You are on page 1of 41

 DHF adalah suatu penyakit yang

disebabkan oleh virus dengue yang


masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk aedes aegypty. Penyakit ini
dapat menyerang semua orang dan
dapat mengakibatkan kematian,
terutama anak serta sering menimbulkan
wabah. (Suriadi, 2006: 57).
 Penyakit DBD disebabkan oleh virus
dengue dari kelompok arbovirus B, yaitu
arthropod-born envirus atau virus yang
disebarkan oleh artropoda. Vector
utama penyakit DBD adalah nyamuk
aedes aegypti (didaerah perkotaan)
dan aedes albopictus (didaerah
pedesaan) (Widoyono, 2008).
 Demam tinggi mendadak yang
berlangsung selama 2-7 hari
 Manifestasi perdarahan
› Uji tourniquet positif
› Perdarahan spontan berbentuk peteki, purpura,
ekimosis, epitaksis, perdarahan gusi,
hematemesis, melena.
 Hepatomegali
 Renjatan, nadi cepat dan lemah, tekanan
nadi menurun (<20mmHg) atau nadi tak
teraba, kulit dingin, dan anak gelisah
(Soegeng, 2006).
 Derajat I
 Derajat II
 Derajat III
 Derajat IV
 Ensefalopati Dengue
 Kelainan ginjal
 Udema paru
 Komplikasi paling serius walaupun jarang
terjadi adalah sebagai berikut :
› Dehidrasi
› Pendarahan
› Jumlah platelet yang rendah
› Hipotensi
› Bradikardi
› Kerusakan hati
 Pemeriksaan hematokrit (Ht)
 Uji torniquit.
 Tes serologi (darah filter
 Isolasi virus
 Pengkajian keperawatan adalah proses
sistematis dari pengumpulan, verifikasi,
komunikasi dan data tentang pasien.
Pengkajian ini didapat dari dua tipe
yaitu data subyektif dan persepsi
tentang masalah kesehatan mereka
dan data obyektif yaitu
pengamatan/pengukuran yang dibuat
oleh pengumpulan data.
 Berdasarkan klasifikasi NANDA
(Herdman, 2010), fokus pengkajian yang
harus dikaji tergantung pada ukuran,
lokasi, dan etiologi kalkulus:
› Aktivitas/ Istirahat
› Sirkulasi
› Eliminasi
› Pencernaan
 Peningkatan suhu tubuh (hipertermi)
 Nyeri
 Gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi, kurang dari kebutuhan
 Kurangnya volume cairan tubuh.
 Keterbatasan mobilitas fisik
 Resiko terjadinya syok hypovolemik
 Resiko terjadinya perdarahan lebih lanjut
 Nama : Ny. M
 No. RM : 01.03.23.44
 Tempat/Tanggal Lahir : Padang, 25 – 05 – 1987
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Status Kawin : Kawin
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMU
 Pekerjaan : IRT
 Alamat : Jln. Arwana No. 1 Ulak
Karang Selatan Padang
 Tanggal masuk RS : 10 November 2018
 Diagnosa medis : DHF (Dengeu High
Fever)
 Nama : Tn. D
 Hubungan : Suami
 Pendidikan : SMU
 Pekerjaan : Swasta
 Alamat : Jln. Arwana No. 1 Ulak
Karang Selatang Padang
 Klien masuk melalui IGD pada tanggal
10 November 2018 jam 18.15 dengan
keluhan demam sejak 1 minggu yang
lalu sebelum masuk RS, klien
mengatakan mencret, muntah, dan
nyeri pada persendian
 Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 11
November 2018 jam 10.00 WIB, Klien
mengatakan mual dan muntah, klien
mengatakan BAB encer 5x dalam 1 hari, klien
demam, muntah dan BAB encer, BAB tidak
berdarah, tidak berlendir, ampas masih ada
dan tidak disertai nyeri perut, klien muntah dan
demam, klien tampak pucat dan lemah
 TD : 110/ 90 mmHg
 N : 96 x/i
 S : 37,6 °C
 RR : 20 x/i
 Klien tidak punya riwayat penyakit lain
sebelumnya
 Tidak ada keluarga klien yang menderita
penyakit DHF
 Tanda – tanda Vital
› TD : 110/ 90 mmHg
› N : 96 x/i
› S : 37,6 °C
› RR : 20 x/i
 Pemeriksaan Kepala
› Inspeksi Kepala : Bentuk simetris
› Karakteristik Rambut : Rambut Lurus
› Kebersihan : Bersih
› Palpasi Kepala : Tidak ada massa /
benjolan / lesi
 Pemeriksaan Mata
› Inspeksi : Sklera tidak ikterik,
Conjungtiva tidak
anemis
› Reflek Pupil : Isokor
› Tanda – tanda radang : Tidak ada
› Edema Palpebra : Tidak ada
› Rasa Sakit : Tidak ada
 Pemeriksaan Telinga
› Inspeksi : Bentuk Simetris kiri dan
kanan
› Tes Pendegaran : Respon pendengaran
klien baik
 Hidung
› Bentuk : Simteris
› Membran Mukosa : Lembab
› Test penciuman : Baik
› Alergi terhadap sesuatu : Tidak ada
› Cara mengatasinya : Tidak ada
 Mulut dan tenggorokan
› Inspeksi : Caries tidak ada
› Test Rasa : Baik
› Kesulitan menelan : Tidak Ada
 Leher
› Inspeksi : Tidak ada pembesaran JVP
› Palpasi : Tidak ada pembengkan
kelenjer Tyroid
 Thorak
› Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
› Palpasi : Fremitus kiri dan kanan
› Perkusi : Sonor
› Auskultasi : Vesikuler, tidak ada suara nafas
tambahan
 Payudara
› Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
› Palpasi : Tidak ada massa dan nyeri
tekan
 Kardiovaskular
› Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
› Palpasi : Ictus cordis teraba 1 jari medial
› Perkusi : Batas jantung tidak melebar
› Auskultasi : Reguler
 Abdomen
› Inspeksi : Tidak membuncit
› Palpasi : Nyeri epigastrium (+), Bising (-)
› Perkusi : Tympani
› Auskultasi : Bising Usus 35x/i
 Ekstremitas
› Nyeri
 Skala Nyeri :5
 Karakteristik : Nyeri hilang timbul
 Lokasi : Persendian
 Durasi : 1 menit
 Frekuensi : 1x/30 menit
› Kekakuan : Tidak ada
› Kekuatan Otot : Tidak ada
Pola Nutrisi
Keterangan Sehat Sakit

