You are on page 1of 29

Presentasi FarmaKogNosi

LEMAK DAN ASAM LEMAK


Kelompok :
Suci Wahyuni
Mutiara Citra Arifien
Nabila
Ed.Yunisa
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Lipid
Lipid merupakan kelompok senyawa organic yang terdapat dalam tumbuhan , hewan,
dan manusia. Lipid yang diperoleh dari hewan atau tumbuhan dapat diperoleh dengan
cara mengekstraksi menggunakan alcohol panas, eter, atau pelarut lemak yang lain.
Lipid terdapat pada jaringan bawah kulit disekitar perut, jaringan lemak disekitar
ginjal, dan pada jaringan otak. Berdasarkan kemiripan struktur kimianya, lipid terbagi
kedalam 8 golongan, yaitu
Asam lemak
Lemak
Lilin
Fosfolipid
Sfingolipid
Terpen
Steroid dan
Lipid kompleks.
II.1 Definisi Lipid
Lipid merupakan kelompok senyawa organic yang terdapat dalam tumbuhan , hewan,
dan manusia. Lipid menurut International Congress of Pure and Applied Chemistry
adalah kelompok senyawa kimia yang mempunyai sifat-sifat seperti:
Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, kloroform,
benzen, alkohol/aseton panas, xylen, dll. serta dapat diekstraksi dari sel
hewan/tumbuhan dengan pelarut tersebut.
Secara kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid terdapat
95% asam lemak)
Lipid mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam lemak
essential (EFA contohnya asam linoleat) dari asam linoleat dapat dibuat asam linolenat
dan asam arakidonat.
Lipid berdasarkan sumbernya, dapat berasal dari tumbuhan didalam sitoplasma berupa
droplet dan dari hewan di dalam jaringan adiposa. Lemak tubuh dalam jaringan lemak
(jaringan adipose) mempunyai fungsi sebagai insulator untuk membantu tubuh
mempertahankan temperaturnya, sedangkan pada wanita dapat memberikan fostur khas
feminim seperti jaringan lemak di bagian bokong dan dada. Selain itu, lemak tubuh
dalam jaringan lemak juga berperan sebagai bantalan yang melindungi organ-organ
seperti bola mata, ginjal, dan organ lainnya.
Tabel Lemak & Asam Lemak

Nama minyak Tumbuhan Bagian Kandungan Komposisi asam Kegunaan/kete


lemak asal yang minyak (%) lemak (%) rangan
digunakan

Oleum Prunus Biji 40-55% Oleat (62-86%) Dasar emolien,


Amygdalarum amygdalus Linoleat (7-30%) Kecantikan
Var. Dulcis atau Palmitat (4-9 %)
amara Stearat (1-2%)
(Rosaceae)

