Professional Documents
Culture Documents
DM FK UMM F32
Iga Amany Zulfa
Ikhwan Marzuqi
Baiq Intan Febriyeni Putri
Azmy Abdah
Mella Intaniabella Ngapriba
Miopia dan Hipermetropia
• Pemeriksaan
a. Refraksi subyektif
b. Refraksi obyektif (retinoskopi, autorefraktometer)
PENANGANAN
a. kacamata ( koreksi dg lensa (-) yg terkecil)
b. lensa kontak
c. bedah
KOMPLIKASI
- MIOPIA RINGAN : -
- MIOPIA BERAT BOLAMATA > PANJANG
ABLASIO RETINA
HIPERMETROPIA
H. MANIFES Absolut :
penatalaksanaan
1. Kacamata
2. Lensa kontak
Astigmatism dan Presbiopi
PENANGANAN
a. As. Regular kacamata
b. As. Iregular ringan (koreksi dengan lensa
kontak keras), berat (transplantasi kornea)
KELUHAN
- Benda berubah bentuk (distorsi bayangan)
- Asthenopia
KOREKSI
-Ast. Regular : lensa silinder
-Ast. Irregular : hard contact lens
PRESBIOPI
•Kondisi yg berhub dg peningkatan usia dmn kompleks lensa dan m.
ciliaris kehilangan fleksibilitasnya utk mempertahankan akomodasi
• Presbiopia borderline / insipient
Perlu koreksi lensa sferis positiif utk melihat dekat yg timbulnya
kdg2
• Presbiopia fungsional
selalu mengeluh kabur utk melihat dekat, dan dg lensa sferis positif
keluhan hilang dan membaik
Penambahan addisi berdasarkan usia
40 +1.00
45 +1,50
50 +2,00
55 +2,50
60 +3,00
Amblyopia
>5 years 20/30 and not more than 2 snellen line difference
Periode keadaan kritis tersebut adalah:
• Perkembanga tajam penglihatan dari 20/200
(6/60) hingga 20/20 (6/6) yaitu pada saat lahir
sampai usia 3 sampai 5 tahun.
• Periode yang beresiko sangat tinggi untuk
terjadinya ambliopia deprivasi, yaitu diusia
beberapa bulan hingga usia 7 sampai 8 tahun.
• Periode dimana kesembuhan ambliopia masih
dapat dicapai, yaitu sejak terjadinya deprivasi
sampai usia remaja atau bahkan terkadang usia
dewasa.
DEFINISI
Ambliopia adalah berkurangnya tajam
penglihatan yang terjadi karena tidak normalnya
perkembangan visus yang dialami sejak usia dini,
yaitu sejak lahir hingga usia 10 tahun. Kepekaan
perkembangan yang abnormal dari visus
terutama terjadi pada usia beberapa bulan dan
menurun sesudahnya, dapat mengenai 1 ata 2
mata, pada umumnya disebabkan oleh
pengenalan kurang terhadap bayangan-
bayangan detail terfokus.
EPIDIMEOLOGI
Prevalensi ambliopia di Amerika Serikat sulit
untuk ditaksir dan berbeda pada tiap literatur,
berkisar antara 1 – 3,5 % pada anak yang sehat
sampai 4 – 5,3 % pada anak dengan problema mata.
Hampir seluruh data mengatakan sekitar 2 % dari
keseluruhan populasi menderita ambliopia. Jenis
kelamin dan ras tampaknya tidak ada perbedaan.
Usia terjadinya ambliopia yaitu pada periode kritis
dari perkembangan mata. Resiko meningkat pada
anak yang perkembangannya terlambat, prematur
dan atau dijumpai adanya riwayat keluarga
ambliopia.
ETIOLOGI
• Strabismus adalah penyebab tersering ambliopia dimana
satu mata digunakan terus menerus untuk fiksasi,
sedangakan mata yang lain tidak digunakan. Pada
strabismus yang alternating, biasanya tidak ditemukan
ambliopia.
• Gangguan refraksi (anisometropia) tinggi, adalah penyebab
tersering kedua, apabila gangguan refraksi ini tidak
dikoreksi dengan lensa kaca mata.
• Kelainan fiksasi juga menjadi penyebab ambliopia misalnya
nistagmus pada usia dini.
