You are on page 1of 26

Kelompok 5

1. Syaiful Anwar
2. Syamsul Arifin
3. Tommy Nickolas
4. Muhammad Ridwan
5. Wahyu Okta F
6. Wahyu Prabowo
7. Wiko Hari Pahargya
8. Yohanes Maria
Proses penempaan (forging)
Pengertian penempaan (forging)

Penempaan (forging) adalah proses pembentukan logam secara plastis


dengan memberikan gaya tekan pada logam yang akan di bentuk. Gaya
tekan yang di berikan bisa secara manual maupun mekanika (HIDROLIS
atau PNEUMATIS). Proses penempaan (forging) bias di kerjakan pada
pengerjaan dingin atau panas.
Aplikasi penempaan (forging)
Hampir semua logam dan paduan dapat di-forging. Baja karbon rendah dan menengah dapat ditempa panas tanpa
kesulitan, tetapi baja karbon tinggi dan baja paduan lebih sulit ditempa dan membutuhkan perawatan yang lebih
besar. Penempaan umumnya dilakukan pada baja karbon paduan, tempa besi, paduan dasar tembaga, paduan
alumunium, dan paduan magnesium. Baja tahan karat, paduan super berbasis nikel, dan titanium terutama
digunakan dalam bidang kedirgantaraan.
Seperti :

Poros sengkol(crankshaft) Connecting rod Gear Baut


Proses penempaan mempunyai dua cara penempaan

1. Penempaan hot forging


2. Penempaan cold forging
Hot forging

Hot Forging atau penempaan panas merupakan


proses penempaan yang dilakukan pada logam
besuhu tinggi (panas). Proses hot forging dilakukan
bila logam yang ingin di tempa perlu di kurangin
kekuatannya dan ditingkatkan sifat mampu
bentuknya. Karena logam yang akan di tempa
kekuatanya berkurang dan mampu bentuknya
meningkat, hot forging relative memerlukan gaya
yang lebih kecil.
Cold forging
Cold forging atau penempaan dingin merupakan proses
penempaan yang di lakukan pada logam bersuhu ruang
rendah (dingin) . Proses penempaan ini memerlukan
gaya yang lebih besar di bandingkan dengan hot forging.
Hal tersebut dikarenakan logam yang dingin memiliki
kekuatan yang lebih besar dari pada logam yang panas.
Syarat dari logam atau material yang dapat di kerjakan
dengan cold forging yakni harus memiliki sifat mampu
bentuk yang tinggi pada suhu ruang rendah (dingin).
Syarat tersebut harus di penuhi supaya perubahan bentuk
dapat terjadi tanpa timbulnya retakan atau patah.
Hot Forging alias Forging panas, Biasanya forging jenis ini dilakukan pada suhu yang sangat tinggi sekitar 1200
derajat celcius. Biasanya hasilnya digunakan untuk barang barang machining dengan temperatur yang tinggi, dan
kemampuan menahan deformasi alias perubahan bentuk yang kecil. Bentuk yang simetris bisa dibuat dengan proses
ini, walaupun perlakuan selanjutnya (machining process) harus dilakukan karena pemanasan dan toleransi
dimensinya yang diluar batasan untuk forging.

Cold Forging alias forging dingin, Biasanya dilakukan dalam suhu ruangan dan kemampuan menahan perubahan
bentuknya sangat besar, untuk pembentukan barang memang terbatas karena lebih sulit. tapi akurasi secara
dimensinya akan jauh lebih presisi dan perlakuan khusus lanjutan seperti machining process bisa diabaikan.
Jenis Mesin Forging
Berdasarkan gaya penekanannya ada 2:
1.Hammer
Proses ini diprioritaskan untuk membuat benda kerja yang sederhana dan
skala produksi kecil. Prosesnya lama dan hasilnya tergantung dari skill
operator.
2.Press
Untuk benda kerja dengan penampang tebal dan besar digunakan press
forging
Prinsip press forging : dilakukan penekanan secara perlahan-lahan pada
benda kerja sampai menghasilkan aliran logam yang uniform.
Forging berdasarkan jenis operasinya
meliputi:
1. Open-die forging
2. Impression-die forging
3. Flashless forging
4. Upset forging
5. Swaging
6. Roll forging
7. Hubbing
1. Open-die-forging
Open-die forging adalah jenis penempaan (forging) yang
paling sederhana. Proses penempaan jenis ini dioperasikan
dengan menekan benda kerja menggunakan dua
buah die (cetakan) berbentuk rata. Secara umum, open-die
forging mampu mengerjakan benda-benda mulai dari yang
kecil hingga yang besar.