Oleum Arachis Biji 45-55% Oleat (35-72%) Dasar emolien,


Arachidis hypogaea Linoleat (13-43%) Minyak makan
(Minyak (Leguminosae) Palmitat ( 7-16%)
Kacang) Stearat (1-7%)
Behenat (1-5z%)
Arakidat (13%)
Oleum Ricini Ricinus Biji 35=55% Risinoleat (80-90%) Dasar emolien,
(Minyak communis Oleat (4-9%) Purgatif, sabun
jarak) (Euphorbiacea Linoleat (2-7%)
e) Palmitat (2-3%)
Stearat (2-3%)
Oleum cocos Cocos nucifera Biji 65-68% Laurat (43-53%) Sabun, minyak
(Minyak (Palmae) Miristat (15-21%) makan, sampo
kelapa) Palmitat (7-11%) Fraksinasi minyak
Kaprilat (5-10%) kelapa kandungan
Kaprat (5-10%) utama asam kaprilat
Oleat (6-8%) dan kaprat (untuk
Stearat (2-4 %) diet)
Oleum Gossypium Biji 15-35% Linoleat (33-58%) Sabun, minyak
Gossypii hirsutum Palmitat (17-29%) untuk injeksi
(Minyak biji (Malvaceae) Oleat (13-44%) mengandung
kapas) Stearat (1-4%) gosipol (1,1-1,3%)
Sterkulat dan malvalat antifertilitas laki-
laki
Oleum Maydis Zea mays Embrio 33-39% Linoleat (34-62%) Minyak makan,
(minyak (poaceae = Oleat (19-50%) pelengkap diet,
jagung) Graminae) Palmitat (8-19%) pelarut untuk
Stearat (0-4%) injeksi
Oleum Olea europaea Buah 15-40% Oleat aaaaaaa956-85%) Minyak makan,
Olivarum (Oleaceae) Linoleat (4-20%) dasar emolien
(Minyak Palmitat (6-20%)
zaetun) Stearat (1-4%)
Oleum Elaeis Elaeis Daging 45-50% Laurat (40-52%) Sabun, minyak
(Minyak sawit) guineensis buah Miristat (14-18%) makan
(Palmae = Oleat (9-16%) Dengan
Arecaceae) Palmitoleat (6-10%) menghidrogenasi
Kaprilat (3-6%) dan mengfraksi,
Kaprat (3-5%) hasilnya
Stearat (1-4%) digunakan untuk
Linoleat (1-3%) basis supositoria
Oleum Soyae Glycine max Biji 18-20% Linoleat (44-62%) Minyak
(Minyak (Leguminosae) Oleat (19-30%) makan dan
kedelai) α-linoleat (4-11%) pelengkap diet
Palmitat (7-14%)
Stearat (1-5%)
Oelum Sesami Sesamum Biji 44-54% Oleat (35-50%) Sabun, minyak
(Minyak wijen) indicum Linoleat (35-50%) makan, pelarut
(Pedaliaceae) Palmitat (7-12%) injeksi
Stearat (4-6%)
Oleum Cacao Theobroma Biji 35-50% Oleat (35%) Basis
cacao Stearat (35%) supositoria,
(Sterculiaceae) Palmitat (26%) coklat, cacao
Linoleat (3 %) butterberbentuk
padat
Oleum Helianthus Biji 22-36% Oleat (30%) Minyak makan
Helianthi annuus Linoleat (60%)
(Minyak bunga (Compositae) Palmitat (6,5%)
matahari) Stearat (5,5 %)
II.2 Definisi Lemak dan Asam lemak
1. Lemak
Lemak adalah ester asam lemak dengan gliserol. Satu molekul gliserol dapat mengikat
satu sampai tiga molekul asam lemak dalam bentuk ester. Asam lemak yang terdapat
dialam adalah asam palmitat, stearat, oleat, dan linoleat. Dalam proses hidrolisis lemak
akan terurai menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol digunakan dalam industri
farmasi dan kosmetik sebagai pelarut.
a) Sifat fisika-kimia
1. Lemak hewan berbentuk padat
2. Lemak tumbuhan berbentuk cair
3. Lemak yang mengandung asam lemak jenuh memiliki titik lebur yang tinggi
4. Lemak cair atau minyak mengandung asam lemak tidak jenuh
b) Fungsi
1. Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi manusia,
yaitu:
2. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan
39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
3. Memiliki fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan
dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain,
keluar dan masuk ke dalam sel.
4. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada
prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
5. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis
6. Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi
tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat
7. Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama
yang membentuk membran semua jenis sel.
2. Asam lemak
Asam lemak (bahasa Inggris: fatty acid, fatty acyls) adalah adalah senyawa alifatik
 dengan gugus karboksil. Bersama-sama dengan gliserol, merupakan penyusun utama
minyak nabati atau lemak dan merupakan bahan baku untuk semua lipida pada
makhluk hidup.
Asam ini mudah dijumpai dalam minyak masak (goreng), margarin, atau lemak
hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas
(karena lemak yang terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida. Secara biokimia,
asam lemak adalah asam organic yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak.
Asam ini adalah aasam karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang. Beberapa
asam lemak yang umum terdapat sebagai ester dalam tumbuhan atau hewan.
Contoh tumbuhan yang mengandung asam ini, misalnya dalam bunga Matricaria
chamomila (Compositae) mengandung asam dehidromatikaria yang memiliki atom C-
18. 
Asam lemak terbagi kedalam dua macam, yaitu: asam lemak jenuh dan tidak jenuh.

Asam lemak jenuh Asam lemak tidak jenuh


Asam butirat Asam oleat
Asam kaproat Asam linoleat
Asam palmitat Asam linolenat
Asam stearat

