You are on page 1of 15

MATERIALITAS

Definisi Materialitas

Pertimbangan Tingkat Materialitas

Materialitas Dalam Perencanaan

Materialitas Pelaksanaan

Pemutakhiran Materialitas

Contoh Kasus
Definisi Materialitas
jumlah atau besarnya kekeliruan atau salah saji dalam informasi
akuntansi yang dalam kaitannya dengan kondisi yang bersangkutan,
mungkin membuat pertimbangan pengambilan keputusan pihak
yang berkepentingan berubah atau terpengaruh oleh salah saji
tersebut.
- Arens et al

Information is material if its omission or misstatement could influence


the economic decisions of users taken on the basis of the financial
statements.
- Hayes et al
Definisi Materialitas
Pada umumnya, kesalahan penyajian, termasuk penghilangan
penyajian, dipandang material jika baik secara individual maupun
kolektif, kesalahan penyajian tersebut diperkirakan secara wajar
akan dapat memengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang
dituju yang diambil berdasarkan laporan keuangan.
- SA 200

Kesalahan penyajian, termasuk penghilangan, dianggap material bila


kesalahan penyajian tersebut, secara individual atau agregat,
diperkirakan dapat memengaruhi putusan ekonomi yang diambil
berdasarkan laporan keuangan oleh pengguna laporan keuangan
tersebut
- SA 320
Pertimbangan Tingkat Materialitas
pertimbangan tingkat materialitas terutama dipengaruhi oleh
penilaian individu auditor. Hal ini dikarenakan belum ada standar
baku yang berisi pedoman yang jelas dalam menentukan tingkat
materialitas. Sehingga, masalah materialitas yang sama dapat
dinilai berbeda oleh auditor yang berbeda dan berkesan subjektif.
- Baldauf et al

pertimbangan tentang materialitas dibuat dengan memperhatikan


kondisi yang melingkupinya, dan dipengaruhi oleh persepsi auditor
atas kebutuhan informasi keuangan pengguna laporan keuangan,
serta oleh ukuran atau sifat suatu kesalahan penyajian, atau
kombinasi dari keduanya.
- SA 200
Pertimbangan Tingkat Materialitas
penentuan materialitas oleh auditor membutuhkan
pertimbangan profesional, dan dipengaruhi oleh persepsi
auditor tentang kebutuhan informasi keuangan oleh para
pengguna laporan keuangan.
- SA 320
Pertimbangan Tingkat Materialitas
• Laporan Keuangan Keseluruhan
• Pertimbangan-pertimbangan
Overall Materiality yang digunakan didasarkan
pada kearifan profesional
auditor

• Saldo Akun, Transaksi, Disclosure


Tertentu
Pertimbangan Specific Materiality 5-10 % of net income before taxes;
awal materialitas 5-10 % of current assets;
5-10 % of current liabilities;
0,5-2 % of total assets;
0,5-2 % of total revenues; and
menurut Tuanakotta 1-5 % of total equity.

Performance • pertimbangan materialitas yang


Materiality ditetapkan dalam pelaksanaan
audit untuk menanggapi temuan
ketika memperoleh informasi
berupa adanya risiko salah saji
yang terdeteksi namun tidak
dikoreksi, yang secara agregat
dapat berdampak pada salah saji
material.
MATERIALITAS DALAM PERENCANAAN
 konsep materialitas diterapkan oleh auditor pada tahap
perencanaan dan pelaksanaan audit, serta pada saat
mengevaluasi dampak kesalahan penyajian yang teridentifikasi
dalam audit dan kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, jika
ada, terhadap laporan keuangan dan pada saat
merumuskan opini dalam laporan auditor. (SA 320)
MATERIALITAS DALAM PERENCANAAN
 Auditor membuat pertimbangan- pertimbangan tentang
ukuran kesalahan penyajian yang dipandang material
untuk:
A. Menentukan sifat, saat dan luas prosedur penilaian
risiko;
B. Mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian
material; dan
C. Menentukan sifat, saat dan luas prosedur audit
lanjutan.
MATERIALITAS DALAM PERENCANAAN
 Materialitas yang ditetapkan pada tahap perencanaan audit
tidak semena-mena menentukan bahwa kesalahan penyajian
yang tidak dikoreksi, secara individual atau gabungan di bawah
materialitas tersebut, akan selalu dievaluasi tidak material.
 Kondisi-kondisi yang berkaitan dengan beberapa kesalahan
penyajian dapat menyebabkan auditor menilai kesalahan
penyajian tersebut sebagai kesalahan penyajian material
walaupun kesalahan penyajian tersebut berada di bawah tingkat
materialitas.
 Pada saat menetapkan strategi audit secara keseluruhan,
auditor harus menentukan materialitas untuk laporan keuangan
secara keseluruhan.
MATERIALITAS PELAKSANAAN
 Auditor harus menetapkan materialitas pelaksanaan untuk
menilai risiko kesalahan penyajian material dan menentukan
sifat, saat dan luas prosedur audit lanjutan.

