Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Vivi Anisa Putri 1710221021
ABSTRAK
Latar Belakang: Pada penelitian sebelumnya dilaporkan tingginya prevalensi
nyeri neuropatik pada kusta, terutama pada pasien yang "secara farmakologis
sembuh". Nyeri neuropatik pada kusta menimbulkan beban tambahan kualitas
hidup, aktivitas harian, dan suasana hati.
Objektif: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai apakah nyeri
neuropatik pada kusta memiliki gejala yang sama dengan nyeri neuropatik dari
penyebab lain serta menilai secara retrospektif kemanjuran obat nyeri neuropatik
yang diresepkan untuk kusta secara teratur.
Metode: Pasien kusta dan non kusta memiliki karakter nyeri neuropatik yang
dinilai dengan Neuropathic Pain Symptom Inventory (NPSI) skala 0-100, dengan
100 merupakan intensitas nyeri neuropatik maksimal dalam kunjungan 1. Pada
kunjungan 2, penderita kusta yang mengalami nyeri signifikan dan telah mendapa
terapi farmakologis dalam kunjungan 1 dinilai kembali dengan NPSI dan
menunjukkan profil nyeri serta respon pengobatan yang lebih rinci, termasuk
informasi obat yang diresepkan untuk nyeri neuropatik.
ABSTRAK
Hasil: Karakteristik nyeri berdasarkan NPSI tidak berbeda secara signifikan antara
pasien nyeri neuropati kusta dengan non kusta di kunjungan 1 dan analisis klaster
menyebutkan temuan tidak ada diskriminasi antara kelompok kusta dan non
kusta. Pearson chi square = 0,072, p value = 0,788). Penilaian mengenai respon
pereda nyeri dan pengobatan yang diambil setiap pasien dengan regresi linier
menunjukkan amitriptiline memiliki persentase analgesik tertinggi.
Kesimpulan: Nyeri neuropatik kusta sama beragamnya dengan nyeri neuropatik
karena penyebab lainnya sehingga mendukung konsep lebih lanjut bahwa nyeri
neuropatik merupakan suatu entitas transetiologis. Nyeri neuropatik kusta dapat
merespons obat yang biasa digunakan untuk mengontrol nyeri pada profil
neuropatik secara umum dan amitriptiline dapat menjadi kandidat obat potensial
untuk uji klinis formal di masa mendatang yang bertujuan mengendalikan nyeri
neuropatik pada kusta.
Kata kunci: Nyeri neuropatik, Kusta, Obat kandidat, Profil gejala, Neuropati,
Gejala.
LATAR BELAKANG
• Kusta disebabkan oleh infeksi Mycobacterium leprae, mempengaruhi
250.000 pasien baru per tahun, terutama negara berkembang
• Nyeri neuropatik merupakan salah satu komplikasi pada 22% pasien
dan terjadi selama atau setelah penyembuhan bakteriologis.
• Nyeri neuropatik kusta mengakibatkan beban tambahan pada
kualitas hidup, aktivitas harian dan suasana hati pasien.
• Masih sedikit informasi yang membahas perbedaan karakteristik
profil gejala nyeri neuropatik kusta dengan penyebab lain dan belum
ada pengobatan berbasis bukti untuk nyeri neuropatik kusta.
METODE
PASIEN
PASIEN PENILAIAN KLINIS
Pasien rawat jalan di RS Universaidade de Sao Kunjungan 1 evaluasi nyeri neuropatik kusta &
Paulo, Brazil disaring untuk partisipasi. Kusta non kusta. Diagnosis dan pengklasifikasian
diagnosis dengan kriteria yang telah ditentukan berdasarkan Ridley-Jopling. Pengisian kuisioner
dan klasifikasi berdasarkan WHO serta nyeri NPSI, pasien kusta nyeri ringan-berat dengan VAS
neuropatik berdasarkan rangkaian pemeriksaan >4 (NPSI>30) diberi analgetik sesuai kebijakan
fisik spesialis sesuai kriteria yang ditetapkan. dokter dan kembali 3-5 bulan kedepan. Tiap item
Responden harus sudah menyelesaikan min 6 NPSI dibandingkan antar kedua kelompok.
bulan pengobatan multidrug, tidak sedang Kunjungan 2 Penilaian kembali NPSI dan Brief
mengalami reaksi kusta, konsumsi Pain Invetory (BPI) untuk menilai lebih rinci nyeri
thalidomide/prednisone, DM, imunodefisiensi, yang dirasakan, gangguan akibat nyeri yang
overkonsumsi alkohol dan gangguan mental. Jenis dialami, obat yang didapatkan, presentase
sampling mudah diambil Mei – Juli 2015 sebanyak perbaikan nyeri.
104. 97 orang dengan nyeri neuropatik non kusta
disaring & dimasukkan.
METODE
PENILAIAN KLINIS