You are on page 1of 13

ATOM DAN MOLEKUL

DISUSUN OLEH:

MUH. RUM : A 241 06 022

RATNIATI : A 241 07 038

ZAIDAH : A 241 08 048

ZULAEHA : A 241 08 038


Momen Magnet dan Efek Zeeman Normal
• Elektron bermuatan listrik negatif bergerak melalui lintasan tertutup
dapat dipandang sebagai suatu untai arus yang tertutup, dengan
demikian magnet konfigurasinya dapat dipandang seperti suatu
magnet permanen yang kecil dan tentu saja mempunyai momen
dipol magnet μ.
• Tinjau suatu untai kawat tertutup yang melewati arus i. Jika luasan
yang dilingkupi oleh untai adalah A maka besar momen magnet
adalah
μ=iA
Untuk suatu state keadaan bilangan kuantum n yang sama, mula-
mula mempunyai satu tingkat energi En. Dengan adanya medan magnet
B terjadilah pemecahan energi sebanyak (2l + 1) buah untuk masing-
masing l yang bersesuaian. Pemecahan tingkat energi karena adanya
medan magnet ini disebut efek zeeman.
Momen Magnet dan Efek Zeeman Normal

Dalam eksperimen Zeeman, suatu atom diletakkan di


dalam medan magnet eksternal dan spektrum eksitasinya
diukur, dan kemudian dibandingkan dengan spektrum saat
tidak adanya medan magnet yang bekerja

Pada saat eksperimen tersebut keberadaan, didapati


bahwa keberadaan medan eksternal membuat setiap garis
spektrum terbagi menjadi sejumlah diskret. Selanjutnya,
perubahan yang diamati terhadap frekuensi garis-garis
tersebut berbanding lurus dengan magnitudo medan magnet
yang diterapkan.
Ekslusi Pauli
• Prinsip ekslusi Pauli menyatakan bahwa tidak terdapat dua elektron dalam
sebuah atom yang dapat berada dalam keadaan kuantum yang sama. Masing-
masing elektron dalam sebuah atom harus memiliki kumpulan bilangan kuantum
n, l, ml, ms yang berbeda.

• Dalam spektrum setiap unsur selain hidrogen, tidak terdapat sejumlah garis; garis
ini bersesuaian dengan transisi dari dan ke keadaan yang memiliki kombinasi
bilangan kuantum tertentu. Jadi, dalam helium tidak teramati transisi dari dan ke
konfigurasi keadaan-dasar dengan kedua spin elektron berarah sama sehingga
menghasilkan spin total 1, walaupun transisi dari dan ke konigurasi keadaan-
dasar dengan spin elektron berlawanan sehingga spin totalnya nol, teramati.
Struktur Halus Spektrum Atom
• Terjadinya pemecahan tingkat energy mengakibatkan garis spectrum
yang dipancarkan menjadi lebih banyak disebut spectrum struktur
halus.
• Dalam mekanika gelombang, total momentum sudut J. adalah
J=L+S
• Sebuah elektron dalam atom dicirikan dengan bilangan-bilangan
kuantum n, l, s dan j. Dalam notasi spektroskopi, keadaan suatu
elektron dituliskan sebagai
n2o+1 Lj
Misalnya untuk keadaan tereksitasinya dengan n =3, l = 1, j = 3/2 atau
½ sehingga ada dua keadaan yaitu 32P3/2 dan 32P1/2.
Gambar 1
Struktur Hiperhalus Spektrum Atom
• Inti atomik juga memiliki momentum sudut intrinsik dan momen magnetik
intrinsik, keduanya memberi sumbangan pada momentum sudut total dan
momen magnetik total. Sumbangan seperti itu kecil karena momen magnetik
inti ialah ~10-3 kali momen magnetik elektron, dan menimbulkan struktur
hiperhalus dari garis spektral dengan jarak antara struktur halus yang beberapa
Angstrom.
• Momen magnet intinya adalah
• Sebagai contoh, misalnya pada atom 23Na dengan I = 3/2. Keadaan dasarnya
32S1/2 pecah menjadi dua aras dengan F = 2 dan F = 1 dan 3 2S3/2 pecah menjadi
empat aras F = 3,2,1 dan 0 (gambar 2)
Ikatan molekul
Jika atom-atom saling mendekat, pada suatu jarak tertentu gaya-gaya
tarik menarik mulai berperan dan dapat mengikat mereka menjadi suatu
molekul. Mekanisme timbulnya gaya tarik menarik tersebut berbeda dari satu
molekul ke molekul yang lain.
Ada tiga macam mekanisme timbulnya gaya tarik menarik tersebut yaitu: gaya
Van der Waals, ikatan ionik dan ikatan kovalen.
1. Gaya Van der waals
Jika dua atom mendekat satu sama lain, mereka saling menginduksikan
suatu dwikutub listrik sehingga terjadilah potensial interaksi antar
dwikutub yang berupa potensial tarik menarik berbentuk .Untuk jarak r
yang cukup kecil terjadilah tumpang tindih edaran elektron. Karena adanya
larangan Pauli maka timbullah gaya tolak yang membawanya ke orbit yang
lebih tinggi.
Ikatan molekul

