You are on page 1of 31

JOURNAL READING

Oleh :
Eka Indrayanti Sirait
Pembimbing :
dr. David Randel Christanto, Sp.OG (KFM), M.Kes

SMF OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI


RSUD DOK II JAYAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA-PAPUA
2019
PENDAHULUAN

Sifilis adalah penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan


oleh Treponema pallidum (Tp).

Berkembang melalui tahap aktif dan laten dengan presentasi


klinis yang berbeda-beda.

ECDC melaporkan insiden Sifilis Kongenital di Portugal


merupakan kejadian tertinggi kedua di Eropa (12,1 / 100.000
penduduk).
 Hasil kehamilan yang tidak diharapkan dari sifilis dapat terjadi pada
66,5% wanita hamil dengan sifilis yang tidak diobati termasuk aborsi
spontan yang terlambat, prematuritas, Kecil Masa Kehamilan (KMK),
dan lahir mati.
SIFILIS KONGENITAL DAPAT BERMANIFESTASI, SESUAI DENGAN TINGKAT KEPARAHANNYA:

• Kematian neonatal

• Penyakit neonatal

• Infeksi laten yang menyebabkan infeksi lebih lanjut.


METODE

Tes non- Tes


treponemal treponemal
positif (NTTs) (TTs)
HASIL KEHAMILAN YANG MERUGIKAN:
• Prematuritas
• KMK neonatus (<p10),

• Kematian perinatal

• Sifilis Kongenital simtomatik pada bayi baru


lahir.
PERAWATAN YANG TIDAK ADEKUAT PADA
KEHAMILAN :
Penggunaan antibiotik
selain benzathine
penicillin

Sifilis yang tidak diobati

Rejimen dosis yang


tidak sesuai

Respon serologis tidak


memadai
 Di Portugal, skrining rutin untuk sifilis wajib
dilakukan selama trimester pertama dan ketiga
masa kehamilan.

 Tes non-treponemal biasanya digunakan untuk


skrining dan pemantauan terapi, sedangkan TT
digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis.
• NTT Veneral Disease Research Laboratory
Non- (VDRL)
treponema
• Rapid Plasma Reagin (RPR)

• TT – Treponema pallidum Particle


Trepone Agglutination Assay (TP -PA),
ma • Absorpsi Antibodi Treponemal Fluoresen
(FTA-abs) atau uji chemiluminescence
(CLIA)
 Titer non-treponemal kuantitatif ibu, jika >1:8,
mungkin menjadi penanda infeksi dini dan
bakteremia.

 Risiko infeksi janin masih lebih signifikan pada


wanita hamil dengan sifilis laten lanjut dan memiliki
titer rendah.
Sifilis laten adalah sifilis tanpa
menimbulkan gejala tetapi memiliki
bukti infeksi serologis, sementara
sifilis laten dipertimbangkan ketika
infeksi terjadi lebih dari 12 bulan
sebelumnya
Riwayat ibu Kecuali ketika
terinfeksi diagnosis
Treponema sifilis
pallidum dan kongenital
pengobatan terbukti atau
untuk sifilis sangat
dipertimbangkan mungkin
 Regimen Intramuskular Benzathine Penisilin G(IM)
(2,4 hingga 4,8 juta unit untuk sifilis tahap awal, dan
total 7,2 juta unit, diberikan dalam 3 dosis 2,4 juta
unit selama 3 minggu) untuk sifilis laten atau sifilis
yang tidak diketahui waktunya).
 Untuk neonatus, rejimen utama adalah benzathine
penicillin G (IM) (50.000 unit / Kg) dalam dosis
tunggal, atau parenteral aqueous crystalline
penicillin G (100.000–150.000 unit / Kg / hari)
dengan total 10 hingga 14 hari.
 Pada bayi yang tidak terinfeksi atau berhasil
diobati, titer NTT biasanya tidak reaktif pada usia 6
bulan. Antibodi sifilis yang didapat secara pasif
mungkin ada tetapi lebih lama, hingga sekitar usia
15 bulan.
HASIL NEONATAL
• Hasil NTT dan TT positif pada 26 bayi yang baru
lahir .

• Rata-rata berat lahir bayi adalah 3,087 g, dan 5 di


antaranya adalah Kecil Masa Kehamilan (19,2%).

