MENTARIASHARINDA D.A (C1814201243) NURUL AULIA MANAF (C1814201249) SRI RESKI (C1814201255) Populasi rentan adalah kondisi yang mempengaruhi kondisi seseorang atau populasi untuk menjadi sakit atau sehat (Kaakinen, Hanson, Birenbaum dalam Stanhope & Lancaster, 2004). Hak asasi orang-orang yang diposisikan sebagai masyarakat kelompok rentan belum terpenuhi secara maksimal, sehingga membawa konsekuensi bagi kehidupan diri dan keluarganya, serta secara tidak langsung juga mempunyai dampak bagi masyarakat. Menurut Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, kelompok rentan adalah semua orang yang menghadapi hambatan atau keterbatasan dalam menikmati standar kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan berlaku umum bagi suatu masyarakat yang berperadaban. Jadi kelompok rentan dapat didefinisikan sebagai kelompok yang harus mendapatkan perlindungan dari pemerintah karena kondisi sosial yang sedang mereka hadapi. Gangguan mental (mental disorder) adalah ketidakmampuan seseorang atau tidak berfungsinya segala potensi baik secara fisik maupun phsikis yang menyebabkan terjadinya gangguan dalam jiwanya. Gangguan mental organik dan simtomatik; Gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif Gangguan skizofrenia dan gangguan waham Gangguan suasana perasaan (mood/afektif). Gangguan neurotik, somatoform dan gangguan stres. Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa Retardasi mental Gangguan perkembangan psikologis. Gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanak-kanak. Menurut Undang-Undang No. 4 Tahun 1997 yang dimaksud dengan penyandang cacat adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan kegiatan secara selayaknya. 1. Disabilitas mental Mental Tinggi Mental Rendah Berkesulitan belajar spesifik 2. Disabilitas fisik Kelainan tubuh (tunadaksa) Kelainan indera penglihatan (tunanetra) Kelainan pendengaran (tunarungu) Kelainan bicara (tunawicara) 3. Tunaganda (disabilitas ganda) Tunaganda adalah penderita cacat lebih dari satu kecacatan (yaitu cacat fisik dan mental). Homeless atau tunawisma menggambarkan seseorang yang tidak memiliki tempat tinggal secara tetap maupun yang hanya sengaja dibuat untuk tidur. Tunawisma biasanya di golongkan ke dalam golongan masyarakat rendah dan tidak memiliki keluarga Perawat sebagai pemberi perawatan Perawat sebagai pendidik Perawat sebagai pengamat kesehatan (monitoring) Perawat sebagai panutan (role model) Perawat sebagai komunikator Perawat sebagai rehabilitator 1. Usaha preventif Adalah usaha secara terorganisir yang meliputi penyuluhan, bimbingan, latihan, dan pendidikan, pemberian bantuan, pengawasan serta pembinaan lanjut kepada berbagai pihak yang ada hubungannya dengan pergelandangan dan pengemisan 2. Usaha represif Adalah usaha-usaha yang terorganisir, baik melalui lembaga maupun bukan dengan maksud menghilangkan pergelandangan dan pengemisan, serta mencegah meluasnya di dalam masyarakat 3. Usaha Rehabilitatif adalah usaha-usaha yang terorganisir meliputi usaha-usaha penyantunan, pemberian latihan dan pendidikan, pemulihan kemampuan dan penyaluran kembali baik ke daerah-daerah pemukiman baru melalui transmigrasi maupun ke tengah-tengah masyarakat, pengawasan serta pembinaan lanjut, sehingga dengan demikian para gelandangan dan pengemis, kembali memiliki kemampuan untuk hidup secara layak sesuai dengan martabat manusia sebagai Warganegara Republik Indonesia.