Proses open-die forging mirip dengan proses pengujian tekan


pada uji material. Proses ini dikenal dengan
sebutan upsetting atau penempaan upset atau flat-die
forging. Upsetting adalah pengurangan tinggi suatu benda
kerja yang berakibat pada meningkatnya dimensi penampang
benda kerja tersebut.
Pada beberapa aplikasi, permukaan die yang digunakan
memiliki kontur yang tipis. Kontur tersebut berfungsi
untuk membantu pembentukan benda kerja. Bila perlu, Open-die forging menghasilkan bentuk-bentuk
benda kerja dapat diputar atau diposisikan ke berbagai yang masih kasar. Oleh karena itu, open-die
macam posisi supaya perubahan bentuk yang diinginkan forging memerlukan proses lanjutan supaya bisa
bisa tercapai. Keterampilan dari seorang operator menjadi mencapai bentuk dan ukuran akhir yang mendekati
salah satu faktor penentu kesuksesan dalam penempaan toleransi. Walaupun menghasilkan bentuk yang
ini. kasar, proses open-die forging tetap dibutuhkan
karena dapat menciptakan aliran butir dan struktur
metalurgi yang baik pada logam
Ada tiga jenis pengoperasian yang diklasifikasikan sebagai
open-die forging
Fullering
Fullering merupakan jenis pengoperasian untuk
mengurangi dimensi penampang benda kerja.
Fullering menggunakan die dengan permukaan Edging
yang cembung. Die yang cembung menyebabkan Edging merupakan jenis pengoperasian yang mirip
material terdistribusi menjauh dan membentuk dengan fullering. Hal yang membedakan edging
cekungan. dengan fullering adalah bentuk permukaan die-nya.
Edging memiliki permukaan die yang cekung. Die
yang cekung menyebabkan material berkumpul pada
suatu area tertentu dan membentuk cembungan.

Cogging
Cogging merupakan jenis pengoperasian yang terdiri dari sebuah
rangkaian penekanan tempa di seluruh panjang benda kerja untuk
mengurangi dimensi penampang dan meningkatkan panjang benda
kerja tersebut. Cogging terkadang disebut sebagai incremental forging.
Dalam dunia industri, cogging digunakan untuk membuat bloom dan
slab.
Kelebihan, kelemahan dan pengaplikasian
Open-die-forging
Kelebihan Open-die Forging
Berikut beberapa kelebihan dari open-die forging:
(1) Die (cetakan) sederhana dan murah.
(2) Kisaran dimensi benda yang dapat dibuat, tergolong luas.
(3) Benda hasil tempaan memiliki tingkat kekuatan yang baik.
(4) Secara umum digunakan untuk mengerjakan benda-benda dengan jumlah sedikit.

Kelemahan Open-die Forging


Berikut beberapa kelemahan dari open-die forging:
(1) Hasil terbatas pada bentuk yang sederhana.
(2) Sulit untuk mencapai ukuran yang mendekati toleransi.
(3) Memerlukan proses permesinan supaya dapat mencapai bentuk akhir yang sesuai.
(4) Produktivitas rendah.
(5) Butuh operator yang memiliki keterampilan tinggi.

