Professional Documents
Culture Documents
Contoh Pengukuran yang Bertahan Lama 3. Instrumen Keuangan 4. Hedging Lindung Nilai 5. Reporting on Risk 6. Kasus untuk Diskusi
PENDAHULUAN
Perspektif pengukuran untuk meningkatkan decision usefulness. Kandungan informasi laba pada harga saham hanya 2%-5% (Lev, 1989) Laporan keuangan berbasis HC terlambat mengakui laba. Laporan keuangan berbasis HC juga tidak mampu mengantisipasi kebangkrutan. Tuntutan hukum masyarakat terhadap akuntan meningkat. FASB telah melakukan banyak usaha yang berorientasi perspektif pengukuran dengan nilai wajar.
Dr. Baldric Siregar, MBA., Ak.
Contoh Pengukuran yang Bertahan Lama Ceiling Test for Capital Asset
Pada dasarnya, aktiva tetap dinilai sebesar kos. Namun ada ceiling test apabila net carrying value (nilai buku bersih) lebih besar dari net recoverable amount. Net recoverable amount ditentukan dengan mengestimasi arus kas masa depan dan mencari nilai tunainya. Ceiling test sepadan dengan LCOM. Sebagian aplikasi perspektif pengukuran berlaku untuk hal ini.
Contoh Pengukuran yang Bertahan Lama Ceiling Test for Capital Asset
Ceiling test menuntut adanya penghapusan apabila nilai buku bersih (net carrying value) aktiva tetap melebihi jumlah yang dapat diterima (net recoverable amount). Penentuan jumlah yang dapat diterima membutuhkan estimasi tentang arus kas masa depan dari penggunaan aktiva tetap tersebut. Akan tetapi, arus kas masa depan tersebut tidak didiskontokan (seperti dalam kondisi ideal) karena tujuan ceiling test bukan untuk penilaian (valuation), melainkan penentuan jumlah yang dapat diterima (recovery).
Contoh Pengukuran yang Bertahan Lama Ceiling Test for Capital Asset
Konsep recovery dapat dibenarkan dalam konsep konservatisme, tetapi sulit dalam konsep decision usefulness. Hal ini terjadi karena dalam konsep decision usefulnes seharusnya nilai informasi sama apabila nilai pasar lebih tinggi dari kos dibandingkan dengan apabila nilai pasar lebih rendah dari kos. Di sisi lain, akuntan berpendapat bahwa risiko terhadap tuntutan hukum lebih besar apabila sejumlah tertentu aktiva tetap dinyatakan terlalu tinggi (overstated) dibandingkan dengan sejumlah yang sama aktiva tetap dinyatakan terlalu rendah (understated). Berdasarkan penjelasan tersebut, ceiling test terhadap aktiva tetap merupakan penerapan sebagian dari konsep measurement perspective sama seperti dalam LCOM terhadap surat berharga dan persediaan.
Dr. Baldric Siregar, MBA., Ak.
Contoh Pengukuran yang Bertahan Lama Ceiling Test for Capital Asset
Pada dasarnya, aktiva tetap dinilai sebesar kos. Namun ada ceiling test apabila net carrying value (nilai buku bersih) lebih besar dari net recoverable amount. Net recoverable amount ditentukan dengan mengestimasi arus kas masa depan dan mencari nilai tunainya. Ceiling test sepadan dengan LCOM. Sebagian aplikasi perspektif pengukuran berlaku untuk hal ini.
10
Di Kanada, akuntansi dana pensiun menggunakan basis nilai tunai. Aktiva dana pensiun dinilai sebesar nilai wajar. Utang dana pensiun dinilai sebesar nilai tunai benefit yang akan diperoleh oleh karyawan. Biaya dana pensiun suatu periode merupakan bagian dari nilai tunai untuk periode tersebut. Pengembangan penggunaan basis nilai tunai di Kanada tidak hanya terhadap dana pensiun juga terhadap other postemployment benefits (OPEB), misalnya program kesehatan dan asuransi bagi karyawan. Di USA, hal yang sama dilakukan dengan SFAS 106 tentang OPEB.
11
Contoh Pengukuran yang Bertahan Lama Impaired Loans Ketentuan akuntansi tentang utangpiutang bermasalah (impaired loans) mengharuskan perusahaan untuk menghapus tidak hanya pokok melainkan juga bunga yang dianggap tidak dapat recovered.
