Professional Documents
Culture Documents
Azas domisili : WP yg berdomisili di suatu negara dikenakan pajak oleh negaranya atas semua penghas, baik yg diterima /diperoleh di dlm negeri maupun dr luar negeri. 2. Azas kebangsaan : Pajak dikenakan oleh negara di mana WP berkebangsaan, di manapun WP berdomisili. 3. Azas sumber : Pajak dikenakan oleh negara di mana sumber penghasilan berasal, tidak tergantung di mana WP berdomisili at berkebangsaan.
1
J. TARIF PAJAK
1. Tarif Tetap : Tarif dg suatu jmlh tertentu, tidak tergantung pd besar kecilnya DPP (tax base). 2. Tarif Proporsional (flat rate) : Tarif dg persentase yg tetap. Besar-kecilnya pajak tergantung pd besar-kecilnya DPP. 3. Tarif Progresif (bricket rate): Tarif dg persentase yg meningkat seiring dg meningkatnya DPP . 4. Tarif Degresif : Tarif dg persentase yg menurun, seiring dg meningkatnya DPP.
3
2. Pajak Ganda (Double Taxation) : Satu subjek pajak at satu objek pajak dibebani pajak at pungutan lain lebih dr satu kali. Pajak Ganda Internasional (PGI) : Pengenaan beberapa pajak yg sama (sebanding) oleh dua at lebih negara thdp WP yg sama atas suatu objek (hal) yg sama dan untuk masa yg identik. (B. Boediono. 2001 : 136-137).
5
Indonesia (Sumber)
Yaman )Kebangsaan)
Amerika (Domisili)
4. Pencegahan PGI Tujuannya unt mencegah ketidakadilan, karena pengenaan pajak dilakukan bbrp kali, baik thdp subjek, objek, maupun kedua-duanya.
Cara2 unt mencegah PGI tsb adalah : a. Unilateral yaitu melalui UU : Dilakukan secara sepihak, yaitu ketentuan yg dpt menghindarkan PG dimasukkan ke dlm UU Pajak nasional dg menggunakan bbrp metode : 1) Tax Exemption (pembebasan) : (a) Pure territorial principle : Negara domisili (biasanya world wide income) melepaskan hak memungut pajak thdp objek pajak yg sumbernya berasal dr LN.
9
(b) Restricted Territorial Principle : Besarnya tarif progresif negara domisili (world wide income) atas lapisan penghasilan baik yg berasal dr DN maupun dr LN, dijadikan dasar unt pengenaan pajak atas penghas yg berasal dr negara domisili DN. 2) Tax Credit Pengurangan pajak yg diberikan apabila peng hasilan yg berasal dr LN dikenakan pajak baik oleh LN maupun DN.
10
Macam2 Tax Credit : (a) Direct Tax Credit : Apabila WP dikenakan pajak di negara domisili (world wide income), maka pajak yg dikenakan di negara sumber dpt dikurangkan seluruhnya (Full Credit). Apbila pajak yg dikenakan di negara sumber lebih tinggi dp penghitungan negara domisili, maka pajak yg dikenakan di negara sumber hanya dpt dikurangkan sebesar paling tinggi sama dg pajak yg dikenakan di negara sumber (ordinary credit)
11
(b) Indirect Tax Credit Tax credit diberikan kpd induk perusahaan (holding company) di negara domisili thdp pajak yg dibayar oleh anak persnya (subsidary) di negara sumber. (c ) Tax Sparing (Fictitions TC) Terjadi apabila negara sumber memberikan tax holiday kpd pers LN yg menanamkan modalnya di negara sumber tsb, sedangkan negara domisili memberikan kebijaksanaan Tax Credit.
12
3) Reduced Rate for Foreign Income WP di neg domisili diberikan pengurangan tarif (tarif khusus) atas penghas dr LN. 4) Tax Deduction for Foreign Income PPh yg tlh dibayar di neg sumber, diperkenankan unt dikurangkan sbg biaya, yg secara tidak langsung akan mengurangi besarnya pajak yg terutang.
13
3) Reduced Rate for Foreign Income WP di neg domisili diberikan pengurangan tarif (tarif khusus) atas penghas dr LN. 4) Tax Deduction for Foreign Income PPh yg tlh dibayar di neg sumber, diperkenankan unt dikurangkan sbg biaya, yg secara tidak langsung akan mengurangi besarnya pajak yg terutang.
14
3) Reduced Rate for Foreign Income WP di neg domisili diberikan pengurangan tarif (tarif khusus) atas penghas dr LN. 4) Tax Deduction for Foreign Income PPh yg tlh dibayar di neg sumber, diperkenankan unt dikurangkan sbg biaya, yg secara tidak langsung akan mengurangi besarnya pajak yg terutang.
15
b. BILATERAL (timbal balik dua negara) Perjanjian internasional antar 2 (dua) negara yg berkepentingan, yg isinya berupa persetujuan unt menghindari pajak berganda internasional. Misalnya : negara domisili melepaskan haknya unt memungut pajak, dan yg memungut nantinya adalah neg sumber.
16
c. MULTILATERAL
Perjanjian (traktat) antara beberapa negara (lebih dari dua), yg isinya menyetujui unt menghilangkan pajak berganda antar negara tsb atas suatu objek dan subjek tertentu. Dlm hal ini, biasanya hak unt mengenakan pajak diberikan kpd negara sumber
17
d. KEBIASAAN INTERNASIONAL Apabila cara2 di atas tidak dpt ditempuh, karena uu nasionalnya blm mengatur, maka dpt digunakan kebiasaan internasional, yg pd umumnya dianut kebiasaan bahwa negara sumber diberi hak unt memungut pajak, sedangkan negara domisili dan kebangsaan melepaskan haknya unt memungut pajak tsb.
18