• Kekeruahan pada media lintasan visual, misalnya kataka
pada bayi adalah penyebab ambliopia yang sering tidak
terlihat sampai timbulnya strabismus.
GEJALA KLINIS
Anak-anak dengan ambliopia jarang sekali
dapat menjelaskan gejala dan bahkan terlihat
sehat. Anak-anak ini mungkin mengedipkan
mata, menutup satu mata dengan tangan, atau
mempunyai satu mata yang tidak melihat arah
yang sama dengan mata yang lainnya, semuanya
dapat menunjukkan masalah bahwa
memerlukan pemeriksaan. Jika salah satu mata
melihat baik dan yang lain tidak maka anak
mengimbangi penglihatannya dengan baik.
DIAGNOSIS
• Kapan pertama kali dijumpai kelainan
amblyogenik ? (seperti strabismus,
anisometropia, dll)
• Kapan penatalaksanaan pertama kali
dilakukan ?
• Terdiri dari apa saja penatalaksanaan itu ?
• Bagaimana kedisiplinan pasien terhadap
penatalaksanaan itu?
Jelek s/d sedang Sedang s/d baik Baik s/d sempurna
Onset anomaly Lahir s/d usia 2 tahun 2 s/d 4 tahun 4 s/d 7 tahun
amblyiogenik
Bentuk dan keberhasilan Koreksi optikal kemajuan Koreksi optikal dan Koreksi optikal penuh
dari terapi awal VA (visus acuty) minimal patching kemajuan VA patching kemajuan VA
(visus acuty) sedang signifikan.
(moderat) Latihan akomodasi,
koordinasi mata-tangan
dan fiksasi adanya
streopsis dan alternasi
Ikhwan Marzuqi
Definisi
• Anisometropia adalah suatu keadaan dengan
kelainan refraksi pada kedua mata tidak sama
Klasifikasi
• Beberapa ahli membagi menjadi
anisometropia ringan, yaitu jika perbedaan
kelainan refraksi antara kedua mata kurang
atau sama dengan 2 dioptri, dan
anisometropia berat jika perbedaan kelainan
refraksi antara kedua mata lebih dari 2 dioptri.
Patofisiologi
• Anisometropia pada umumnya bersifat
kongenital, dalam masa pertumbuhan kedua
mata tidak berkembang dengan sama dalam
hal kekuatan refraksi. Namun dapat juga
bersifat didapat, misalnya pada kasus trauma
yang menyebabkan katarak traumatika dan
kerusakan pada kornea.
Gejala klinis
• Pada penderita dengan anisometropia miopia
atau antimetropia akan mengeluhkan
penglihatan kabur pada satu mata, sedangkan
penderita anisometropia hipermetropia
umumnya mengeluhkan sakit kepala dan
asthenopia.
• Jika perbedaan kelainan reaksi sangat kecil
atau justru sangat besar, lebih dari 6 dioptri,
umumnya tidak akan timbul keluhan.
Tatalaksana
• Pada anak. Diberikan koreksi penuh pada setiap mata
• Pada dewasa. diberikan koreksi yang menghasilkan tajam
penglihatan terbaik yang tidak menimbulkan keluhan tidak nyaman.
Untuk mata yang lebih besar ametropianya dilakukan
undercorrection. Misalnya jika mata kanan didapatkan -2.00 D dan
mata kiri -4.00 D, maka dapat diberikan kacamata -2.00 dioptri
untuk kedua mata sehingga penderita akan menggunakan mata
kanan untuk melihat jauh dan mata kiri untuk melihat dekat.
• Selain kacamata, alternatif lain adalah pemakaian lensa kontak.
Dengan lensa kontak, perbedaan besar bayangan di retina dapat
diminimalkan karena tidak terdapat jarak dengan kornea. Pada
kondisi afakia, koreksi dengan kacamata dapat menimbulkan
perbedaan besar bayangan 25-30%, sedangkan dengan lensa kontak
perbedaan yang timbul hanya 6-7%, yang masih dapat ditoleransi,
dan dengan lensa intra okuler perbedaan kurang dari 1%.
Diplopia Binokular
Azmy Abdah
Monokuler
Diploplia Cover test
Binokuler
Binokuler Diplopia
OS
Pupillary distance :
Addisi :