You are on page 1of 18

Asuhan kebidanan

Abortus
By. Oon Sofiah, S.Si.T.
• Abortus / keguguran : dikeluarkannya hasil
konsepsi sblm mampu hidup diluar kandungan
dg BB < 1000 gram / umur kehamilan < 28
minggu (Manuaba 1998)
• Se&gkan menurut Cunningham tahun 1995
Abortus : pengahkiran kehamilan dg cara
apapun sblm janin cukup berkembang u/ dpt
hidup diluar kandungan. Di Amerika Serikat
definisi ini dikhususkan u/ pengakhiran
kehamilan sblm kehamilan 20 minggu
Patofisiologi
• Abortus biasanya disertai dg perdarahan didlm
desidua basalis & perubahan nekrotik di dlm jaringan2
yg berdekatan dg tempat perdarahan. Ovum dpt
terlepas sebagian / seluruhnya & mungkin menjd
benda asing didlm uterus, shg merangsang kontraksi
uterus & mengakibatkan pengeluaran janin. Bila
kantong ketuban dibuka, umumnya ditemukan cairan
yg mengelilingi janin kecil yg telah mengalami
maserasi / kemungkinan lain dijumpai janin yg tdk
tampak didlm kantong ketuban yg disebut dg BO.
• Bentuk perdarahan yg terjd bervariasi diataranya:
sedikit2 & berlangsung lama, sekaligus dlm jml yg
besar dpt disertai gumpalan, akibat perdarahan tdk
menyebabkan gg apapun; dpt menimbulkan syok, N
meningkat, TD turun, tampak anemis & daerah ujung
(akral) dingin
Etiologi
• pd kasus ini yg akan dibicarakan mengenai abortus
spontan, maka etiologi dari abortus spontan :
• Mekanisme pasti yg bertanggung jawab atas peristiwa
abortus tdk selalu tampak jelas, tetapi dlm bbrp bulan
kehamilan, ekspulsi ovum yg terjd secara spontan
hampir selalu didahului o/ kematian embrio / janin.
Menurut Cunningham 1995 faktor penyebab yg sering
terjd :Anomali kromoson, bertambahnya paritas,
semakin lanjut usia ibu serta ayah, 12% pd wanita
berusia < 20 tahun, 26% pd wanita berusia diatas 40
tahun, insiden abortus bertambah jika kandungan
wanita tersebut belum berusia tiga bulan
Faktor pertumbuhan hasil konsepsi
• Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dpt
menimbulkan kematian janin & cacat bawaan hasil
konsepsi dikeluarkan bisa krn faktor Kromosom,
faktor lingkungan Endometrium serta pengaruh luar
Kelainan pd plasenta
• A&ya infeksi pd plasenta, gg pertumbuhan plasenta,
jg disebabkan o/ gg peredaran darah pd plasenta.
Penyakit ibu
• Penyakit ibu yg secara langsung mempengaruhi
pertumbuhan janin dlm kandungan melalui plasenta
al: penyakit infeksi seperti pneumonia, anemi ibu
serta penyakit menahun pd ibu
kelainan yg terdpt dlm rahim
• Rahim mrpk tempat tumbang janin dijumpai
keadaan abnormalitas dlm bentuk miomi uteri,
uterus arkuatus, uterus septus & lain sebaginya.
Macam-macam Abortus spontan
serta Penanganannya
• Penilaian keadaan pasien
• Penanganan pd abortus ini tergantung dari penyebabnya krn
dari abortus spontan dpt dibagi lagi bbrp kriteria, sblmnya
harus dilakukan penilaian umum al:
• Keadaan umum pasien
• Tandaa-tanda syok (pucat, berkeringat banyak, pingsan,
tekanan sistolik <90 mmHg, N > 112 X/menit)
• Bila syok disertai dg masa lunak di adneksia, nyeri perut
bawah, a&ya cairan bebas dlm kavum pelvis; pikirkan
kemungkinan kehamilan sektopik yg terganggu
• Tanda2 infeksi / sepsis (demam tinggi, sekret berbau
pervaginam, nyeri perut bawah, dinding perut tegang, nyeri
goyg porsio, dehidrasi, gelisah / pingsan)
• Tentukan melalui evaluasi medik apakah pasien dpt
ditatalaksana pd fasilitas setempat / dirujuk (setelah dilakukan
stabilisasi)
• Abortus Imminen : terjd perdarahan bercak
yg menunjukan ancaman thdp kelangsungan
suatu kehamilan. dlm kondisi seperti ini,
kehamilan masih mungkin berlanjut /
dipertahankan
• Tanda-tanda
• Terjd perdarahan bercak hingga se&g, keadaan
serviks tertutup, pembesaran uterus sesuai dg
usia gestasi, pasien merasakan kram pd perut
bagian bawah yg ringan yg mirip dg nyeri
menstruasi / sakit pinggang bagian bawah,
uterus lunak
• Penanganan:
• tdk diperlukan pengobatan medik yg khusus / tirah
baring secara total
• Anjurkan u/ tdk melakukan aktifitas fisik secara
berlebihan / melakukan hubungan seksaul
• Bila perdarahan
• Berhenti: lakukan asuhan antenatal terjadual &
penilaian ulang bila terjd perdarahan lagi
• Terus berlangsung: nilai kondisi jain (uji
kehamilan/USG), lakukan konfirmasi kemungkinan
a&ya penyebab lain (kehamilan Ektopik / Mola)
• pd fasilitas kesehatan dg sarana terbatas, pemantauan
hanya dilakukan melalui gejala klinik & hasil
pemeriksaan ginekologik
• tdk perlu terapi hormonal (Estrogen maupun
Progesteron) / tokolitik (seperti sbutamol /
indometasin) krn obat-obatan ini tdk dpt mencegah
Abortus
• Abortus insipien
• Perdarahan ringan hingga se&g pd kehamilan
muda di mana hasil konsepsi masih berada
dlm kavum uteri. Kondisi ini menunjukan
proses abortus se&g berlangsung & akan
berlanjut menjd abortus inkomplit / komplit
• Tanda-tanda
• Terjd perdarahan se&g hingga masif banyak,
keadaan serviks terbuka, pembesaran uterus
sesuai usia gestasi, pasien merasakan kram /
nyeri pd perut bagian bawah belum terjd
ekspulsi.
