Professional Documents
Culture Documents
Gangguan organik dan gangguan sistemik progresif dapat menyebabkan perubahan struktural yang mengenai :
Korteks serebral amnesia dan defisit kognitif lainnya yang dapat berfluktuasi dan kelainan perilaku. Ganglia basal diskinesia atau sindrom rigiditas-akinetik. Serebelum disartria dan ataksia
DEFINISI
Ensefalopati {Ensefalo + pati} Penyakit degeneratif otak Metabolisme Biotransformasi
Ensefalopati Metabolik
Gangguan neuropsikiatrik akibat penyakit metabolik otak.
Ensefalopati Metabolik
Penurunan kesadaran sedang sampai berat Gangguan neuropsikiatrik Kelainan fungsi neurotransmitter otak Tanpa disertai tanda-tanda infeksi bakteri yang jelas
Diffuse aksonal injury Epidural Hematoma Trauma Subarakhnoid hematoma Subdural Hematoma intrakranial Infeksi Encephalitis Penurunan kesadaran Vaskular Keganasan Lain - lain Meningoencephalitis Abses Epilepsi Hidrocephalus Metabolik endokrin Gangguan respirasi ekstrakranial Obat obatan dan toksin Gangguan psikiatrik Gangguan vaskular Meningitis
Klasifikasi
1.Ensefalopati Hipoksia 2.Ensefalopati Hiperkapnea 3.Ensefalopati Hipoglikemia 4.Ensefalopati Hiperglikemia 5.Ensefalopati Hepatik 6.Ensefalopati Uremia
:
Koma Diensefalik
Gangguan kesadaran pada lesi supratentorial. Gangguan kesadaran pada lesi infratentorial.
Koma Diensefalik
Koma Supratentorial Diensefalik Lesi mengakibatkan kerusakan difus kedua hemisfer serebri, sedang batang otak tetap normal. Ini disebabkan proses metabolik
Koma Infratentorial Diensefalik Proses di dalam batang otak sendiri yang merusak ARAS atau/serta merusak pembuluh darah yang mendarahinya dengan akibat iskemi, perdarahan dan nekrosis Proses di luar batang otak yang menekan ARAS
Koma Bihemisferik Difus/Koma Metabolik Metabolisme neuronal kedua belah hemisferium terganggu secara difus
Etiologi
1. Hipoksia, misalnya akibat henti jantung, hipotensi berat. 2. Hipoglikemia 3. Gagal organ pernapasan, ginjal atau hepar 4. Gangguan ion:
Hiponatremia dan hipernatremia Hipokalemia Gangguan metabolisme kalsium atau magnesium (lebih sering menyebabkan ensefalopati kronik)
5. Defisiensi vitamin 6. Gangguan endokrin 7. Toksin, misalnya karbon monoksida, timbal, alkohol.
Defisiensi vitamin
Vitamin B1 (tiamin) B3 (niasin) B6 (piridoksin) B12 (kobalamin) Defisit neurologis
Sindrom Wernicke-Korsakoff (oftalmoplegia, ataksia, konfusi dan koma) Ensefalopati akut dan kronik Sindrom serebelar Mielopati Polineuropati Demensia Atrofi optik Polineuropati Degenerasi kombinasi subakut medula spinalis (kerusakan pada traktus kortikospinal dan kolumna posterior) Miopati Degenerasi spinoserebelar
D (kalsiferol) E (tokoferol)
Penyakit endokrin
Gangguan Akromegali Sindrom Neurologis
Ensefalopati kronik Defek lapang pandang Carpal tunnel syndrome Apnea obstruktif saat tidur Miopati Ensefalopati akut atau kronik
Ensefalopati akut atau kronik Sindrom serebelar Hipotermia Neuropati, miopati Psikosis, depresi Miopati Ensefalopati akut
Ensefalopati metabolik
Hiperparatiroidisme dan hipoparatiroidisme Ensefalopati, kejang Miopati Hipertensi intrakranial benigna Tetani-dengan hipokalsemia
Diabetes melitus Insulinoma Ferokromositoma Ensefalopati akut atau kronik Nyeri kepala paroksimal (dengan hipertensi) erdarahan intrakranial (jarang)
Patofisiologi 1. Hipoksia
Otak yang normal memerlukan 3.3 cc 02/100 gr otak/menit atau Cerebral Metabolic Rate for Oxygen (CMR 02). CMR 02 ini pada berbagai kondisi normal tidak banyak berubah. Hanya pada kejang-kejang CMR 02 meningkat Gangguan fungsi otak CMR 02 menurun. Pada keaadaan :
CMR 02 < 2.5 cc/100 gram otak/menit gangguan mental CMR 02 < 2 cc 02/100 gram otak/menit koma
2. Hipoglikemia
Energi otak hanya diperoleh dari glukosa. Tiap 100 gram otak memerlukan 5.5 mg glukosa/menit. Hipoglikemi menyebabkan
Gangguan pada serebrum dan kemudian progresif ke batang otak yang letaknya lebih kaudal. Depresi selektif pada SSP yang dimulai pada formasio retikularis dan menjalar ke bagian-bagian lain.
4. Toksin
Gangguan kesadaran dapat terjadi oleh toksin yang berasal dari penyakit metabolik dalam tubuh sendiri atau toksin yang berasal dari luar/akibat infeksi.
Diabetes Mellitus
Menyebabkan komplikasi neuropati perifer yang dapat mempunyai beberapa bentuk berikut : Polineuropati distal simetris Neuropati otonom Atrofi dan kelemahan akut otot ekstremitas bawah proksimal yang asimetris dan nyeri (pada pria usia paruh baya dan usia lanjut) amiotrofi diabetik Neuropati akibat jepitan (saraf menjadi sensitif terhadap tekanan)
Carpal tunnel syndrome Palsi saraf kranial
Neuropati lain termasuk neuropati dengan rasa nyeri yang saat pasien memulai terapi insulin (berhubungan dengan regenerasi aksonal)
PENATALAKSANAAN
Hospitalisasi dan perawatan emergensi Medikamentosa Pantangan Diet Transplantasi
PENCEGAHAN
Mendapat pengobatan segera untuk gangguan di hati. Bila mendapat gangguan di hati langsung menghubungi dokter. Bila memiliki penyakit seperti misalnya sirosis kontrol rutin ke dokter. Hindari overdosis pada penggunaan obat-obatan. Dan hindari terkena racun atau toksin.