You are on page 1of 17

RESPON DAN

PENANGANAN KEJADIAN
INCIDENT HANDLING AND
RESPONSE
RINGKASAN
LANGSUNG ACTION
• Datangi TKP
• Identifikasi jenis kejadian, apakah serious,
dampak besar, kecil, emergency
• Koordinasi internal Security
• Mencari keterangan, sumber, informasi,
tentang kejadian tsb
• Buat BAP (dampak besar: kebakaran,
kriminal, dll) / CK (sifat rutin: lampu masih
menyala, pintu ruang blm terkunci, dll)
RINGKASAN
LANGSUNG ACTION
• Ambil foto / gambar
• Lapor ke Security Coordinator dan Spv
• Lapor ke PIC Manajemen
• Bertindak Koreksi dan Perbaikan
• Tarunakan saat serah terima dinas
PROSES INVESTIGATIF SECARA UMUM TERBAGI 2 :

PRELIMINARY FOLLOW-UP
INVESTIGATION INVESTIGATION /
LATENT INVESTIGATION
(INVESTIGASI AWAL)
(INVESTIGASI
LANJUTAN)
INVESTIGASI AWAL INVESTIGASI LANJUTAN
- Dilakukan di TKP / lokasi - Tidak selalu dilakukan di lokasi
insiden kejadian / TKP
- Umumnya dilakukan oleh patroli - Dilakukan oleh expert / spesialis
security atau security yang / orang yang berwenang /
menangani kejadian bertanggung jawab dengan
- Merupakan fase pengumpulan kejadian
fakta, bukti dan data awal - Merupakan fase analisa atas
- Keberhasilan keseluruhan fakta, bukti dan data yang
proses investigatif tergantung diperoleh pada Investigasi Awal
pada pelaksanaan investigasi
awal karena kesalahan pada
investigasi awal dapat
menyebabkan hilangnya / tidak
teridentifikasinya data penting
terkait kejadian tersebut
AKTIVITAS YANG DILAKUKAN PADA TAHAP
INVESTIGASI AWAL :

1. Mengumpulkan keterangan dan identitas dari


korban suatu insiden
2. Mengumpulkan keterangan dan identitas saksi
3. Menangani pelaku (jika ada) yang diduga sebagai
penyebab insiden
4. Penanganan dan pengamanan lokasi kejadian /
TKP
5. Melaporkan kejadian kepada atasan
6. Membuat Laporan Kejadian (tertulis) sebagai
bahan referensi untuk melakukan investigasi
lanjutan
AKTIVITAS YANG DILAKUKAN PADA TAHAP
INVESTIGASI LANJUTAN :

1. Memeriksa / verifikasi ulang keterangan saksi-saksi


2. Mengidentifikasi pelaku insiden
3. Membangun teori penyebab terjadinya insiden
4. Menganalisa bukti-bukti fisik
5. Melakukan observasi atau surveillance dan
menganalisa data
6. Mempresentasikan kejadian kepada yang
berwenang, meliputi : penyebab dasar kejadian
(root cause), pelaku, modus dan rekomendasi
pencegahan
INCIDENT
INCIDENT

INCIDENT REPORT GUARD / GROUP


(INITIAL INVESTIGATION) LEADER

COORDINATOR

CORRECTIVE
ACTION REPORT

SECURITY INVESTIGATION
MANAGER TEAM

INVESTIGATION
REPORT

INCIDENT REPORT 1 X 24 JAM

STAKE HOLDER

FOLLOW UP INVESTIGATION REPORT

= REPORT FLOW
= COORDINATION LINE
LANGKAH TEKNIS
PENANGANAN KEJADIAN

BERBASIS INVESTIGATIVE PROBLEM SOLVING


IDENTIFIKASI MASALAH
1. Mulai dari informasi yang sudah diketahui
– Hal ini dapat diketahui dari laporan awal dan keterangan
keterangan yang didapatkan.
– Pengalaman kejadian- kejadian sejenis sebelumnya
– Gambaran lokasi kejadian (apabila pernah dikunjungi/
diketahui sebelumnya)

2. Identifikasikan informasi yang belum diketahui


– Buat list informasi yang belum dan perlu diketahui
– Buat sebanyak-banyaknya
– Gunakan sebagai panduan dalam mengumpulkan
informasi di TKP
3. Kumpulkan Informasi
- Langkah pokok : interview, pengamatan, analisa
dokumen di TKP
- Kumpulkan sebanyak-banyaknya
- Bagi/ klasifikasikan dalam kelompok-kelompok data
(disperse)
- Ambil foto gambar
4. Identifikasi dan penjabaran masalah
– Problem statement
5. Lapor Security Coordinator (minta arahan lapor ke
Manajemen dan tindak lanjut) dan Spv
6. Lapor PIC Manajemen
Kejadian tersebut harus ditangani
apabila:

1. Kejadian yang sama telah terjadi berulang kali


2. Kejadian berlangsung dalam jangka waktu
yang lama
3. Kejadian melibatkan dan berdampak pada
banyak orang atau pihak
4. Tingkat kerugian/ kerusakan yang diakibatkan
kejadian ini tinggi
5. Kejadian yang berlangsung tergolong dalam
pelanggaran hukum
MERUMUSKAN CORRECTIVE
PREVENTIVE ACTION
Untuk menentukan corrective dan preventive action dapat
dilakukan dengan
- Brainstorming (melibatkan pihak lain)
- Mindmapping seluruh data dan informasi yang telah
dikumpulkan saat olah TKP dan proses investigasi
- Fault tree analysis
- Fishbone diagram (diagram sebab akibat)
- FMEA (Failure Mode and Effect Analysis); analisa
kegagalan dan dampak kegagalan, kebanyakan
disajikan dalam bentuk matriks.
MENENTUKAN CORRECTIVE
PREVENTIVE ACTION

Untuk menentukan corrective dan preventive action yang


tepat maka dipertimbangkan hal berikut:
1. Apakah sesuai dengan kondisi yang dihadapi?
2. Apakah action ini akan efektif?
3. Apakah action ini sudah memenuhi aspek cost-effective?
4. Apa dampak yang dapat muncul?
5. Apakah action ini dapat diterapkan dengan mudah?
6. Apakah action dapat diterima dan dilaksanakan oleh pihak
lain yang terkait?
7. Apakah action ini tidak bertentangan dengan aturan dan
tata tertib perusahaan?
IMPLEMENTASI CORRECTIVE
PREVENTIVE ACTION

Dalam melaksanakan corrective dan preventive actions


harus diperhitungkan:
– Kesiapan pelaksana action (GL dan Guard)?
– Semua persetujuan dari atasan/ manajemen telah didapatkan ?
– Corrective preventive action telah dituangkan dalam prosedur
tertulis ?
– Waktu sosialisasi dan pelaksanaan yang tepat

15
Langkah terakhir adalah Evaluasi
Soal Evaluasi

You might also like