Berat Badan

Tinggi Badan

Frekuensi Makan

Jenis Makanan

Makanan yang disukai

Nafsu/porsi Makan

Pola Makan
 Pola Eliminasi
› BAB
Keterangan Sehat Sakit

Frekuensi

Warna

Konsistensi

Pengguna Pencahar
› BAK

Keterangan Sehat Sakit

Frekuensi

Warna

Bau
 Pola Tidur dan Istirahat
Keterangan Sehat Sakit

Waktu Tidur

Lama Tidur

Kebiasaan Saat Tidur

Kesulitan Saat Tidur


 Pola Aktivitas dan Latihan
Keterangan Sehat Sakit

Kegiatan dalam
Pekerjaan
Olahraga

Kegiatan waktu luang


 Informasi penunjang
› Terapi pengobatan
 IVFD RL 6 jam/kolf
 Paracetamol 3 x 500gr
 Domperidon 3 x 1
 Lansoperazole 1 x
 Newdiatab 3 x
 N. Asetil Sistein 3 x 200gr
› Pemeriksaan Penunjang
 HB : 13,0
 HT : 39%
 Leukosit : 3010
 Trombosit : 29.000
 GDS : 181 gr/dl
Symptom Problem Etiologi
Diagnosa NOC NIC
Tanggal/Jam Diagnosa Implementasi SOAP
 Demam dengue / DF dan DBD atau DHF adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue
dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan
nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia dan diathesis
hemoragik (Sudoyo, 2010).
 Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari
kelompok arbovirus B, yaitu arthropod-born envirus
atau virus yang disebarkan oleh artropoda. Vector
utama penyakit DBD adalah nyamuk aedes aegypti
(didaerah perkotaan) dan aedes albopictus
(didaerah pedesaan) (Widoyono, 2008).

You might also like