You are on page 1of 13

Antosianin dari buah yang bisa

dimakan
Abstrak
• Buah yang dapat dimakan dari 12 tanaman tersebut diekstraksi
dalam metanol dan dikenakan partisi pelarut-pelarut untuk
menghasilkan tiga fraksi, heksana, etil asetat, dan air. Fraksi semi-
murni berair dipisahkan dengan resin Diaion-20SS HP untuk
menghilangkan gula dan asam askorbat. Fraksi ini kemudian
disaring untuk aktivitas antioksidan menggunakan uji 1,1-difenil-2-
pikrilhidrazil. Sembilan dari fraksi hampir dimurnikan menunjukkan
kapasitas antioksidan tinggi. Cyanidin-3-Oβ-glucopyranoside,
antioksidan antosianin, diidentifikasi dari fraksi air semi-murni dari
buah tropis apel bintang (Chrysophyllum cainito), ceri Suriname
(Eugenia uniflora), dan jaboticaba (Myrciaria cauliflora).
Delphinidin-3-Ob-glucopyranoside diidentifikasi dari E. uniflora.
Pengantar
• Kerusakan oksidatif dalam tubuh manusia memainkan peran penting
dalam inisiasi penyebab dan perkembangan penyakit. Kerusakan dari
radikal bebas dan spesies oksigen reaktif telah dikaitkan dengan beberapa
gangguan neurodegenerative dan kanker, dan oksidasi low-density
lipoprotein merupakan faktor utama dalam promosi penyakit jantung
koroner (PJK) dan aterosklerosis. Antioksidan alami dari buah-buahan dan
sayuran memberikan ukuran perlindungan yang memperlambat proses
kerusakan oksidatif. Hasil studi telah menemukan bahwa flavonoid muncul
dalam plasma darah, di tingkat aktif secara farmakologi, setelah memakan
makanan tertentu tetapi tidak menumpuk dalam plasma. Flavonoid
tertentu akan dikeluarkan melalui urin dalam waktu 4 jam pencernaan.
Konsumsi rutin flavonoid dapat meningkatkan umur dengan mengurangi
peradangan dan memberikan kontribusi pada penurunan PJR.
Anthocyanin, yang merupakan pigmen penting pada bunga dan buah serta
melindungi jaringan tanaman dari photoinhibition dan oksidasi yang
dihasilkan dari fotosintesis.
Antioksidan Antosianin dari Buah-buahan
yang Dapat Dimakan
• Antosianin merupakan komponen antioksidan yang banyak terdapat dalam makanan-
makanan berwarna, seperti anggur, dan kranberry. Sebagai suatu pigmen, antosianin
bertanggung jawab dalam warna-warna pada buah seperti warna merah, biru, dan ungu.
Sianidin merupakan jenis antosianin yang paling sering dijumpai, 3-glikosida juga
merupakan antosianin yang paling aktif daya antioksidannya. Glikosilasi dan hidrosilasi
dari antosianin ternyata mempengaruhi aktivitas antioksidan. Menurut survei, orang
amerika ternyata mengkonsumsi antosianin 180-215 mg sehari. Glikosida antosianin
masih ada ketika lewat dari saluran pencernaan menuju peredaran darah mamalia.
• Aktivitas antioksidan dari tanaman berair tidak banyak diteliti, mungkin dikarenakan
adanya antioksidan-larut ait, vitamin dan gula yang mungkin menutupi aktivitas polifenol.
Polaritas dan kekompleksan dengan ekstrak mengakibatkan senyawa itu sulit untuk
diisolasi menjadi senyawa murni. Baru baru ini, ekstrak buah yang berair diketahui
mengandung senyawa antioksidan polifenolik yang cukup poten, seperti antosianin dan
tannin. Dalam studi kali ini, difokuskan pada pigmen polar antosianin yang ada di fraksi
airsetelah pemisahan dengan ekstrak metanolik dengan hexane dan etil asetat (EtOAc).
Bahan dan Metode
• Bahan  Myarciaria cauliflora (Berg) O.
Berg.

Buah-buahan :
 Blighia sapida (Konig)
 Chrysophyllum cainito L.
 Eugenia uniflora L.
Bahan-bahan Kimia :
 Malpighia glabra Linn.
 Resin diaion HP-20ss
 Mangifera Indica L.
 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil
 Manilkara zapota (L.) P. Royen (DPPH)
 Muntingia calabura L.  Sephadex LH-20 (25-100 µm)
 C18 silika gel fase terbalik (40
µm)
 plat KLT RP18 F254 (ketebalan 1
mm)
Preparasi Sampel
• Buah dibuang bijinya dan dihomogenkan
menggunakan blender dengan metanol
(MeOH) dan diekstraksi. Ekstrak dipekatkan
dalam ruang vakum pada suhu yang tidak
melebihi 400C dan disuspensikan kembali
kedalam H2O. Solusi air yang dihasilkan
kemudian dipartisi secara berurutan dengan
heksana dan EtOAc sebelum dipisahkan
dengan Diaion HP-20SS
Kromatografi Interaksi Hidrofobik
• Diaion HP-20SS resin (4 g) dikemas dalam cartridge 12-ml
dan dikondisikan secara berurutan dengan MeOH (50 ml,
15 menit), dan H2O (50 ml, 10 menit). Semi-fraksi air
murni dari masing-masing spesies (200 mg)
disuspensikan kembali kedalam H2O (4 ml) dan
diterapkan pada kolom HP-20SS dan dibiarkan menyerap
ke resin selama 20 menit. Kolom dielusi dengan 15 ml
H2O (2,7 volume kolom) dengan laju 15 ml / jam,
kemudian secara berurutan dengan masing-masing 9 ml
H2O: MeOH (1:1) MeOH; MeOH: aseton (1:1) dan
aseton.
Bahan
tanaman Dimaserasi dengan MeOH
Disaring
Lapisan n- Dipekatkan dengan vakum
Lapisan air
heksana Dipisahkan dengan dengan n-heksana

