanya bening kuning muda dan bila
dibiarkan akan menjadi keruh. Warna kuning
tergantung pada kepekatan, diet obat-obatan
dan sebagainya.
Baunya tajam, bau khas air kemih bila
dibiarkan lama akan berbau amoniak.
Reaksinya sedikit asam dengan pH rata-rata
6.
Berat jenis berkisar dari 1,015 sampai 1,020.
Komposisi urine normal
Urine terutama terdiri atas air, urea, dan natrium
klorida.
Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein dan
berasal dari asam amino dalam hati yang mencapai
ginjal. Kandungan ureum dalam darah sekitar 30-100
cc, namun tergantung dari jumlah protein yang
dimakan dan fungsi hati dalam pembentukan ureum.
Kreatinin adalah hasil buangan metabolisme protein
dalam otot. Produk metabolisme mencakup benda-
benda purin, oksalat, fosfat dan sulfat.
Sedangkan elektrolit atau garam seperti natrium dan
kalium klorida di ekskresikan untuk mengimbangi
jumlah yang masuk melalui mulut.
Komponen Urine normal
No Kandungan Jumlah Diekskresikan per
Hari
1 Air 96%
2 Benda padat :
- Urea 2%
- Lainnya 2%
3 Ureum 30 mg
4 Asam urat 1,5-2 mg
5 Kreatinin -
6 Elektrolit -
Urine dikatakan abnormal apabila di dalamnya mengandung :
- Glukosa
- Benda-benda keton
- Garam empedu
- Pigmen empedu
- Protein
- Darah
- Beberapa obat-obatan
Hal-hal yang mempengaruhi
produksi urine
Ahli kesehatan mengatakan bahwa dengan banyak mengeluarkan
urine maka tubuh menjadi sehat. Dikatakan sehat apabila dalam
sehari mengeluarkan urine sekitar kurang lebih 1 liter. Banyak
sedikitnya urine yang dikeluarkan setiap harinya diantaranya
dipengaruhi oleh zat-zat diuretika, suhu, konsentrasi darah, dan
emosi.
Zat-zat diuretika mampu menghambat reabsorbsi ion Na+.
Akibatnya konsentrasi ADH berkurang sehingga reabsorbsi air
menjadi terhambat dan volume urine meningkat.
Peningkatan suhu merangsang pengerutan abdominal sehingga aliran
darah di glomerulus dan filtrasi turun. Selain itu, peningkatan suhu
juga meningkatkan kecepatan respirasi. Hal ini menurunkan volume
urine.
Apabila kita tidak minum air seharian maka kadar air dalam darah
menjadi rendah. Hal ini akan merangsang hipofisis mengeluarkan
ADH. Hormon ini akan meningkatkan reabsorbsi air di ginjal hingga
volume urine menurun. Demikian juga pada saat tegang atau marah
dapat merangsang terjadinya perubahan volume urine.
Terimakasih