2. Ikatan ionik
Ikatan ini terbentuk jika ada atom-atom yang walaupun mula-mula
bersifat netral memberikan elektronnya ke atom-atom yang lain
menjadi ion-ion positif maupun negatif.
Ion-ion berbeda jenis muatan listriknya ini kemudian membentuk
suatu ikatan yang disebut sebagai ikatan ionik.
3. Ikatan Kovalen
Dalam beberapa keadaan, elektron-elektron valensi suatu atom
dimiliki bersama dengan atom lain. Hal ini terutama menjadi pada
molekul yang tersusun dari atom-atom identik suatu molekul,
seperti H2, O2, N2, dan sebagainya. Ikatan yang dihasilkan dari
pemilikan bersama elektron-elektron valensi disebut ikatan kovalen.
Energi Rotasi
• Di samping gerak translasi, molekul juga melakukan gerak
rotasi. Karena dianggap sebagai benda tegar, maka molekul
melakukan rotasi terhadap pusat massanya. (Gambar 3)
• Tingkat energi terendah molekul dwiatom timbul dari rotasi
sekitar pusat massanya. Momen inersia molekul ini terhadap
sumbu yang melalui pusat massa dan tegak lurus pada garis
yang menghubungkan kedua atom ialah
I = μ r20
• Besar energi kinetik rotasi molekul tersebut sebesar:
Energi Vibrasi

• Jika cukup tereksitasi, sebuah molekul dapat bervibrasi


(bergetar) seperti juga bertranslasi. (Gambar 4).
• Pada molekul dwiatom di sekitar jarak kesetimbangannya r0,
bentuk energi potensialnya dapat didekati dengan bentuk
fungsi parabola E = ½ k (r – r0)2 sehingga gerak osilasi
relatifnya merupaka osilasi sederhana dengan frekuensi sudut
dengan μ adalah massa tereduksi molekul. Dengan
demikian energi vibrasi molekul dwiatom adalah
Transisi Elektron dalam Molekul
• Dengan tersedianya banyak tingkat energi
dalam satu atom, maka dimungkinkan
terjadinya transisi (perpindahan) elektron dari
satu tingkat energi ke tingkat energi yang lain,
jika keadaan memungkinkan.
• Pada transisi dwikutub listrik pada aras
rotasional harus dipenuhi
Δl = 0, ±1, kecuali 0 0
Laser
• Laser adalah kependekan dari Light Amplification by the Stimulated Emission of
Radiation yang merupakan penguatan cahaya oleh emisi radiasi yang
dirangsang. Alat ini menghasilkan cahaya yang bersifat monokromatis, searah,
intensitas tinggi dan yang sangat penting adalah koheren.
• Proses yang terjadi dalam laser yaitu, sebuah atom/molekul dapat melakukan
transisi dari keadaan 1 ke keadaan 2 yang aras energinya lebih tinggi jika
menyerap foton berenergi hv yang sama dengan selisih ke dua aras energi
tersebut. Proses ini disebut serapan terimbas. Kebolehjadian transisi ini
tergantung pada fungsi gelombang masing-masing keadaan dan sebanding
dengan intensitas cahaya (cacah foton).
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

You might also like