You are on page 1of 41

Mini Project

Gambaran Tingkat Pengetahuan Warga di RW 09


Mengenai Pencegahan Hiperkolesterolemia sebagai Faktor Resiko
Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kelurahan Meruya Selatan

Dibuat oleh:
dr. Marlinda

Pembimbing: dr. Agustina Tiku L. Parura


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi PTM mengalami kenaikan jika
dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain kanker, stroke,
penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi

Tingginya kadar kolesterol di dalam darah merupakan permasalahan


yang serius karena merupakan salah satu faktor risiko dari berbagai
macam penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan diabetes

Berdasarkan dari awal survei di rw 09 hasil pemeriksaan posbindu pada bulan


november memberikan hasil warga yang mengalami kolesterol tinggi lebih
banyak dibandingkan hasil pengecekan tekanan darah, asam urat dan gula darah
Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, prevalensi
hiperkolesterolemia di Indonesia pada usia 25 hingga 34 tahun sebesar
9,3, sementara pada usia 55 hingga 64 tahun sekitar 15,5 persen.

Kurangnya pengetahuan warga RW 09 pada umumnya


terhadap pencegahan hiperkolesterol di Posbindu RW
Masalah 09 wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Meruya Selatan
II, Jakarta Barat, DKI Jakarta, tahun 2018-2019.
• Cuci tangan pakai sabun merupakan cara sehat
paling sederhana, tetapi sayangnya belum
membudaya.
– Kasus diare turun sampai 40% dengan CTPS
– Tidak buang air sembarangan, buang sampah pada
tempatnya, pengolahan air minum yang benar maka CTPS
dapat mencegah diare 80-90%.
Kurangnya pengetahuan warga RW 09 pada umumnya
terhadap pencegahan hiperkolesterol di Posbindu RW 09
wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Meruya Selatan II,
Jakarta Barat, DKI Jakarta, tahun 2018-2019.
Namun perhatian masyarakat dalam hal kesehatan masih
sangat kurang dan belum menjadi prioritas.

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan


penelitia mengenai “Pengaruh Penyuluhan pencegahan
kolesterol sebagai faktor risiko penyakit tidak menular di
Posbindu RW 09.
RUMUSAN
MASALAH

Kurangnya pengetahuan warga RW 09 pada umumnya terhadap pencegahan


hiperkolesterol di Posbindu RW 09 wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Meruya Selatan II,
Jakarta Barat, DKI Jakarta, tahun 2018-2019.
Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan warga RW 09 terhadap pencegahan


hiperkolesterol di Posbindu RW 09 wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Meruya
Selatan II, Jakarta Barat, DKI Jakarta, tahun 2018.

TUJUAN
UMUM

TUJUAN
KHUSUS

a. Mengetahui tingkat pengetahuan warga RW 09 terhadap pencegahan hiperkolesterol


di Posbindu RW 09 wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Meruya Selatan II
b. Meningkatkan pengetahuan warga RW 09 terhadap pentingnya mencegah kolesterol
tinggi sebagai factor resiko penyakit tidak menular.
Manfaat Penelitian

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman bagi penulis


dalam meneliti secara langsung di lapangan.
b. Untuk memenuhi salah satu tugas peneliti dalam menjalani program internsip
dokter umum Indonesia.

b. Hasil penelitian ini diharapkan agar masyarakat tahu dan paham tentang pentingnya pencegahan
hiperkolesterol melalui sosialisasi dan penyuluhan para warga. Selain itu diharapkan agar masyarakat tahu
dan paham tentang penyakit tidak menular terutama penyakit yang dapat disebabkan oleh
hiperkolesterol (PJK, Stroke, dll), serta penyakit yang dimiliki dapat terdeteksi dan diobati lebih dini
dengan adanya Posbindu.
3. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi Puskesmas Kelurahan
Meruya Selatan II, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, DKI Jakarta, dalam
rangka meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pencegahan
hiperkolesterolemia Posbindu agar semakin banyak penyakit tidak menular yang
dapat terdeteksi dan diobati lebih dini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah
(dislipidemia) yaitu kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl
(Perkeni 2004).

Penilaian berdasarkan jenis kelamin dan tempat tinggal didapatkan bahwa proporsi
penduduk dengan kadar kolesterol di atas normal pada perempuan lebih tinggi
dibandingkan pada laki-laki, dan di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan daerah
perdesaan.

Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh
darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan
atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya
penyakit jantung dan stroke.
Penyebab

Keturu
nan

1. Faktor yang
tidak dapat Usia
diubah

Jenis
kela
min
Penyebab

Penyakit Konsumsi
tertentu makanan

1. Faktor yang Kurang


aktivitas merokok
dapat diubah

stress Obesitas
Tabel 2. Kandungan Kolesterol dalam Bahan Pangan

Makanan Hidangan Kolesterol tiap


hidangan (mg)
Telur ayam 1 butir = 50 gr 270

MAKANAN Kuning telur 1 butir 270


Telur bebek 1 butir = 80 gr 619
SUMBER
Telur puyuh 1 butir = 11 gr 70
KOLESTEROL
Daging ayam 100 gr 39
TINGGI Hati ayam 90 gr 340
Daging sapi 100 gr 65
Hati sapi 100 gr 323
Otak sapi 100 gr 2054
Ikan mas 100 gr 79
Udang 100 gr 154
Lobster 100 gr 85
Kerang/tiram 2 sendok 30
Daging ketam 2 sendok 50
Kupang 2 sendok 60
Ikan selar 2 sendok 60
Sotong 6 180
Es krim 100 gr 45
Keju 100 gr 100
Krim 100 gr 140
Mentega 100 gr 260
Susu sapi 100 gr 13
Sosis 1 30
Lemak sapi 2 sendok 23
Lemak ayam 100. 74
Gejala tingginya kolesterol
• Pembuluh darah di kaki dan tangan bisa tersumbat akibat penumpukan
Tangan dan kaki sering pegal kolesterol. Penumpukan terjadi secara terus-menerus dan membuat
tangan serta kaki terasa pegal.

• ketidaklancaran aliran darah di bagian tubuh tertentu.


• Kesemutan berkaitan dengan saraf yang tidak mendapatkan aliran darah. Hal
Sering kesemutan ini karena aliran darah menjadi kental akibat tingginya kadar kolesterol dalam
darah.

• Penyumbatan pembuluh darah di sekitar jantung bisa menyebabkan rasa nyeri


Dada sebelah kiri terasa seperti tertusuk. Nyeri dada juga dapat menjadi tanda-tanda
nyeri terjadinya serangan jantung. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa kadar
kolesterol dalam darah terlalu tinggi.

Tengkuk dan pundak terasa • Tengkuk dan pundak yang terasa pegal juga merupakan implikasi dari
pegal ketidaklancaran aliran darah pada pembuluh darah di area tersebut.

Sering pusing di bagian • Pusing di bagian belakang kepala disebabkan oleh penyumbatan pembuluh
belakang kepala darah di area sekitar kepala. Penyumbatan ini terjadi karena kolesterol mulai
membentuk plak di pembuluh darah.
Penyakit yang ditimbulkan oleh kolesterol

Kolesterol yang berlebihan


dalam tubuh akan
ATHEROSCHLEROSIS
menyebabkan penyempitan
Pembuluh Darah
Penyakit jantung koroner
Penyumbatan pada pembuluh darah otak yang
dapat menimbulkan serangan stroke
Pemeriksaan Konfirmasi
Anamnesa
fisik lab

Diagnosa
KADAR KOLESTEROL (TOTAL, LDL, HDL)
DAN TRIGLISERID MENURUT NCEP ATP III
(mg/dl)- 2001
LDL kolesterol
< 100 Optimal
100 - 129 Mendekati optimal
130 - 159 Sedikit tinggi (Borderline)
160 - 189 Tinggi
> 190 Sangat tinggi
Total kolesterol
< 200 Diinginkan
200 - 239 Sedikit tinggi (Borderline)
> 240 Tinggi
HDL kolesterol
< 40 Rendah
> 60 Tinggi

JAMA 2001;285:24862-497
Terapi Non-Farmakologis
Medical Jaga
check berat
badan
up

Stop
1. Pencegahan Olahraga
merokok

Diet Hindari
suplemen /
multivitamin stress
BAB III
METODE
1.5 Hipotesis
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi deskriptif dengan
rancangan pre eksperimen, dimana dilakukan one group pretest-
post test.

Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Posbindu RW 09 Kelurahan Meruya Selatan.
Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan tanggal 11 November 2018 sampai 20 Februari 2019.
Populasi dan Sampel

POPULASI
Semua warga peserta Posbindu RW 09

SAMPEL Diambil secara non probability


sampling, dengan menggunakan total
sampling
1.5 Hipotesis
Kriteria Pemilihan Subjek Penelitian
1. Kriteria Inklusi
Warga peserta Posbindu RW 09 yang aktif selama 11 November 2018 sampai 20
Februari 2019.

2. Kriteria Eksklusi
Warga peserta Posbindu RW 09 yang menolak berpartisipasi dalam penelitian

Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data


Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah disiapkan oleh peneliti dengan
menggunakan teknik wawancara untuk warga Posbindu RW 09.
Teknik Pengolahan

Cleaning
Editing Coding Entry
data
Langkah Mini Project
Mecari Masalah Mencari Melakukan
Kesehatan di RW 09 Referensi Wawancara
Patofisiologi
Faktor RisikoMenyusun
Penyebaran Kuesioner Mengumpulkan dan
kepada Responden di Metode menganalisa data
posbindu Penelitian sekunder

Klasifikasi
Menganalisis Data Primer Memberi Memberikan
dan Data Sekunder Intervensi kuesioner yang sama

Penyusunan Analis data dan membandingkan masalah


Laporan sebelum dan sesudah intervensi
BAB IV
HASIL
Profil Puskesmas
Daftar pegawai Wilayah Kerja Puskemas
No Sumber Daya Manusia Jumlah
.

1 Dokter umum 3 orang


2 Dokter gigi 1 orang
3 Bidan 2 orang
4 Perawat 2 orang
5 Asisten apoteker 1 orang
6 Sanitarian 1 orang
7 Non Kesehatan 2 orang
8 Keamanan 3 orang
9. Petugas Kebersihan 2 orang

Jumlah 19 orang
Daftar penyakit tidak menular terbanyak di rw
09
RT NAMA PENYAKIT

Hipertensi DM Dislipidemia Hiperuricemia Penyakit


Jantung

RT 1 12 5 8 0 7

RT 2 8 8 4 2 2

RT 3 13 5 5 2 0

RT 4 9 4 2 1 1

RT 5 13 5 1 0 3

RT 6 17 3 5 4 3

JUMLAH 72 30 25 9 16
Daftar hasil pemeriksaan posbindu di rw 09
RT NAMA PENYAKIT
November Desember Januari Februari

Tekanan 2 2 1 1
darah tinggi
Kolesterol 5 5 4 2
tinggi
Gula darah 1 1 0 2
tinggi
Asam urat 2 1 2 0
tinggi
Obesitas 15 13 15 0

JUMLAH 20 20 20 20
Peserta
Distribusi Frekuensi Pengetahuan warga di
posbindu tentang pencegahan
hiperkolesterolemia
Column1
9

0
Baik Cukup Kurang
Column1
BAB V
PEMBAHASAN
Gambaran

Terdapat peningkatan pengetahuan pada warga peserta posbindu rw 09


setelah dilakukan penyuluhan

Kategori hasil dari penurunan kolesterol pada bulan februari menurun di


bulan sebelumnya

Masyarakat menjadi lebih memperhatikan kesehatan terutama dalam hal


menjaga kolesterol tetap normal karena tahu akan pentingnya terhadap
faktor risiko penyakit tidak menular
BAB VI
KESIMPULAN & SARAN
KESIMPULAN dan SARAN
 Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan warga
peserta Posbindu RW 09 mengenai pencegahan hiperkolesterolemia sudah cukup
baik, setelah dilakukan pemberian materi berupa penyuluhan tentang pentingnya
menjaga kolesterol normal sebagai pencegah terjadi penyakit tidak menular

Penulis berharap agar warga di RW 09 dapat melanjutkan pola diet yang baik sebagai
pencegah kolesterol dan aktivitas olahraga yang telah dilakukan setiap hari rabu secara
berkesinambungan, disertai dengan penyuluhan mengenai apa itukolesterol pada
penderita penyakit tidak menular dan pada warga yang beresiko. Sehingga warga RW 09
memiliki pengetahuan yang lebih mengenai kolesterol sebagai salah satu faktor resiko
penyakit tidak menular.
DOKUMENTASI
Terima kasih
TERIMAKASIH
...

You might also like