You are on page 1of 19

A-V Shunt (Cimino)

BY:
ABDULLAH
RAISA JULIANA
RISKA NADYA
PUTRI PHOUNNA

SUPERVISOR:
DR. YOPIE, SP.B-TKV
A-V SHUNT

Definisi
AV-Shunt adalah Peroses penyambungan (
anastomosis ) pembuluh darah vena dan
arteri dengan tujuan untuk memperbesar
aliran darah vena supaya dapat digunakan
untuk keperluan hemodialisis pada pasien
dengan End Stage Renal Disease
.
A-V SHUNT (BRESCIA-CIMINO)

Suatu tindakan pembedahan dengan


cara menghubungkan arteri radialis
dengan vena cephalica sehingga terjadi
fistula arteriovena sebagai akses
dialisis
 Operasi dilakukan secara :
1. Side to side

2. End to end

3. Side to end
 Teknik penyambungan side to end
merupakan teknik yang tersering dilakukan
karena aliran darah vena yang menuju ke
jantung adalah yang terbesar volumenya
dan mencegah terjadinya hipertensi vena
 Operasi dilakukan pada lokasi paling distal
sehingga memungkinkan dilakukan operasi
lebih proksimal jika gagal
PERSYARATAN A-V SHUNT
 Arteri:
1. Perbedaan tekanan antara kedua
lengan < 20 mmHg
2. Cabang arteri daerah palmar pasien
dalam kondisi baik dengan melakukan
tes Allen.
3. Diameter lumen pembuluh arteri ≥ 2.0
mm pada lokasi dimana akan
dilakukan anastomosis.
 Vena:
1. Diameter lumen pembuluh vena ≥ 2.0
mm
2. Tidak ada obstruksi atau stenosis

3. Kanulasi dilakukan pada segmen yang


lurus

 Indikasi operasi:
End Stage Renal Disease
 Kontraindikasi:
1. Lokasi pada vena yang telah dilakukan
penusukan untuk akses cairan
intravena, vena seksi atau trauma.
2. Pada vena yang telah mengalami
kalsifikasi atau terdapat atheroma.
3. Tes Allen menunjukkan aliran
pembuluh arteri yang abnormal
PEMILIHAN AV SHUNT

1. arteri radialis dengan vena cephalica


(Brescia Cimino)
2. arteri brachialis dengan vena
cephalica
3. bahan sintetik A-V graft (ePTFE =
expanded polytetrafluoroethylene)
4. arteri brachialis dengan vena basilika
5. kateter vena sentral dengan “cuf”
KOMPLIKASI
1. Stenosis
Hiperplasia intima vena cephalica distal dari 
anastomosis pada A-V shunt radiocephalica
sehingga A-V shunt tidak berfungsi,

Terjadinya cedera vaskular yang ditimbulkan


baik oleh karena operasinya ataupun kanulasi
jarum yang berulang yang kemudian memicu
terjadinya kejadian biologis
2. Trombosis
Faktor anatomi atau faktor teknik
seperti rendahnya aliran keluar vena,
tehnik penjahitan yang tidak baik, graft
kinking, dan akhirnya disebabkan oleh
stenosis pada lokasi anastomosis.

Tombektomi atau revisi secara


pembedahan
3. Infeksi
-Staphylococcus aureus
-Jika terjadi emboli septik maka fistula
harus direvisi atau dipindahkan
-antibiotik spektrum luas dan
sensitivity test
4. Aneurysma
Umumnya disebabkan karena
penusukan jarum berulang pada graft
Pada A-V fistula jarang terjadi
aneurysma akibat penusukan jarum
berulang tetapi oleh karena stenosis
aliran keluar vena
Aneurisma Vena disebabkan oleh:
1. Tekanan darah vena menjadi tinggi
oleh aliran darah arteri
2. Penusukan yang berulang-ulang di
suatu tempat
3. Trauma

4. Hipertensi
5. Sindrom “steal” arteri
-jika distal dari ekstremitas yang
dilakukan A-V shunt terjadi iskemik
-perubahan aliran darah dari arteri
melalui anastomosis menuju ke vena
yang memiliki resistensi yang rendah
ditambah aliran darah yang retrograde
dari tangan dan lengan yang
memperberat terjadinya iskemik
tersebut
6. Hipertensi vena
stenosis dan obstruksi pada vena

ulserasi dan nyeri

Gejala yang nampak ialah


pembengkakan, perubahan warna kulit
dan hiperpigmentasi
7. Gagal jantung kongestif
A-V shunt secara signifikan akan
meningkatkan aliran darah balik ke
jantung

meningkatkan kerja jantung dan


cardiac output, kardiomegali dan
akhirnya terjadi gagal jantung kongestif
PERAWATAN PASCA BEDAH
 Daerah yang dilakukan A-V shunt tidak
diperkenankan untuk IV line, ditekan
atau diukur tekanan darahnya
Terima Kasih

You might also like