• 20 neonatus lahir dengan usia kehamilan aterm, dan


5 neonatus prematur terlambat (19,2%).
60% (3⁄5) dari kehamilan dengan sifilis laten dini, 28,6%
(2/7) dari mereka dengan sifilis laten lanjut, dan 20%
(3/15) dari kehamilan dengan sifilis laten tanpa onset
yang diketahui menyebabkan kejadian buruk pada janin.
 Serologi sifilis neonatal cocok dengan antibody ibu yang

ditransfer melalui placenta;Hipotonia, kejang dan temuan

USG transfontanellar lebih mengarah kepada Neurosifilis.

 Dalam kasus lain, diagnosis ditegakkan saat persalinan,

dengan titer serologis RPR 1:16.


TANDA-TANDA SIFILIS KONGENITAL

hepatosplenomegali

Tanda-tanda anemia dan


neurologis trombositopenia

Ruam
tanda sifilis pada
tulang panjang
PROBABLE CS
Ibu mereka Semua titer
tidak dirawat serum RPR
atau menjalani neonatal
perawatan adalah ≤ 1:16,
yang tidak dan 2
tepat. dengan diantaranya
titer NTT tidak reaktif.
10 neonatus serum
dengan kuantitatif
"Probable CS" kurang dari
(38,5%) atau sama
dengan 4 kali
lipat dari titer
ibu.
3,236g ± 848g, dan rata-rata usia
kehamilan saat lahir adalah UK 38,3
± UK 2,0
LESS LIKELY CS

Rata-rata berat
lahir adalah
2,886g ± 491g,
dan rata-rata usia
12 neonatus kehamilan saat
dengan ibunya lahir adalah UK
telah mendapat 37,6 ± UK 2,1,
pengobatan dengan 2
dengan baik kelahiran
selama kehamilan prematur (16,7%).
"UNLIKELY CS"

2 neonatus dengan
"Unlikely CS" (7,7%) pada
ibu-ibu yang telah Keduanya lahir
mendapat pengobatan dengan usia aterm,
yang adekuat sebelum
kehamilan, dan titer NTT dan memiliki RPR
mereka tetap rendah dan <1:4.
stabil sebelum dan selama
kehamilan
EVALUASI NEONATAL, PENGOBATAN DAN TINDAK
LANJUT

• Pungsi lumbal tidak dilakukan apabila terdapat perdarahan


intraventrikuler derajat 1.

• kecurigaan neurosifilis, cairan serebrospinal (CSF)


dianalisis menggunakan metode reaksi rantai polimerase
(PCR)

• Penisilin G yang dimasukkan dalam cairan kristaloid


selama 10 hingga 14 hari.
 Pada akhirnya, dari 2 neonatus dengan
"kemungkinan CS," 1 menerima dosis tunggal
benzathinepenicillinIM (RPR 1: 4), sementara yang
lain tidak mendapat terapi sama sekali (RPR non-
reaktif).
DISKUSI

 Infeksi sifilis selama kehamilan masih merupakan


masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia,
dengan tingkat Sifilis Kongenital meningkat di
beberapa bagian dunia.
Pencegahan dan identifikasi Sifiilis Kongenital yang efektif
tergantung terutama pada identifikasi sifilis pada wanita hamil
dan pada wanita hamil, rutin dilakukan pemeriksaan skrining
sifilis.
EFEKTIVITAS PENGOBATAN DAN MANIFESTASI SIFILIS
KONGENITAL TERGANTUNG PADA BEBERAPA VARIABEL:

Usia kehamilan
pada saat infeksi

Tingkat keparahan
Derajat sifilis ibu
infeksi janin

Respons
imunologis janin.
 Selain itu, pengobatan yang kurang agresif, seperti
dosis tunggal benzathinepenicillin G atau abstensi
pengobatan dalam kasus-kasus “CS yang lebih
kecil”, tampaknya dapat diterima dalam kasus-
kasus evaluasi yang adekuat
KESIMPULAN

 Strategi kesehatan masyarakat bertujuan untuk mendeteksi


dini sifilis, memberikan pengobatan kepada pasangan yang
terinfeksi sifilis, dan promosi kesehatan terhadap pelayanan
kesehatan seksual dan reproduksi harus diperkuat.
 Ciri-ciri yang dapat menyebabkan kegagalan dalam
pengobatan meliputi derajat sifilis pada ibu (tahap dini),
memajukan usia kehamilan pada pengobatan, titer NTT tinggi
pada pengobatan dan persalinan, dan waktu yang singkat dari
pengobatan ke persalinan.
Terimakasih

You might also like