You are on page 1of 6

Gout dan Hiperuresemia

Pendahuluan

Gout merupakan istilah yang digunakan untuk


menggambarkan keadaan penyakit yang berkaitan
dengan hiperurisemia,
Hiperurisemia adalah kadar asam urat serum lebih dari 7
mg/dl pada laki-laki dan lebih dari 6 mg/dl pada wanita
Prevalensi

 Satu survei epidemiologik yang di lakukan di Bandungan, Jawa Tengah atas


kerjasama WHO-COPCORD terhadap 4.683 sampel berusia antara 15 – 45 tahun di
dapatkan bahwa prevalensi hiperurisemia sebesar 24,3% pada laki-laki dan 11,7%
pada wanita. Secara keseluruhan prevalensi kedua jenis kelamin adalah 17,6%.5
Penyakit ini dapat di kelompokkan menjadi bentuk gout primer yang umumnya
terjadi (90% kasus) penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, tapi di perkirakan
akibat kelainan proses metabolisme dalam tubuh, yang pasti ada hubungannya
dengan obesitas, hipertensi, dislipidemia dan diabetes melitus. Gout umumnya di
alami oleh laki – laki berusia lebih dari tapi, 30 tahun. Sedangkan gout sekunder
(10% kasus) di alami oleh wanita setelah menopause karena gangguan hormon.3
Gout dan Hiperuresemia

 Faktor-factor yang
Tahapan gout ada 4 fase yaitu: mempengaruhi hiperuresemia
1. Tanpa gejala adalah:

2. Gout akut 1. Nutrisi

3. Interkritikal 2. Obat-obatan

4. Kronis. 3. Obesitas
4. Usia
Doagnosis
1. Ditemukannya kristal urat di cairan sendi
2. Adanya tofus yang berisi kristal urat
3. Didapatkan kristal urat yang khas dalam cairan sendi atau topusberdasarkan pemeriksaan
kimiawi, dan mikroskopik dengan sinarterpolarisasi, atau terdapat 6 dari 12 kriteria di bawah
ini :
 Lebih dari sekali mengalami serangan  Serangan unilateral pada sendi tarsal
akut artritis. (jari kaki).
 Inflamasi maksimal terjadi pada hari  Topus (deposit besar dan tidak teratur
pertama dari natrium urat) di kartigokartikular
 Terjadi peradangan secara maksimal (tulang rawan) dan kapsula sendi.
dalam sehari.  Hiperurisemia (kadar asam urat dalam
 Oligoartritis darah lebih dari 7,5 mg/dl).
 Kemerahan pada sendi yang meradang.  Pembengkakan sendi secara asimetris
 Sendi metatarsopalangeal pertama (ibu (satu sisi tubuh saja).
jari kaki) terasa sakit atau membengkak.  Serangan artritis akut berhenti secara
 Serangan unilateral (satu sisi) pada menyeluruh.
sendi metatarsopalangealpertam.
Terapi untuk serangan gout yaitu:
 Kolkisin
Dosis : 0,5 – 0,6 mg tiap satu jam atau 1,2 mg sebagai dosis awal dan diikuti 0,5 – 0,6 mg tiap 2 jam
sampai gejala penyakit hilang atau mulai timbul gejala saluran cerna, misalnya muntah dan
diare. Dapat diberikan dosis maksimum sampai 7 – 8 mg tetapi tidak melebihi 7,5 mg dalam waktu
24 jam. Untuk profilaksis diberikan 0,5 – 1,0 mg sehari.
 Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
Contohnya: indometasin, fenilbutazon
 Obat urikosurik/ anti hiperurisemia
Contohnya: alopurinol, probenesid, sulfinpirazon, dan febuxostat
 Kortikosteroid
Kortikosteroid sering digunakan untuk menghilangkan gejala gout akut dan akan mengontrol
serangan. Kortikosteroid ini sangat berguna bagi pasien yang dikontraindikasikan terhadap golongan
NSAID. Jika goutnya monarticular, pemberian antra- articular yang paling efektif.
Contohnmya: dexametason, hidrokortison, prednisone.

You might also like