You are on page 1of 9

TELUSUR JURNAL

PRESEPSI SENSORI
KELOMPOK 6
Ni Komang Ayu Nopi Savitri 183222928
Ni Komang Megawati 183222929
Ni Luh Ayu Karmini 183222930
Ni Luh Putu Eka Rasnuari 183222931
Ni Luh Putu Very Yanthi 183222932
Jurnal 1

Efektivitas Gel Aloe Vera Sebagai Primary Dressing Pada Luka Diabetes
Melitus Di Praktik Perawatan Luka Indaryati Sleman Yogyakarta
Analisis Jurnal PICOT
• P: Populasi pada penelitian ini adalah klien yang menderita Luka Diabetes
Melitus Di Praktik Perawatan Luka Indaryati SlemanYogyakarta. Glaukoma
dengan umlah sampel sebanyak 15 pasien
• I : Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode quasi
experiment. Sampel diambil secara accidental sampling. Analisis data
penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney. Luka
diberikan gel Aloe vera pada kelompok eksperimen dan NaCl 0,9% pada
kelompok kontrol. Selanjutnya ditutup menggunakan secondary dressing
(kasa steril) dan bahan yang bersifat semi permeabel baik pada kelompok
eksperimen maupun pada kelompok kontrol.
Continue
• C: Pada jurnal pertama yang berjudul Efektivitas Gel Aloe Vera Sebagai Primary Dressing
Pada Luka Diabetes Melitus Di Praktik Perawatan Luka Indaryati SlemanYogyakarta.
Pembanding intervensi adalah kelompok control yang diberikan aloevera gel pada kaki dan
kelompok control yang diberkan perlakuan dengan NaCl 0,9%.
• O : Berdasarkan penelitian hasil uji Mann-Whitney yang membandingkan selisih pre dan
post antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didapatkan p value 0,020, dengan
taraf signifikansi 0,05. Karena nilai p < 0,05, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
pengaruh yang bermakna antara gel Aloe vera dengan NaCl 0,9% pada perawatan luka
diabetes melitus di praktek perawatan luka Indaryati. Berdasarkan hasil uji statistik
menggunakan uji Mann-Whitney pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan
pengaruh yang bermakna antara gel Aloe vera dengan NaCl 0,9% pada perawatan luka
diabetes melitus di Praktik Perawatan Luka Indaryati.
• T : Perawatan luka pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol ini
dilakukan 3 kali perawatan, dengan frekuensi penggantian balutan 2 hari sekali. Pada
penelitian ini ulkus sebagai kelompok kontrol yang diaplikasi dengan larutan NaCl 0,9%
selama 3 dan 5 hari. Pada kelompok perlakuan tampak bahwa ulkus yang diaplikasi ekstrak
Aloe vera 6,25% selama 3 dan 7 hari.
Implikasi
• Meningkatnya jumlah penderita diabetes melitus menyebabkan peningkatan
kejadian komplikasi diabetes, salah satu komplikasi yang terjadi adalah luka pada
kaki Proses pemulihan luka diabetes memerlukan penanganan dan perawatan luka
yang tepat. Perawatan luka sejak pertama kali pasien datang merupakan hal yang
harus dikerjakan dengan baik dan teliti. Dengan mempertimbangkan keuntungan
terapi luka dalam kondisi moist (moist-state), banyak praktisi yang mulai
melakukan penelitian dengan tujuan mencari cara mempertahankan suasana moist
dengan bahan bahan alternative. Efek terapeutik Aloe vera telah ini menjadi salah
satu evidence based yang akan semakin memperkuat dukungan teoritis bagi
perkembangan terapi komplementer dalam ilmu keperawatan medikal bedah.
Penelitian ini telah memberikan bukti bahwa pengaplikasian Aloe vera kepada pasien
diabetes dapat menjadi salah satu intervensi dalam dunia keperawatan. Hasil
penelitian ini juga dapat memberikan pengetahuan baru bagi penelitian keperawatan
dan dapat menjadi rujukan untuk penelitian selanjutny
Jurnal ke 2

Pengaruh Madu Terhadap Proses Penembuhan Luka


Ganggren Pada Pasien
Analisis Jurnal PICOT
• P :Populasi dalam penelitian ini seluruh pasien kunjungan di poliklinik omah luka
sejumlah 20
• I : Penelitian ini menggunakan pendekatan One Design Pre-test and Post-test
Group, yaitu mem-bandingkan subjek sebelum dan sesudah diberi-kan tindakan
perawatan luka menggunakan kompres madu
• C:-
• O : Berdasar dari pembahasan kasus tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
madu memiliki manfaat untuk membantu proses penyembuhan luka gangrene
pasien diabetes mellitus, hasil uji data menggunakan paired t test mendapatkan
hasil t hitung 5.000 dan p value 0.015 karena hasil t hitung 5.000 diatas harga atau >
table t: 2.35 dan p < dari 0.05, maka disimpulkan ada manfaat madu untuk
mempercepat proses penyembuhan luka gangrene sehingga hipotesis yang
berbunyi ada manfaat madu terhadap penyembuhan luka gangrene di terima
• T : Pada peneliian ini perawatan kompres madu dilakukan selama dua minggu.
Implikasi
• Pembuktian pengaruh kompres madu terhadap proses penembuhan luka ganggren
pada pasien diabetes dalam penelitian ini menjadi salah satu evidence based practice
yang akan semakin memperkuat dukungan teoritis bagi perkembangan terapi
komplementer dalam ilmu keperawatan medikal bedah, sehingga dapat dijadikan
sebagai materi dalam pembelajaran keperawatan medikal bedah. Hasil penelitian ini
juga dapat memberikan pengetahuan baru bagi penelitian keperawatan dan dapat
menjadi rujukan untuk penelitian selanjutnya.
Penelitian ini telah memberikan bukti bahwa kompres madu memiliki manfaat untuk
membantu proses penyembuhan luka gangrene pasien diabetes mellitus. Sehingga
teknik kompres madu ini dapat menjadi salah satu intervensi dalam dunia keperawatan.
Hasil penelitian ini juga dapat memberikan pengetahuan baru bagi penelitian
keperawatan dan dapat menjadi rujukan untuk penelitian selanjutnya
TERIMAKASIH

You might also like