You are on page 1of 22

FETAL MONITOR

By:
1. Rizki Andriyanto P27838017006
2. Ketut Dyah Kusumadewi P27838017007
3. Nuril Hidayanti P27838017025
4. Firda Ryan Nur F P27838017026
5. Olivia Ratna Yunita P27838017039
Fetal monitoring merupakan metode pengecekan keadaan janin
di dalam rahim sang ibu. Biasanya metode ini mengecek denyut
jantung, ritme jantung, dan ada atau tidak adanya peningkatan
atau pengurangan kecepatan detak jantung sang janin.
PRINSIP KERJA ALAT
Penggunaan Fetal Monitoring ini dapat menggunakan media Doppler
handheld atau genggam. Doppler ini akan mengeluarkan ultrasound
yang nantinya digunakan untuk mendengarkan dan merekan hasil
denyut jantung sang janin.
APA YANG TERJADI PADA TUBUH
SEHINGGA ALAT DAPAT MENDETEKSI

Electronic Fetal Monitoring (EFM) biasanya digunakan pada umur


kehamilan tua untuk mengevaluasi janin atau keadaan janin pada saat
proses melahirkan. Walau pada saat proses fetal monitoring terkadang
bisa memiliki tahapan yang berbeda, secara umum terdapat 3 tahap.
Beberapa faktor yang menjadi kendala di dalam metode Electronic Fetal
Monitoring (EFM) Seperti berikut :
1. Malpraktek
2. Kendala Institusional
3. Bidan
Manfaat Pada Tubuh dari fetal monitoring
Penggunaan EFM ini memiliki manfaat seperti diagnosa dan
mengecekan masalah yang terjadi pada janin. Sang dokter dapat
membaca hasil EFM detail mengenai denyut jantung dan indikator
lainnya. Setelah membaca hasil EFM ini maka dokter akan melakukan
penanganan sesuai dengan keadaan sang janin.
BLOK DIAGRAM

