You are on page 1of 14

Sediaan Tetes Telinga

“Asam Borat”

Kelompok II
Kelas B S1 2016
Asam Borat
Pemerian
Serbuk putih Kristal tidak berwarna, & bersifat higroskopis.
Kelarutan
Larut dalam etanol, eter, gliserin, air dan lainnya, larut dalam
minyak volatile, kelarutan pada air meningkat dengan
penambahan asam klorida, sitrat atau tartrat.
Inkompatibilitas
Inkom dengan air, basa kuat dan alkali logam, bereaksi keras
dengan kalium dan asam anhidrat. Membentuk komplex dengan
gliserin
Farmakologi pH
Bertindak sebagai bakteriostatik dan stabil pada pH 3,5-4,1
bakteriosid untuk bakteri Aeurigenosa,
Bentuk Zat
arinotebacter caleoacticus, streptococa
Bersifat higroskopis
yang dapat menyebabkan iritasi pada
telinga. Dengan cara mengganggu Bentuk Sediaan
pembelahan dan perkembangan sel karena Tetes Telinga
merusak sintesis protein & sintesis Sterilisasi
tRNA. Selain itu dapat menghambat Disterilisasi akhir dengan cara
pembentukan biofilin oleh bakteri, zat ini filtrasi membran
juga efektif menghambat pertumbuhan
spora Wadah
Dalam wadah tertutup rapat, kering,
Stabilitas & terhindar dari cahaya
Suhu Dosis
Akan berubah menjadi asam metaborat 2%-4%
pada suhu >170˚C
Benzokain
Pemerian
Hablur kecil atau hablur putih, tidak berbau.
Kelarutan
Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, dalam
kloroform dan dalam eter, agak sukar larut dalam minyak
sodium
Inkompatibilitas
Inkom dengan agen oksidasi kuat, asam perklorit dan nitrit dan
basa
Stabilitas
Hidrolisis
Stabil pada air dan peningkatan
stabilitas dilakukan dengan
mengurangi bagian benzokain Sterilisasi
yang kontak dengan air Sterilisasi dengan oven
160˚C selama 30 menit
Bentuk Zat
Serbuk Wadah
Dalam wadah tertutup baik
Bentuk Sediaan
Tetes Telinga Dosis
2%-4%
Formula

Asam Borat 3% (Zat Aktif)

Benzokain 20% (Zat Aktif)

Alfa 0,02% (Antioksidan)


Tokoferol

Gliserin ad 10 ml (Pembawa)
Perhitungan Bahan
Volume dilebihkan 0,7 ml
Asam Borat =3%  3/100 x 10,7 = 0,321 ml
Benzokain = 20%  20/100 x 10,7 = 2,14 ml
Alfa Tokoferol = 0,02 %  0,02/100 x 10,7 = 0,002 ml
Gliserin = 10,7 ml – (0,321+2,14+0,002)
= 8,2 ml
Persiapan
Alat
No Nama Cara sterilisasi
1. Pipet Hot air oven 30 m, suhu 170˚C
2. Gelas Beker Hot air oven 30 m, suhu 170˚C

3. Spatula Hot air oven 30 m, suhu 170˚C


4. Gelas Ukur Hot air oven 30 m, suhu 170˚C
5. Btg Pengaduk Hot air oven 30 m, suhu 170˚C
6. Gunting Flamming 1-2 menit
Bahan
No Nama Cara sterilisasi
1. Asam borat Filtrasimembran
2. Timerosal Autoklaf 15 menit,
suhu 121˚C
3. Gliserin Filtrasi membran
4. Alfa tokoferol Filtrasi membran

Wadah
No Nama Cara sterilisasi
1. Wadah Plastik Direndam dalam etanol 70%, 12 jam
Prosedur Kerja White Area
1. Dilarutkan asam borat
ke dalam setengah
bagian gliserin hingga
Grey Area tercampur sempurna
1. Disiapkan alat dan bahan 2. Dilarutkan benzokain
2. Dibersihkan & kedalam campuran
Grey Area
disterilkan alat berupa pertama
pipet, beker, gelas ukur, (Penimbangan) 3. Ditambahkan sisa
spatula, dan batang gliserin ke dalam
1. Ditimbang Asam campuran tersebut
pengaduk ke dalam oven
borat sebanyak 4. Disterilisasi akhir
3. Dibersihkan &
dengan filtrasi melalaui
disterilkan alat berupa 0,321 ml membran
gunting dengan
2. Diukur Benzokain 5. Dimasukkan ke dalam
pemanasan langung wadah yang telah
selama 1-2 menit sebanyak 2,14 ml disterilkan
4. Direndam karet pipet
dengan etanol 70%, 12
jam
Uji Uji
Organoleptis Kejernihan

Evaluasi

Uji pH Uji
Keseragaman
Volume
Kemasan
Etiket
Thank you… Next

You might also like