Asam lemak jenuh adalah memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon


 penyusunnya
Asam lemak tidak jenuh adalah memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di antara
atom-atom karbon penyusunnya.
Asam lemak yang diperlukan oleh tubuh manusia tetapi tidak dapat dibuat dalam
jumlah yang cukup dari substrat lain dan karena itu harus diperoleh dari makanan dan
disebut asam lemak esensial. Dua asam lemak esensial adalah asam linoleat (LA) dan 
asam alfa-linolenat (ALA). . Contoh produk asam lemak adalah minyak lemak yang
digunakan dalam sediaan farmasi. Minyak lemak adalah campuran senyawa asam
lemak yang memiliki BM yang tinggi dan berantai karbon panjang dengan gliserin.
Cara dalam mendapatkan minyak lemak pun berbeda, yaitu diperas pada suhu biasa
(oleum arachidis, oleum ricini, oleum olivae) dan pada suhu panas ( oleum cacao,
oleum cocos).
a) Sifat fisika-kimia
1. Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak
tak jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen
(mudah teroksidasi).
2. Polarisasi atom H, asam lemak cis memiliki rantai yang melengkung. Asam
lemak trans karena atom H-nya berseberangan tidak mengalami efek polarisasi yang
kuat dan rantainya tetap relatif lurus.
3. Ketengikan (Ingg. rancidity) terjadi karena asam lemak pada suhu ruang dirombak
akibat hidrolisis atau oksidasi menjadi hidrokarbon,alkanal,atau keton, serta sedikit 
epoksi dan alkohol (alkanol).Bau yang kurang sedap muncul akibat campuran dari
berbagai produk tersebut.
4. Asam lemak merupakan asam lemah, dan dalam air terdisosiasi sebagian.
Umumnya berfase cair atau padat pada suhu ruang (27° Celsius).
5. Semakin panjang rantai C penyusunnya, semakin mudah membeku dan juga
semakin sukar larut.
6. Senyawa ini cenderung tak mantap dan beberapa diantaranya bersifat mudah
meledak (explosive) bila terkumpul banyak.Namun karena dalam tumbuhan
kadarnya kecil maka tidak berbahaya.
II.3 Jalur Biosintesis
1. Asam lemak
Pada daun hijau tumbuhan, asam lemak diproduksi di kloroplas. Pada bagian lain
tumbuhan,hewan, dan manusia asam lemak dibuat di sitosol. Proses esterifikasi
(pengikatan menjadi lipida) umumnya terjadi pada sitoplasma, dan minyak (atau
lemak) disimpan pada oleosom. Banyak spesies tanaman menyimpan lemak pada
bijinya (biasanya pada bagian kotiledon) yang ditransfer dari daun dan organ
berkloroplas lain. Beberapa tanaman penghasil lemak terpenting adalah kedelai, kapas, 
kacang tanah, jarak, raps/kanola, kelapa, kelapa sawit, jagung dan zaitun.
Biosintesis asam lemak alami merupakan cabang dari daur Calvin, yang
memproduksi glukosa dan asetil-KoA. Proses berikut ini terjadi pada daun hijau
tumbuh-tumbuhan dan memiliki sejumlah variasi
Kompleks-enzim asilsintase III (KAS-III) memadukan malonil-ACP (3C) dan 
asetil-KoA (2C) menjadi butiril-ACP (4C) melalui empat tahap (kondensasi, reduksi,
dehidrasi, reduksi) yang masing-masing memiliki enzim tersendiri. Pemanjangan
selanjutnya dilakukan secara bertahap, 2C setiap tahapnya, menggunakan malonil-
KoA, oleh KAS-I atau KAS-IV. KAS-I melakukan pemanjangan hingga 16C,
sementara KAS-IV hanya mencapai 10C. Mulai dari 8C, di setiap tahap pemanjangan
gugus ACP dapat dilepas oleh enzim tioesterase untuk menghasilkan asam lemak jenuh
bebas dan ACP. Asam lemak bebas ini kemudian dikeluarkan dari kloroplas untuk
diproses lebih lanjut di sitoplasma, yang dapat berupa pembentukan ikatan ganda atau 
esterifikasi dengan gliserol menjadi trigliserida (minyak atau lemak).
Pemanjangan lebih lanjut hanya terjadi bila terdapat KAS-II di kloroplas, yang
memanjangkan palmitil-ACP (16C) menjadi stearil-ACP (18C). Enzim Δ9-desaturase
kemudian membentuk ikatan ganda, menghasilkan oleil-ACP. Enzim tioesterase lalu
melepas gugus ACP dari oleat. Selanjutnya, oleat keluar dari kloroplas untuk
mengalami perpanjangan lebih lanjut.
1. CIRI PENTING JALUR BIOSINTESIS ASAM LEMAK
a. Biosintesis berlangsung di sitosol, berbeda dengan pemecahan yang berlangsung di
dalam matriks mitokondria.
b. Zat antara pada biosintesis asam lemak berikatan kovalen dengan gugus sulfhidril
padaprotein-pembawa asil (ACP), sedangkan zat antara pada pemecahan asam
lemak berikatan dengan koenzim A.
