Publik dalam Konsep Teoritis Praktek Keperawatan Berbasis Bukti Mata Kuliah Manajemen Keperawatan Aulia Rahma Putri Khoirul Ummah Riska Widianawati Disusun Oleh: Rifka Putri Wijianti Ikbar Rana Pramesty Ifa Junaida Ihsan Nashiruddin KonsepTeoritis Penjaminan Mutu Penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga konsumen, produsen, dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan. Khusus Pelayanan Kesehatan Penjaminan Penjaminan mutu pelayanan kesehatan adalah proses penetapan dan mutu pemenuhan standar mutu pengelolaan pelayanan kesehatan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh kepuasan. (Suryadi, 2009). Memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan profesi keperawatan melalui kegitan terorganisasi. Mempertahankan pelayanan keperawatan berkualitas dan aman bagi pasien. Peran Komite Menjamin tersedianya perawat yang kompeten, etis sesuai dengan kewenangannya. Keperawatan Menyelesaikan masalah keperawatan yang terkait dengan disiplin, dalam etik dan moral perawat. Melakukan kajian berbagai aspek keperawatan untuk meningkatkan Pengawasan kualitas pelayanan. Menjamin diterapkannya standar praktik, asuhan dan prosedur adalah sebagai keperawatan. berikut: Membangun dan membina hubungan kerja tim di dalam rumah sakit. Merancang, mengimplementasikan serta memantau dan menilai ide- ide baru. Mengkomunikasikan, mendidik, negosiasi dan merekomendasikan hasil kinerja perawat untuk pengembangan karir. (Ayun, 2014) Dalam kualitas pelayanan yang baik, terdapat beberapa jenis kriteria pelayanan, antara lain adalah sebagai berikut: Kualitas Ketepatan waktu pelayanan, termasuk didalamnya waktu untuk menunggu selama transaksi maupun proses pembayaran. Pelayanan Akurasi pelayanan, yaitu meminimalkan kesalahan dalam (TQM) adalah pelayanan maupun transaksi. kualitas menjadi Sopan santun dan keramahan ketika memberikan pelayanan. hal utama yang Kemudahan mendapatkan pelayanan, yaitu seperti tersedianya menjadi titik sumber daya manusia untuk membantu melayani konsumen, serta fasilitas pendukung seperti komputer untuk mencari fokus setiap ketersediaan suatu produk. perusahaan Kenyaman konsumen, yaitu seperti lokasi, tempat parkir, ruang tunggu yang nyaman, aspek kebersihan, ketersediaan informasi, dan lain sebagainya Prinsip-prinsip Produk dalam sistem Proses TQM harus Organisasi dibangun atas dasar 5 pilar Kepemimpinan sistem yaitu; Komitmen. Dimensi Kualitas Pelayanan Tangibles (berwujud fisik), terdiri atas fasilitas fisik, peralatan, personil dan komunikasi. Reliability (kehandalan), terdiri dari kemampuan unit pelayanan dalam menciptakan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat Ukuran Responsiveness (ketanggapan), kemauan untuk membantu konsumen, kualitas bertanggungjawab terhadap kualitas pelayanan yang diberikan Competence (kompeten), terdiri atas tuntutan yang dimilikinya, pelayanan pengetahuan dan keterampilan yang baik oleh aparatur dalam memberikan pelayanan memiliki Courtesy (ramah), sikap atau perilaku ramah, bersahabat, tanggap terhadap keinginan konsumen serta mau melakukan kontak sepuluh Credibility (dapat dipercaya), sikap jujur dalam setiap upaya untuk menarik kepercayaan masyarakat dimensi, yaitu: Security (merasa aman), jasa pelayanan yang diberikan harus bebas dari berbagai bahaya atau resiko Access (akses), terdapat kemudahan untuk mengadakan kontak dan pendekatan Communication (komunikasi), kemauan pemberi pelayanan untuk mendengarkan suara, keinginan atau aspirasi pelanggan; Understanding the customer (memahami pelanggan), serta melakukan segala usaha untuk mengetahui kebutuhan pelanggan. Menurut zeithaml (1990) dalam Hardiansyah Tangible (Berwujud) (2011:41) Reliability (Kehandalan) menyatakan Responsiveness (Ketanggapan) bahwa kualitas Assurance (Jaminan) pelayanan dapat Emphaty (Empati). diukur dari 5 dimensi, yaitu: Untuk dimensi Penampilan petugas/aparatur dalam melayani pelanggan Tangible Kenyamanan tempat melakukan pelayanan (Berwujud), Kedisiplinan petugas/aparatur dalam melakukan pelayanan
terdiri atas Kemudahan proses dan akses layanan
Penggunaan alat bantu dalam pelayanan indikator: Untuk dimensi Kecermatan petugas dalam melayani pelanggan Reliability Memiliki standar pelayanan yang jelas
(Kehandalan), Kemampuan petugas/aparatur dalam menggunakan alat bantu
dalam proses pelayanan terdiri atas Keahlian petugas dalam menggunakan alat bantu dalam indikator: proses pelayanan Untuk dimensi Merespon setiap pelanggan/pemohon yang ingin mendapatkan Responsiveness pelayanan
(Respon/Ketang Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan cepat dan tepat
gapan), terdiri Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan cermat
Semua keluhan pelanggan direspon oleh petugas atas indikator: Untuk dimensi Assurance Petugas memberikan jaminan tepat waktu dalam pelayanan (Jaminan), Petugas memberikan jaminan legalitas dalam pelayanan
terdiri atas Petugas memberikan jaminan kepastian biaya dalam pelayanan
indikator: Untuk dimensi Mendahulukan kepentingan pemohon/ pelanggan
Emphaty Petugas melayani dengan sikap ramah
Petugas melayani dengan sikap sopan santun (Empati), Petugas melayani dengan tidak diskriminatif (membeda- terdiri atas bedakan) indikator: Petugas melayani dan menghargai setiap pelanggan Rendahnya kualitas pelayanan publik Tingginya tingkat penyalahgunaan kewenangan Kendala Birokrasi yang panjang dan adanya tumpang tindih tugas dan dalam kewenangan.
Pelayanan Rendahnya pengawasan external dari masyarakat
Belum berjalannya desentralisasi kewenangan secara efektif Publik Sistem pelayanan publik yang belum diatur secara jelas dan tegas. Terima Kasih