Aplikasi Open-die Forging


Open-die forging dapat digunakan untuk membuat benda yang berukuran kecil hingga
besar. Benda-benda yang dapat dibuat dengan open-die forging seperti: paku, pin, baut,
poros, cakram, dan cincin.
2. Impression-die-forging
Impression-die forging (atau terkadang disebut closed-die forging) adalah proses penempaan
dengan cetakan tertutup yang langsung bisa menghasilkan bentuk benda kerja sesuai yang
diinginkan (sesuai gambar kerja) atau hampir sesuai yang diinginkan. Walaupun terkadang disebut
dengan closed-die forging, sebenarnya impression-die forging memiliki perbedaan dengan closed-
die forging. Hal tersebut karena impression-die forging masih menghasilkan flash (tidak benar-
benar tertutup). Di sisi lain, ada proses closed-die forging yang benar-benar tertutup. Proses
tersebut tidak menghasilkan flash dan dikenal sebagai flashless forging.

Proses impression-die forging bisa digambarkan dalam tiga tahap. Pertama benda kerja dan die (cetakan)
saling bersentuhan lalu diberi tekanan. Tahap selanjutnya benda kerja berubah bentuk akibat tekanan. Kedua
proses ini mirip dengan open-die forging. Tahap terakhir kedua buah cetakan sudah sangat dekat dan mencapai
posisi akhir. Pada tahap akhir ini, benda kerja sudah menyerupai bentuk cetakan. Selain itu, pada tahap terakhir
juga terjadi pembentukan flash. Flash merupakan sisa material yang terbentuk pada celah di antara kedua
cetakan. Nantinya, flash tersebut harus dihilangkan.
Kelebihan, kelemahan dan pengaplikasian
Impression-die-forging
Kelebihan Impression-die Forging
Berikut beberapa kelebihan dari impression-die forging:
(1) Secara umum memiliki sifat yang lebih baik dibanding dengan
open-die forging.
(2) Akurasi ukuran lebih baik.
(3) Tingkat produktivitas tinggi.

Kelemahan Impression-die Forging


Berikut beberapa kelemahan dari impression-die forging:
(1) Biaya cetakan mahal.
(2) Tidak ekonomis untuk jumlah produksi yang sedikit.
(3) Sering memerlukan proses permesinan.

Aplikasi Impression-die Forging


Impression-die forging digunakan untuk membuat benda-benda
kompleks seperti: connecting rod, wrench, kepala palu, dll.
3. Flashless forging
Flashless forging adalah proses penempaan yang tidak
menghasilkan flash. Flashless forging sebenarnya merupakan
istilah untuk proses closed-die forging yang tidak menghasilkan
flash. Flashless forging tergolong penempaan presisi. Oleh
karena itu, flashless forging bisa diklasifikasikan ke dalam
closed-die forging atau precision forging.

Proses flashless forging menggunakan cetakan yang tertutup.


Karena cetakannya tertutup, benda kerja yang dikerjakan harus
masuk ke dalam cetakan tersebut secara menyeluruh. Setelah Kontrol pada proses flashless forging tergolong lebih sulit dibanding dengan
benda kerja masuk secara utuh ke dalam cetakan, penempaan proses closed-die forging yang menghasilkan flash. Bentuk cetakan yang
dapat dilakukan dengan menggunakan gaya yang telah tertutup dengan benda kerja yang dimasukkan secara utuh menyebabkan
kebutuhan gaya untuk flashless forging menjadi besar. Selain itu, volume
ditentukan.
awal benda kerja dengan volume rongga cetakan juga harus diperhatikan
supaya memperoleh toleransi ukuran yang diinginkan.

Hal penting yang harus diperhatikan terkait dengan volume adalah benda
kerja harus bisa mengisi seluruh rongga cetakan dengan toleransi yang tipis.
Apabila volume benda kerja awal terlalu besar, tekanan berlebih bisa terjadi
dan dapat merusak cetakan atau punch. Sebaliknya jika volume benda kerja
awal terlalu kecil, rongga di dalam cetakan tidak akan terisi penuh.
Kelebihan dan kekurangan flashless forging
Kelebihan Flashless Forging
Berikut beberapa kelebihan dari flashless
forging:
(1) Tidak menghasilkan flash.
(2) Ukuran lebih akurat.