12
13
Valuation
Amortized Cost Fair Value
Trading Securities
Recognized in Net Income Recognized as Other Comprehensive Income and as a separate component of stockholders equity
Available-for-Sale
Fair Value
14
Valuation
Not Recognized
15
16
17
18
19
20
Hedging
Lindung Nilai
Tahun 1960-an, hanya 3% future trading termasuk hedging. Tahun 1970-an, 65% future trading adalah hedging. Tahun 1980-an, terjadi gejolak harga komoditas, suku bunga, dan kurs valuta asing. FASB mengidentifikasi ada 75 jenis instrumen hedging Sampai dengan 1998, belum ada pedoman akuntansi hedging. Sebelum SFAS 133, hedging hanya sebagai manajemen risiko, off balance sheet, atau SFAS 115. Praktik beragam, informasi derivatif berdasarkan HC kurang relevan, ada kemungkinan gains trading/cherry picking Fair value adalah satu-satunya pengukuran yang relevan untuk derivatif. Investor berada pada posisi yang lebih baik untuk mengevaluasi keberhasilan manajemen risiko perusahaan.
Dr. Baldric Siregar, MBA., Ak.
21
Hedging
Lindung Nilai
Ada derivatif untuk hedging, ada derivatif bukan untuk hedging Derivatif untuk hedging Cash flow hedge Fair value hedge Foreign currency hedge
22
23
24
25
Reporting on Risk
Dalam SFAC 1, badan akuntansi profesional mengakui bahwa investor membutuhkan informasi risiko. Teori mengusulkan bahwa beta saham merupakan satu-satunya ukuran risiko spesifik terhadap perusahaan bagi diversifikasi portofolio investor rasional. Beta biasanya diperkirakan dengan menggunakan analisis regresi. Dari pernyataan di atas terlihat bahwa pelaporan keuangan memiliki peran yang kecil terhadap pelaporan risiko perusahaan. Tetapi perlu diketahui bahwa beta dan ukuran risiko berbasis akuntansi saling berkorelasi. Ukuran risiko berbasis laporan keuangan dapat mengindikasikan arah dan besarnya perubahan dalam beta.
26
Reporting on Risk
BKS, Beaver, Kettler, dan Scholes (1970), pertama kali menguji hubungan antara beta dengan ukuran risiko berbasis pelaporan keuangan. BKS menggunakan sampel 307 perusahaan yang terdaftar di NYSE untuk periode 1947 1956 dan 1957 1965. BKS mengukur berbagai ukuran risiko berbasis laporan keuangan (misalnya dividend payout, leverage, dan earnings variability). BKS menemukan bahwa variabel akuntansi merupakan penaksir yang lebih baik terhadap beta masa depan dibandingkan dengan beta sekarang. Hamada (1972) menunjukkan bahwa, dalam kondisi ideal, ada hubungan langsung antara rasio debt to equity terhadap beta. Lev (1974) menemukan bahwa, dalam kondisi ideal, ada hubungan langsung operating leverage (rasio biaya operasi tetap terhadap biaya variabel) terhadap beta. Dalam kondisi tidak ideal, setidaknya sebagian dari hubungan langsung tersebut dapat terjadi.
27
Reporting on Risk
Beta pasar diukur dengan formula CAPM. Sedangkan accounting based beta dapat dilihat dari:
Financial leverage (perbandingan utang dengan modal). Semakin besar utang, semakin besar risiko perusahaan. Operating leverage (perbandingan fixed cost dengan variable cost). Semakin besar fixed cost perusahaan, maka semakin besar risiko perusahaan tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, badan penyusun standar menuntut perusahaan untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan risiko dalam laporan keuangan tahunan. FASB 107 tentang Disclosures about Fair Value of Financial Instruments dan FAS 133 tentang Accounting for Derivatives and Hedging Activities menuntut untuk mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan risiko, misalnya informasi suplemen tentang eksposur terhadap risiko kredit dan pasar serta risiko kebijakan manajemen. Tidak hanya yang bersifat kualitatif yang perlu dilaporkan, tetapi juga terkait dengan perspektif pengukuran yang bersifat kuantitatif.
28
29