• Penanganan
• Bila usia gestasi < 16 minggu, evakuasi dilakukan dg
peralatan Aspirasi Vakum Manual (AMV) setelah
bagian-bagian janin dikeluarkan. Jika evakuasi tdk dpt
segera dilakukan:
• Berikan Ergometrin 0,2 mg IM (dpt diulang sesudah
15 menit jika perlu) / Misoprostol 400 mcg peroral
(dpt diulang sesudah 4 jam jika perlu)
• Segera lakukan persiapan u/ u/ pengelluaran hasil
konsepsi dari uterus
• Jika usia kehamilan > 16 minggu:
• Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi, kemudian
evakuasi hasil-hasil konsepsi dari uterus
• Jika perlu Infus oksitosin 20 unit dlm 500 ml NS / RL
dg kecepatan 40 tetes/menit membantu pengeluaran
hasil konsepsi
• Pastikan u/ tetap memantau kondisi ibu setelah
pengananan
• Abortus Inklomplit
• Perdarahan pd kehamilan muda diamana sebagian
dari hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri
melalui kanalis servikalis
• Tanda-tanda
• Terjd perdarahan se&g hingga masif, keadaan serviks
terbuka, pembesaran uterus sesuai dg usia gestasi,
pasien merasakan kram / nyeri pd perut bagian
bawah serta terjd pengeluaran sebagian hasil
konsepsi
• Penanganan
• Jika perdarahan tdk seberapa banyak & kehamilan <
16 minggu, evakuasi dpt dilakukan secara digital / dg
cunam ovum u/ mengeluarkan hasil konsepsi yg
keluar melalui serviks, jika perdarahan berhenti, beri
Ergometrin 0,2 mg IM / Misoprostol 400 mcg peroral
• Jika perdarahan banyak / terus berlangsung & usia kehamilan
< 16 minggu, evakuasi sisa konsepsi dg:
• Aspirasi Vakum Manual (AVM) mrpk metode evakuasi yg
terpilih. Evakuasi dg kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan
jika aspirasi vakum manual tdk tersedia
• Jika evakuasi belum bisa dilakukan dg segera, berikan
Ergometrin 0,2 mg IM (dpt diulang sesudah 15 menit jika
perlu) / Misoprostol 400 mcg peroral (dpt diulang sesudah 4
jam jika perlu)
• Jika kehamilan lebih dari 16 minggu
• Berikan Infus oksitosin 20 unit dlm 500 ml cairan I.V. (garam
fisiologik / Ringer Laktat) dg kecepatan 40 tetes/menit
sampai terjd pengeluaran hasil konsepsi
• Jika perlu berikan Misoprostol 200 mcg pervaginam setiap 4
jam sampai terjd ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800 mcg)
• Evakuasi hasil konsepsi yg tertinggal dlm uterus
• Pastikan u/ tetap memantau kondisi ibu setelah pengananan
• Abortus komplit
• Perdarahan pd kehamilan muda dimana seluruh hasil
konsepsi telah dikeluarkan dari kavum uteri
• Tanda-tanda
• Terjd perdarahan bercak hingga se&g, keadaan serviks
tertutup/terbuka, pembesaran uterus lebih kecil dari usia
gestasi, pasien merasakan kram pd perut bagian bawah
sedikit / tanpa rasa nyeri, ada riwayat ekspulsi hasil konsepsi
• Penanganan
• tdk perlu evakuasi lagi
• Observasi u/ melihat a&ya perdarahan banyak
• Pastikan u/ tetap memantau kondisi ibu setelah pengananan
• Apabila terdpt Anemia se&g berikan tablet Sulfas Ferrosus
600 mg/hari selama 2 minggu, jika Anemi berat berikan
transfusi darah
• Konseling asuhan pasca keguguran & pemantauan lanjut
– Diagnosis & penatalaksanaan komplikasi pd Abortus
• Infeksi / Sepsis
• Infeksi / sepsis dpt terjd setelah klien mengalami Abortus dg
tanda-tanda yg ditemukan: nyeri abdomen bagian bawah,
a&ya nyeri lepas, uterus teraba lemas, perdarahan berlanjut,