c. Enzim-enzim pada biosintesis asam lemak pada organisme yang lebih tinggi
tergabung dalam suatu rantaipolipeptida tunggal, yang disebut sintase asam lemak.
Sebaliknya, enzim-enzim pemecahan tampaknya tidak saling berikatan.
d. Rantai asam lemak yang sedang tumbuh, diperpanjang dengan cara penambahan
berturut-turut unit dua-karbon yang berasal dari asetil KoA. Donor aktif unit dua-
karbon pada tahap perpanjangan adalah malonil-ACP. Reaksi perpanjangan dipacu
oleh pelepasan CO
e. Reduktor pada biosintesis asam lemak adalah NADPH, sedangkan oksidator pada
pemecahan asam lemak adalah NAD+ dan FAD.
2. Tahap-tahap biosintesis
a. Pembentukan Malonil Koenzim A
b. Pembentukan Rantai Asam Lemak
c. Daur Perpanjangan Pada Sintesis Asam Lemak
d. Asam Lemak Disintesis Pada Sel Eukariot Oleh Kompleks Enzim Multifungsi
e. Unit Fosfopanteteinil Acp Yang Lentur Membawa Substrat Dari Satu Situs
f. Sitrat Membawa Gugus Asetil Dari Dalam Mitokondria Ke Sitosol Untuk
g. Sumber NADPH Untuk Sintesis Asam Lemak
II. Lemak
Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk hidup,
maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh, menjadi energi maupun
disimpan sebagai glikogen. Asupan yang baik terjadi pada saat energi yang
terkandung dalam karbohidrat setara dengan energi yang diperlukan oleh tubuh,
dan sangat sulit untuk menggapai keseimbangan ini. Ketika asupan karbohidrat
menjadi berlebih, maka kelebihan itu akan diubah menjadi lemak. Metabolisme
yang terjadi dimulai dari:
a. Asupan karbohidrat, antara lain
berupa sakarida, fruktosa, galaktosa pada saluran pencernaan diserap masuk ke
dalam sirkulasi darah menjadi glukosa/gula darah. Konsentrasi glukosa pada 
plasma darah diatur oleh tiga hormon, yaitu glukagon, insulin dan adrenalin.
b. Insulin akan menaikkan laju sirkulasi glukosa ke seluruh jaringan tubuh. Pada 
jaringan adiposa, adiposit akan mengubah glukosa menjadiglukosa 6-fosfat
 dan gliserol fosfat, masing-masing dengan bantuan satu molekul ATP. Jaringan
adiposit ini yang sering dikonsumsi kita sebagai lemak.
c. Glukosa 6-fosfat kemudian dikonversi oleh hati dan jaringan otot menjadi 
glikogen. Proses ini dikenal sebagai glikogenesis, dalam kewenangan insulin.
Pada saat rasio glukosa dalam plasma darah turun, hormon glukagon dan
adrenalin akan dikeluarkan untuk memulai prosesglikogenolisis yang
mengubah kembali glikogen menjadi glukosa.
d. Ketika tubuh memerlukan energi, glukosa akan dikonversi melalui proses 
glikolisis untuk menjadi asam piruvat dan adenosin trifosfat.
e. Asam piruvat kemudian dikonversi menjadi asetil-KoA, kemudian menjadi 
asam sitrat dan masuk ke dalam siklus asam sitrat. Pada saat otot berkontraksi,
asam piruvat tidak dikonversi menjadi asetil-KoA, melainkan menjadi asam
laktat. Setelah otot beristirahat, proses glukoneogenesis akan berlangsung guna
mengkonversi asam laktat kembali menjadi asam piruvat,
f. lemak yang terkandung di dalam bahan makanan juga dicerna dengan asam
empedu menjadi misel. Misel akan diproses oleh enzim lipase yang disekresi 
pankreas menjadi asam lemak, gliserol, kemudian masuk melewati celah
membran intestin.
g. Setelah melewati dinding usus, asam lemak dan gliserol ditangkap oleh kilomikron
 dan disimpan di dalam vesikel. Pada vesikel ini terjadi reaksi esterifikasi dan
konversi menjadi lipoprotein. Kelebihan lemak darah, akan disimpan di dalam 
jaringan adiposa, sementara yang lain akan terkonversi menjadi trigliserida, HDL
dan LDL
h. Lebih lanjut gliserol dikonversi menjadi dihidroksiaketon, kemudian menjadi 
dihidroksiaketon fosfat dan masuk ke dalam proses glikolisis.
i. Sedangkan asam lemak akan dikonversi di dalam mitokondria dengan proses 
oksidasi, dengan bantuan asetil-KoA menjadi adenosin trifosfat, karbondioksida
 dan air.
II.4 Efek Farmakologi
1. Lipid didalam tubuh
Secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
A. Lipid sederhana :
lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida),
ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi
B. Lipid majemuk
fosfolipid
lipoprotein
C. Lipid turunan
asam lemak
sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)
JALUR PENGANGKUTAN LEMAK DALAM DARAH
1. Jalur eksogen
2. Jalur endogen