Kelemahan Flashless Forging


Berikut beberapa kelemahan dari flashless
forging:
(1) Membutuhkan gaya penempaan yang besar.
(2) Volume awal benda kerja dengan volume
rongga cetakan harus sama.
4. Upset forging
Pada penempaan upset batang berpenampaan rata dijepit dalam die dan ujung yang
dipanaskan ditekan sehingga mengalami perubahan bentuk seperti terlihat pada gambar
8. Panjang benda upset 2 atau 3 kali diameter batang, bila tidak benda kerja akan
bengkok. Pelubangan progresif sering dilakukan pada penempaan upset seperti untuk
membuat selongsong peluru artileri atau silinder mesin radial.

Urutan operasi untuk menghasilkan benda berbentuk silinder bisa dilihat


pada gambar 9. Potongan bahan bulat dengan panjang tertentu dipanaskan
sampai suhu tempa, kemudian bahan ditekan secara progresif untuk
melobanginya sehingga diperoleh bentuk tabung.
5. Swaging prosess

swaging adalah proses penempaan pada silinder berlubang


yang dilakukan untuk mengurangi diameter dan/atau
ketebalan silinder tersebut. Proses swaging dapat dilakukan
dengan atau tanpa mandrel. Mandrel dapat dirancang polos
maupun beralur memanjang. Mandrel yang beralur digunakan
untuk membentuk geometri-geometri unik di dalam silinder.
Pada silinder berdiameter kecil, kawat berkekuatan tinggi
dapat digunakan sebagai mandrel.

Aplikasi Tube Swaging


swaging dapat digunakan untuk mengurangi diameter pipa dan
membuat barrel dengan alur spiral pada senjata api.
6. Roll forging
Roll forging adalah proses pembentukan bahan yang digunakan untuk mengurangi dimensi penampang benda kerja
silindris atau persegi. Pengurangan dimensi penampang dilakukan dengan melewatkan benda kerja melalui satu set rol
yang berlawanan atau berpasangan. Rol tersebut biasanya memiliki alur yang berbentuk sesuai bentuk benda akhir yang
diharapkan.

Proses roll forging dapat digolongkan sebagai proses penempaan (forging) maupun proses pengerolan (rolling). Akan
tetapi secara umum roll forging diklasifikasikan sebagai proses penempaan meskipun menggunakan rol. Hal tersebut
karena rol pada roll forging tidak berputar terus-menerus, namun hanya berputar di bagian-bagian tertentu pada
benda kerja sesuai perubahan bentuk yang diinginkan.

Aplikasi Roll Forging


Roll forging secara umum digunakan untuk membuat komponen-komponen yang butuh kekuatan tinggi. Hal ini karena produk-
produk roll forging memiliki kekuatan dan struktur butir yang lebih baik dibandingkan dengan produk permesinan (pada geometri
benda kerja yang sama).
7. Hubbing forging
Hubbing adalah proses penekanan pada permukaan benda kerja dengan menggunakan sebuah punch (atau dapat disebut
hub) yang dikeraskan. Ujung punch tersebut memiliki geometri tertentu. Hasil dari proses hubbing yaitu berupa rongga
yang digunakan sebagai cetakan plastik atau cetakan pada proses pembentukan bahan lainnya.

Pembuatan rongga dengan proses hubbing memiliki kedalaman yang terbatas. Rongga-rongga produk hasil pengerjaan dengan hubbing biasanya
dangkal. Pembuatan rongga-rongga yang dalam umumnya dilakukan dengan proses pengefraisan. Proses hubbing sebenarnya dilakukan karena
bentuk yang rumit lebih mudah dibuat pada sebuah punch dibandingkan pada sebuah rongga (perlu diperjelas bahwa rongga hasil pengerjaan
hubbing nantinya digunakan sebagai cetakan untuk proses pembentukan bahan lainnya, sehingga punch yang dibentuk tersebut merupakan wujud
dari geometri benda kerja yang diharapkan).