lemah-lesu, demam, sekret vagina berbau, sekret & pus pd
serviks, nyeri goyg serviks
• Penanganan yg diberikan u/ kejdan infeksi / sepsis pasca
abortus maka sebaiknya mulai diberikan antibiotik sesegera
mungkin sblm melakukan aspirasi vakum manual
• Perlukaan uterus, vagina / usus
• Perlukaan uterus, vagina / usus dpt terjd pd penanganan
kuretasi yg tdk hati-hati maka gejala yg dpt timbul berupa:
nyeri/kaku pd abdomen, terdpt nyeri lepas, distansi abdomen,
Abdomen terasa tegang & keras, nyeri pd bahu,
mual/muntah, demam
• Penanganan yg diberikan pd klien yg tersebut diatas ::
lakukan laparatomi u/ memperbaiki perlukaan & lakukaan
aspirasi vakum manual secara berurutan, mintalah bantuan
lebih lanjut jika dibutuhkan
– Pemantauan Pasca Abortus
• bbrp wanita mungkin ingin hamil kembali
setelah terjd abortus, tetapi sebaiknya kondisi
ibu harus benar-benar sudah pulih dg
menunda dulu kehamilannya apalagi u/ ibu dg
abortus tdk aman sebaiknya dg diberikan
konseling mengenai penundaan sementara
kehamilan tersebut dg cara kontrasepsi yg
dianjurkan al: sesuai tabel dibawah ini dpt
segera diberika (dlm waktu 7 hari) dg ayarat
• tdk terdpt komplikasi berat yg membutuhkan
penanganan lebih lanjut
• Ibu menerima konseling & bantuan
secukupnya dlm memelih metoda kontrasepsi
yg paling sesuai
– Kontrasepsi pasca abortus
• Kondom
• Metoda kontrasepsi Kondom pd pasein pasca
abortus dpt segera diberikan. Tetapi efektifitas
tergantung dari tingkat kedisiplinan pasien serta
Kondom dpt mencegah PMS (penyakit menular
seksual)
• Pil hormonal
• Pil hormonal mrpk kontrasepsi pilihan jika pasien
ingin menunda kehamilan shg dpt diberikan segera
kontrasepsi ini cukup efektif akan tetapi perlu
ketaatan pasien u/ minum pil secara teratur, & cara
meminum jg harus diberitahukan secara benar
• Suntikan
• Sama halnya dg pil hormonal suntikan jg dpt segera
diberikan pd pasien yg ingin memakai kontrasepsi yg
tdk merepotkan u/ tdk minum tiap hari konseling
harus dilakukan u/ pilihan hormon tunggal /
kombinasi
• Inplan
• Sama dg metoda hormonal yg lain begitu jg dg Inplan
dpt segera diberikan pd pasien pasca abortus yg ingin
memakai kontrasepsi hormonal, jika pasangan
tersebut mempunyai satu anak / lebih & ingin
kontrasepsi jangka panjang
• AKDR
• AKDR (alat kontrasepsi jangka panjang) alat ini dpt
segera dipasang pd pasien pasca abortus / menunggu
setelah kondisi pasien pulih yg ingin menunda
kehamilan u/ jangka panjang tetapi tunda insersi jika
HB < 7gr/dl (anemia) / jika dicurigai a&ya infeksi
• Tubektomi
• Tubektomi dpt Segera dilakukan pd pasien pasca
Abortus sesuai u/ pasangan yg ingin menghentikan
fertilitas, jika dicurigai a&ya infeksi, tunda prosedur
sampai keadaan jelas tetapi jika HB < 7gr/dl tunda
sampai anemia telah diperbaiki sediakan metoda
alternatif misalnya kondom
• Pelayanan kesehatan reproduksi diperlukan u/
ibu pasca abortus, al: wanita membutuhkan
seperti dibawah ini
• Jika pasien pernah diimunisasi, berikan booster
Tetanus Toksoid 0.5 ml, jika dinding vagina /
kanalis servicalis terkontaminasi
• Jika riwayat imunisasi tdk jelas, berikan serum
anti tetanus (ATS) 1.500 unit I.M. diikuti dg
Tetanus Toksoid 0.5 ml setelah 4 minggu
• Penatalaksanaan u/ penyakit menular seksual
• Penapisan kanker serviks

You might also like