II.5 Distribusi
 Evening Primerose oil / Primerose oil
a. Terdapatnya: Minyak ini diperoleh dengan mengekstraksi biji galur terpilih
dari Oenothera biennis, Onagraceae, suatu tumbuhan biennial dari Amerika Utara
yang sekarang banyak dibudidaya di daerah subtropis. Bijinya mengandung minyak
Iemak sampai 24% yang komponen utamanya trigliserida dari asam Iemak
tak jenuh, yaitu asam γ-linoleat (65-80%) dan asam γ-Iinolenat (asam gamolenat 7-
14%).Minyak ini banyak digunakan sebagai food supplement dengan berbagai
nama dagang dalam jaringan MLM (Multi Level Marketing).
Kegunaan: Direkomendasikan untuk mengurangi keluhan sakit pada permulaan
haid (premenstrual tension), sklerosis majemuk, sakit payudara (breast pain =
rnastalgia), eczema, selanjutnya juga untuk diabetes, alkoholisme, dan penyakit
kardiovaskular.
Produk lain serupa, yaitu Borage oil (starflower oil), juga karena kandungan asam
Iemak tak jenuh tinggi; diambil dari biji tanaman Boraga officinalis (fam.
Boraginaceae).
1. Asam Iemak tak jenuh dengan ikatan asetilen
a. Terdapatnya: Di alam juga dikenal asam Iemak tak jenuh yang mengandung ikatan
asetilenik (ikatan tak jenuh rangkap tiga) yang utamanya diturunkan dan
ketidakjenuhan lebih lanjut dan sistem olefinat. Tersebar Iuas di alam dalam suku
Asteraceae, Apiaceae, dan fungi golongan Basidomycetes.
II.6 Manfaat
1. Perlindungan. 
2. Fungsi tubuh. 
3. Penyerapan vitamin.
4. "Peredam kejut" pribadi.
5. Struktur sel, kecantikan, dan pertambahan usia.
6. Kesuburan. 
7. Energi dan daya tahan.
8. Dalam saluran pencernaan, lemak dan minyak akan lebih lama berada di dalam
lambung dibandingkan dengan karbohidrat dan protein, demikian juga proses
penyerapan lemak yang lebih lambat dibandingkan unsur lainnya.
9. Fungsi lain dari lemak adalah untuk membantu absorbsi vitamin yang larut dalam
lemak..
10.Lemak tubuh dalam jaringan lemak (jaringan adipose) mempunyai fungsi sebagai
insulator untuk membantu tubuh mempertahankan temperaturnya, sedangkan pada
wanita dapat memberikan fostur khas feminim seperti jaringan lemak di bagian
bokong dan dada.
11. fungsi lemak dalam makanan yaitu dapat memberikan rasa gurih, memberikan
kualitas renyah (terutama pada makanan yang digoreng), serta memberikan sifat
empuk pada kue
Kesimpulan
Lipid berperan penting dalam memenuhi kebutuhan manusia. Lipid terdapat pada
jaringan bawah kulit disekitar perut, jaringan lemak disekitar ginjal, dan pada jaringan
otak. Lipid berdasarkan sumbernya, dapat berasal dari tumbuhan didalam sitoplasma
berupa droplet dan dari hewan di dalam jaringan adiposa. Asam lemak jenuh adalah
memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya. Asam lemak tidak
jenuh adalah memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di antara atom-atom karbon
penyusunnya. Asam lemak yang diperlukan oleh tubuh manusia tetapi tidak dapat
dibuat dalam jumlah yang cukup dari substrat lain dan karena itu harus diperoleh dari
makanan dan disebut asam lemak esensial. Lemak adalah mekanisme bantalan tubuh
yang alami. Lemak mengelilingi dan melindungi organ-organ vital, dan menjaga sendi-
sendi. Bahkan atlet pun memerlukan lemak untuk melindungi tubuh mereka dari cidera
yang potensial dialami saat bertanding. 
Terima kasih atas
perhatiannya
Mohon ma’af bila banyak
kekurangan dari kami
Assallamu’alaikum Wr.Wb

You might also like