Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Dalam evolusi kehidupan, tubuh telah
mengembangkan suatu sistem pertahanan yang
ampuh terhadap infeksi dan peninggian suhu
badan memberikan suatu peluang kerja yang
optimal untuk sistem pertahanan tubuh
Suatu tipe demam kadang – kadang dapat
dihubungkan dengan suatu penyakit tertentu
ada beberapa hal yang secara khusus harus kita
perhatikan yaitu cara timbul demam, lama
demam, sifat harian demam, tinggi demam dan
keluhan serta gejala lain yang menyertai
demam.
Waktu yang kita gunakan saat melakukan
anamnesa secara terperinci dan pemeriksaan
fisik dengan teliti pada dasarnya adalah waktu
yang digunakan demi kepentingan pasien
PEMBAHASAN
Demam didefinisikan sebagai peningkatan
suhu tubuh diatas batas normal.
Suhu pasien biasanya diukur dengan
thermometer air raksa dan tempat
pengambilannya dapat di aksila, oral atau
rectum.
Dengan pengukuran aksila, suhu tubuh normal
berkisar antara 36,5 oC – 37,2 oC.
Suhu subnormal dibawah 36 oC.
Demam diartikan suhu tubuh diatas 37,2 oC.
Sedangkan hiperpireksia adalah suatu keadaan
kenaikan suhu tubuh sampai setinggi 41,2 oC
atau lebih, dan
hipotermia adalah suhu tubuh dibawah 36 oC.
Etiologi
Pusat pengaturan suhu tubuh ada di
hipotalamus.
Jika terjadi peningkatan set-point di
hipotalamus yang melebihi batas normal maka
akan terjadi mekanisme peningkatan suhu
tubuh sebagai respon terhadap pengaturan set-
point yang baru tadi.
Berbagai keadaan dapat mencetuskan
terjadinya perubahan set-point seperti :
Infeksi
Keganasan
Reaksi obat
Proses autoimun
Gangguan pada pusat regulasi suhu sentral
Beberapa tipe demam yang mungkin akan
sering kita jumpai adalah
Demam septik :
Pada tipe demam septic, suhu badan
berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali
pada malam hari dan turun kembali ke
tingkat diatas normal pada pagi hari. Sering
disertai keluhan menggigil berkeringat.
Demam remiten :
Pada tipe demam remiten, suhu badan dapat
turun setiap hari tetapi tidak pernah
mencapai suhu badan normal. Perbedaan
suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai
2 derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu
yang dicatat pada demam septic
Demam intermiten :
Pada tipe demam intermiten, suhu badan
turun ke tingkat yang normal selama
beberapa jam dalam satu hari. Bila demam
seperti ini terjadi setiap 2 hari sekali disebut
tersiana dan bila terjadi 2 hari bebas demam
diantara 2 serangan demam disebut kuartana.
Demam kontinyu :
Pada tipe demam kontinyu variasi suhu
sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu
derajat. Pada tingkat dema yang terus –
menerus tinggi disebut hiperpireksia.
Demam siklik :
Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu
badan selama beberapa hari yang diikuti oleh
periode bebas demam untuk beberapa hari
yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu
seperti semula.
Eksogen pyrogenik
Endogen pyrogenik
Monosit
Makrofag
Sel Kupffer
Sitokin
Hipotalamus anterior
•Prostaglandin E2
•Peningkatan set-point
•Demam
Manifestasi Klinis
Selain dari suhu tubuh yang meningkat,
demam sering disertai gejala penyerta lain
seperti :
Berkeringat
Menggigil
Nyeri kepala
Nyeri otot
Penurunan nafsu makan
Dehidrasi
Kelemahan
Panas yang tinggi antara 38,9 oC – 40,1 oC
dapat menyebabkan halusinasi, penurunan
kesadaran, iritabilitas bahkan hingga kejang.
Diagnosis Klinis
memastikan diagnosis.
SYMPTOMS DIAGNOSIS SELF-CARE