EtOAc Dipisahkan dengan EtOAc Lapisan Air

Liofilisasi
Fraksi Air yang
semi murni
Dikeringkan dengan Na2SO4
diuapkan dalam vakuum
H2O

Dianion HP20SS
Fraksi EtOAc
H2O : MeOH

MeOH

MeOH :
Aseton

Aseton
Penghilangan Aneka Ikatan Gula dan Asam
Absorbic
12 jenis buah yang diamati dalam penelitian memiliki kandungan gula yang tinggi

Banyak ikatan karbohidrat

Aneka bentuk partisi karbohidrat menjadi pecahan-pecahan aqueous

Ditemukan gula dan asam askorbik dalam larutan-larutan fraksi (menutupi aktifitas
anti oksidan)

Perlu dibersihkan ikatan karbohidrat dari larutan-larutan fraksi yang sudah berada
dalam keadaan semi-pemurnian itu dengan menggunakan resin Diaion HP-20SS

gula dan vitamin C lalu di elusi dalam fraksi H2O dengan kolom Diaion HP-20SS dan
polifenol di elusi di dalam H2O : MeOH dan fraksi meOH
• Pada 12 fraksi semimurni yang diujikan
umumnya massa dari ekstrak yang dihasilkan
dari fraksi Diaion HP 20SS lebih tinggi daripada
fraksi lainnya.
• Diaion HP 20SS adalah sebuah metode yang
simpel dan efektif untuk memisahkan gula dan
vit.C terhadap konstituen polifenol dari
larutan fraksi dari ekstrak buah
DPPH Radical Scavenging Assay
• Nilai IC50 dari H2O: Fraksi Diaion MeOH HP-20SS dengan rentang dari 4.0 µg/ml untuk
ceri suriname sampai 176 µl/ml untuk cupuaçu. Nilai IC50 untuk vitamin C dalam
MeOH adalah 7.9±0.5 µl/ml. H20: fraksi MeOH dari Diaion HP-20SS untuk C. cainito, G.
shallon, M. glabra, M. cauliflora, dan S. caerulea ternyata sangat aktif dan berwarna
merah keungu-unguan yang menyatakan adanya antosianin. Ekstrak lain tanpa
menunjukkan warna merah keungu-unguan, misalnya M. americana juga
menunjukkan aktivitas (yang mungkin disebabkan oleh kandungan tannin yang tinggi)
yang tinggi jika diuji dengan DPPH. Fraksi diaion HP-20SS dari M. glabra menunjukkan
aktivitas antioksidan yang tinggi (IC50 = 30 µg/ml), yang umumnya ditunjukkan dengan
adanya kandungan vitamin C yang tinggi dalam buah (Morgan, 1987). Warna dari
larutan ekstrak mungkin berguna untuk mengidentifikasi buah dengan aktivitas
antioksidan yang tinggi (yang disebabkan antosianin), namun ada beberapa sampel
dari ekstrak yang tidak menunjukkan warna merah keungu-unguan. Antosianin
merupakan pigmen merah-ungu pada buah dan telah diteliti aktivitas antioksidannya.
Buah yang tidak berwarna merah-ungu mungkin mengandung antioksidan polifenolik
yang lain.
Isolasi dan Identifikasi Anthocyanin
• Untuk beberapa fraksi larutan semi-murni yang
mengandung anthocyanin disarankan untuk
menggunakan spektra UV-Vis
• Kandungan dari E. uniflora yang di elusi dari
Diaion HP 20SS dengan H2O:MeOH dimurnikan
dengan cara kromatografi kolom fase terbalik
untuk memperoleh cyanidin-3-glucoside dan
delphinidin-3-glucoside, yang dipertegas
menggunakan HPLC dan NMR.
penyelesaian
• Resin diaion HP-20SS memungkinkan suatu metode yang efektif
dalam menghilangkan gula dan asam askorbat dari antioksidan
polifenolik dalam larutan ekstrak tumbuhan dan merupakan
tahap awal memurnikan polifenol. Prosedur ini telah
dibuktikan, yaitu dalam identifikasi antosianin, sianidin-3-
glukosida dari ekstrak semi-murni dari ceri suriname, star
apple, dan jaboticaba dan delpinidin-3-glukosida dari ceri
suriname.
• Kedepannya diharapkan ada identidikasi antioksidan lainnya
dalam ekstrak larutan semi-murni dan kandungan
antikankernya menggunakan proliferasi sel dan analisis siklus
sel dan juga tes reseptor biokimia.

You might also like