gangguan vaskular yang disebabkan oleh proses aterosklerosis atau tromboemboli, yang mengganggu struktur maupun fungsi aorta dan cabang viseralnya serta arteri yang memperdarahi ekstremitas bawah http://www.nhlbi.nih.gov/health/health- topics/topics/pad/ Etiologi dan faktor resiko dan proses terjadinya PAD • Penyebab dari PAD adalah Aterosklerosis • Faktor resiko terjadinya arteriosklerosis yang menyebabkan PAD adalah ▫ Usia ▫ diabetes mellitus, ▫ hiperkolesterolemia, ▫ hipertensi, dan ▫ perokok Faktor Usia Penderita PAD Umur Risiko Terkena PAD
40-59 tahun 3%
60-69 tahun 8%
Di atas 70 tahun 19%
• Proses penuaan menyebabkan pembuluh darah orang tua lebih rentan mengalami aterosklerosis • Penuaan menyebabkan perubahan poliferasi sel, proses apoptosis dan kerusakan DNA • Jumlah NO dan respon vaskular terhadap NO menurun, Penurunan NO menyebabkan gangguan relaksasi pada pembuluh darah • Sel endotel dan sel otot pembuluh darah pada orang tua mensekresi sitokin proinflamasi yang menyebabkan inflamasi persisten pada pembuluh darah. Lapisan intima dan media pembuluh darah terus mengalami remodeling berupa peningkatan deposisi kolagen dan degenerasi elastin sehingga pembuluh darah kehilangan elastisitasnya dan menjadi kaku • Pada pasien Diabetes Melitus (DM) terjadi kondisi stres oksidatif yang menyebabkan progresifitas disfungsi endotel yang mengakibatkan terjadinya aterosklerosis yang semakin meningkat, hal inilah yang menyebabkan terjadinya PAD • Hiperglikemia akan menyebabkan kelebihan pembebasan dari asam lemak bebas, akibat resistensi insulin. Terjadi efek-efek metabolit pada sel endotel yang akan memperburuk sel endotel, memperhebat vasokontriksi, meningkatkan peradangan dan terjadi thrombosis • Disfungsi endotel dan kondisi aterosklerosis yang terjadi akibat hiperglikemia menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah sampai ke perifer Stadium dan Tanda Gejala Fontaine Peripheral Arterial Disease (PAD)
Stadium I Asimptomatik
Stadium II Intermitten Claudication
Stadium III Nyeri saat istirahat/nyeri pada malam hari
Sumber : Johnston. Scottish Intercollegiate Guidelines Network, 2006 Stadium I asimtomatik • Tidak ada gejala • Nilai Ankle Brachial Index (ABI) <0,9 mmhg Stadium II Klaudikasio intermiten (Intermitten Claudication) • rasa nyeri yang dirasakan pada tungkai saat berjalan menghilang setelah beberapa menit istirahat • Rasa kram, kelemahan, rasa pegal atau rasa lelah otot Stadium III Nyeri malam hari/saat istirahat • nyeri hebat pada kaki saat tidur, biasanya pada telapak kaki • Nyeri menghilang bila menurunkan tungkai dalam posisi tergantung di tepi tempat tidur atau jika pasien bangun dan berjalan • penurunan atau hilangnya perabaan nadi pada distal • bulu rontok, kuku menebal, kulit menjadi licin dan mengkilap, suhu kulit menurun, pucat atau sianosis Stadium IV Kehilangan jaringan (ulserasi/gangren) • Terdapat luka pada kaki dan sulit untuk sembuh • timbulnya gangren/ulserasi akibat masuknya kuman kedalam luka • Ulkus iskemik biasanya bermula dari jari-jari kaki atau tumit dan meluas ke proksimal Penatalaksanaan • modifikasi faktor resiko • berhenti merokok, • menurunkan kadar lipid, • mengontrol hipertensi dan gula darahnya • Terapi antiplatelet (aspirin) • Rasa nyeri yang terjadi pada pasien dapat ditangani dengan pemberian Cilostazol, suatu phosphodiesterase inhibitor selektif yang meningkatkan cAMP dan dapat berfungsi sebagai vasodilator dan penghambat platelet Balloon Angioplasty Breakthrough Laser-guided artery drill Stenting Thrombolysis Pemeriksaan Penunjang • USG Periver • Magnetic resonance angiography • CT angiography, atau intra arterial contrast angiography • Pengukuran Ankle Brachial Index (ABI) • Pemeriksaan Nitrit Oksidase (NO) Ankle Brachial Index (ABI) • Ankle Brachial Index (ABI) adalah tes non invasive untuk mengukur rasio tekanan darah sistolik kaki dengan tekanan darah sistolik lengan. • ABI sangat berguna untuk mengetahui adanya penyakit arteri perifer dan untuk menilai keparahan oklusi arteri dalam kaki Indikasi • Dicurigai adanya Lower Extremity Arterial Disease (LEAD) atau PAD • Intermitten Claudication (IC) • Pasien diabetes • Usia diatas 50 tahun dengan riwayat penggunaan tembakau (merokok) Perhitungan ABI
Tekanan sistolik dorsalis pedis atau tibia posterior kanan
ABI kanan = Tekanan sistolik brachialis kanan
Tekanan sistolik dorsalis pedis atau tibia posterior kiri
ABI kiri = Tekanan sistolik brachialis kiri
(Lippincott Williams and Wilkins. WOCNS, 2012)
Interpretasi ABI ABI STATUS PERFUSI >1.3 Tinggi >1.0 Normal >0.9 LEAD ≤ 0.6 s/d 0.8 Borderline ≤ 0.5 Iskemia berat ≤ 0.4 Iskemia kritis, ekstremitas terancam Cara pemeriksaan Pengkajian • Kaji adanya nyeri kaki, kram, luka atau ulkus • Kaji riwayat penyakit: riwayat DM, Hipertensi, merokok dll • Lakukan pemeriksaan fisik: inspeksi kaki lihat adanya kerontokan bulu, kulit mengkilat, sianosis, perubahan warna dan ada tidaknya luka, palpasi adanya dingin pada kaki, auskultasi dengan menggunakan dopler dengarkan kuat lemahnya arteri perifer • Lakukan pemeriksaan penunjang: USG, pemeriksaan NO, dan ABI Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul • Nyeri akut/kronis • Gangguan perfusi jaringan perifer • Resiko infeksi • Gangguan integritas kulit/jaringan