Gaya merupakan faktor penting dalam hubbing. Gaya hubbing yang digunakan yakni sebesar tiga kali tegangan tarik puncak (UTS) bahan yang
dikalikan dengan luas penampang punch.
Hal hal yang harus di perhatikan dalam proses forging

 Tanpa cukup panas akan memakan waktu terlalu lama dan memerlukan terlalu banyak energi
mekanik deformasi plastik.
 Tanpa pukulan palu yang diterapkan dengan benar akan mengambil terlalu banyak waktu dan
memerlukan terlalu banyak panas.
 Terlalu banyak hasil panas pemisahan berat mikro konstituen, ditandai pertumbuhan dan
dekarburisasi butir.
 Terlalu banyak waktu mengakibatkan kerugian material karena skala oksida, pitting dan berantakan
permukaan dan sebagian besar dari semua, decarburization.
Kelebihan Menggunakan prosess Forging

 Bagian yang ditempa memiliki elatisitas yang tinggi dan memberikan ketahanan besar untuk benturan dan
kelelahanbeban.
 Tempa memurnikan struktur logam.
 Hal ini menghasilkan penghematan besar dalam waktu, tenaga dan material dibandingkan dengan produksi material
serupa dengan memotong dari batangan yang solid dan kemudian membentuknya.
 Tempa mendistorsi searah serat(fiber) dibuat sebelumnya diciptakan oleh rolling dan meningkatkan kekuatan dengan
menetapkan arah butir-butiran.
 Karena bekerja secara intensitas, kekurangan jarang ditemukan, sehingga memiliki keandalan yang baik.
 Tingkat akurasi yang wajar dapat diperoleh dalam penempaan.
 Bagian yang ditempa dapat dengan mudah dilas.
Kekurangan Menggunakan prosess forging

 Pengoksidasian yang cepat dalam menempa permukaan logam pada temperatur tinggi hasil skala yang dihasilkan
tidak sesuai dengan cetakan
 Toleransi dekat dalam menempa operasi sulit untuk mempertahankan.
 Penempaan terbatas pada bentuk yang sederhana dan memiliki keterbatasan untuk bagian-bagian yang dipotong.
 Beberapa bahan tidak mudah dikerjakan oleh penempaan.
 Biaya awal untuk cetakan penempaan dan biaya pemeliharaan mereka tinggi.
 Logam akan retak atau terganggu jika bekerja di bawah batas suhu tertentu.
 Biaya pemeliharaan cetakan tempa juga sangat tinggi.
kesimpulan
Menempa adalah logam-logam berubah bentuk karena pengaruh tarikan, tekanan dan bengkokan
yang terjadi pada keadaan panas dan dingin. Proses penempaan yang ideal yaitu pada temperatur
800-1100 derajat celcius dan berwarna merah kekuning-kuningan. Baja tidak boleh ditempa pada
suhu dibawah 400 derajat celcius karena akan rapuh brwarna biru. Sedangkan baja dipanaskan
diatas 1200 derajat celcius maka baja akan terbakar dan tidak dapat diperbaiki lagi. Tetap kontrol
benda kerja setiap menitnya hingga jangan sampai benda kerja melebur. Setiap akan melakukan
pekerjaan ditempa terlebih dahulu periksalah perlengkapan yang tersedia. Dan gunakanlah alat
pelindung ketika bekerja. Jagalah keselamat diri anda.
Penutupan
Sekian terimakasih

Apabila ada salah kata dalam presentasi ini atau tutur kata yang
saya sampaikan kurang baik, saya mohon maaf sebesar besar nya.

Semoga presentasi ini bermafaat dan mejadi inpirasi untuk


pembuatan skripsi di akhir semester

You might also like