TRANSDUSER PROGRAM
PIEZO ELEKTRIK AMPLIFIER
J M
A OSILATOR I
N K PL 2303 PC
I R
N LOAD O
PSA
CELL
CARA KERJA BLOK DIAGRAM
1. Input (sinyal detak jantung janin dan tekanan yang dihasilkan
oleh pergerakan janin pada rahim)
2. Piezo sebagai pendeteksi sinyal janyung dari janin.
3. Sinyal dikuatkan setelah itu akan masuk ke mikro untuk
diolah.
4. Load cell sebagai pendeteksi pergerakan pada janin.
Kemudian masuk rangkaian pengkondisi sinyal analog (PSA)
dan ke mikro untuk di olah.
5. Ketika ibu merasakan janin berkontraksi, ibu akan menekan
tombol penanda sebagai tanda . setelah itu akan masuk pada
mikro.
6. Pada mikro akan diolah ke tiga parameter yang ada. Melalui
kabel PL2303 hasil dari pengolahan mikro akan ditampilkan
pada PC
PEMELIHARAAN ALAT
1) Bersihkan semua peralatan dengan seksama. Kabel-kabel pada
peralatan Fetal monitor jangan dilepas.
2) Setelah selesai menggunakan alat, simpan kabel dan peralatan yang
lain pada tempat yang seharusnya dan kabel jangan tertekuk.
3) Tempatkan alat di tempat yang kering dan sejuk.
4) Bersihkan Fetal monitor setiap setelah digunakan. Terutama
bersihkan tranduser setelah dipakai.
TROUBLESHOOTING
Masalah Penyebab Kemungkinan Solusi
Alat Tidak Menyala - Tidak ada supply tegangan - Cek Jala –Jala PLN
pastikan tegangan
sesuai spesifikasi alat
- Cek Kabel Power dan,
fuse
- Cek power Supply
Tidak terdengar - Kabel speaker terlepas - Cek sambungan
suara test speaker speaker
Layar LCD Blank - Kabel layar LCD tidak - Cek sambungan kabel
atau kecerahannya terhubung dengan benar antara board dengan
redup - Layar LCD rusak layar LCD
- Ganti layar LCD
Alarm terjadi tetapi - Volume speaker 0 - Naikkan volume
tidak ada suara - Speaker rusak - Ganti speaker
yang terdengar
TROUBLESHOOTING
Kerusakan Penyebab Kemungkinan Solusi
Peringatan kertas - Laci terbuka - Tutup laci
kosong - Paper jam - Buka laci, keluarkan
kertas, sobek dari
gulungan kertas dan
muat ulang, atau
muatkan kertas baru.
Tutup laci.
Kualitas cetak - Pengaturan panas perlu - Sesuaikan pengaturan
buruk disesuaikan panas thermal
- Thermal printhead kotor printhead. Kemudian
jalankan selftest untuk
verifikasi cetakan
dengan benar
- Bersihkan thermal
printhead
TROUBLESHOOTING
Kerusakan Penyebab Kemungkinan Solusi
LED pendeteksi - Kabel transduser rusak - Ganti kabel transduser
transduser - Blok konektor rusak - Ganti blok konektor
tidak menyala
setelah
mencolokkan
transduser,
dan transduser
muncul tetapi
tidak bekerja.
Transduser tidak - Transduser rusak - Ganti transduser
bekerja
Salah satu blok - Rusaknya blok rangkaian - Ganti blok rangkaian
rangkaian tidak tersebut
bekerja
#Jika sudah dilakukan troubleshooting, masalah tetap muncul lebih baik
menghubungi vendor dar alat tersebut.
PENGOPERASIAN ALAT
Persiapan:
1) Persiapan alat dan bahan
2) Persiapan pasien
3) Persiapan pesawat
Prosedur pelaksanaan:
• Persetujuan tindak medik (Informed Consent)
• Kosongkan kandung kencing.
• Periksa kesadaran dan tanda vital ibu.
• Ibu tidur terlentang,
• Lakukan pemeriksaan Leopold untuk menentukan letak,
presentasi dan punktum maksimum DJJ
• Hitung DJJ selama satu menit
• Pasang transduser untuk tokometri di daerah fundus uteri dan
DJJ di daerah punktum maksimum.
• Setelah transduser terpasang baik, beri tahu ibu bila janin terasa
bergerak, pencet bel yang telah disediakan dan hitung berapa
gerakan bayi yang dirasakan oleh ibu selama
perekaman alat.
• Hidupkan alat.
• Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung keadaan janin dan
hasil yang ingin dicapai).
• Lakukan dokumentasi data pada disket komputer (data untuk
rumah sakit)
• Matikan alat. Bersihkan dan rapikan kembali
• Beri tahu pada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai.
• Berikan hasil rekaman alat kepada dokter penanggung jawab atau
paramedik membantu membacakan hasil interpretasi komputer
secara lengkap kepada dokter.
PERKEMBANGAN ALAT
1. Penemuan alat pendeteksi denyut jantung janin di mulai sejak tahun
1816
2. Di tahun 1818 Francois Pinardin pertama kali mendeskripsikan
tentang bunyi jantung bayi
3. Jean de Kergaredec pada tahun1822 mengenai tanda klinis dari
bunyi jantung bayi.
4. Tahun 1920-an, monitor detak jantung janin elektronik ditemukan
oleh Dr. Edward H. Hon.
Perkembangan Fetal Monitor

Tahun Tahun Tahun Tahun


1600-an 1818 1893 1917
Walikota Von Winkel Penemuan pertama
Kergaradec menetapkan kriteria Stetoskop janin, atau
menyarankan untuk gawat janin fetoskop oleh David
bahwa bunyi • Takikardia Hillis. => Fetoscope
jantung janin dapat FHR>160 DeLee-Hillis
Marsac mendeteksi digunakan untuk • Bradikardia
bunyi jantung janin menentukan FHR<100
pertama kali viabilitas dan • Denyut jantung
kehidupan janin. tidak teratur
• perubahan
gerakan janin).
Perkembangan Fetal Monitor
Pemantauan Janin Secara Elektronik
Tahun Tahun Tahun Tahun
1906 1931 1958 1964
Fonokardiografi Dr. Edward H. Hon Callagan
janin elektronik pelopor penemuan menggambarkan
pertama kali Electronic Fetal sistem untuk
dijelaskan oleh Monitoring (EFM) menangkap FHR
Henly. modern dengan teknologi
Cremer Doppler.
menggambarkan
penggunaan
elektrokardiogram
janin menggunakan
kabel listrik abdomen
dan intravaginal.
Perkembangan Fetal Monitor
Pemantauan Janin Secara Elektronik
Tahun 1972 Tahun 1997 Tahun 2008
Pengenalan elektroda Diadopsinya terminologi Sistem Three Tier
spiral atau elektroda Lokakarya Perencanaan untuk interpretasi
kulit kepala janin Penelitian dari Institut direkomendasikan
oleh Dr. Edward H. Nasional Kesehatan Anak untuk
Hon dan Pembangunan Manusia menstandardisasi
(NICHD) untuk digunakan pengelolaan
dalam menggambarkan pola penelusuran
denyut jantung janin. abnormal pada janin.
BACK
BACK

You might also like