You are on page 1of 13

KELOMPOK 4

1. ANA IRIANI
2. FATIMAHTUL JANNAH
3. FITYA ARDIANTI
EKLAMPSIA
DEFINISI

Eklampsia seringkali merupakan kelanjutan dari


preeklamsia, yang ditandai dengan tekanan darah
tinggi setelah minggu ke-20 kehamilan. Jika
preeklampsia memburuk dan mempengaruhi otak,
maka itu bisa menyebabkan kejang atau koma, dan
pada fase ini seseorang dikatakan eklampsia.
ETIOLOGI

Penyebab eklampsia belum diketahui secara


pasti. Salah satu teori mengemukakan bahwa
eklampsia disebabkan iskemia rahim dan
placenta (ischaemia uteroplacentae). Selama
kehamilan uterus memerlukan darah lebih
banyak. Pada mola hydatidosa, hydramnion,
kehamilan ganda, multipara, pada akhir
kehamilan, pada persalinan
PATOFISIOLOGI
Eklampsia dimulai dari iskemia uterus plasenta yang
diduga berhubungan dengan berbagai faktor. Satu
diantaranya adalah peningkatan resisitensi intra mural
padapembuluh miometrium yang berkaitan dengan
peninggian tegangan miometrium yang ditimbulkan oleh
janin yang besar pada primipara, anak kembar atau
hidraminion.
Pada eklampsia terdapat penurunan plasma dalam
sirkulasi dan terjadi peningkatan hematokrit. Perubahan ini
menyebabkan penurunan perfusi ke organ, termasuk ke
utero plasental fatal unit. Vasospasme merupakan dasar dari
timbulnya proses eklampsia. Konstriksi vaskuler
menyebabkan resistensi aliran darah dan timbulnya
hipertensi arterial.
MANIFESTASI KLINIS
Eklampsia terjadi pada kehamilan 20 minggu
atau lebih, yaitu: kejang. Kejang dalam
eklampsia ada 4 tingkat, meliputi:
1. Tingkat awal atau aura (invasi)
2. Stadium kejang tonik
3. Stadium kejang klonik
4. Stadium koma
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan darah lengkap & apusan darah


2. Urinalisis
PENATALAKSANAAN

Terapi Definitif meliputi:


a. Bersihkan jalan nafas pasien dan berikan cairan intravena.
b. Mengontrol kejang.
c. Mencegah komplikasi-komplikasi hipertensi
d. Memantau tanda-tanda vital pasien secara ketat: tekanan darah,
nadi, pernafasan, suhu, keluaran dan refleks-refleks.
e. Mempersiapkan rencana kelahiran
KLASIFIKASI

a. Eklampsia antepartum
b. Eklampsia intrapartum
c. Eklampsia postpartum
KOMPLIKASI
Terhadap Ibu:
1. Hiprofibrinogenemia
2. Perdarahan otak
3. Kelainan mata
4. Edema paru – paru
5. Nekrosis hati
6. Sindroma HELLP

Terhadap janin dan bayi:


1. Solution plasenta
2. Asfiksia mendadak
3. Hemolisis
Ny. A usia 37 tahun dengan usia kehamilan 37 minggu
dirujuk dari bidan desa ke RS melalui UGD dalam
kondisi tidak sadar. Menurut bidan pasien telah
mengalami kejang yang berulang sebelum dirujuk ke
UGD. Tekanan darah pasien 180/100, mengeluh
penglihatan kabur, sulit bernafas, suara nafas
ronchi, mengalami perdarahan dari jalan lahir dan
merasa mules-mules yang semakin lama semakin sering
pada perutnya. RR: 25x/mnt, S: 370C, N: 90x/mnt.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

2. Resiko Syok
THANK YOU

You might also like