 Penentuan materialitas pelaksanaan bukan merupakan suatu


perhitungan mekanis yang sederhana dan membutuhkan
adanya pertimbangan profesional.

 Penentuan ini dipengaruhi oleh pemahaman auditor atas


entitas, yang dimutakhirkan selama pelaksanaan prosedur
penilaian risiko; dan sifat serta luasnya kesalahan penyajian yang
terdeteksi dalam audit sebelumnya serta harapan auditor
berkaitan dengan kesalahan penyajian dalam periode berjalan.
PEMUTAKHIRAN MATERIALITAS
(REVISI SEJALAN DENGAN PROGRES AUDIT)

 Auditor harus merevisi materialitas untuk laporan keuangan


secara keseluruhan pada saat auditor menyadari adanya
informasi selama audit yang mungkin saja menyebabkan auditor
menentukan jumlah materialitas yang berbeda dari jumlah
materialitas yang pertama kali ditetapkan.

 Jika auditor menyimpulkan bahwa materialitas yang lebih


rendah daripada tingkat materialitas yang ditentukan pertama
kali untuk laporan keuangan secara keseluruhan adalah tepat,
maka auditor harus menentukan apakah revisi terhadap
materialitas pelaksanaan perlu dilakukan dan apakah sifat, saat
dan luas prosedur audit lebih lanjut masih tepat.
PEMUTAKHIRAN MATERIALITAS
(REVISI SEJALAN DENGAN PROGRES AUDIT)

 Materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan


mungkin perlu direvisi sebagai akibat dari perubahan
kondisi yang terjadi selama proses audit adanya informasi
baru, atau perubahan pemahaman auditor atas entitas dan
operasinya yang timbul akibat pelaksanaan prosedur audit
lebih lanjut.
CONTOH KASUS
BPK: Temuan Rp 550 M di Laporan Keuangan Kemendes, Tak
Pengaruhi Opini.

 jaksa KPK mengungkap adanya temuan BPK terkait dana honorarium tenaga kerja
profesional atau pendamping desa yang belum direalisasikan Kemendes PDTT pada
2015 dan 2016. Pada 2016, temuan tersebut diketahui sebesar Rp 550.467.601.225.

 Mereka didakwa menyuap auditor BPK atas kasus opini Wajar Tanpa Pengacualian
(WTP) Kemendes.

 Wakil Ketua BPK, Bahrullah Akbar, membenarkan adanya temuan tersebut. Namun
menurut dia, temuan BPK itu tidak mempengaruhi pemberian opini WTP
kepada Kemendes.

 Menurut Bahrullah, temuan laporan keuangan Kemendes pada 2016 masih di bawah 5
persen. "Jadi kalau masih 5 persen itu masih ditolerir. Jadi standarnya begitu. Bukan BPK
mengarang-ngarang. "Kalau misalnya Rp 500 miliar atau Rp 1 triliun dari total aset itu,
ada yang disebut materialitas. Materialitas kami paling sedikit 5 persen,"
TERIMA KASIH

You might also like